Life In Another World

By vitaaa12

9.5K 847 301

(Season 1 END 08-04-2020 yey, Season 2 Ongoing!) Terpanggil ke dunia lain, mereka mengalami berbagai pengala... More

Permulaan
Dunia Lain
Terbangun
Terlemah tetapi berguna
Pesta dan Latihan
Kesialan
Special Chapter!!
Kesalahpahaman
Dungeon dan Jebakan
Bulannya indah sekali ya?
Kesedihan dan Terbebas
Keluar dari Dungeon
Tujuan Baru
Menjadi Petualang dan Desa tak bernama
Para Pemimpin Elemen
Special Chapter (2) Chocolate!
Berangkat!
Hajime Birthday!
Kunjungan tak terduga
Reuni?
Mulai Berlatih
Tiba-Tiba
Berpihak
Siap
Peperangan
Masalah baru
Bisa disebut trailer?
(S2) Bagian awal yeeee~
(S2) Mari ke Academy!
(S2) Bukankah Ini Terlalu Cepat?!
(S2) Vino akhirnya bahagia!
(S2) Flashback time~
(S2) Hidup lagi!
(S2) Berpisah kembali?!
(S2) Kembali ke....atas?
(S2) Penuh Es

Aneh

189 23 2
By vitaaa12

Kicauan burung menghiasi pagi hari yang Indah ini, sinar Mentari yang hangat dan tak terlalu terik. Angin sepoi-sepoi yang menyejukkan suasana.

Tak terasa sudah 2 bulan sejak Frey dan yang lainnya memberikan latihan bak Neraka pada para pahlawan. Lihatlah mereka, kini mereka penuh otot. Roti sobek dimana-mana dan itu membuat Wynn kegirangan.

Dan Kureha masih saja takut berada di dekat para pahlawan, apalagi kalau berpapasan dengan Raja Shin dan Ratu Villia. Kabur. Aneh.

Selama dua bulan ini juga Kureha tak ikut melatih mereka. Ia melatih dirinya sendiri di hutan terdekat. Berburu monster dan melatih ilmu berpedangnya.

Ia sekarang sudah bisa mengeluarkan sihir tanpa harus casting seperti dulu. Fufufu, dia sudah semakin kuat.

Tetapi lain dimata para pahlawan, yang mereka lihat hanya Kureha yang memakan cokelat, Kureha yang tertidur dan Kureha yang ketakutan. Mereka menganggap ia lemah, LOL sangat disayangkan mereka salah menilai gadis imut itu.

Hari ini suasana hati Kureha sangat cerah. Ia mengelilingi taman bunga istana dengan ceria.


(Bisa kalian bayangkan betapa imutnya Kureha saat memakai gaun ini. Author ingin memeluknya!)

Ia memutari taman itu beberapa kali dan kadang berhenti sejenak untuk menikmati keindahan kumpulan bunga-bunga ditaman itu.

"Bersantai seperti biasa huh?"

Mendengar suara seseorang, Kureha menolehkan kepalanya kearah suara itu. Soshi, si sosis menyebalkan.

"Aku heran, kenapa kau bisa sesantai ini saat dunia diusik oleh musuh." ujar Soshi sarkas, ya seperti biasa dia menyebalkan.

"Aku hanya mengelilingi taman. Apa itu salah?" jawab Kureha.

"Haaah, aku tak bilang itu salah. Tetapi kenapa kau tak ikut berlatih bersama kami?" tanya Soshi.

"Karena aku memiliki alasan untuk itu."

"Karena kau kesayangan mereka?" jawab Soshi.

"Kesayangan?" Kureha nampak bingung dengan pernyataan Soshi tadi.

"Kau dimanja oleh mereka dan mereka tampak membebaskan dirimu untuk melakukan apapun. Itulah yang kulihat selama ini."

Ia terdiam, Kureha berfikir nampaknya ia terlihat manja dihadapan para Pahlawan.

"Aku tak dimanja oleh mereka. Mereka tahu bahwa aku bisa berlatih sendiri jadi mereka membebaskanku untuk berlatih dihutan dekat istana ini. Aku berlatih dan berburu monster disana." ujarnya menjelaskan.

"Jadi, selama ini kau tak hanya duduk santai menikmati hidup sambil minum teh?" ujar Soshi memastikan.

"Tidak juga, kadang aku merasa malas untuk latihan jadi aku bersantai seperti ini, tehee!"

"..."

"Kau ini mengesalkan juga ya." keluh Soshi.

"Ngaca."

"Dih."

"Tapi kulihat, kau nurut juga sama si ketua kelas." tambah Soshi.

"Umn?"

"Hajime."

"Oh! Cokelat!"

"Ah, kau suka sekali cokelat... Seperti anak kecil." gumam Soshi.

"Kedengaran tahu!" seru Kureha kesal sambil mem-poutkan bibirnya.

"Hahaha, kau imut sekali. Pantas si om-om itu nampaknya suka padamu." ujar Soshi.

"Heee, om siapa?" tanya Kureha.

"Si Sirrius yang serius itu."

"Itu sih sudah semestinya dia suka padaku! Kalau dia membenciku akan ku tampol dan kutinggal dia dijalan!" balas Kureha sarkas.

"Memangnya dia anjing?"

"Anjing besar."

"No, dia anjing galak."

"Anjing galak?" ulang Kureha tak paham.

"Ia sering memarahiku dan sengaja menebasku dengan pedang miliknya itu. Huh, untung ada Yukari jadi aku tak mati." keluh Soshi yang tak sadar ia mulai mendudukan dirinya disebelah Kureha.

"Benarkah? Dia sekejam itu?"

"Iya! Dia bahkan pernah menyuruhku lari 130 kali keliling lapangan!"

"Kejam!"

"Iya! Kalau begini terus populasi Soshi akan semakin menurun!"

"Memangnya ada Soshi yang lainnya?"

"Tentu tidak, karena aku satu-satunya Soshi yang keren di dunia ini!"

"Serah anda mazz."

"SOSHI! LARI PUTARI LAPANGAN 200 KALI!" tiba-tiba terdengar seruan om-om dari arah lapangan.

"APA SALAHKU KALI INI?! AKU DALAM JAM ISTIRAHAT BUKAN?!" seru Soshi tak terima.

"AKU KESAL DENGANMU!"

"OM SIALAN!"

Dengan langkah terhuyung-huyung Soshi berjalan menuju lapangan dan menjalani hukuman yang diberikan oleh Sirrius. Melihatnya membuat Kureha agak kasihan. 'Semangat sosis berjalan!'

•*•*•

Sudah siang hari, Kureha berencana untuk pergi ke hutan dan berlatih sebentar. Ia pun sudah berganti pakaian dengan pakaian yang ia sangat sukai.


(Aku suka baju ini! Tolong belikan aku satu! (╥﹏╥) )

Ia melangkah keluar dari gedung khusus yang diberikan oleh Raja dan Ratu untuk ditinggali. Ia pun pergi kelapangan untuk pamit kepada orang tua, bukan, om dan kakak-kakak kezeyenkan.

"Kau mau kemana?" tanya Sirrius saat melihat Kureha berpakaian rapi dan berlari kecil kearahnya.

"Mau berlatih sebentar." jawabnya.

"Pulanglah sebelum sore hari. Awan hitam mulai muncul, kalau hujan gunakan item teleport." ujar Sirrius yang nampaknya sudah menjadi ayah Kureha.

"Baik om!"

"Om nya tolong dihilangkan (╥﹏╥)."

"Tak akan! Bai bai!" ujar Kureha sambil berlari menjauh.

"Mau kemana dia?" tanya Key.

"Hm? Koharu?"

"Ngga, rumput yang bergoyang. Yaiyalah Koharu."

"Ye goblin. Dia mau ke suatu tempat yang tak jauh."

"Heh, sok rahasia kau."

"Dasar anak muda tak sopan."

"Dasar om-om pedofil."

"Ngajak gelud?!"

"Kuy!"

Dan terjadilah pergelutan antara om pedo dengan anak muda. Seri.

"Kalian menambah pekerjaan ku." keluh Yukari.

•*•*•

"Kenapa dari tadi tidak ada monster sih?" keluh Kureha.

Kini matahari sudah setengah terbenam, ia masih saja tak menemukan monster untuk bahan cincangan. Karena tak da monster, dari tadi ia hanya berlatih pedang dengan pohon dan mengumpulkan tumbuhan herbal dan beberapa sayur.

Walau matahari masih setengah terbenam, keadaan sudah gelap. Awan hitam memenuhi langit, beberapa kali kilat menyambar. Nampaknya akan turun hujan.

Kureha pun memutuskan berjalan kembali ke istana, saking bosannya ia tadi ia tak sadar sudah sangat jauh dengan istana dan masuk ke dalam hutan.

"Sirrius bakal marah ga ya?" tanya nya pada dirinya sendiri.

Warna langit kian menggelap, Kureha mulai merasakan rintik hujan menyentuh tubuhnya. Sial, ia lupa bahwa item teleportasi.

"Pakai magic device-nya ga ya?" gumamnya sambil berfikir.

"Mending lari aja, biar sehat!" seru Kureha lalu berlari keluar hutan.

Hujan yang tadinya hanya rintik-rintik saja kini menjadi sangat deras, pakaian yang ia kenakan sudah basah kuyup. Entah kenapa Kureha merasa tak enak.

Ia gelisah, entah karena bajunya basah atau karena kesialan yang terus menimpanya.

Perasaan anehnya kian menguat saat melihat pintu gerbang istana rusak dan para penjaga gerbang terbaring tak sadarkan diri.

Ia segera menghampiri para penjaga itu dan menyembuhkan mereka dengan sihir Heal miliknya.

"Apa yang sebenarnya telah terjadi?" gumamnya.

•TBC•

Continue Reading