HornYong《Jaeyong》✔

By acel_kins-

3.8M 295K 97.3K

[Mature] Taeyong tidak bisa menahan hasrat di dalam tubuhnya. •BXB || HOMO || YAOI || GAY •Jaehyun x Taeyon... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
PDF HORNYONG

Part 25

72.6K 6.9K 1.2K
By acel_kins-

JOHNNY memperhatikan Ten yang duduk tepat di hadapannya, lelaki cantik itu menatap makanan dengan tatapan kosong. Ini sudah hampir delapan hari Ten tidak berkomunikasi dengan Taeyong, selama itu juga Johnny berusaha untuk membuat Ten tertawa dan mengajak lelaki cantik itu berbincang. Yah, usaha Johnny terkadang membuahkan hasil, Ten tertawa bersamanya serta mendengarkan semua ocehannya, namun semua itu seolah tidak cukup, ada sesuatu yang tidak bisa Johnny berikan pada Tenㅡdan Johnny yakin hanya Taeyong yang bisa memberikan hal tersebut.

"Ten?" panggil Johnny untuk yang ketiga kalinya, ia menepuk pelan punggung tangan Ten, berhasil membuat lelaki cantik itu tersentak pelan.

"Ya?"

"Apa yang kau pikirkan, masih memikirkan Taeyong?"

Ten tersenyum kecil lalu mengalihkan pandangan ke arah jendela yang terletak di sampingnya, memperhatikan mobil yang berlalu lalang, ia dan Johnny berada di kafe yang terletak tidak jauh dari kampus. Ten tidak ingin pulang ke rumah, karena hal itu hanya akan membuatnya semakin merindukan Taeyong. Tidak bisa di pungkiri bahwa Ten ingin sekali menemui sahabatnya itu dan memeluk Taeyong dengan erat, tapi sayangnya, ia tidak bisa.

Hati Ten masih terasa begitu sakit, ia membutuhkan waktu untuk sembuh dan berpikir. Ten tidak pernah mempermasalahkan bila Taeyong memang menyukai Jaehyun, tapi yang membuatnya tidak percaya adalahㅡTaeyong mengkhianati serta membohonginya selama ini. Ten mencintai Jaehyun, dia sangat menyayangi lelaki tampan yang tidak ingin membangun komitmen itu dan selama ini Ten berusaha keras agar Jaehyun mau meliriknya; membangun sebuah komitmen bersamanya, tapi ternyata semua harapan tersebut sirna.

Bukan karena Taeyong, namun karena Ten memang tidak bisa menggapai Jaehyun, sekeras apapun ia mencoba, ia tetap tidak bisa. Ten memutuskan untuk menyerah, ia tidak mau menjadi lelaki bodoh yang terus menerus mengharapkan sesuatu tanpa kepastian. Seharusnya jika memang Taeyong tertarik pada Jaehyun, sahabatnya itu memberitahu Ten sejak awal, jadi Ten tidak perlu merasakan sakit seperti sekarang.

Pengkhianatan serta kebohongan yang di buat oleh Taeyong lah yang membuat Ten merasa sulit. Ia sudah menganggap lelaki bermarga Lee itu sebagai keluarganya dan ia sangat mempercayai Taeyong melebihi apapun. Persahabatan yang mereka bangun selama ini hancur begitu saja karena seorang lelaki seperti Jung Jaehyun.

"Ten, kau bisa mengatakan apapun kepadaku, termasuk keluh kesahmu. Aku akan senang hati mendengarkan, jangan menyimpan semuanya sendiri." ujar Johnny yang kini mengenggam erat jemari tangan Ten dan tersenyum, "you have me and i'll stand by your side from now on."

Iris hitam Ten menatap lurus pada mata Johnny yang memperlihatkan kejujuran serta ketulusan, ia membalas genggaman tangan Johnny dan mengangguk pelan. Tidak bisa Ten pungkiri bahwa selama delapan hari ini ia merasa begitu nyaman berada di samping Johnny, lelaki tinggi itu memiliki banyak sisi yang selalu berhasil membuat Ten tersenyum.

Keputusannya untuk mendatangi Johnny kala itu ternyata sudah tepat. Pelukan Johnny bisa membuatnya tenang, ini seolah Ten mendapatkan rumah yang bisa menjadi tempat tinggalnya hingga waktu yang tidak bisa di tentukan. Berbeda ketika ia bersama Jaehyun, lelaki bermarga Jung itu ibarat hotel yang Ten butuhkan untuk singgah sementara sebelum menemukan rumah yang tepat.

"Hari ini, bisakah aku menginap di rumahmu lagi?" tanya Ten penasaran, ia tidak mau sendiri dan menghabiskan waktu bersama Johnny adalah pilihan yang paling tepat.

Johnny mengulum bibir dan tertawa. "Tentu saja, tapi sebaiknya kita menggunakan kamar yang berada di lantai bawah."

"Memang kenapa?"

"Haechan mengeluarkan protes ketika mendengar suara aneh dari kamarku."

Rona merah menjalari pipi Ten, ia memukul pelan tangan besar Johnny sebelum tertawa kecil. Itu mungkin tiga hari yang lalu, ketika Ten menginap dan mereka melakukan kegiatan intim. Keduanya tidak bisa menahan diri, saat berbaring di atas kasur dan lampu kamar sudah padam, Ten serta Johnny seolah memulai langkah masing-masing untuk melakukan kegiatan panas.

Johnny tertawa, ia mengusak rambut hitam Ten dengan gemas. Ada sebuah keinginan untuk menjadikan Ten sebagai kekasihnya, tapi Johnny tidak mau melangkah terlalu cepat, ia tahu bahwa Ten masih ingin menyembuhkan diri, jadi Johnny akan menunggu sampai lelaki mungil itu siap.

***

Taeyong membuka pintu rumah, berniat pergi ke supermarket karena bahan makanan di dalam lemari pendinginnya sudah habis. Namun ia terkejut saat menemukan Jaehyun berdiri tepat di depan pintu rumahnya, berhasil membuat jantung Taeyong berdegup kencang.

"Taeyong.." gumam Jaehyun pelan, wajahnya terlihat begitu lelah dengan rambut hitam yang sedikit berantakan, jangan lupakan kantung mata Jaehyun yang menghitam.

Yang bisa Taeyong lakukan hanya mematung, ia tidak tahu bahwa Jaehyun menunggu di depan pintu rumahnya. Selama ini Taeyong tidak pernah membukakan pintu ketika Jaehyun mengetuk, ia masih membutuhkan waktu untuk menata pikiran agar bisa berpikir lebih rasional.

"Hyung.."

Kedua sudut bibir Jaehyun terangkat; membentuk senyum lemah. "Akhirnya aku bisa melihatmu lagi," ia melangkahkan kaki, mendekati Taeyong dan menjatuhkan tubuhnya di pelukan Taeyong.

Untung saja Taeyong dengan sigap menahan tubuh Jaehyun yang cukup berat meskipun ia hampir terjatuh ke belakang. Kening Taeyong berkerut saat merasakan suhu tubuh Jaehyun yang meningkat, lelaki itu sangat panas! Bahkan tadi Taeyong bisa melihat bila Jaehyun begitu pucat.

"Hyung!"

"Aku merindukanmu," gumam Jaehyun pelan, kedua matanya berkaca-kaca, ia memeluk pinggul Taeyong dan menenggelamkan wajah di ceruk leher si lelaki cantik. "Aku sangat merindukanmu."

Hati Taeyong seolah di remas saat mendengar nada suara Jaehyun yang begitu lemah dan terluka. Ia mengigit pipi bagian dalam, berusaha untuk tidak menangis. Keberadaan Jaehyun meruntuhkan pertahanannya, padahal Taeyong sudah berniat melupakan serta menjauhi Jaehyun, tapi setelah melihat wajah Jaehyun hari ini, niatnya goyah.

"Jaehyun Hyung.."

"Jangan siksa aku lagi, aku minta maaf, aku benar-benar merindukanmu. Satu minggu tanpa melihat wajahmu membuatku frustrasi.." kedua kelopak mata Jaehyun terpejam, ia menangis di leher Taeyong, dadanya di penuhi oleh rasa sesak yang menganggu.

Semuanya sudah jelas, Jaehyun tidak mau menahan diri atau berpura-pura tidak menyadari perasaannya sendiri. Karena pada akhirnya, Jaehyun tetap jatuh pada pesona Taeyong.

"J-jangan disini Hyung, lebih baik kita bicara di dalam." ujar Taeyong akhirnya, ia bisa merasakan kulit lehernya yang basah karena air mata Jaehyun.

Sungguh, Taeyong tidak tahu bila Jaehyun akan menangis untuknya. Taeyong pikir selama ini ia hanya mainan yang bisa Jaehyun gunakan sesuka hati tanpa di beri kejelasan apapunㅡmeskipun pada awalnya Taeyong menyukai itu dan ia juga yang menggoda Jaehyun. Tapi rasanya, semakin lama, Taeyong tidak tahan.

Jung Jaehyun, Taeyong ingin memiliki Jaehyun untuk dirinya sendiri, menjadikan lelaki tampan itu sebagai kekasih atau pasangan hidupnya yang resmi. Namun keinginan itu sudah lama hilang, Taeyong tidak menginginkan Jaehyun karena ia merasa bersalah pada Ten.

Jaehyun menghirup napas dalam sebelum menarik diri, pandangannya sedikit kabur karena rasa pusing yang mendera kepala. Jaehyun bahkan lupa kapan terakhir kali ia mengkonsumsi nasi dan tidur.

"Ayo Hyung." Taeyong mengajak Jaehyun untuk masuk ke dalam rumah dan menutup pintu, "tubuh Hyung panas, Hyung demam?"

"Aku tidak tahu." Jaehyun berjalan menuju ruang tamu dan mendudukan diri di sofa, ia menarik tangan Taeyong, berhasil membuat si lelaki bermarga Lee memekik pelan.

Taeyong terjatuh di atas pangkuan Jaehyun dalam posisi miring, ia tidak tahu harus melakukan apa ketika Jaehyun mendekap erat tubuhnyaㅡseolah tidak ingin melepaskan Taeyong.

"Hyung, kau sudah makan? Aku akan membawakan obat, kau terlihatㅡ"

"Kenapa tidak menjawab panggilan telepon dariku?" potong Jaehyun cepat, ia menumpukan dahi di bahu Taeyong. "Kau menghindariku, kau mengatakan bahwa kau membutuhkan waktu untuk berpikir tapi ini sudah lebih dari satu minggu. Kau membutuhkan waktu berpikir sementara aku menunggu kepastian darimu, apakah kau tahu bahwa di setiap detiknya; yang aku tunggu hanya kabar darimu?"

Taeyong terdiam, tidak berani untuk menjawab apapun. Ia bertanya-tanya, kenapa Jaehyun terlihat begitu terluka? Bukankah seharusnya Jaehyun menemukan orang lain untuk dijadikan partner?

"Hyungㅡ"

"Selama ini aku berpura-pura tidak menyadari perasaanku sendiri, menyembunyikan fakta bahwa aku sudah terlalu jatuh untukmu." bisik Jaehyun pelan, ia mengangkat kepala, menatap Taeyong dengan tatapan terluka, "aku mencintaimu."

Bola mata Taeyong melebar, pelupuk matanya di penuhi oleh air. Itu adalah kata yang selalu Taeyong tunggu keluar dari mulut Jaehyun, meskipun sekarang ia sudah tidak mengharapkan apapun dan memilih untuk menjauhi lelaki tampan itu. Tapi kenapa pernyataan Jaehyun beberapa detik lalu membuat jantung Taeyong menggila?

Jaehyun mengusap pipi Taeyong dan tersenyum kecil. "Aku mencintaimu.." ujarnya lagi.

"Hyungㅡ" Taeyong tertegun saat Jaehyun menempelkan bibir di atas bibir tipisnya; terasa panas dan kenyal.

Mata Jaehyun kembali terpejam setelah memberikan kecupan untuk Taeyong. "Aku sangat mencintaimu, maafkan aku.."

Ini sangat rumit, apa yang harus Taeyong lakukan? Hatinya menginginkan Jaehyun, sementara otaknya terus memikirkan pengkhianatan yang ia lakukan pada Ten. Taeyong benar-benar bingung.

Tbc


CEO Jung, Don't Call Me Angel sama One More Time buka PO buat buku ya, bisa cek di work CEO Jung part terakhir 'Open PO' untuk informasi lebih lanjut.

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 101K 57
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...
PENGASUH By venta

Fanfiction

80.2K 9K 59
Pusat organisasi pembunuh bayaran telah terbongkar dan menjadi buron oleh negara. Salah satu cabang dari organisasi ini, memilih untuk membanting set...
34.7K 5.6K 16
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...
104K 9.9K 22
[Update: Senin-Selasa] "I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian...