Part 11

115K 9.4K 2.7K
                                    

SENYUM Ten mengembang saat melihat Jaehyun sedang menyandarkan tubuh pada mobil seraya melambaikan tangan ke arahnya. Tanpa menunggu lama Ten berlari; menerjang Jaehyun dengan pelukan erat. Mengabaikan beberapa orang yang menatap ke arah mereka berdua.

"Aku merindukan Hyung," bisik Ten pelan. Ia bersyukur karena hari ini Jaehyun mau menjemputnya di kampus dan mereka akan menghabiskan waktu bersama.

Sudah berapa kali Jaehyun membatalkan pertemuan mereka? Rasanya Ten sangat senang sekali. Akhirnya ia bisa kembali bersama Jaehyun.

"Aku juga merindukanmu, bagaimana kuliah?" Jaehyun melepaskan pelukan keduanya dan mengusap lembut pipi Ten.

"Seperti biasa. Taeyong tidak masuk hari ini, jadi aku merasa sedikit kesepian."

"Oh begitu. Ayo masuk, mau pergi ke suatu tempat?" tangan Jaehyun bergerak membukakan pintu untuk Ten; menyuruh si lelaki mungil masuk ke dalam.

Tidak ada yang ingin Jaehyun katakan tentang Taeyong. Ia cukup tahu bahwa saat ini lelaki cantik itu sedang berada di rumah; berbaring di atas kasur dengan seluruh tubuh yang terasa nyeri karena kegiatan mereka berdua semalam.

Oh, bukannya Jaehyun tidak bertanggung jawab. Namun ia merasa tidak enak hati jika terus menerus menolak ajakan Ten untuk bertemu. Toh ia dan Ten masih memiliki hubungan; walaupun sebatas friends with benefit.

"Bagaimana jika ke apartemenku Hyung?" ajak Ten seraya menaik turunkan alis; mencoba menggoda Jaehyun yang kini tersenyum kecil.

"Baiklah, pakai sabuk pengamanmu." setelah mengatakan itu Jaehyun menyalakan mesin mobil; membawa mereka berdua menjauh dari area kampus dan masuk ke jalanan besar.

Ten bersenandung kecil seraya menatap ponselnya dan mengulum bibir saat menyadari bahwa Taeyong belum memberi kabar apapun sejak pagi. Sungguh, Ten sangat khawatir kerena ia tahu jika kedua orang tua Taeyong masih berada di luar Negeri untuk mengurus pekerjaaan. Bagaimana kalau keadaan Taeyong memburuk, bukankah lelaki cantik itu sedang sakit?

"Hyung,"

"Ya Ten?" jawab Jaehyun tanpa menoleh, matanya fokus menatap jalanan yang terlihat begitu padat sore ini.

"Bisakah kita mampir ke rumah Taeyong terlebih dahulu? Kemarin ia demam dan aku takut jika kondisinya memburuk, ia belum mengabariku sejak pagi." gumam Ten pelan; merasa sedikit kalut.

Jaehyun berdehem sebelum mengangguk kecil. "Baiklah," sepertinya ia harus mengirim pesan kepada Taeyong bahwa Ten akan datang berkunjung.

"Terimakasih Hyung!" Ten bergerak; mengecup pipi Jaehyun sebelum tersenyum senang, "kita mampir ke toko obat dan membeli makanan dulu ya Hyung.."

"Tentu."

Tidak masalah jika Ten tidak bisa menghabiskan banyak waktu bersama Jaehyun hari ini, yang jelas ia harus memastikan bahwa Taeyong baik-baik saja. Lelaki bermarga Lee itu adalah satu-satunya sahabat yang sangat Ten sayangi.

Jemari Ten bergerak untuk mengenggam tangan Jaehyun yang sedang memegang stir mobil; ia mengenggam erat tangan Jaehyun sebelum mengecup punggung tangan lelaki tampan itu. Sementara Jaehyun hanya bisa tersenyum dan menyempatkan diri untuk memberi kecupan lembut pada bibir Ten.

Dering pada ponsel berhasil membuat Ten menggunakan satu tangannya yang bebas untuk melihat pesan masuk di Kakaotalk. Ia mengernyitkan dahi ketika melihat nama serta foto yang sedikit asing; kemudian menyadari bahwa ia baru saja bertukar ID dengan lelaki tinggi yang ia temui sebelumnya.

\\//

John
Add | Block

HornYong《Jaeyong》✔Where stories live. Discover now