Long Distance Relationship

By Windystory11

8.2K 761 541

Bukan kah suatu hubungan dilandasi kepercayaan. Atau itu hanya sebuah ucapan yang tiada arti. Bahkan jarak ya... More

Prakata✨
Prolog✨
LDR 01✨
LDR 02✨
LDR 03✨
LDR 04✨
LDR 05✨
LDR 07✨
LDR 08✨
LDR 09✨
LDR 10✨
LDR 11✨
LDR 12✨
LDR 13✨
LDR 14✨
LDR 15✨
LDR 16✨
LDR 17✨
LDR 18✨
LDR 19✨
LDR 20✨
LDR 21✨
LDR 22✨
LDR 23✨
LDR 24✨
LDR 25✨
LDR 26✨
LDR 27✨
LDR 28✨
Epilog✨
Cerita baru
Hallo, apa kabar semua?✨
Extra part 1✨

LDR 06✨

200 33 18
By Windystory11

"Beda alam adalah LDR termenyakitkan, karena Rindu-nya bakalan susah diobati"

Di minggu pagi ini tampak berbeda, jika biasanya ia habiskan mendekam di kamar tapi minggu kali ini terasa berbeda. Reina tengah menunggu kedatangan seseorang untuk pergi ke sebuah tempat.

Reina menunggu orang tersebut di teras rumahnya. Tak lama kemudian, suara deru mobil masuk kepekarangan rumah Reina. Reina berjalan mendekati mobil tersebut, membuka pintu sebelah kiri dan mengulas sedikit senyuman.

Saat berada dalam mobil Reina kembali bertanya. "Maksud lo bilang Gilang ke Singapura bukan buat tunangan apa?" tanya Reina.

"Oke. Gue bakal jelasin semuanya tanpa ada yang gue tutupin, tapi gue harap lo gak benci sama gue setelah ini."

"Tergantung!"

Farhan tersenyum tipis, semoga apa yang ia takutkan tak akan terjadi.

"Sebelumnya gue minta maaf sama lo, gue bukan gak mau jelasin dari awal. Tapi gue nunggu waktu yang tepat buat jelasin semuanya. Jujur, sebenarnya gue gak mau bicara soal dua tahun tang lalu, itu sama aja buat gue sedih--" jeda Farhan.

"-- Lo, ingat waktu dia mutusin lo. Saat itu gue gak tau gimana ceritanya Raka datang kerumah gue. Gue syok liat Raka datang kerumah gue, apalagi penampilannya jauh dari kata baik-baik saja. Rambut berantakan, baju udah kumal, bahkan dia ngehancurkan kaca kamar gue. Untung keadaan rumah gue saat itu lagi sepi. Gue yang tadi diam aja gak tega ngelihat darah ngalir dari tangannya langsung--" Farhan menoleh kearah Reina kala suara isakan tangis keluar dari bibir mungil itu.

Reina mengangguk pertanda lanjutkan kala Farhan menanyakan keadaan gadis tersebut.

"-- Setelah Raka tenang, gue coba tanya sama dia kenapa. Raka ceritain semuanya ke gue, dia gak selingkuh. Dia minta Angel yang notabennya sepupu jauhnya untuk membantunya. Sehari sebelum lo nemuin Raka yang lagi jalan sama Angel, Raka sempat ngerasa sakit dikepalanya. Awalnya Raka nganggap itu cuma sakit kepala biasa aja, sampai pada siangnya Raka pingsan. Mama Raka langsung langsung melarikannya kerumah sakit. Setelah Dokter memeriksa keadaan Raka, Dokter mengatakan Raka mengidap penyakit kanker stadium akhir. Raka gak bermaksud buat lo sedih, mungkin dengan dia pura-pura selingkuh lo bakal benci sama dia dan terima keputusan dia," Farhan membawa Reina kepelukannya, tentunya Farhan sudah memberhentikan mobilnya di pinggir jalan.

"Gue mau ketemu Gilang, Han. Lo tau kan dimana Gilang? Antar gue kesana ya," pinta Reina. "Gue sayang banget sama dia, bahkan gue gak bisa lupain dia." tanpa Reina sadari ucapannya membuat Farhan menahan gejolak amarah. Jujur ia cemburu, tapi tak tau harus berbuat apa.

"Lo, yakin mau ketemu Raka?" tanya Farhan. Ia takut jika Reina tak siap melihat keadaan Raka.

"Gue yakinlah, ayo buruan!" Farhan langsung menjalankan kembali mobilnya menuju suatu tempat.

***

Reina bingung saat mobil Farhan berhenti di depan TPU, Reina mengernyitkan kening nya. "Han, gue mau ketemu Gilang. Kenapa kesini?" Reina mengedarkan pandangannya, kemudian menatap Farhan yang menarik tangannya.

Farhan tak menjawab, ia menarik tangan gadis itu menuju sebuah makam. Perasaan Reina sudah tak enak, ia berusaha mengenyahkan pikirannya.

Namun, Tuhan seolah berkata lain. Didepannya, nama itu, nama yang ia rindukan sekian tahun. Gilangnya ternyata sudah pergi untuk selamanya.

Seolah masih tak percaya, Reina menoleh kearah Farhan meminta penjelasan. Farhan yang ditatap seperti itu pun angkat bicara. "Iya, dia Gilang atau Raka. Sehabis pulang dari rumah gue kondisi Raka memburuk. Orang tua Raka membawanya ke Singapura buat berobat. Raka juga melakukan operasi, namun sayang seminggu setelah operasi Raka meninggal dunia--" Reina hanya diam sembari menangis. Dipandangnya lekat nisan itu seolah yang sedang ditatap itu Gilangnya.

"Raka, juga minta gue buat jadiin lo pacar, karena dia tau kalau gue udah suka sama lo sejak dulu." Reina tampak syok.

Reina menata tajam kearah Farhan. "Maksud lo apaan sih!? kita aja baru kenal beberapa tahun setelah Gilang meninggal. Gimana bisa Gilang tau lo suka sama gue udah lama?" tanya Reina berapi-api.

Farhan menatap sendu Reina. "Jadi lo benaran gak ingat sama, gue?" tanya Farhan. Reina pun menggeleng pertanda ia tak ingat.

"Oke fine. Gue pernah bilang sama lo kalau gue punya alasan suka sama lo. Ini salah satunya, sebelumnya kita pernah ketemu. Saat itu lo sama Raka datang ke Birthday gue di Bandung. Kita sempat berbincang tapi sebentar karena lo waktu itu mau ke WC. Pertama kali gue ngelihat lo, jujur gue udah tertarik sama lo, tapi gue sadar posisi lo saat itu pacarnya sahabat gue," ucap Farhan.

"But, i'am sorry. Gue gak bisa, Han." Reina pergi meninggalkan makam tersebut dan berlari menuju jalan raya.

"Beda alam adalah LDR termenyakitkan, karena rindu nya bakalan susah diobati," batin Reina.

***

Sejak kejadian di makam tersebut, baik Reina maupun Farhan tak pernah bertegur sapa. Bukan Farhan tak mau, Reina lah yang memilih menghindari Farhan.

Farhan tak bisa berbuat banyak, pasalnya Reina juga memiliki hak untuk marah. Ini yang ia takutkan ketika Reina mengetahui fakta yang sesungguhnya. Seperti saat ini, Farhan hanya mampu melihat Reina dari kejauhan.

Sementara itu, Reina sendiri menggerutu kesal saat orang yang ia tunggu tak kunjung tiba. Sudah ia telepon berkali-kali tapi tak kunjung tiba. Tak lama sebuah mobil berhenti didepan Reina, kaca tersebut itu pun turun menampakkan wajah seorang lelaki. Reina yang tadi melihat orang tersebut mengerucutkan bibirnya dan enggan masuk.

Lelaki itu turun dari mobilnya, berjalan mendekati gadis tersebut dengan menahan senyumannya. "Gak rindu nih?" tanya lelaki tersebut dengan senyum menggoda. Tangannya bergerak mengusap kepala gadis tersebut dengan lembut.

Reina menatap orang tersebut, ia merindukan sosok didepan nya ini. Selama setahun lebih ia tak pernah bertemu dengan sosok tersebut. Akhirnya Reina memeluk lelaki tersebut yang dibalas rengkuhan erat dari lelaki itu.

"Sorry. Tadi abang ketiduran, kan capek Rei sampai rumah subuh, terus tidurnya keterusan." lelaki tersebut menjawab dengan cengirannya.

Reina melepaskan pelukan tersebut, matanya menatap sang abang dengan mengerucutkan bibirnya. "Tapi gak harus buat Reina nunggu lama juga kan!" gerutu Reina.

"Yaudah, sekarang kita pulang. Abang ada sesuatu buat Rere."

Mereka masuk kedalam mobil dan meninggalkan sekolah. Tanpa mereka berdua sadari, seseorang sedari tadi memperhatikan interaksi abang-adik tersebut. Farhan tersenyum tipis, ternyata perjuangan nya selama ini berujung sia-sia. Ternyata orang yang selama ini ia perjuangan telah memiliki orang terkasih. Padahal ia mati-matian menjaga dan menjalankan amanah Raka tentang Reina.

Tbc

Kalau masih ada yang gak ngeh tanya aku aja ya. Jadi udah paham kan kalau Gilang sama Raka itu satu orang yang sama. Dan yang membuat Reina susah buat jatuh cinta dan percaya sama cowok udah terjawab kan.

Duh aku kasihan sama babang faan, cian banget ya. Padahal dia yang berjuang, mereka yang menikmati hasilnya.

Eitt jangan nethink. Vote dan komen nya windy tunggu ya😂.

Maaf kalau masih ada typo✌️

Windystory11

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 63.9K 42
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...
2.3M 126K 61
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
973K 94.1K 52
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
4.6K 1.1K 32
[TELAH TERBIT] Adara Isvara Nareswari sangat membenci bulan kelahirannya. Sebab di bulan itu, Ayah, Ibu, dan Kakak perempuannya dibunuh oleh dua oran...