Let Me Be You[√]

De RaidenFares

20.4K 1K 136

Biarkan, Aku menjadi kamu Untuk melindungimu ~~~ Ship Tholar Karakter by Monsta Art by _Darkhana Mais

Marry 1#
Afraid 2#
Save 3#
Run and Hide 5#
Shadow 6#

Watch Out 4#

1.9K 151 10
De RaidenFares

"Ini bukan ramuan aneh anehkan Sol?"

"Iya, Kau ngak percaya padaku?" Entah sudah beberapa kali Taufan terus bertanya dengan pertanyaan yang sama membiat kepala Solar berdenyut sakit, Apa lagi nada nada yang tertanda tidak menyakinkan dirinya.

"Kurang menyakinkan, Pernah kau sekali buat ramuan buatku jadi cewek seharian." Taufan mendegus mengingatkan masalah lalu yang gagal membuat ramuan. "Kau ngak tau Hali sampai pingsan liatku."

"Yah, Siapa suruh minum." Solar memutar kedua bola matanya tidak merasa tersinggung pada kata kata Taufan sambil dengan kedua tangannya bergerak mendorong temannya keluar dari persembunyian mereka. "Kali ini ramuan dari Gempa, Bukan dariku Fan. Percayalah kepadaku"

"Kalau ini bukan demi keselamatan adikku, Udah ku pijak tu ramuannya." Taufan keluar dari persembunyian mereka yang sudah sembunyi terlalu lama karena berdebat masalah ramuan, Sedikit ragu untuk mempercayai Solar.

Tapi ia yakin.

Solar tidak akan main main jika siapapun yang akan menganggu Thorn.

Dan ia akan membalasnya dengan sadis siapa yang telah menganggu Thorn.

Taufan sekarang sudah berdiri diistana Dark sambil mengecek penampilan dirinya apakah sudah pas atau tidak, Sambil berdehem menormalkan suaranya sebelum berhadapan dengan puluhan prajurit sedang menjaga pintu depan.

Sesuai dengan dirinya sendiri sehari hari.

"HALLOW MANUSIA!" Teriaknya cempreng dan cukup seperti toa hingga burung burung beterbangan, Cukup menarik perhatian prajurit Dark melihat dia dengan tatapan bingung. "Apa ada Thorn disini?" Sedangkan Solar hanya bisa mengeleng geleng kepala dengan kedua kapas kecil sudah tersumbat ditelinganya.

"Putra Cyclone." Segera prajurit itu langsung menunduk hormat kearah Taufan yang tersenyum melihat mereka. "Putra Nature ada disini."

"Apa kalian bisa mengantarku? Aku ngak sabar kali dia menikah dengan Lelaki tampan melebihiku." Senyumannya tidak pernah luntur dari wajahnya namun memiliki arti lain, Seperti senyuman yang memiliki makna lain.

"Pelayan akan membawamu Putra."

.

.

.

Taufan berdiri terdiam melihat pelayan yang membawa jalan kekamar Thorn, hingga sudah sampai ketujuan dan pelayan hanya memberikan beberapa kata sebelum menghilang dari hadapannya.

Perlahan lahan ia memegang gagang pintu sambil membuka menimbulkan suara dan pintu terdorong kedalam, Dengan pandangan pertamanya membuat kedua matanya membelak terkejut melihat Thorn terbaring lemah dengan penuh luka kering. Tanpa basa basi ia langsung mendekati Thorn mengecek keadaan adiknya ini.

"Thorn? Thorn?" Taufan mengangkat tubuh adiknya yang terasa dingin bergerak membaringkan Thorn ke ranjang sambil. "Sadarlah."

"Mmm..."

Kelopak mata Thorn terbuka pelan namun hanya setengah aja, Karena malas melihat siapa yang datang menjeguknya. Tubuhnya sangat lemah bahkan suaranya serak habis menangis. Ia menebak jika Dark datang menjeguknya dengan penuh perhatian.

Menjijikan.

Kenapa tidak bunuh dirinya langsung dan memilih drama dihadapannya, Selamat! Kau telah membekukan hati Thorn yang dari dulu hangat dan terbuka.

Dirinya tidak seperti dulu yang mudah mempercayai siapapun lagi.

"Kak... Ufan?" Thorn seketika sadar ada Lelaki memakai baju biru putih yang ia kenali, Bukan baju hitam ungu. Kedua matanya mengedip ngedip menjelaskan pandangannya berharap jika hadapannya adalah kakak kandungnya. "Kak..."

"Aku ada disini..." Tangannya mengelus lembut rambut coklat tua itu secara lembut. "Kau perlu istirahat, Aku akan pergi mengambil obat."

"Ja-jangan... Pergi..." Ucap Thorn lirih dan lemah membuat Kakaknya menoleh kearahnya dengan pandangan khawatir. "Di-sini... Menyesakan..."

Seakan akan ia mengerti maksud dari kata kata Thorn dan memilih duduk kembali hanya bisa memanggil pelayan untuk menyiapkan air hangat dan kain.

"Aku sudah tau masalahmu..." Tangan Thorn yang lemah dan dingin mengengam erat tangannya yang tidak ingin dilepaskan, Dirinya melihat adiknya dari matanya bahkan bahasa tubuhnya.

Tangan lemah gemetar, Mata mengosong seperti tidak ada tujuan hidup. Raut wajah pucat merasakan sudah beberapa hari tidak dijaga dengan baik. Tidak lama kemudian tetesan air mata yang mengalir pada wajah Thorn membasahi bantal yang sedang ia tiduri.

"Aku takut kak..." Nafas Thorn terburu buru mengingat masalah lalu bagaimana Dark memperlakukin kasar dengannya bahkan dipukul tanpa ampun. "Aku tidak mau disini kak.... Menyeramkan."

"Tenangkan dirimu Thorn." Jujur saja jika melihat adiknya dalam keadaan ujung tanduk yang menusuk hatinya, Membuat rasa perih dan nyeri seperti dihantam sesuatu yang kuat. Ia tidak pernah melihat Thorn yang ketakukan luar biasa dan bisa bisa menjadi trauma.

"Kami sudah punya cara untuk menyelamatkanmu." Ia mengeluarkan Botol kecil yang berisi ramuan diberi Solar dari saku celananya, Ramuan yang akan menyelamatkan Thorn dari rencana busuk Dark. "Kau perlu meminum ramuannya dan ak-"

Buk!

"Akh!" Pekik Taufan merasakan kepalanya terpukul tersuatu yang keras bahkan kursi yang ia duduki ditarik kebelakang membuatnya terjatuh kebelakang membuat Thorn terkejut melihat siapa pelaku yang memukul Kakaknya dengan tiang besi.

"KAK!" Merasakan aliran yang mengalir pada kepalanya bahkan pandangannya buram merasakan sakit yang luar biasa pada tubuhnya, Seakan akan dia kehabisan tenaga dan mulai kehilangan kesadarannya. Dan berakhir ia hanya bisa mendengar teriakan adiknya memanggil dirinya.

"Ups aku sepertinya mau pukul kecoak." Thorn membuka matanya lebar lebar sambil bibirnya digigit sekuat tenaga merasakan amarah luar biasa, Air mata semakin mengalir deras membasahi pipinya. "Kecoak yang membuat Thornku menangis."

"Apa maumu sebenarnya Dark..." Dalam keadaan demam dan tubuhnya yang sakit dengan banyak luka disana hanya bisa melihat Dark yang memunggut botol ramuan Taufan sambil menyeringai penuh kemenangan. "Kau melukai kak Ufan!"

"Apa aku peduli?" Dark mengangkat alis tidak peduli dengan kata katanya yang menurutnya jijik. "Dia akan membawamu pergi dariku sayang..." Dark berjalan mendekatinya secara perlahan dengan tangannya terulur mengelus wajahnya secara lembut. "Aku tidak ingin kau meninggalkanku."

"Kau iblis! Kau penghancur segalanya."

"Ya..." Tawaan Dark membesar dengan kedua mata merah darahnya menyala terang, Dia merasakan bahwa keadaan seperti sekarang inilah adalah hal yang lucu. "Aku memang iblis, Apa kau bisa menghentikanku huh?"

"Aku telah lembut kepadamu dan kau kasar kepadaku... Apa kau pantas untuk memarahiku?" Lanjutnya dengan nada rendah seakan akan menyimpan rasa kesalnya hingga membuat kedua  iris mata hijau tua itu membelak lebar menyaksikan botol ramuan itu dilempar sembarang hingga pecah dengan cairan yang mengalir seluruhnya membasahi lantainya dan diserap oleh karpet. "AKU DEMI KAU!"

"Ugh!" Jantung Thorn mendadak berdenyut sakit seperti ada sesuatu yang menekan pada dadanya hingga membuat nafasnya tersengal sengal dan merasakan nyeri pada jantungnya, Tanpa ia sadari bahwa ia jatuh dari ranjang dan terbaring dikarpet. "Akh!"

"Sekarang, uruslah jantung lemahmu itu sendiri."

Thorn menyipitkan matanya menahan rasa nyeri pada dadanya sambil kedua tangannya menekan bagian dadanya untuk meredakan sedikit nyeri, Namun sama saja tidak ada hasil sama sekali membuat dia bergeliut badannya terus bergerak bolak balik menekan dadanya.

Dia tidak pernah merasakan jantung yang sangat perih dan seakan akan jantungnya akan copot dari tempatnya.

"AKHHHH!!!!" Thorn melengkungkan tubuhnya dengan teriakan pasrah bercampur serak hingga ia menangis, Ia hanya bisa melihat kakaknya yang tidak sadar diri diseret oleh prajurit dan meninggalkan dirinya sendiri dikamar dengan keadaan parah. "ARGHHH!!!"

Teriakan kesakitan itu terus menerus tiada hentinya membutuhkan setengah jam baru berhenti teriakannya berganti dengan tangisan kecil, Ketika denyutan jantungnya telah berhenti menyerangnya.

Solar, Apa kau mendengarkan sesuatu?

Thorn membutuh bantuanmu

Sahabat kecilmu membutuhkan bantuanmu

Apa kau akan membiarkannya ketika rencanamu telah gagal?

Tbc

Continue lendo

Você também vai gostar

3.7M 360K 95
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya. ************************************************* Labelina. Atau, sebut dia Lala...
2.5K 132 13
kisah cinta yang bisa di bilang abadi . sebuah penyebab trauma seseorang. yang membuat orang tersebut sampai menutup diri dan hati nya "can i keep my...
57.5K 3.2K 40
⚠️Cerita mengandung 18+. Diharap Dibawah umur jangan membaca cerita ini. This is Nakamura Sopan, Seorang anak Kuliah jurusan Gizi Berumur 20 yg mempu...
172K 6.1K 27
Shawn Alexander Michaels, seorang siswa tampan nan populer menyatakan cintanya pada Na Joyi Kimberly, sang kakel yang notabenenya hanya murid biasa. ...