The Dangerous Billionaire [#1...

By FriskaKristina9

1.4M 58K 2.5K

(18+) PLAGIAT DILARANG MENDEKAT! Ivanna Jhonson, wanita cantik bertubuh seksi dan juga pintar menjadi sekret... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
CAST
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Informasi Update Cerita! (Mohon Dibaca)
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Attention Please!
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Baca
Chapter 43
Maaf Ya
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49

Chapter 38

16.9K 867 60
By FriskaKristina9

Sebenarnya aku ga sanggup update hari ini, karena ini hari pertama aku datang bulan :'( yang cewe pasti ngerti gimana sakitnya dan menderitanya huhu

Tapi aku rela update demi kalian semua! Plis jangan ada yg bilang double update ya wkwk
Love you readers 😘

-----------

"Kau mau mengajakku kemana?" Ivanna mengedarkan pandangannya ke sisi kiri dan kanan. Ia hanya melihat jalanan yang ramai, tapi ia tidak tahu tempat apa yang mereka akan tuju.

"Aku akan membawamu ke pantai. Percuma saja kau ke Miami, tapi tidak berkunjung ke pantainya." Sean terkekeh.

Ivanna tersenyum simpul, ia miris menghadapi kenyataan bahwa yang membawanya ketempat ini berbeda dengan orang yang membawanya bersenang-senang.

"Hm Sean..."

"Ya?" Sean mengemudikan mobilnya sambil sesekali melirik kearah Ivanna.

"Apa Arnold tidak akan marah?" Tanya Ivanna ragu.

Sean tertawa, "Kau masih saja memikirkan Arnold? Sedangkan ia sendiri tidak memikirkan mu?" Sean mengangkat alis.

"Bukan begitu, tapi aku belum memberitahunya."

"Bagaimana kau bisa memberitahunya, jika saat ini ia sedang berkencan dengan Carla?" Sean tertawa lagi.

"Aku tahu, Sean. Tapi bagaimana kalau ia akan marah? Lalu mencari keributan denganmu dan menyalahkan mu?"

"Ssssttttttt.... Jangan pikirkan siapapun sekarang, termasuk Arnold." Sean mengusap kasar rambut Ivanna lalu mengulum senyum.

Ivanna akhirnya memilih mengalah. Ia mencoba untuk tidak memikirkan bagaimana Arnold sekarang. Ivanna yakin Carla akan memperhatikan nya tanpa ada satupun yang terlewat. Namun, jauh didalam lubuk hatinya, ia sebenarnya tidak terima jika Arnold lebih memilih berduaan dengan Carla. Apapun alasannya.

Sean memarkirkan mobilnya. Ia keluar dari dalam mobil dan kemudian membukakan pintu untuk Ivanna. Ivanna keluar sambil tersenyum. Sean begitu baik padanya.

Ivanna menoleh kanan dan kirinya, melihat pemandangan pantai yang begitu menakjubkan. Ia benar-benar akan menyesal tidak pernah menginjakkan kakinya ketempat ini, jika tahu tempat yang ia datangi se-menakjubkan yang ia lihat sekarang ini.

Sean merangkul bahu Ivanna dan ia terkekeh pelan, "Ini belum apa-apa, Ivanna. Ini hanya pantai biasa. Nanti kalau kau sudah terbiasa dengan ku, aku akan membawamu ke Maldives."

Ivanna menoleh kearah Sean, "Apa katamu? Maldives? Arnold bisa membunuhku!" Ivanna bergedik ngeri.

"Kau takut sekali dengan Arnold," Sean tersenyum lembut, "Apa kau memang kekasih Arnold?" Tanya Sean.

Ivanna hanya tersenyum simpul dan tidak menjawab pertanyaan Sean. Kemudian mereka kembali berjalan menuju pinggiran pantai.

---------

Arnold keluar dari toilet, belum ia menghampiri Carla, ia terkejut melihat Carla berbincang dengan seorang pria. Arnold langsung berbalik badan dan bersandar di pintu sambil melihat mereka dari tempatnya berdiri.

Arnold berjalan sejajar dan menundukkan wajahnya disamping pelayan yang sedang membawa makanan. Lalu ia duduk di kursi yang ada dibelakang Carla dan Lucas.

Arnold mengenal wajah pria yang berbicara dengan Carla. Lalu pelayan tadi berjalan disamping Arnold dengan nampan kosong. Arnold mengambil nampan kosong itu lalu memberi isyarat pada pelayan itu agar pergi meninggalkannya. Kemudian ia menutupi wajahnya dengan nampan kosong itu.

"Kau tampak sangat senang kembali dengan mantanmu itu ya?" Pria itu merapikan anak-anak rambut Carla.

"Aku hanya berpura-pura menginginkannya. Kau tahu 'kan tujuan awal kita apa?" Carla bersandar di dada bidang pria itu.

"Tapi aku tidak menyukainya. Mau sampai kapan aku melihatmu berduaan dengannya terus-menerus? Setiap kali aku memantau mu, yang kudapat hanyalah hal romantis yang membuat mataku panas." Pria itu mendengus.

Memantau? Jadi selama ini mereka mempermainkanku? Kurang ajar! Batin Arnold mengumpat. Ia mengepalkan kedua tangannya.

Carla tertawa.

"Kau bisa pergi sekarang, Lucas. Sebentar lagi Arnold akan datang. Ia bisa langsung membunuhmu, jika ia melihatmu ditempat ini." Carla memasang muka serius.

"Kau mengusirku?" Lucas menatapnya tidak percaya.

"Lucas..." Carla memelas.

Lucas tersenyum lalu mengacak rambut Carla. Ia mencium keningnya lalu pergi.

Arnold kemudian dengan cepat berbalik sebelum Lucas melihatnya. Ia kembali kedalam toilet. Arnold mengambil ponsel dari saku celananya. Lalu ia mencari nama Pedro dan langsung menghubunginya.

"Halo tuan?"

"Aku ingin kau mencari semua informasi tentang Carla dan lelaki yang bernama Lucas. Bawa semua datanya padaku, besok."

"Baik, tuan."

Arnold mematikan sambungan teleponnya dengan Pedro. Ia berjalan menghampiri Carla yang duduk di kursi salah satu cafe kesukaannya.

Carla merapikan rambut dan pakaiannya. Ia melihat Arnold yang mulai berjalan ke arahnya.

Carla mengajak Arnold ke cafe karena ia merasa bosan di mansion. Mereka pergi tanpa mengajak Ivanna, alhasil Sean datang dan mengajak Ivanna pergi dari mansion.

"Kau lama sekali?" Tanya Carla lalu tersenyum.

"Tadi Pedro menghubungiku, ada urusan penting." Arnold membalas senyuman Carla. Lalu Arnold duduk berhadapan dengan Carla, ia meminum kopi yang disajikan pelayan tadi sebelum ia ke toilet.

"Arnold..." Panggil Carla pelan.

Arnold hanya mengangkat alis sambil menyesap kopinya.

"Aku mau kita menikah."

Arnold terbatuk-batuk karena tersedak kopi yang diminumnya. Ia mengambil tisu dan langsung mengelap bibirnya.

Arnold menatap Carla tidak percaya.

"Apa kau gila?!!" Arnold memukul meja dengan kuat hingga membuat perhatian orang-orang tertuju pada mereka.

Carla menggenggam tangan Arnold dan mengusapnya lembut. Namun, Arnold langsung menghempaskan tangannya dan meninggalkan Carla.

Arnold masuk kedalam mobilnya, Carla mengejar Arnold, tapi Arnold langsung mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia meninggalkan Carla di cafe yang mereka kunjungi itu, sendirian.

Carla menghentakkan kakinya dan memaki Arnold yang sudah pergi meninggalkannya.

Carla mengambil ponselnya lalu menelepon seseorang untuk menjemputnya.

-----------

"Sean! Hahahaha" Ivanna tertawa saat Sean menggelitiknya. Ivanna sedang duduk dipinggiran pantai, tapi Sean menghampirinya dari belakang dan menggelitiknya.

Sean memeluk Ivanna dari belakang sambil terus menggelitiknya. Ivanna tidak tahan, ia berlari dan meninggalkan Sean.

Sean tersenyum nakal lalu mengejar Ivanna. Ivanna berlari sambil terus tertawa dan menjulurkan lidahnya pada Sean.

Ivanna berlari dengan langkah mundur karena Sean yang mengejarnya ada didepannya.

Ivanna meringis kesakitan saat bahunya menabrak seseorang dibelakangnya. Ia berbalik dan melihat pria bertubuh atletis berdiri tepat dihadapannya dengan kedua tangan yang dimasukkan kedalam saku celananya.

Ivanna melotot kaget. Arnold menarik tangan Ivanna dan menuntunnya masuk kedalam mobil.

"Arnold, biarkan aku beritahu Sean dulu. Ia akan panik jika tidak melihatku disana."

Arnold diam dan tidak menjawab perkataan Ivanna. Ia terus berjalan sambil menggenggam tangan Ivanna.

"Arnold!" Ivanna menghempaskan genggaman tangan Arnold.

Arnold berhenti dan menatap Ivanna tajam.

"Aku akan memberitahu Sean terlebih dulu." Ivanna berlari dengan langkah kecil untuk menemui Sean yang bahkan sudah berdiri tidak jauh darinya.

Ivanna tersenyum kikuk, "Sean.." panggil Ivanna pelan.

Sean memegang kedua bahu Ivanna, "Pergilah. Nanti malam aku akan menemuimu di mansion." Sean tersenyum.

Ivanna mengangguk, kemudian ia mengambil tasnya dan menghampiri Arnold. Demi apa jalan-jalannya kali ini gagal lagi? Benar-benar Arnold tidak menginginkan Ivanna bahagia. Rasanya kemanapun Ivanna pergi, selalu ada mata-mata Arnold, atau bahkan Arnold sendiri. Keterlaluan.

"Sudah memberitahu Sean?" Tanya Arnold tidak suka.

"Aku pergi bersama dengannya, jadi jika aku pulang denganmu, aku harus memberitahunya terlebih dulu." Ivanna berlalu dan meninggalkan Arnold.

"Aku tidak mengizinkanmu untuk keluar dari mansion." Arnold duduk di kursi kemudinya dan menutup pintu mobilnya.

"Kau menjadikanku seperti hewan peliharaan!"

"Aku tidak pernah mengatakannya." Ucap Arnold memperingati Ivanna.

"Kau tidak pernah mengatakannya? Tapi kau melakukannya!" Ucap Ivanna dengan nada tinggi.

Ivanna mengatur napasnya yang terasa memburu. Ia merasa sangat geram melihat keegoisan Arnold. Baru saja ia menikmati harinya dengan Sean, si pengganggu malah merusaknya.

"Berhati-hatilah dengan ucapanmu, Ivanna." Arnold melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Terserah." Ivanna menghempaskan punggungnya ke sandaran kursi lalu mengalihkan pandangannya ke jalanan.

Grace Elizabeth as Carla Smith



TO BE CONTINUED...


-----------

Plis jangan lupa tinggalin komentar dan vote kalian. Aku tuh suka sedih ngeliat yang baca sampai 1K lebih tapi yang vote cuma stuck di angka 100 doang :') aku udah perhatiin dari chapter 21 guys.
Plisss, kalau kalian mau aku rajin update, plis semangatin aku melalui vote dari kalian. Karena kalian lah yang menjadi alasan aku ada, aku nulis, serius.

Jadi vote dan komentar kalian itu penting banget buat aku. Semoga para siders dilembutkan hati supaya mau klik tombol vote! Amin :D

JANGAN LUPA TINGGALIN KOMENTAR DAN VOTE KALIAN YA!

THANK YOU! :)

Continue Reading

You'll Also Like

547K 52.6K 30
Lily, itu nama akrabnya. Lily Orelia Kenzie adalah seorang fashion designer muda yang sukses di negaranya. Hasil karyanya bahkan sudah menjadi langga...
696K 80.9K 45
Kehidupan Dinar Tjakra Wirawan berubah, setelah Ayah dan kakak laki-lakinya meninggal. Impiannya yang ingin menjadi seorang News anchor harus kandas...
2.2M 105K 53
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞
673K 1.3K 15
WARNING!!! Cerita ini akan berisi penuh dengan adegan panas berupa oneshoot, twoshoot atau bahkan lebih. Untuk yang merasa belum cukup umur, dimohon...