Don't Call Me Angel《Jaeyong》✔

By acel_kins-

553K 77.2K 14.3K

[Romance] [Mature] [Crime] ❝Don't call me Angel, you can't pay my price.❞ •BXB || YAOI || GAY || HOMO •Jaehy... More

Cast
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20

Part 15

18.3K 3K 2.4K
By acel_kins-

TAEYONG terbangun dengan kepala yang terasa pening, ia menatap ke sekeliling sebelum meregangkan tubuh kakunya. Iris hitam Taeyong menjelajah; menatap ke setiap sudut kamar bernuansa gelap itu. Ia terdiam selama beberapa saat sebelum memutuskan turun dari atas kasur dengan bathrobe hitam berbahan satin.


Pintu yang terbuka membuat Taeyong menoleh, ia memasang seringai pada wajah ketika melihat seseorang yang sangat ia kenal tengah membawakan nampan berisi makanan.

"Kau bangun Bos?"

"Jinwoo-ya, aku merindukanmu!" ujar Taeyong seraya merangkul bahu lelaki bernama lengkap Park Jinwoo yang bekerja sebagai tangan kanan nya selama ini.

Jinwoo atau yang lebih akrab di panggil dengan Jinjin tersenyum lebar; memperhatikan barisan giginya yang rapih. Ia menaruh nampan berisi makanan di atas meja sebelum memberikan pelukan lembut pada Taeyong. Tato naga melingkar berwarna hitam tercetak di samping leher Jinwoo, menandakan bahwa dirinya adalah salah satu anggota Black Dragon.

Taeyong melepaskan pelukan dan mengambil apel yang ada di atas nampan lalu memutuskan untuk duduk di tepi kasur. "Semuanya berjalan lancar?"

"Tentu saja Bos, kami melakukan semuanya sesuai perintah." gumam Jinwoo pelan, "kapan Bos besar akan kembali?"

Sebelah pipi Taeyong menggembung. "Aku tidak tahu, jangan membicarakannya aku sedang kesal. Setelah ini bawa aku ke markas White Snake."

Jinwoo mengangguk paham. "Untuk rencana selanjutnya, Bos?"

"Tentu saja. Mereka pasti akan mencariku disana, idemu menjadikan White Snake sebagai boneka tidak buruk. Meskipun mereka memberikan dua tembakkan di tubuhku, hey, bagaimana jika aku mati?" gerutu Taeyong kesal.

"Kau tidak akan mati Bos, menghindari organ vital adalah salah satu keahlianmu," ujar Jinwoo jengah, ia menepuk pelan bahu Taeyong. "Persiapkan dirimu untuk berangkat ke markas White Snake. Buatlah dirimu semenyedihkan mungkin."

Taeyong memutarkan bola mata bosan lalu mengangguk, setelah itu Jinwoo keluar dari kamar, meninggalkan Taeyong seorang diri, menikmati buah apel yang sudah tergigit. Senyum kecil terpatri di bibir ketika mengetahui bahwa rencana yang ia susun berjalan sempurna.

Oh, he is the bad guy here.

Lee Taeyong bukanlah seorang remaja yang tidak memiliki rumah seperti apa yang orang-orang pikirkan tentangnya ketika ia masuk ke dalam organisasi Johnny dan menjadi Johnny's Angel. Ia adalah seorang pemimpin dari mafia terkuat; Black Dragon.

Alasan? Tentu saja Taeyong memiliki alasannya sendiri, ia ingin membalaskan dendam serta mengambil alih kekuasaan dari setiap kelompok mafia kecil di Korea Selatan. Sampai saat ini, jumlah anggota Black Dragon sudah sepuluh ribu, tidak ada yang mengetahui hal tersebut karena mereka merekrut anggota secara diam-diam. Bagi yang tidak mau menjadi anggota Black Dragon dan membangkang, hukumannya adalah kematian.

Salah satu tujuan yang Taeyong buat bersama Bos utama adalah menghancurkan organisasi milik Park Chanyeol. Sayangnya itu tidak mudah, oleh karena itu mereka menggunakan White Snake sebagai boneka. Meskipun Black Dragon sudah terendus oleh Chanyeol, namun tidak ada bukti konkret, jadi Taeyong tidak perlu merasa resah. Tidak ada yang tahu bahwa ia adalah dalang utama di balik semua kekejian iniㅡkecuali anak buahnya.

Bunyi dering ponsel membuat Taeyong menoleh, itu pasti ponsel yang di siapkan oleh Jinwoo. Tanpa menunggu lama Taeyong meraih benda pipih itu dan mengangkat panggilan dari nomor tidak di kenal. Ia kembali memberi gigitan pada buah apel di tangan seraya menempelkan ponsel di telinga.

"Hei sweety, bagaimana kabarmu?"

Taeyong mendengus ketika mendengar suara yang ia kenal dari seberang telepon. "Baik-baik saja, untuk apa kau menghubungiku?"

"Memastikan bahwa mereka tidak menggores luka di tubuhmu sedikitpun, kau siap untuk misi selanjutnya?"

"Hm, aku akan berangkat ke markas White Snake sebentar lagi."

"Dan membuat luka baru di wajah cantikmu itu?"

"Menurutmu? Sudahlah, aku akan baik-baik saja. Mungkin hanya luka gores dan lebam untuk meyakini mereka bahwa aku juga terluka."

"Baiklah, aku tutup teleponnya. Aku mencintaimu."

Senyum Taeyong mengembang,ia berdehem pelan sebelum menjawab. "Aku juga mencintaimu." setelah itu panggilan terputus.

Oh, Taeyong harus makan terlebih dahulu sebelum mempersiapkan diri untuk datang ke markas White Snake.

***

Jaehyun berdehem pelan ketika Jeno berbicara padanya melalui panggilan telepon; memberitahu tentang kemana perginya SUV yang membawa Taeyong. Sebelum itu, Jeno juga sudah mendatangi Park Hyungsik untuk menanyakan sesuatu tentang penyewaan mobil.

"Lelaki bernama Park Hyungsik bilang bahwa ia tidak mengetahui apapun. Sepertinya White Snake memang sengaja memakai data nya, aku akan mengirim lokasi jelas dimana keberadaan SUV hitam itu Hyung."

"Baiklah, cepat kirimkan padaku. Malam ini aku akan bergerak bersama yang lain."

"Tentu Hyung."

Jaehyun memutuskan panggilan dan menaruh ponsel di kantung celana, ia menghela napas dalam sebelum berjalan keluar dari kamar mandi. Jeno adalah informan pribadinya, tidak boleh ada yang mengetahui hal tersebut, Jaehyun juga tidak pernah memberitahukan tentang Jeno pada siapapun.

Iris cokelat tua Jaehyun menatap Ten yang sudah berdiri di hadapannya ketika ia sampai di dapur. Lelaki mungil itu terlihat berantakan, mungkin merasa sedikit frustrasi karena kehilangan Taeyong. Yah, Jaehyun juga merasakan hal yang sama.

"Kau melewatkan rapat penting." gumam Ten pelan, ia menempelkan pantat di meja makan dan menatap Jaehyun dengan datar, "kita akan berangkat malam ini bersama sepuluh orang yang lain."

"Hanya sepuluh orang?"

Ten mengangguk. "Elite."

Baiklah, jika memang pangkatnya Elite, mungkin itu bisa di maklumi. Sepuluh orang belum termasuk Ten dan Jaehyun; itu berarti ada dua belas yang berangkat malam ini untuk menyelamatkan Taeyong. Jaehyun tidak sabar menggunakan senjata apinya untuk membunuh seluruh anggota White Snake.

"Baekhyun Hyung ikut?" tanya Jaehyun penasaran. Karena biasanya, Chanyeol tidak akan membiarkan Baekhyun mengikuti misi yang cukup berbahaya.

"Ya, dia memaksa." Ten berjalan mendekati lemari pendingin; membuka benda itu dan mengambil air mineral, "kita akan bekerja sama. Semoga saja Taeyong bisa di selamatkan."

Jaehyun mengangguk pelan. "Kita pasti akan menyelamatkannya. Kau sangat menyayangi Taeyong ya?"

"Tentu saja! Dia sudah kuanggap sebagai saudaraku sendiri." gerutu Ten pelan.

Mendengar itu Jaehyun tersenyum, ia menepuk pelan bahu Ten sebelum pergi dari sana. Karena Jaehyun melewatkan rapat penting bersama yang lain, ia harus menanyakan strategi yang akan mereka gunakan nanti kepada Baekhyun.

Pasti menggunakan teknik berpencar, tidak mungkin mereka bergerombol masuk ke dalam markas white snake, itu hanya akan membuat mereka semua terbunuh.

Jaehyun menatap lurus ke depan dan mengangguk ketika anggota yang lain berlalu lalang di hadapannya; menyapa. Dua belas orang, Jaehyun ragu, apakah itu cukup? Padahal Chanyeol memiliki banyak anggota di organisasinya, namun lelaki bermarga Park itu hanya mengutuskan dua belas orang untuk pergi.

Memang, misi ini berbahaya dan bila banyak yang terlibat, maka taruhannya adalah nyawa.

***

T

ubuh Lucas sudah di balut oleh seragam berwarna hitam. Ia menyelipkan dua senjata api di ikat pinggang khusus, tak lupa tas kecil berisi peluru juga ia kaitkan disana. Sayang sekali, Lucas berharap bila Mark bisa ikut ke dalam misi ini bersamanya. Lucas berjanji bahwa ia akan mengabisi orang yang berani menembak sahabat sejatinya!

"Kau siap Luke?" tanya Baekhyun seraya memakai rompi tipis anti peluru di tubuh. Ia tidak mau membuat Chanyeol khawatir, lebih baik Baekhyun memakai rompi untuk meminimalisir resiko.

"Tentu saja Hyung!" seru Lucas semangat, ia tertawa kecil dan menyelipkan dua belati di ikat pinggang khusus; untuk situasi genting bila pelurunya habis.

Malam ini adalah pembantaian, sekaligus peringatan bagi White Snake karena sudah berani membuat masalah dengan organisasi milik Johnny serta Chanyeol. Sudah di perkirakan bahwa anggota White Snake yang berada di markas berjumlah lebih dari lima puluh dan sebagian besar memiliki senjata.

"Sudah di pastikan bahwa Taeyong berada di markas White Snake." gumam Jaehyun yang kini menghampiri Baekhyun serta Lucas, "aku mendapatkan informasi bila SUV hitam yang membawa Taeyong masuk ke dalam salah satu gedung tua tidak terpakai; markas White Snake."

Kening Baekhyun berkerut. "Informan kepercayaanmu lagi?"

"Ya." hanya itu yang Jaehyun ucapkan, tanpa membeberkan informasi milik Jeno.

Lucas mengangguk dan menepuk tangannya satu kali. "Baiklah, mari kita habisi orang-orang sialan ini."

Dua belas orang akan berangkat menggunakan dua mini van berwarna hitam. Mereka sudah memiliki senjatanya masing-masing, termasuk Jaehyun yang membawa dua katana untuk berjaga-jaga. Ia akan menebas siapapun yang menghalangi jalannya untuk menyelamatkan Taeyong.

Mereka menaruh mini van tidak jauh dari markas White Snake. Dua belas orang terbagi menjadi lima kelompok, Jaehyun mendapatkan bagian bersama Lucas serta Moonbin, itu adalah kelompok yang ideal.


The hunt will begin.

Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

448K 55.3K 11
[Mature] [Romance] Hidup di seoul ternyata tidak semudah yang Jaehyun pikirkan, ia harus mendapatkan banyak uang untuk bertahan hidup. •BxB •Mature...
1.3M 18.1K 45
ON GOING SAMBIL DI REVISI PELAN-PELAN. Start 18 November 2023. End? Cerita bertema 🔞, Kalau gak cocok bisa cari cerita yang lain terimakasih. Mars...
881K 97.8K 51
{COMPLETE} "My answer always you, forever is YOU." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~
932K 92.3K 55
Di awali dengan pernikahan Jung Jeno bersama Kang Minhee yang sulit mendapatkan keturunan. Hingga Taeyong menjodohkan kembali Jeno bersama anak dari...