My Feelings [Hiatus]

By chipuyy098

1.6K 130 33

[Perhatian! Cerita ini masih berantakan. Niatnya mau direvisi, tapi nanggung, mending sekalian diremake. Jadi... More

1. Awal ✔
2. Siapa dia? ✔
4. Story ✔
5. Secret ✔
Cast My Feelings

3. Couple ✔

105 24 1
By chipuyy098

(Penulisan kata yang salah/typo terdeteksi? Langsung komen, biar bisa langsung diedit!)

Happy Reading

***

Sekarang rumah Mella sedikit ramai karena Ayahnya sudah kembali pulang. Besok adalah weekend dan Mella beserta keluarga akan pergi bersama. Walaupun hanya ke taman bermain, tetap saja Mella harus membeli sesuatu untuk keperluannya. Mella adalah tipikal Perempuan yang ribet jika pergi berlibur, menginap, apalagi hangout.

Setelah Mella pulang berbelanja, ia merasa sangat lelah dan memilih langsung rebahan di atas ranjangnya. Hampir saja Mella masuk ke dalam alam mimpi, tapi deringan ponsel selalu mengganggunya.

Dengan segera Mella mengambil benda pipih itu. Betapa terkejutnya Mella saat ia menemukan nama 'Nathan' tertera di layar itu. Dengan cepat Mella mengangkat panggilan itu.

"Hallo Than? sorry lama, tadi ketiduran," ujar Mella.

"Gak papa kok. Gue cuma mau ngajak lo pergi malam ini, kira-kira lo bisa gak ya?" jawab Nathan dari seberang sana.

"Hah!? Malam ini? Mm ... bisa kok bisa! Emangnya ada apa Than? Kok tumben ngajak malem mingguan?" tanya Mella sambil tersenyum sendiri.

"Enggak ada apa-apa kok, gue cuma mau ngenalin seseorang sama lo. Lagi kebetulan aja sih ini malem minggu."

"Oh gitu. Yaudah deh see you Nathan."

"Oke nanti gue jemput. See you too Mella," lalu Nathan menutup telepon nya.

"Aduh siapa sih? Jangan-jangan Nathan mau ngenalin gue ke keluarganya. Ya Tuhan, Mella seneng banget kalau itu benar-benar terjadi." Dengan segera Mella berganti pakaian dan berdandan agar nanti jika Nathan datang Mella sudah siap.

Ketika Mella sedang memoles Lip tint ke bibirnya, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.

"Siapa?!" teriak Mella dari dalam kamar.

"Mell? ada Nathan tuh di luar," ujar Nita dari luar kamar.

Mella langsung bersemu. "Oh, bilangin tunggu bentar ya Mah."

"Iya."

Dengan segera Mella keluar kamar, karena Mella takut Nathan akan bosan karena menunggu nya terlalu lama.

"Mah, aku pamit," ucap Mella.

Nita pun melihat anaknya sedikit takjub. Karena Mella sekarang memakai dress yang sangat anggun dengan balutan make up tipis di wajahnya, biasanya Mella hanya memakai sweater jika ingin pergi keluar, tapi sekarang ini Mella nyaris membuat Nita bingung dan terus bertanya-tanya dalam hati.

"Eh Mell, kamu mau ke mana sih? Kok rapih banget," tanya Nita penasaran.

Mella langsung melihat penampilannya. "Aku mau pergi sama Nathan Mah."

"Kencan?" tebak Nita.

Mella terdiam seketika. Apa Nathan mencintainya? Apakah benar Nathan akan menyatakan perasaannya sekarang? Tapi Mella merasa ragu karena keberadaan Perempuan yang selalu bersama Nathan akhir-akhir ini. Ya! Perempuan itu adalah Nadine.

Mella tersenyum lalu menggeleng samar. "Enggak kok Mah, tapi doain aja ya semoga terjadi," ujar Mella.

Nita tersenyum simpul melihat tingkah putri kesayangannya ini. "Ya sudah sana. Nathan nunggunya lama tuh."

"Yaudah, bye Mah," ucap Mella lalu menyalimi tangan Nita.

***

Sesampainya Mella di depan pintu, Mella dibuat terkejut kembali karena melihat Nathan menjemputnya dengan menggunakan mobil.

Bukan Nathan yang tidak punya mobil, tapi memang Nathan tidak pernah menggunakan mobil itu. Katanya menggunakan mobil tidak senyaman menggunakan motor. Makanya ia selalu membawa motor di bandingkan menggunakan mobil.

"Hai Than," sapa Mella.

Nathan pun menoleh pada Mella. "Hai, yaudah masuk, gue mau langsung berangkat."

Tak ada pujian. Padahal Mella sudah berdandan sedemikian rupa. Walau make up-nya terlihat simple seharusnya Nathan memberinya pujian, karena ini adalah kali pertamanya ia pergi dengan berbalut make up.

Ya! Biasanya jika ia berpergian ia hanya memoles 'kan wajahnya dengan bedak bayi dan menggunakan lip blam agar tidak terlihat pucat. "Oke."

Di dalam mobil tidak ada yang memulai obrolan, jadi keadaan sekarang ini hening. Nathan sibuk menyetir dan Mella hanya melihat keluar kaca. Tak lama kemudian mereka sampai di tempat tujuan. Mella terkejut karena ternyata Nathan membawanya kesebuah hotel.

Mella langsung di buat bingung sekarang. "Kita ngapain ke sini sih Than?" tanya Mella.

Nathan menghampiri Mella. "Jangan mikir macem-macem dulu, mending lo ikutin gue aja," jawab Nathan lalu menarik pergelangan tangan Mella.

Mereka berjalan menuju lantai paling atas dan ternyata Nathan membawanya ke sebuah rooftop di hotel tersebut. Udara terasa sangat dingin karena ini malam hari. Nathan yang melihat Mella kedinginan pun merasa khawatir karena Gadis itu hanya memakai dress pendek.

"Mell, lo kedinginan?" tanya Nathan.

Mella nyengir lalu mengangguk pelan. "Sedikit," jawab Mella.

Nathan menggeleng lalu melepas jaketnya. "Lagian udah tau malem, kenapa pake dress pendek sih?"

"Ya lo gak bilang mau kemana. Gue kan takut salah kostum," ujar Mella.

Nathan menggeleng. "Biasanya juga pake sweater," cetus Nathan. "Yaudah nih, pake gih sebelum lo jadi es di sini," ucap Nathan sambil menyodorkan jaket kulitnya pada Mella.

Jika kalian pikir Nathan akan memakaikan jaketnya pada Mella, itu sudah pasti salah! Pria seperti Nathan mungkin bisa dibilang cowok yang paling tidak romantis di dunia. Ralat! Untuk apa Nathan romantis padanya? Toh dirinya bukanlah kekasih pria itu. Sungguh malang nasib mu, Mella!

"Makasih," ucap Mella yang di balas anggukan oleh Nathan.

Mereka berjalan lagi menuju pojok rooftop. Disini suasana rooftop memang ramai, tapi berbeda jika di pojokan sudut ini. Lampu sedikit redup dan sangat sepi itulah mengapa Mella tiba-tiba merasa takut. Takut-takut ada makhluk yang tidak napak 'kan bahaya!

"Mell, gue mau ngenalin lo sama seseorang," ujar Nathan.

Mella mengernyitkan dahinya. "Siapa?"

Tiba-tiba ada seseorang datang menghampiri Mella dan Nathan. Mella merasa bingung, pasalnya Mella dari tadi mengharapkan Nathan mengenalkannya pada orang tuanya, tapi ini seorang perempuan yang mungkin sebaya dengannya.

Apa Nathan benar-benar mempunyai kekasih? Ya Tuhan Mella tidak siap jika itu benar.

"Ini orang yang pengen gue kenalin ke lo," kata Nathan menunjuk pada perempuan yang sedari tadi menunduk.

Perempuan itu sedikit mendongakkan wajahnya. Ketika Nathan bicara.

Mella terkesiap. "Nadine?" ujar Mella terkejut. Karena perempuan itu memang Nadine.

Nathan juga terkejut, karena ternyata Mella sudah mengenal Nadine terlebih dahulu. "Lo udah kenal Mell?" tanya Nathan.

"Iya kita pernah ketemu di sekolah," ini bukan Mella yang menjawab, melainkan Nadine.

Nathan mengangguk. "Bagus kalo gitu," jawab Nathan.

"Dia pa-car lo?" tanya Mella gugup.

Nathan langsung menatap Mella. "Pacar?" jeda sejenak. "Bukanlah Mell, dia ini sahabat gue yang baru aja pindah dari Prancis," jelas Nathan.

"Sahabat?"

Nathan mengangguk. "Iya. Jadi dulu gue pernah tinggal di prancis sebelum gue ketemu lo. Dan gue kenal Nadine, setelah beberapa tahun, baru gue pindah ke Indonesia dan ketemu sama lo," ucap Nathan. "Gak sampe situ aja Mell, karena gue ketemu Nadine lagi di Bali, dari situ gue akrab lagi. Dan Nadine milih sekolah di Indonesia dari pada di Prancis. Padahal orang tuanya sekarang pada tinggal di Prancis," lanjutnya.

"Berarti Nadine tinggal disini sendiri?" tanya Mella.

Nadine mengangguk. "Iya gue sendiri. Makanya Nathan sering anter-jemput gue ke sekolah. Nathan sering nyeritain lo ke gue, makanya pas waktu itu gue mau banget nemenin lo," jawab Nadine.

"Sorry Nad. Gue gak tau," lirih Mella.

Nadine tersenyum. "Udah lewat juga kan?" jawab Nadine.

"Sorry ya Mell, sekarang gue udah gak anter-jemput lo lagi karena gue juga kasihan sama Nadine. Dia juga sahabat gue," kata Nathan.

"Gak apa-apa kok Than. Oh ya Nad, lo tinggal di mana?" tanya Mella sambil menyelipkan rambutnya ke belakang telinga.

"Gue tinggal di apartemen papa gue. Kalo lo mau main gue selalu ada kok, jadi jangan sungkan," jawab Nadine sambil disertai senyuman.

"Yaudah Mell, ini 'kan udah terlalu malem. Mending lo balik dulu, biar gue yang anter lo," ujar Nathan.

Nadine memukul pundak Nathan pelan. "Ya iyalah Than, lo yang jemput lo juga lah yang harus nganter," ucap Nadine.

"Iya-iya tuan puteri!" jawab Nathan.

Di sisi lain Mella merasa hatinya sedikit perih karena kedekatan Nadine dengan Nathan. Mereka bahkan bergurau. Sedangkan kehadiran Mella seolah-olah pengganggu di antara mereka.

"Ayo Mell," Ajak Nathan.

"Eh- ayo. Bye Nadine," ucap Mella sambil melambaikan tangannya pada Nadine.

"Bye. Hat-hati ya," ucap Nadine yang diangguki oleh Mella.

***

Sekarang hari minggu, dan sekarang pula Mella dan keluarganya sedang berada disalah satu Taman bermain. Sebenarnya Mella juga sedang bersama sepupu jauh nya yang bernama Rissa. Tadi Rissa Mengajak Mella bermain ke wahana Roller coaster, tetapi tidak jadi karena Mella takut. Dan sekarang Mella dan Rissa memilih untuk sekedar membeli ice cream.

Di saat Mella memesan ice cream. Mella tidak sengaja mendengar suara seseorang yang tak asing lagi baginya. Ketika Mella mendongak, dia melihat Nathan. Ya! Nathan, tapi dia bersama perempuan dan itu pastilah Nadine. Dan yang lebih parah mereka memakai baju couple yang biasanya dipakai oleh sepasang kekasih. Jika saja Mella tak punya Malu, ingin rasanya sekarang ia merobek baju Nathan. Tapi ia harus terlihat lembut, karena sekarang di sini juga ada Nadine yang tepat berada di samping pria itu.

Entah sejak kapan sekarang Mella sering merasa cemburu ketika melihat Nathan dan Nadine bersama seperti sekarang ini. Sepertinya Nathan dan Nadine belum menyadari kalau disini juga ada kehadiran Mella. Tanpa menunggu lama, Mella berfikir untuk sekedar basa-basi saja. Toh ia sudah sangat panas dengan pemandangan itu.

Mella pun menghampiri mereka. "Eh Nathan, Nadine. Kalian juga ada di sini?" tanya Mella basa-basi.

Nathan terkesiap. "Loh, lo juga ada disini Mell?" tanya Nathan balik.

"Menurut lo?" Mella melirik Nadine sekilas. "Gitu ya kalian sekarang, kalau jalan-jalan gak ngajak gue. Apa jangan-jangan kalian udah jadian ya?" ucap Mella sambil memasang wajah sok akrabnya, Padahal tidak bisa di bohongi rasa yang sekarang Mella rasakan itu sangat sakit sekali.

"Kita cuma iseng aja sih disini," jawab Nadine.

Mella hanya ber 'oh' ria. "Tapi baju kalian?" tanya Mella menunjuk baju mereka.

Nadine langsung melihat ke arah bajunya. "Oh baju ini juga gak sengaja ngeliat. Lucu aja gitu." Nadine terus menatap Mella. "Kalau gitu, mending lo bikin juga Mell, biar sama kaya kita," tawar Nadine.

Refleks Mella menggeleng. "Nggak deh. Lain kali aja," tolak Mella.

Rissa menatap bingung pada tiga makhluk yang berada di hadapannya. "Mell, lo harus beli baju couple dong. Mereka kan temen lo, itung-itung buat bikin kenangan di sini." Kali ini Rissa lah yang bersuara.

"Paan sih Sa, gausah ikut campur deh," tegas Mella.

Nadine mengangguk. "Mell, kata dia itu bener tau," ucap Nadine.

Mella mendengus. "Yaudah deh," Akhirnya Mella pun membeli baju yang sama dengan Nadine dan Nathan.

Tadi sebelum Nadine berangkat untuk membeli baju couple untuk Mella, Nathan bilang ia menunggunya di mobil saja. Dan sekarang Mella sudah memilih baju yang sama seperti Nadine.

Setelah membeli baju, Mella memutuskan
untuk bermain ke apartement Nadine. Tapi sebelum berangkat, Mella sudah menghubungi keluarganya. Dan sekarang Mella, Nadine, dan Nathan sedang berada di dalam mobil. Posisinya sekarang adalah Mella duduk di kursi belakang dan otomatis Nadine di samping Nathan. Dan hal itu pula yang membuat Mella menjadi sangat kesal. Entahlah rasa cemburu selalu datang saat dirinya melihat mereka sedang berduaan.

"Than, ke Mini market dulu yuk, gue haus nih," ujar Mella.

Nadine menoleh ke belakang lalu menatap Nathan yang berada di sampingnya. "Ia yuk, gue juga mau beli stok buat di rumah," kata Nadine.

Nathan mengangguk. "Yaudah gue tunggu disini. Gak lama oke," ucap Nathan.

"Ya bawel!" ujar Mella dan Nadine serempak.

***

Please to vote!
Jangan jadi sider, okay?!
Vote kalian sangat berharga bagi author!

Continue Reading

You'll Also Like

2.7M 134K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
1.5M 130K 61
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
10.6M 675K 43
Otw terbit di Penerbit LovRinz, silahkan ditunggu. Part sudah tidak lengkap. ~Don't copy my story if you have brain~ CERITA INI HANYA FIKSI! JANGAN D...
7M 295K 59
On Going Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...