TAKDIR Kayla (Sequel Perjalan...

By Siti_One_it

13.1K 255 7

Sequel Cerita tentang anaknya Fatimah Azzahra & Azlan Zaidan Hidayat. *** Aku merasa bahagia saat tahu bahwa... More

Bab 01 PENCURI HATI
Bab 03 TIDAK MENGERTI
Bab 04 MELAMAR
Bab 05 CALON SUAMI
Bab 06 PENJELASAN

Bab 02 IRHAM

1.3K 45 2
By Siti_One_it

Hari sudah semakin sore. Tapi Kayla terlihat masih sibuk dengan berkas - berkas diatas meja kerjanya.

Pekerjaan menjadi seorang wakil direktur tentu tidak mudah untuk dirinya. Apalagi Kayla adalah seorang wanita yang bisa di bilang masih terlalu muda untuk berada di posisi ini.

Tapi Kayla tentu, tidak ingin mengecewakan Ayahnya yang sudah memberikan tanggung jawab ini padanya. Dia harus membuktikan pada Ayah nya dan semua orang bahwa sekalipun dia wanita tapi dia mampu berdiri sejajar dengan lelaki di luar sana.

Bahwa bukan cuma lelaki yang bisa mendapatkan tanggung jawab ini tapi wanita juga bisa.

Tiba-tiba saja ruangan Kayla di ketuk dari luar.

"Masuk" seru Kayla tanpa mengalihkan perhatian nya dari berkas yang tengah di bacanya.

Ceklek...

Tak lama kemudian terdengar pintu di buka dan di tutup setelah nya.

"Permisi Bu" ucap Tiara sekretaris Kayla saat dia telah berdiri di depan meja kerja Kayla.

"Ada apa Tiara?" tanya Kayla tanpa menatap lawan bicaranya.

"Maaf Bu sebelumnya, saya hanya ingin mengingat Ibu bahwa hari sudah semakin sore. Apa Ibu tidak ingin pulang dan beristirahat dirumah?"

Mendengar pertanyaan sekretaris itu membuat Kayla mengalihkan perhatiannya dari berkas yang tengah dibacanya.

"Ah... Kamu benar Tiara. Saya sampai tidak sadar bahwa hari sudah semakin sore. Terimakasih karena sudah mengingatkan saya." Ucap Kayla sambil menyandarkan punggungnya di sandaran kursinya.

"Sama - sama Bu, itu sudah tugas saya sebagai sekretaris Ibu. Apa Ibu ingin saya pesankan taksi onlen?"

"Tidak perlu Tiara. Saya bisa pesan sendiri, tapi terimakasih. Kamu pulang duluan saja karena sebentar lagi saya akan pulang" suruh Kayla pada Sekretaris itu.

"Baik Bu, kalau begitu saya pamit" ucap Tiara sambil membungkukkan badannya.
Dan berbalik pergi, baru beberapa langkah Kayla kembali memanggil Sekretaris itu.

"Tiara, tunggu sebentar."

"Ada apa Bu?"

"Besok apa saja jadwal saya?" tanya Kayla dan Tiara langsung saja membuka buku agenda di tangannya yang selalu dia bawa kemana - mana.

"Besok jam 10 pagi Ibu akan ada pertemuan dengan direktur dari PT I&R di restoran jepang dan Pukul 3 nanti Ibu ada pertemuan dengan Pak Presdir membahas masalah rencana pembangunan gedung baru" ucap Tiara dan Kayla terlihat mengangguk paham.

"Baiklah besok langsung siapkan berkas - berkas yang di butuhkan untuk pertemuan jangan sampai ada yang terlewatkan, kamu mengerti?"

"Baik Bu, saya mengerti" saut Tiara

"Kalau begitu kamu boleh pulang sekarang" ucap Kayla dan Tiara hanya mengangguk setelah itu berjalan keluar.

Kayla terlihat menghela nafas nya sesaat setelah melihat sekretaris pergi.

"Baiklah saatnya pulang" ucap Kayla sambil membereskan berkas - berkas yang berserakan di atas meja nya. Dan membawanya pulang.

***

Kayla menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang sambil membaca berkas berkas yang belum sempat di bacanya.

Setelah istirahat sebentar tadi. Dan shalat isya berjamaan kini Kayla kembali fokus dengan pekerjaan nya.

Tiba-tiba saja sret...
Berkas di tangannya sudah berpindah ketangan sang Ayah. Membuat Kayla jelas terkejut.

"Ayah... " panggil Kayla yang masih memasang wajah terkejut nya saat melihat Ayahnya sudah berada di dalam kamarnya.

"Maaf kalau ke datangan Ayah justru mengejutkan kamu..." ucap Ayah Azlan sambil menatap Kayla dengan tatapan lembut miliknya.

"Enggak apa - apa Ayah, Ada apa Ayah enggak biasanya Ayah nemuin Kay dikamar?"
Kayla bertanya maksud dan tujuan Ayahnya datang ke kamar dirinya.

"Ayah cuma pengen mastiin kamu benar - benar istirahat di kamar dan bukan ngerjain pekerjaan kantor seperti ini." ucap Ayah sambil mengelus surai hitam milik Kayla dengan lembut.

"Besok Kayla ada pertemuan jadi malam ini rencananya Kayla bakal mempelajari dokumennya Ayah. Maaf kalau Kayla bandel." seru Kayla tampak tidak enak.

Azlan terlihat menghela nafas nya dan kembali menatap Kayla yang sudah tumbuh dewasa ini. "Kay, Ayah tahu kamu adalah wanita yang bertanggung jawab dan maka dari itu Ayah mempercayakan posisi wakil direktur untuk kamu tempati. Tapi satu hal yang harus kamu tahu, diluar dari kantor kamu berhak untuk memiliki kebebasan. Jadi jangan terlalu memporsir diri kamu, Kamu butuh istirahat Kay. Dan Ayah minta selama kamu berada di rumah maka singkirkan semua urusan kantor yang membebani kamu, jadilah Kayla putri Ayah yang manis hem... " pinta Ayah Azlan panjang lebar.

Kayla terdiam mendengar ucapan panjang Ayahnya itu.

"Ayah jadi merasa bersalah pada kamu Kay, karena tanpa sadar Ayah justru yang membuat kamu tidak bisa memilih apa yang kamu inginkan?"

Kayla langsung memeluk tubuh Ayahnya saat melihat tatapan bersalah yang di tunjukkan Ayahnya.
"Ayah jangan merasa bersalah sama Kay. Karena Kay sendiri yang menginginkan pekerjaan ini. Bukankah Ayah tahu bahwa sejak dulu Kayla selalu ingin jadi seperti Ayah. Menjadi seorang pembisnis adalah Impian Kayla, Yah" jelas Kayla dengan suara lembut milik nya.

Ayah Azlan kini melepaskan pelukan Kayla di tubuhnya dan memegang kedua pipi putrinya. "Kalau seadainya suatu hari nanti kamu ingin resain dari jabatan direktur Ayah tidak akan keberatan, Kay. Jadi Ayah minta supaya kamu terus terang pada Ayah, dan katakan apa yang kamu inginkan?"

Kayla hanya mengangguk pelan sebagian jawaban dari pertanyaan Ayahnya.

Dan

Cup...
Satu kecupan mendarat di kening Kayla.

"Istirahatlah ini sudah malam. Besok lagi kamu bisa meneruskan membaca dokumen ini"

Kayla kembali menganggukkan kepalanya dan Ayah Azlan pamit keluar dari dalam kamar anaknya tidak lupa menutup pintu kamar Kayla.

'Ayah tahu Kay selama ini kamu selalu ingin menjadi seorang pengacara tapi kamu kubur mimpi kamu dan beralih menjadi seperti Ayah hanya untuk bisa membahagiakan Ayah dan Bunda. Karena kamu berpikir bahwa salah satu dari kalian harus ada yang bisa menggantikan posisi Ayah suatu hari nanti, tapi tidak dengan cara seperti ini Kay' gumam hati Azlan sambil menatap pintu kamar Kayla sekali lagi.

***

Pertemuan dengan PT I&R berjalan dengan lancar dan Kayla sangat bersyukur untuk itu.

Kayla masih berada di Restoran jepang itu karena ajakan makan siang dari rekan kerjanya yang tak lain adalah Irham kakak lelaki dari Raina.

Sekretaris Kayla, Tiara sudah izin untuk kembali ke kantor lebih dulu dan menolak ajakan makan siang dari Direktur PT I&R karena masih ada yang harus di kerjakannya.

Begitu pula dengan sekretaris Irham sendiri yang 10 menit lalu juga Izin untuk kembali lebih dulu.

Jadi di meja itu hanya ada Kayla dan Irham. Tapi mereka tidak benar benar berdua karena banyak pengujung lain di sekeliling mereka, jadi mereka tidak perlu khawatir akan terjadi hal - hal yang tidak di inginkan.

"Bapak berenan mau traktir saya makan disini?" Kayla kembali bertanya pertanyaan yang sama sejak beberapa menit yang lalu.

Irham yang sejak tadi memperhatikan buku menu di tangannya kini beralih menatap wanita di depannya.
"Bukankah saya sudah mengatakan nya sejak tadi Kayla. Apa kamu takut jika saya berbohong?"

Mendapat pertanyaan seperti itu membuat Kayla gelagapan dia takut Lelaki di depan nya itu tersinggung. Apalagi melihat tatapan tajam yang di tunjukkan lelaki itu padanya.

Kayla terkekeh pelan untuk mengurangi rasa canggung nya saat berada di dekat kakak lelaki Raina itu.
"Hehehe.. Bapak jangan salah paham dulu saya hanya bertanya. Setahu saya Bapak tidak suka mentraktir seseorang dengan cuma - cuma jadi..."

"Jadi maksud kamu saya punya maksud tertentu begitu?" Irham bahkan sampai memincingkan matanya saat melihat tatapan curiga yang di tunjukkan Kayla.

Eh...
Kayla semakin gelagapan saat mendengar ucapan Irham.

"Tidak Pak." Kayla berusaha menjelaskan maksud dari ucapan nya itu sambil menggelengkan kepalanya.

Irham langsung meletakkan buku menu di tangannya keatas meja dengan tiba-tiba. "Kalau begitu jelaskan maksud kamu bicara seperti itu?" Irham menunggu wanita di depannya itu bicara sambil bersedakep.

"Maksud saya, setahu saya Bapak tidak pernah mentraktir seseorang sekalipun dia klien Bapak. Tapi kenapa Bapak justru mentraktir saya?"

Mendengar pertanyaan Kayla. Irham menaikkan sebelah alisnya. "Apa itu jadi masalah untuk kamu? Lagipula saya tidak punya maksud apapun mentraktir kamu makan. Hanya ingin dan saya juga butuh teman untuk makan bersama saya."

"Tapi saya bukan teman Bapak" seru Kayla

"Kamu memang bukan teman saya. Tapi teman adik saya. Lagipula saya tidak suka makan sendiri, jadi bisakah kita berhenti untuk membahas mengenai hal tidak penting ini"

Ucapan Irham terdengar menyebalkan di telinga Kayla. Dan Irham kembali mengambil buku menu di atas meja serta memanggil pelayan.

Kayla hanya terdiam mendengar Irham sudah mulai memesannya dan Tatapan lelaki itu kembali mengarah padanya.

"Bisakah kamu berhenti menatap saya dan pesanlah makanan yang kamu mau. Setelah itu kita bisa kembali" ucapan Irham terdengar seperti perintah membuat Kayla nampak mengerucut bibirnya karena kesal.

Pelayan itu pamit pergi setelah menulis pesanan mereka.

Kini tidak ada percakapan lagi di antara mereka karena Irham kini mulai sibuk dengan tab di tangannya.

Sedangkan Kayla nampak menggerutu dalam hati melihat sikap dingin lelaki di depannya itu.

'Ck... bagaimana bisa Raina ingin menjodohkan aku dengan dirinya. Lihatlah sikap menyebalkan lelaki di depannya itu, bagaimana nanti jika mereka benar - benar menikah!!! Yang ada dirinya selalu di perlakukan buruk oleh lelaki di depannya itu' pikir Kayla tanpa sadar masih menatap kearah Irham.

"Bukankah sudah saya katakan untuk berhenti menatap kearah saya. Kita bukan muhrim dan sudah berapa banyak dosa yang kamu lakukan setelah menatap saya dengan tatapan seperti itu?"

Mendengar ucapan Irham yang sangat menyebalkan membuat Kayla tampak berusaha menahan emosinya.

'Untuk apa lelaki itu memikirkan soal berapa banyak dosa ku Ck..'

"Saya rasa bapak tidak perlu peduli pada saya. Soal dosa itu sudah menjadi urusan SAYA" ucap Kayla sambil menekan kata 'Saya'.

Irham hanya tersenyum miring saat mendengar ucapan Kayla yang sarat akan kekesalan.

"Saya tidak peduli berapa banyak dosa yang kamu dapatkan. Tapi saya hanya merasa tidak enak karena wajah saya yang tampan ini, justru membuat kamu hilang fokus" seru Irham dengan nada terdengar membanggakan diri sendiri. Tanpa menatap lawan bicaranya.

"Ck.. saya rasa Bapak terlalu berlebihan menilai diri Bapak sendiri. Bapak tidak setampan itu sehingga saya harus hilang fokus, lagipula Bapak bukan tipe saya" jelas Kayla dengan jujur

"Ha.. Benarkah tapi saya merasa apa yang saya katakan itu benar. Semua wanita pasti tidak mungkin bisa berpaling dari saya karena ketampanan saya ini. Tidak terkecuali kamu"

Kayla terlihat menghela nafas nya mendengar ucapan Irham yang justru terdengar sombong di telingannya.

"Bukankah saya sudah katakan bahwa Bapak bukan tipe saya"

"Ini bukan masalah tipe, Kayla. Tapi ini soal ketampanan saya?"

Kayla hanya bisa menghela nafas panjangnya saat lelaki itu masih tidak paham dengan apa yang dia katakan.
"Baiklah terserah Bapak saja"

Kayla sudah malas berdebat dengan lelaki di depannya itu. Kini wanita dengan kerudung coklat susu itu nampak mengalihkan tatapan kearah luar jendela dengan bibir yang masih menggerutu tanpa suara.

'Fix... dia tidak akan menerima lelaki di depannya ini jika lelaki itu melamarnya' gumam Kayla

Sedangkan Irham kini mengalihkan perhatian kearah Kayla saat tidak mendengar suara wanita itu lagi.

Lelaki itu terkekeh dalam hati saat melihat wajah bete Kayla karena dirinya.

'Entahlah...
Dia selalu suka saat melihat ekspresi kesal Kayla padanya. Terlihat menggemaskan.' pikir Irham kemudian sibuk kembali.

Bersambung...

Nantikan lanjutan cerita nya ya...

Jadi pembaca lebih setuju Kayla sama Daffa? atau Irham nih??

Terimakasih yang sudah baca cerita ini...

Jangan lupa Like ok 👍👍👍

Continue Reading

You'll Also Like

15.7M 990K 35
- Devinisi jagain jodoh sendiri - "Gue kira jagain bocil biasa, eh ternyata jagain jodoh sendiri. Ternyata gini rasanya jagain jodoh sendiri, seru ju...
646K 49.6K 32
🐰🐰🐰 Hanya menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang berusia 4 tahun dengan keluarga barunya. 🐰🐰🐰
1M 45.9K 36
Anyelir Dayana sangat mencintai Biru Nevandra, namun sebaliknya Biru terlihat tidak mencintainya, padahal hubungan mereka sudah berjalan 6 tahu laman...
435K 11.7K 142
Di bawah umur tolong jangan ya, ini adalah area dewasa 🔞.... Dan untuk yang sudah dewasa dan cukup umur baca aja ya ... kalau suka kasih vote ok, ma...