Back To Shine (AboutThePast)

By Vijocom

90.4K 1.4K 61

{Buku pertama publis} Sebuah undangan asing diterima ditangan 7 pemuda yang tidak saling mengenal. Membuat r... More

01 - Pertemuan Tidak Terelakan =
02 - Pertemuan Tidak Terelakan =
04 - Pertemuan Tidak Terelakan =
05 - Pertemuan Tidak Terelakan =

03 - Pertemuan Tidak Terelakan =

2.3K 274 4
By Vijocom

Pertemuan Tak Terelakan

Pukul 00 : 17

Di selatan bagian lain Kota

Pluk!

"Hoaaaamm. Hm?"

Alis Hoseok saling bertautan kala sesuatu menubruk kecil dadanya mengakibat ia bangun dari mimpi indah barusan.

"Apa ini? Sebuah surat?"

Lantas tangan Hoseok meraih surat itu dan mulai membukanya.

_____________________________________________

Bagikan apa kepunyaanmu

Saling melindungi di tengah urung hujan

Menempuh perjalanan tak terkentara

Bersama tujuh manusia terpilih yang diagung agungkan

Penyelamat dunia

sang Raja kembali

Bersamaan terlahirnya keburukan

Allc-7

_____________________________________________

"Tujuh pemuda? Raja? Aku pemuda?" gumamnya seraya membolak balik surat itu.

"Woaaaahhh!! Daebak" Hoseok terpekik kaget.

"Sejak kapan ini ada di sini?" tanya Hoseok sambil menyentuh klip yang berada di sisi atas kanan pada surat itu.

"Sshhhh?!" pemuda itu tersentak, mengangkat tangannya pelan "Kenapa tiba-tiba tanganku kelu?"

Hoseok masih memperhatikan klip itu, kedua tangannya bergetar kecil. Sengaja ia menahan rasa sakitnya tanpa berniat memberi solusi.

"Tekan dengan jari manismu?" gumamnya kecil.

Lantas Hoseok mengikuti apa yang tertulis di bawah klip itu. Ia menekan perlahan dengan getaran hebat dari kedua tangannya.

Ting!!

Ting!!

Ting!!

Pukul 00 : 23 WS

Di bagian barat Kota

Di tengah langit yang menghitam, selain udara tak satupun yang berharap bisa keluar dari sarang nyaman mereka tak terkecuali para hewan.

Namjoon tengah bergelut dengan sang mimpi, seakan di kejar sesuatu. Pemuda berlesung pipi itu tampak tak nyaman dengan ketidaksadarannya.

"Khaa! Khaa! Haaa haaa." ia terbangun tiba-tiba dengan nafas tercekat yang lalu sengaja ia menetralkan rasa cemasnya.

Cukup lama bagi ia untuk bernafas lega, sebelum menaikkan lengan kirinya guna mencari tau waktu saat ini.

"Baru tengah malam." gumamnya kecil.

Tok tok

Suara ketukan dari arah belakang membuatnya bergidik ngeri setelah tau bahwa jendela kecilnya tengah diketuk sesuatu.

Lantas ia membalik cepat tubuh tegapnya, merubah raut kaget itu marah, bermaksud menangkap basah pelaku pembuat sumber suara.

Namjoon menaikkan sebelah alisnya, tak ia dapati siapapun di sana atau apapun.

Setelah menetralkan rasa gugup di hati, ia membuka jendela itu dalam diam.

Bunyi gesekan, terbukanya jendela terdengar begitu nyaring di kesunyian malam.

Mungkin saja jika salah satu adiknya tidur di kamar ini akan segera bangkit saat mendengar suara gesekan yang ditimbulkan jendela itu setelah Namjoon membukanya.

"Hah?! Sebuah surat."

Surat yang berdominan kelabu dengan corak di setiap sisi itu terbaring cantik di depan jendela kamar.

"Aneh, bisa bisanya tidak terbang."

Namjoon segera mengamankan surat itu. Sedikit tak peduli, ia mengibas surat di atas kepala. Seolah menjadikan sebuah kipas pada hawa panas tiba-tiba ini.

Di sudut hatinya, ada sedikit rasa tak ingin ikut campur mengenai siapa pengirim surat di tengah malam ini.

Tapi rasa penasarannya lebih besar dibandingkan logikanya. Lantas setelah menganggurkan waktu yang sia sia. Namjoon membuka surat itu.

"Argg!!" belum sepenuhnya ia membuka surat. Kedua netranya perih seakan kemasukkan beberapa debu. Segera mengusap matanya dengan satu jari. "Tiba-tiba sekali ini. Perih."

Ia menoleh, mendapati jendelanya belum tertutup "Hm. Masuk akal." gumamnya kecil sesaat memikirkan bahwa sumber matanya perih dikarenakan debu yang datang dari luar jendela.

Namjoon langsung menutup jendela itu rapat rapat. Berharap yang ia pikirkan benar.

Segera saja membuka surat itu. Namun belum sempat ia membaca, Namjoon menemukan sebuah klip di sisi surat. 'Tekan dengan Jari Tengahmu'.

Dengan ceroboh tanpa membaca atau mengamati sisi sisi surat, Namjoon menuruti perintah yang tertulis di bawah klip itu.

Ting!!

Ting!!

Ting!!

Pukul 00 : 38 WS

Di selatan Kota

"Jimin hyung ... hyung." ujar lesu Taehyun seraya menggerak gerakkan tangan kekar Jimin.

Jimin melenguh sekejap, merasa ada tangan kecil yang menggenggam lengannya. Jimin membuka mata sipit itu guna melihat siapa yang mengganggu waktu tidur tenangnya.

"Hm? Wae Taehyun-ah."

"Mianhae, Hyung. Taehyun membangunkanmu." Taehyun menunduk takut. Takut akan raut kecewa Jimin karena ia berbuat salah.

"Ani. Gwaenchanna. Sekarang ada apa?" Jimin tersenyum, mengusap pipi kiri Taehyung dengan telapak kanannya.

Senyum merekah Taehyun hadiahkan untuk sang kakak, lantas ia menyodorkan sebuah surat asing yang ia temukan saat hendak menuju kamar kecil.

"Apa ini? Dimana mengambilnya?" tanya Jimin. Remaja dengan senyum secercah mentari itu menerima surat yang disodorkan sang adik.

"Taehyun tidak mengambil. Taehyun menemukannya di bawah meja makan, lalu mengambilnya. Dan menyerahkannya kepada hyungnim"

"Aigoo. Kau lucu sekali adikku" puji Jimin. Ia terkekeh gemas mendengar penuturan Taehyun. Lantas mengacak surai hitam adiknya itu tanpa mengubah gaya rambut Taehyun.

"Nah. Sekarang berdo'a dan lanjut tidur"

Mendengar kalimat itu, Taehyun langsung berlari dan melompat menuju kasurnya yang berada di sebelah ranjang Jimin. Mereka berdua satu kamar.

"Oke mari kita lihat, hal apa yang tertulis di dalam sini" remaja bersuara merdu itu memandang aneh surat yang dipegangnya, ia meneliti setiap sisi surat.

"Cantik sekali" pujinya kala melihat ukiran aneh namun indah pada lembar surat.

Jimin yang tak berprasangka apapun mulai membaca setiap tulisan.

_____________________________________________

Bagikan apa kepunyaanmu

Saling melindungi di tengah urung hujan

Menempuh perjalanan tak terkentara

Bersama tujuh manusia terpilih yang diagung agungkan

Penyelamat dunia

sang Raja kembali

Bersamaan terlahirnya keburukan

Allc-7

_____________________________________________

"Entah mengapa, diriku merasa surat ini aneh" gumamnya kecil saat terasa bahwa Taehyun terganggu dengan gesekkan yang terdengar kala dirinya membolak balikkan kertas itu.

"Eggg!!"

Tanpa sadar Jimin menghempas surat itu, bersamaan kedua telapak tangannya mencengkeram surainya sendiri.

"Argg! sakit" lirihnya dengan bergetar.

Entah apa yang ia pikirkan, Jimin kembali meraih surat yang terjatuh di lantai dingin kamar itu.

"ARGG!!" ia kembali mengerang pilu, tapi sebisa mungkin menahan suara yang akan membangunkan sang adik.

Jimin mencengkeram rambutnya dua kali lipat lebih kuat dan meremas erat kertas itu, setelah klip merah pada sisi kertas muncul.

'Hancurkan dengan satu telapak tangan'

Ting!!

Ting!!

Ting!!

31 Desember

Pukul 22 : 35 WS

Di timur Kota

Yoongi meraih sebuah surat yang tergeletak di tengah jalan, ia berpijak di keheningan rembulan bersama kesenyapan angin.

Yoongi, pemuda berkulit pucat itu tak seperti seseorang yang baru menemukan hal aneh. Seulas senyum tipis terpantri di bibir tipisnya, tanpa berpikir panjang ia membalik surat itu dan menemukan sebuah klip tanpa tulisan lainnya.

Dan di sudut bawah kertas itu terdapat tulisan yang sangat kecil, bahkan tak dapat di baca jika tidak berusaha keras untuk memahami setiap huruf itu.

Yoongi meruntuhkan senyumnya, "Kita bertemu lagi" gumamnya kecil seraya membaca sebuah nama yang berada di sudut surat itu.

Ia menengadahkan kepala menghadap sang sinar rembulan yang tampak lebih gelap dari beberapa menit lalu.

Lantas dilakukannya terawang surat di depan bulan, memunculkan tembusan sebuah kata pada permukaan surat.

Obsidion 7

Yoongi mendekatkan wajahnya ke surat itu dan meniup pelan pada kata yang terterawang oleh rembulan.

Seketika angin berhembus masuk ke dalam tubuhnya, diikuti tubuh Yoongi seakan meresap kesuatu hal.

Dan tertinggalah surat itu yang sekarang tak bertulisan apapun. Hanya kertas kosong.

Pukul 00 : 44

Kota

Taehyung membaca ulang kalimat setiap baris yang tertulis di kertas itu.

"Sungguh. Aku tak paham maksudnya" lirih Taehyung. Lantas ia membolak balikkan kertas itu dan tak sengaja netranya menemukan sebuah rubik yang memancarkan aura keemasan walau berdominan berwarna biru terang.

Tapi tak ia sangka setelah rubik berada di genggaman, ada cetak angka di setiap kotak. Rubik yang tak beracak itu memiliki setiap angka dasar.

Tapi hanya angka 2 sampai 7. Lantas dimana 1?

Memang benar rubik memiliki 6 sisi selayaknya dadu, tapi mengapa angka di ulai dengan 2. Akan lebih masuk akal jika dimulai dengan angka 0.

Taehyung menggeleng geleng kecil guna menetralkan pikirannya. Namun bingung itu datang, tak menemukan solusi apa yang harus ia lakukan dengan barang barang ini.

Ah, bukankah Taehyung bisa meletakkannya kembali di tempat semula.

Ting!!

Tanpa sengaja Taehyung menjatuhkan rubik itu dan menimbulkan suara bel atau mungkin telepon dan bisa jadi bunyi klakson. Entah Taehyung tak begitu ingin menerkanya.

Remaja yang memiliki tawa kotak itu, mulai mengguncang guncang rubik tepat di samping telinga. Dan timbul lah suara yang lebih nyaring dan jelas dibanding sebelumnya. Membuat dirinya menjauhkan kepalanya sedikit yang malah menghancurkan keseimbangan. Pemuda itu terhuyung dan terjatuh duduk.

"Arggg!" erang Taehyung saat merasa sekujur darahnya memanas.

Rasanya ia ingin mencabik cabik tubuhnya, panas bagai lava ini menyeluruh sampai ke otak saraf. Keringat mengucur deras, robek pun tampak melebar ke permukaan kulitnya, Taehyung kaget. Apa yang terjadi dengan dirinya.

Apa ia keracunan makanan? Tapi kenapa efeknya baru sekarang. Taehyung juga tak memiliki alergi terhadap makanan tertentu. Ia menggeleng, berpikir membuatnya merasa sakit.

Taehyung begitu sangat tersiksa, tak ada lagi surat di genggamannya, tak ada lagi rubik di rangkuhannya.

Dia, Taehyung mengerang kesakitan pada sekujur tubuhnya. Semua barang di sana berserakan akibat tanpa sengaja ia menubruk tubuhnya ke setiap bagian ruangan itu.

Sungguh sakit yang amat sakit. Seolah darahnya menggelodak, saraf Taehyung seakan berpindah pindah, dan seperti memiliki dislokasi pada setiap tulangnya.

Taehyung limbung.

Tak ada lagi yang ia ingat selain rubik yang tergeletak di hadapannya berpisah pisah, sebelum kesadarannya hilang.


tbc

2019

Continue Reading

You'll Also Like

51.4K 6.6K 42
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...
39.4K 5K 43
[DISCLAIMER!! FULL FIKSI DAN BERISI TENTANG IMAJINASI AUTHOR. SEBAGIAN SCENE DIAMBIL DARI STREAM ANGGOTA TNF] "apapun yang kita hadapi, ayo terus ber...
81.3K 7.8K 21
Romance story🀍 Ada moment ada cerita GxG
46.3K 411 5
well, y'know? gue fetish sama pipis dan gue lesbian, eh gue sekarang sepertinya bi, kontol dan memek ternyata NYUMS NYUMS Apa ya rasanya Mommy? juju...