Overmorrow

By kdk_pingetania

1M 98.2K 30.5K

Abstrax Series [3] : Michael Diraksana Entah bagaimana ceritanya, Zanna bisa tiba-tiba suka dengan Mike, lela... More

SERIES
ATTENTION!
Visual
Prolog
01~Seperti Robot
02~Rahasia
03~Ingin Tahu
04~Sebab Pertemuan
05~Salah Sangka
06~Ngobrolin Doi
07~Sadis
08~Kzl
09~Meet Him Again
10~Terpesona Lagi
11~Status
12~Mike Galak
13~Ketemu Geng Abstrax
14~Sebuah Permainan
15~Lelah
16~Masakan Spesial
17~Kencan Pertama
18~Video Call
19~Perpustakaan
20~Bareng Mike
21~Bareng Mike #2
22~Mungkin Ada Rasa
23~Obrolan Sebelum Tidur
24~Ulang Tahun Zanna (1)
24~Ulang Tahun Zanna (2)
25~Berusaha Menjauh
26~Awal Semuanya
27~Kecewa
28~Kembali Sendiri
29~Hancur
30~Titik Terlemah
31~Sedetik Jatuh Hati
32~Gagal Jual Mahal
33~Pertengkaran Manis
34~Wawancara
35~Lo Lucu
36~Berhenti Sebelum Memulai
37~Tidak Ada Rasa
38~Jangan Dijawab
39~Terlalu Suka
40~Sisi Lain Mike
41~Kekacauan
42~Manusia Dengan Segala Keegoisannya
43~Batas Hubungan
44~Bestfriend
45~Taman
46~Rahasia Keluarga
47~Harus Memilih
48~Pelampiasan
49~Abu-Abu
50~Pacar Tiga Hari
51~Video Call
52~Hari Pertama
53~Skincare-an
54~Nurut, ya?
55~Hoodie Pink
57~Kenapa Minta Maaf?
58~Semaleman Sama Mike
59~Zanna Kecanduan Garaga
60~Hari Terakhir
61~Hancur Dalam Keramaian
62~Pesan Penutup
Epilog
~Extra Part~

56~Gagal Total

12.7K 1.2K 656
By kdk_pingetania

SELAMAT MEMBACA
OVERMORROW : 56~Gagal Total
Kadang apa yang diharapkan sering bertolak belakang dengan apa yang terjadi. 

~~~
FOLLOW :
@kdk_pingetania
@aboutpinge
@michael.diraksana
@zanna.zakeistha
~~~

"ANJING, itu belakang lo ada musuh bego!" umpat Mike kepada lawan mainnya.

Akibat kekesalannya terhadap Rey, membuat lawan mainnya jadi terkena ke-toxic-annya Mike. "Shit," umpat Mike sambil melemparkan ponselnya kesal. Mike yang biasanya paling bisa mengendalikan emosinya, malah menjadi bad mood hanya karena hoodie pink pemberian Zanna hilang.

Jarum jam menunjukkan pukul enam sore, akan tetapi Rey tak kunjung datang. Padahal Mike sudah berjanji akan menjemput Zanna di rumahnya pukul setengah tujuh.

"Setan emang," umpat Mike kesal ketika mengingat kejadian itu lagi. Rasanya ia ingin membuat wajah Rey yang tengil itu menjadi babak belur.

"Tok ... tok ... tok ... spadaaa ..." ucap lelaki dari luar sambil mengetuk pintu Mike. Dari suaranya saja Mike sudah bisa menduga siapa lelaki di luar sana.

Mike membuka pintu kamarnya dan menatap Rey datar. "Mana?" tanya Mike to the point.

Rey tak menjawab. Lelaki itu malah cengengesan sambil menggaruk tengkuknya. "Gini ... gue jelasin dulu," ujar Rey dengan hati-hati.

Mike mendengus kesal. Lelaki itu langsung berjalan masuk kamar, mengambil jaket dan kunci motor, kemudian pergi dari sana.

"Lo bisa make motor gue sepuasnya kok!" teriak Rey. "Abisin ae bensinnya, kagak ngapa!" teriak Rey lagi.

Radit yang baru saja habis masak pun berjalan keluar dari dapur sambil membawa nampan berisi beberapa mangkok sup ikan. Lelaki itu menatap ke arah punggung Mike yang menjauh.

"Mati gue, Dit," ujar Rey dengan nada sedihnya.

Radit menoleh ke arah Rey, "kenapa?"

"Mike udah benci sama gue, Dit. Dia bahkan nggak mau ngucapin salam perpisahan untuk terakhir kalinya," ujar Rey sambil menahan tangis.

"Apaan dah lo," ucap Radit sambil berjalan membawa nampan tersebut ke ruang tamu. Rey pun mengekori Radit, karena mencium aroma sup yang nikmat.

"Wih, udah jadi juga nih," ucap Leo. Tangannya terulur untuk mengambil mangkok sup tersebut.

"Bagi woi," ucap Marchel sambil mengambil mangkok sup yang lain.

"Gue mau ..." rengek Rey sambil ikut mengambil mangkok sup, menyisakan satu mangkok di atas nampan.

Semuanya pun menyantap sup buatan Radit, kecuali Nanta yang menyibukkan diri dengan ponselnya.

"Urusan lo sama Mike udah kelar belum?" tanya Leo setelah menyeruput kuah sup buatan Radit.

"Sup buatan lo ngalahin buatan nyokap gue," puji Marchel.

"Emak lo emang kagak pernah masak, bego," kata Leo.

"Bener juga sih," ucap Marchel sambil mengangguk-anggukkan kepala. "Rey, emang lo punya masalah apa sama Mike?" tanya Marchel.

Rey yang sibuk berantem dengan tulang ikan pun mengalihkan fokusnya ke arah Marchel. "Insiden yang buat hubungan gue sama Mike hancur," ucap Rey. "Kayaknya bentar lagi gue sama Mike bakalan jadi Radit dan Nanta kedua deh," ceplos Rey asal.

Mendengar hal itu membuat Rey mendapatkan pelototan tajam dari sang ketua.

"Mau sup nggak lo?" tanya Marchel mengalihkan topik pembicaraan. "Mumpung sisa satu, bagiannya Mike ini."

Nanta menggeleng, "nggak napsu."

"Yakin?" tanya Leo. "Mmm ... tiap tetesnya penuh kenikmatan," ujar Leo memanas-manasi.

"Makan aja, nggak usah gengsi," ujar Radit sambil berjalan pergi untuk menaruh mangkoknya.

"Udah, makan aja," ucap Marchel.

"Aromanya aja udah buat gue pengen muntah," ucap Nanta kemudian beranjak pergi dari sana.

"Ya udah kalau nggak mau," kata Rey. Dengan polosnya lelaki itu mengambil mangkok yang masih terisi penuh dengan sup dan mulai memakannya. Bahkan ia tak merasa bersalah karena telah membuat suasana menjadi kacau. Rey hanya peduli dengan kondisi perutnya yang keroncongan dikarenakan seharian mencari hoodie milik Mike itu. Ngomong-ngomong, Rey jadi penasaran dimana hoodie itu sekarang.

~~~

ZANNA menatap wajah Mike dengan kesal. Gadis itu bahkan selama beberapa menit membiarkan pintu rumahnya terbuka tanpa mempersilahkan Mike masuk ke dalam rumah. Zanna hanya melipat tangan di depan dada sambil menatap ke arah Mike.

"Iya, tau telat," ucap Mike pada akhirnya.

"Ngeselin!"

Mike tak membalas.

"Daritadi juga ditelponin nggak diangkat," omel Zanna.

"Main game," jawab Mike singkat. Sepertinya Mike juga sedang tidak berada di dalam mood yang bagus.

"Oh, jadi gara-gara game ..."

"Nggak juga."

"Terus gara-gara apa?" tanya Zanna. "Telatnya sampe setengah jam gini. Pasti film yang gue pengen udah tayang."

"Yodah ayo, jan banyak omong dulu," kata Mike sambil menarik tangan Zanna. "Rumah kosong?" tanya Mike.

Zanna mengangguk. "Mama keluar, ngurusin tentang Kak Zean," ucap Zanna dengan nada yang terdengar sedih.

Mike menghentikan langkahnya dan membalikkan badan, menatap Zanna. "Ketemu dia lagi tadi?" tanya Mike.

Zanna lagi-lagi menggeleng, "nggak."

"Bagus."

Mike hendak kembali melanjutkan langkahnya, akan tetapi Zanna dengan segera menahan tangan Mike ketika menyadari sesuatu. Mike saat ini hanya memakai kaos putih polos dengan jaket berwarna hitam. "Mike kok ngeselin banget hari ini?" tanya Zanna dengan penuh kekesalan. Pasalnya, hari ini ia sengaja tampil beda, dengan menggunakkan celana pendek dan hoodie pink, agar terlihat matching dengan Mike.

"Hoodie?" tebak Mike. "Ilang."

"Hah?! Kok bisa?" tanya Zanna.

"Jan dibahas," ujar Mike. "Ayo berangkat aja."

Zanna pun menuruti Mike dan mengikuti langkah kaki lelaki itu hingga di depan motor. Mike menatap ke arah Zanna. "Kenapa nggak bilang pake celana pendek?" tanya Mike.

"Kenapa emangnya?" Zanna balik bertanya.

Mike tidak menjawab. Lelaki itu melepaskan jaketnya dan dengan tiba-tiba mengikatkan lengan jaket tersebut ke pinggang Zanna. Hal itu membuat Zanna dapat mencium aroma parfum mint dari Mike dengan jelas. Kalau dipikir-pikir, Mike sangat menyukai aroma mint. Tak hanya sampai di situ, Mike juga memakaikan sebuah helm berwarna putih, yang sengaja ia bawa untuk Zanna pakai.

Setelah memakaikan helm tersebut, Mike memegang kedua sisi kanan dan kiri helm tersebut sambil menatap Zanna. Ditatap dari jarak yang sedekat ini, membut jantung Zanna berdetak makin kencang. Wajah Mike semakin mendekat, membuat Zanna otomatis memejamkan matanya. Melihat hal itu membuat Mike tersenyum tipis. lelaki itu menurunkan kaca helm Zanna kemudian menjauhi gadis itu.

"Ayo," ucap Mike setelah ia berada di atas motor.

Zanna mengerjap-ngerjapkan matanya. Tersadar telah di-PHP-kan oleh Mike, Zanna pun memukul pundak Mike dengan kesal sebelum naik ke atas motor. Mendapat pukulan tersebut membuat Mike tak bisa menahan kekehannya.

"Dasar nyebelin," ucap Zanna.

Mike tak membalas. Lelaki itu menarik kedua tangan Zanna dan meletakkan ke pinggangnya. "Pegangan," ucap Mike.

~~~

"TUH kan udah mulai," keluh Zanna ketika melihat layar di tempat pembelian tiket, yang menyatakan bahwa film yang ingin Zanna tonton telah dimulai selama beberapa menit yang lalu.

"Terus gimana?" tanya Mike kepada Zanna. "Nggak jadi?"

Mendengar perkataan Mike membuat Zanna menggeleng kencang. Sebenarnya ia bukannya sangat menginginkan film itu, hanya saja Zanna ingin merasakan sensasi nonton film romantis bersama Mike. Pasti hal itu akan sangat menyenangkan. Apalagi setau Zanna di dalam film itu, terdapat scene ciuman yang sangat romantis. Kan bisa aja suasana romantis itu akan tertular ke Zanna dan Mike yang membuat mereka akan ... ah memikirkannya saja sudah membuat Zanna senyum-senyum sendiri.

"Gila lo?" tanya Mike yang sejak tadi memperhatikan wajah Zanna.

Zanna pun tersadar. "Gue pesenin tiketnya," ujar Zanna hendak berjalan menuju tempat penjualan tiket.

"Bareng," ucap Mike sambil menarik pelan tangan Zanna untuk mengantri bersama. Kalau dipikir-pikir Mike sudah banyak berubah dari sejak awal Zanna bertemu dengan lelaki itu. Zanna merasa bahwa dua hari ini perlakuan Mike sangat manis padanya. Walaupun kadang lelaki itu masih dingin terhadap Zanna, tapi setidaknya kadar dingin lelaki itu sudah banyak berkurang.

"Mau nonton apa?" tanya Mike setelah mereka sampai pada barisan paling depan.

Zanna melihat-lihat daftar judul film yang akan tayang. Hanya ada film horror yang tersisa, dan itu pun horror indonesia. Zanna sangat membenci film horror apalagi kalau film itu dari indonesia. Terakhir kali Zanna nonton film horror dengan Mike, benar-benar tidak mengenakkan. Mike bukannya menenangkan Zanna yang ketakutan. Justru lelaki itu malah asyik main game di dalam bioskop.

"Mau itu?" tanya Mike.

Dengan cepat Zanna menggeleng kencang. "Nggak, serem, takut," jawab Zanna.

"Terus?" tanya Mike.

"Nggak tau."

"Pulang?" tanya Mike.

Zanna terdiam.

"Ya udah, sini dulu." Mike membawa gadis itu menyingkir dari tempat pemesanan tiket. "Mau apa?"

"Pulang aja," jawab Zanna dengan nada penuh kekecewaan. Hari ini benar-benar hari yang menyebalkan bagi Zanna. Banyak sekali jam yang terbuang pada hari ini, padahal sisa waktunya dengan Mike hanya tinggal satu hari saja.

"Ya udah." Mike berjalan duluan, membuat Zanna terpaksa mengikuti Mike.

"Beneran pulang?" tanya Zanna.

Mike tak menjawab. Lelaki itu malah terus berjalan. Melihat hal itu membuat Zanna menghela napas. Yah kencan keduanya dengan Mike bisa dibilang gagal total. Tidak ada rencana hari ini yang berjalan sesuai keinginannya.

~~~

Next? 850 komen!

26-01-2020

Continue Reading

You'll Also Like

1.6M 46.9K 88
[Cerita ini sudah resmi dipublikasikan kembali di Wattpad pada tanggal 1 September 2021 dengan keadaan full version - bisa baca chapter "AKdH BALIK L...
16.8K 781 43
"Lo tahu kenapa gua milih judul itu ? Ramadhani. Dua nama yang nggak pernah bisa bersatu. Dua nama yang nggak akan pernah bisa bersama. Semuanya cuma...
433K 15.6K 30
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.4M 77.4K 53
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...