Happy reading 🍀🍀
Cklekk..
Terdengar suara seseorang membuka pintu, terlihat dua orang perempuan memasuki sebuah rumah yang cukup mewah.
"Nona anda sudah datang"sapa bibi dengan mengampil barang-barang di tangan salah satu perempuan tersebut.
"Hmm sudah bi"jawab nami
"Kalo begitu istirahatlah non, bibi akan memasakan makanan untuk nona, dan nona sana." Jelas bibi sembari pergi
Setelah nami meminta pulang, karna kondisinya sudah merasa lebih baik akhirnya dr.sowon mengijinkannya dengan syarat dia hrs istirahat dlu, tidak blh sekolah. Dan di sinilah sekarang rumah mina.
.
.
.
Setelah sampai di kamar nami sedikit berkeliling melihat kamar yang hanya bisa di lihat dalam jiwa yang terbatas oleh seseorang, walaupun nami terkurung didalam sana, nami bisa melihat apa yang di lakukan mina dalam sehari-hari.
Sembari menunggu sana yang sedang mandi, nami memilih-milih baju yang cocok dengan seleranya
"Hmm tidak lumayan buruk juga seleramu mina, ya walaupun kamu sedikit feminine tapi tak apa lah"sela nami sembari memilih-milih baju.
"Mina apa jihyo dan dahyun sudah datang" tanya sana
"Aku tidak tau, coba kamu Wa mereka" nami
Sedetik kemudian sana mengotak atik hpnya, sana sedang menghubungi jihyo dan dahyun.
"Jihyo sudah di depan rumah. kamu turuh dulu sana, aku mau ganti baju dulu" jelas sana.
"Baiklah.." nami
Akhirnya nami turun untuk menjemput temannya jihyo
"Minaaaa.. "triak jihyo sembari memeluknya
nami yang mendapatkan pelukan dari jihyo hanya menerima dengan senang hati,dan ikut balas memeluk.
“dimana dahyun”tanya nami sembari melepaskan pelukannya
“dahyun sepertinya sedang membeli titipan sana” jawab jihyo
“ahh” angguk nami “Kalo begitu ayo duduk, bibi sedang menyiapkan makanan untuk kita” lanjutnami
“di mana sana”
“aku di sini” jawab sana sembari turun dari kamar mina
“ohh kamu sendirian, dimana dahyun”sana
“sebentar lagi datang”jawab jihyo
Akhirnya ketiganya memilih mengobrol sembari menunggu dahyun datang, dan sana diam-diam mengamati mina yang sedang asik mengobrol dengan jihyo, dalam hati sana ini jelas mina, tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan dari tuturkata dan kelakuan mina. Mungkin dr.sowon hanya salah paham dengan apa yang terjadi.
Dan sana akhirnya membuang pikiran yang tidak-tidak terhadam mina.
“aku datang” teriak dahyun yang baru datang dengan sedikit terengah-engah
“minaaa... na bogosipeo” triak dahyun sembari memeluk nami dengan kencang
Nami haya bisa pasrah dengan kelaluan temannya.
“mina kamu baik-baik saja kan, tidak ada yang hilang dari tubuhmu” tanya dahyun sembari membolak balikan tubuh mina
“yak hentikan kelakun mu itu” teriak sana
dahyun hanya bisa tersenyum cengir kepada tiga cewe di depannya.
“heheh mian” dahyun “ ini pesananmu”lanjutnya
“gomawa”jawab sana
“yak.. apa kalian tau anak baru di sekolah kita? Si son chaeyeong yang satu kelas dengan mu” tunjuk dahyun pada sana
“we?” sana
“ternyata dia satu komplek dengan mina. tadi aku pulang dengan dia,dan rumahnya hanya selisih empat petak dari rumah mina. Ini sungguk keren” jelas dahyun dengan bangganya
Sana yang mendengar itu hanya melihat mina, tentu mina tidak ingan apa yang telah di lakukan oleh nami terhadang anak baru itu.
Sedangkan nami, ini sungguh keberuntungan baginya kalau chaeyeong ternyata satu komplek dengannya. Iya akan mudah menemui chaeyeong kapan pun sungguh menyenangkan.
“ah-hh jinja sungguh kebetulan haha” jawab sana dengan melirik mina
“hmm memang” angguk dahyun
“ngomomg-omong ayo kita makan dulu aku sungguh lapar, habis itu kita nonton bagaimana” tanya jihyo
“ baiklah kajjaaaa” jawab mina
>skip<
Di sebuah ruangan terlihat dua orang perempuan sedang mengobrol tentang sesuatu, terlihat obrolan mereka sedikit serius dari raut wajah mereka berdua.
“aku sungguh kawatir tentang keadaan adikku, kenapa itu harus menimpah dia” tangis salah satu perempuan tersebut
“tenangkan dirimu irene jika kamu terus sepertiini, bagai mana kamu akan menyembuhkan adikmu. Mungkin sudah waktunya ingatan itu akan muncul. Kamu tau sendirikan”jalas dr.sowon
“tidak mungkin dia seperti ini jika tidak ada yang memancing ingatan yang telah iya lupakan” jelas irene
“apa aku harus melakukan itu.. hipnotis”lanjutnya
“kamu tau konsekuensinya jika kamu melakukan itu terhadap adikmu.itu akan membuat dia semakin terluka irene” jawab dr.sowon.
“lalu aku harus apa!!” kesal irene
“irene!! Tenangkan dirimu, kita masih ada banyak cara lain untuk masalah ini. Kamu hanya perlu membuat adikmu terbuka ok”jelas dr.sowon sembari menenangkan teman kerjanya ini.
>skip<
Hari yang terang kini telah berganti menjadi malam, namun semakin malam bukanya semakin sepi tetapi semakin rame dengan puluhan orang yang mendatangi tempat ini, hentungan musik dan kelap kelip lampu semakin menambah meriah suasana saat ini. Terlihat beberapa orang melenggak lenggokan tubuhnya akibat musik yang di mainkan.
Tidak terkecoali nami yang juga menikmati suasana bar tersebut. Terlihat nami sedang mencari seseorang di kerumunan yang sedang menari-nari, hingga iya menemukan orang yang iya cari. Iya sedang memainkan alat dj di atas sana nami pun menghampiri perempuan tersebut
“yak hirai momo, kamu hirai momo kan"
Wanita yang di panggil hirai momo membalikan badanya dan melihat siapa yang memanggilnya itu.
“mi-naa! Ke-napa k-amu berada disini?” kaget momo melihat mina berada di tempat seperti ini, dan juga dia mengenalinya.
Nami yang di panggil sebagai mina hanya tersenyum melihat sahabatnya yang sudah lama tidak pernah bertemu.
“sepertinya kau salah orang, aku bukan mina” jawab nami dengan senyum semakin melebar.
Momo yang belum mengangkap apa maksud ucapan orang di hadapannya itu hanya mengerutkan dahinya bingung, hingga beberapa detik kemudian momo menyadari siapa orang yang sedang didepannya ini
“ti-dak mungkin.. na-mi?”tanya momo dengan ragu-ragu
Melihat sahabatnya itu nami hanya menganggukan kepalanya dengan mantap
“majayo..” angguk nami
“namiiii” peluk momo seketika
>skip<
Akhirnya momo dan nami duduk di salah satu bar yang cukup tenang tetapi masih banyak orang yang lalu lalang, setelah momo meminta temannya untuk menggantikan dia sebagai dj momo langsung menarik nami agar bisa mengobrol dengan tenang.
Momo adalah sahabat nami, awal mereka saling bertemu ketika saat nami mengambil alih tubuh mina karna masalah yang tiba-tiba membuat nami harus membuatnya keluar dan tidak sengaja saat sedang perjalanan pulang menuju rumah mina, nami melihat momo sedang di serang oleh segerombolan lali-laki hidung belang.
nami menolong momo dari para laki-laki tersebut. Dan disinilah hubungan mereka menjadi dekat, nami menceritakan siapa dia dan bisa terlahir karna apa, semuanya yang ada pada nami dari mana nami telahir, dan siapa nami.
Hingga hampit 4th ini nami sudah tidak muncul lagi di hadapan momo, momo perfikir bahwa nami sudah lenyap di muka bumi ini, karna beberapa hari sebelum nami menghilang nami sempat berpesan untuk mengawasi mina dari kejauhan, walaupun mina tidak mengenalnya tapi momo dengan senang hati mengawasi mina selama empat tahun terakhir.
“jadi seperti itu kenapa ku bisa keluar” jelas nami ke pada momo
“jadi karna si anak yang bernama son chaeyeong kamu kembali”tanya momo
Nami hanya menganggukan kepalanya yakin
“ternyata kau budak cinta juga yah nami” ledek momo
“sekarang giliran mu momo, ceritakan kehidupanmu selama aku menghilang” nami
akhirnya kedua sahabat itu bercerita satu samalain, momo menceritakan apa yang di alami ya, hingga masalah percintaanya. Mereka larut dalam gelak tawa hingga tidak menyadari, bahwa sedari tadi mereka telah di ikuti oleh seseorang. Tepatnya adalah nami yang mereka incar.
>skip<
Sudah hampir dua hari nami mengambil alih tubuh mina, dan sudah dua hari nami selalu pergi ke bar untuk bersenang-sedang dengan sahabatnya momo, sekarang jam sudah menunjukan pukul 01:00 nami masih betah melenggak lenggokan tubuhnya, hingga salah satu tarikan membuat nami menghentikan kegiatanya.
“ahhh.. we momo, aku sedang asik menari” kesal nami ke pada sahabatnya itu
“tidak nami, sekarang kamu pulang, ini sudah cukup. Kamu bilang besok kamu besok akan kembali ke sekolah, dan juga mina tidak anak suka kamu menggunakan tubuhnya seperti ini” cerocos momo
“masa bodo dengan mina, aku tidak peduli!!” kesal nami dengan sedikit mabok.
Momo hanya menghempaskan nafasnya dengan kasar, dan langsung menyeret nami ke toilet untuk mencuci muka dan membawanya ke mobilnya.
“mana kunci mobilmu biaraku antar” tanya momo pada nami yang masih menekuk wajahnya kesal
“tidah usah, aku bisa pulang sendiri”kesal nami sembari memasuki mobilnya dan menyalakannya
“yak, kamu masih sedikit mabok” kesal momo
“anni, aku sudah sadar karna ulahmu tadi” kesal nami “kalo begitu aku duluan, kamu lanjutkan kerjamu good bye” lanjut nami
>skip<
Setelan pulang dari bar nami lebih memilih mengemudi mobilnya sendiri, karna tidak mau merepotkan momo dan sekarang nami mengemudi dengan keceparan lumayan kencang, karna sudah tengah malam jalanan sudah sedikit sepi, hanya ada beberapa kendaraan yang lalu lalang.
Namun ketika nami ingin menginjak rem pada mobilnya rem tersebut tidak befungsi, nami sudah berkali-kali menginjaknya namun hasilnya nihil.
Nami yang melihat hp di depannya langsung mengampil hp dan memencet angga 2 dan langsung tersambung dengan momo.
“momo tolong angkatlah” panik nami sembari terus menginjak rem mobilnya.
Terlihat juga nami beberapa kali membunyikan klakson mobilnya, dan hampir menyerempet mobil di depanya, tapi dengan cepat nami membanting setir mobilnya. Namun naas saat nami membanting setir ke arah kiri nami sudah di hadang oleh pohon besar yang berdiri tegak di depanya hingga tabrakan sudah tidak bisa di hindari oleh nami.
BRAKKK...
Terdengan bunyi yang sangat keras akibar mobil menabrak pohan tersebut.
“akkhh...” terdengar erangan nami yang merasaakan pusing yang amat sangat sakit, telinganya masih belum bisa mendengan apa pun, yang iya dengar adalah bunyi panjang seperti peluit yang di tiup.
Hingga lama kelamaan mina dapat mendengar orang-orang yang mencoba menggedor-gedor pintu mobilnya, saat orang-orang yang di sanan berhasil membuka pintu mobil nami, nami merasakan pandangannya lama kelamaan menjari buram dan seketika pandanganya menjadi gelap dan pinsan.
Saat orang-orang menolong nami, terlihat satu laki-laki mengapati apa yg terjadi di sebrang jalan, lalu laki-laki tersebut menelfon seseorang
"Maaf tuan, Sepertinya saya gagal melenyapkan bocah itu"
"Baik tuan"
Setelah menelfon seseorang, akhirnya laki-laki tersebut meninggalkan tempat tersebut.
Di sisih lain
Momo terlihat mengambil ponsel yang terus bergetan di sakunya,momo pun melihat siapa orang yang menelponnya di saat sedang menDj ternyata nami momo buru-buru mengangkat telfonnya
“we...”jawab momo
BRAKKK...
Bukanya mendengar suara nami yang iya dengar namun yang iya dapat suara seperti tabrakan, momo yang mendengar itu seketika panik.
“hallo, hallo.. nami kamu tidak apa-apa?"
“hallo!!!!”
“yak!! Nami!! Kamu masih di sana?”
Terdengar suara pintu di pecah dari sana, menambah kepanikan momo
“hallo nami!! Tolong jawab”panik momo
“hallo, apakah kamu kenal kengan pemilik ponsel ini’ terdengan suara laki-laki di sebrang sana
“iya, saya temannya, apa yang terjadi dengan teman saya”jawab momo
“teman anda mengalami kecelakaan, sekarang kami sedang membawa teman anda ke rumah sakit terdekat”
DEG-
Tubuh momo seketika membeku
“hallo, anda masih di sana nona”
“ahh i-iya tuan, tolong kirim alamatnya kepada saya, saya akan menyusul tuan. Ghamsamida tuan”
And-
Happy reading 🍀🍀🍀
Jangan lupa vote and komen👣
1745 kata. Gileeee🤧