Seminggu Dengan Boboiboy

By Dyairaa_

114K 11.6K 3.4K

Menjelang liburan sekolah, kamu memutuskan untuk menginap di rumah Boboiboy Element. Niat hati untuk menyambu... More

1. Sempak Hello Kitty
2. Taufan sades
3. Ice yang polos
4. Dasar Blaze
5. All Vs Blaze
6. Sahabat Lama
7. Percobaan
8. Cafe
9. Penyamaran
10. Tercyduk
11. Galau
12. Bantal
13. Bocah
14. Delima
15. Wow
16. Jatuh
17. Dunia Fantasy
18. Anti-mainstream
19. Biskwit
20. Pinksan
21. Mawt
22. Cook
T A G
23. Telor ceplok
24. Jadi pelayan
25. Pelanggan Bawel
26. Miss Tery
27. Perhatian
28. Fans Garis Keras
29. What's Happened?
30. Bohong
31. Tisyu
32. Hali dan Budi
33. Impian yang Fail
34. Blokir
35. Debat
36. Yaya
Selingan Cerpen
Selingan Cerpen (2)
37. Susu Goat
38. Kebetulan yang terlalu kebetulan untuk disebut kebetulan
39. Ironi
40. Kamu kenapa?
41. Jadi antagonis
42. Jadi antagonis (2)
43. Epic comeback?
45. Pulang?
46. KEBAKARAN?!1!
47. It's dinner time!
48. Join Grup Chat
49. Siap Berangkat?
50. Sekolah Baru, Musuh Baru
51. Kudu Gimahow?!
52. Rooftop
53. Peringatan
54. Nggak jahat lagi, 'kan?
55. Jiwa Ketiga (?)

44. DUAR UPDATE

1.3K 146 36
By Dyairaa_

Hello guys, lama nggak update ya sampai Dya sendiri lupa jalan ceritanya hwhw—  //auto dibakar

Dya baca story ini dari part 1 - 10 malu banget sumpa, nggak kuad bacanya😭✊ ancur banged pake d😭😭😭

Pen direvisi tapi malez pake z😭✊

Dan.... Berapa lama Dya nggak update?

Hmmmm cuma satu bulan lebih kok :)

By the way .....

Ini lanjutannya sebenarnya udah lama diketik tapi malah ilang astoge😭 kzl banged pake d😭✊

Okelah gapapa demi moodbooster q💛

°^°

"Blaze ogeb, Untung cakramnya nggak kena (Nama kamu)," gumam Taufan memperhatikan pertarunganmu bersama Blaze dari atas.

"Oy Tahu, bisa ilangin kabut asapnya nggak?" seru Halilintar yang berdiri di atas ranting.

"Memangnya angin bisa ngilangin kabut? Aku kira malah bikin tambah tebel." balas Taufan berpikir keras.

"Si ogeb ga punya otak," kata Halilintar pedas, "Pernah main game yang campur-campur bahan kimia nggak sih?"

"Game apaan campur-campur?"

"Itulah, temennya talking tom, oh, game talking Ben keknya." Halilintar berusaha mengingat.

SRING!
Cakram Blaze tiba-tiba mengarah ke Halilintar.

"Wosshh..." Taufan mengeluarkan angin besar dari mulutnya hingga membuat carkam itu terbang menjauh.

"Aduh!"

Ternyata mengarah ke Adudu dan Probe yang lagi support kamu dari atap rumah Ying. Tetapi Taufan dan Halilintar tidak bisa melihatnya karena tertutup kabut tebal.

"Kayak suara Adudu." ujar Halilintar curiga.

"Kuy kita cek."

"Ilangin kabutnya dulu goblek!"

"Nanti aja, santuy."

Dan mungkin kalian dapat menebak apa yang terjadi selanjutnya.

•~•~•~•

"Hosh... Hosh..."

Blaze mulai kewalahan menghadapimu. Kombinasi antara jam kuasa Yaya dan kamu benar-benar kuat. Bahkan Blaze sekarang tersungkur di tanah karena gravitasi yang kamu buat.

"Pfftt," Kamu menahan tawamu sembari berjalan kearah Blaze, "Padahal elemen api itu kuasa yang cukup kuat."

Kamu melirik jam tangan yang ada di pergelangan tangan Blaze, tersenyum sinis. Kamu berjongkok lalu memegang tangan Blaze, "Apa seharusnya jam kuasa lo ... Gue ambil, ya? Haha."

"J-jangan," Blaze nampak terbata-bata, ia memegang erat tanganmu, "M-maaf (Nama kamu)."

"!?"

Kamu mulai merasakan tanganmu seakan terbakar oleh jari-jemari Blaze yang merekat padamu, "Lepas!"

"Tanah tinggi!"

Tiba-tiba saja tanah yang kamu pijak bergetar, melawan gravitasi yang kamu berikan dan mulai bergerak ke atas. Hal itu membuat Blaze lepas dari lingkaran gravitasimu dan berpindah tempat entah kemana.

"Uhuk..." Kamu mulai terbatuk karena tanah itu tiba-tiba membuat debu pasir di sekitarmu. Hal ini membuatmu yakin bahwa ini adalah ulah Gempa.

Kamu memutuskan untuk terbang agar dapat menghirup udara segar lebih banyak, akan tetapi sesuatu dari tanah menarik kakimu. Sesuatu yang seperti sebuah tangan panjang.

Apakah itu tangan Gempa? Tidak, tidak mungkin.

"!"

Tangan yang menarik kakimu hampir membanting tubuhmu, beruntungnya kamu sempat memfokuskan kuasa musik pada kakimu hingga tangan itu patah.

'Ah, Golem tanah milik Gempa.' batinmu menerka, sedikit tersentak karena Gempa benar-benar hendak melukaimu.

Wosshhhh...

Angin yang kencang menerjangmu ditengah debu pasir Gempa yang tak kunjung berakhir. Kesal, kamu pun berusaha mengeluarkan sebuah prisai musik dari tanganmu hingga seluruh permukaan tubuhmu tertutup oleh prisai.

Angin kencang itu berakhir, membuat kabut yang kamu buat menghilang. Hal itu memperjelas pandanganmu pada Gempa dengan tangan tanahnya.

"Nggak buruk juga lo, Gempa." Kamu terkekeh kecil, "Mau apa lagi lo sekarang?"

Gempa tak menjawab, ia hanya memandangmu tajam serta senyuman miring menghiasi wajah rupawannya.

Tanpa aba-aba, tangan Golem tanah Gempa menyatu kembali dan hendak meninjumu, kamu berhasil menghindarinya. Namun itu hanya taktik awal, karena tiba-tiba saja tembakan meriam es menghujam dadamu.

"ARGH!" Kamu terpental ke tanah karena tak siap dengan serangan itu. Sesak, itu yang kamu rasakan. Kamu berusaha untuk meregenerasi lukamu akan tetapi tembakan milik Ice kembali menghujam dirimu.

"Berhenti Ice!"

Teriakan Halilintar adalah hal terakhir yang kamu dengar sebelum kesadaranmu hilang sepenuhnya.

♪♥♪

Ampun, ini pendek beud hehehehe //ditabok
Makasih ya buat kalian udah menunggu, hehe💛

12 April 2020

Continue Reading

You'll Also Like

1M 115K 38
abis nongkrong bukannya langsung balik, si yogi malah berhenti di deket pohon mangga. alesannya cuma buat ngudud doang. soalnya kalo di rumah dibates...
6M 527K 85
"AAAAAAAA KAKI GUE MAU DICOMOT MANTAN!" Dasha menjerit sejadi-jadinya. "Pengeng kuping saya! Turun cepat!" ucap Gara dengan nada tinggi. Guk guk guk ...
90.3K 7K 24
Saat selesai memberi makan seekor kucing dipinggir jalan,Gavin tertabrak motor sehingga para warga membawanya kerumah sakit. saat terbangun,dia dibua...
21.4M 1.9M 91
[CHAPTER MASIH LENGKAP, EXTRA CHAPTER TERSEDIA DI KARYAKARSA] Sembari menunggu jadwal wisuda, Sabrina memutuskan menerima tawaran bekerja sementara d...