Man Like You《Jaeyong》✔

By acel_kins-

1.9M 252K 64.6K

[Romance] Awalnya Taeyong kira ia benar-benar menjadi pengasuh bayi. Tapi, mana ada bayi yang memiliki delap... More

Cast
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22

Part 16

74.8K 9.2K 3.7K
By acel_kins-

SEDARI tadi Taeyong tidak berhenti tersenyum karena Jaehyun terus menerus mengeluarkan kepala di celah mobil yang terletak di atas. Mereka berdua akan pergi ke Puncak dan menginap di villa, mencari suasana baru karena Taeyong merasa begitu bosan terus berdiam diri di mansion.

"Hyung! Kemarilah, pemandangannya lebih indah bila di lihat dari atas sini!" seru Jaehyun senang, ia menunduk, menatap wajah Taeyong yang mendongak dengan senyum kecil di wajah.

Taeyong menggeleng pelan. "Celahnya tidak cukup untuk kita berdua, jadi nikmatilah waktumu." bukan hanya karena itu, Taeyong merasa bahwa ia sudah terlalu dewasa untuk melakukan kegiatan seperti Jaehyun.

Bibir Jaehyun mencebik, ia mengangkat kedua tangan dan berteriak. Membiarkan angin kencang menerbangkan helaian rambut hitam tebalnya, namun tidak bertahan lama karena Jaehyun sudah duduk di samping Taeyong saat ini. Senyum lebar yang menampakan kedua titik cacat di pipi berhasil membuat Taeyong tertawa gemas.

"Lihat, rambutmu berantakan." gumam Taeyong pelan, tangannya merapihkan helaian rambut Jaehyun yang terkena hembusan angin sebelumnya.

Kedua mata Jaehyun terpejam, menikmati sentuhan Taeyong di kepalanya. Ia memiringkan tubuh; menghadap Taeyong dan memeluk si lelaki cantik dengan erat, menempelkan pipi di dada Taeyong. Mengabaikan supir di kursi depan yang terlihat begitu fokus menatap jalanan.

"Kenapa Jaehyun?"

"Aku ingin memeluk Hyung! Akhirnya aku bisa pergi bersama Hyung, jujur saja, sebenarnya aku juga merasa bosan bila terus menerus diam di mansion. Tapi aku belum bisa pergi ke tempat yang ramai, itu membuatku sedikit takut. Maaf ya Hyung?"

Taeyong mengangguk kecil dan mengusap kepala Jaehyun dengan sayang, ia benar-benar merasa seperti sedang merawat balita. "Tidak masalah, aku tidak keberatan."

Jaehyun mendongak; menatap wajah Taeyong dan mencium dagu si lelaki cantik. "Aku ingin berenang di sana! Ada kolam berenang yang saaaaangaaaat besar Hyung! Tapi airnya dingin!"

"Lalu bagaimana bila airnya dingin?"

"Maka aku akan memeluk Hyung! Tubuh Hyung sangat hangat, aku menyukainya.."

Rona merah menjalari pipi hingga telinga Taeyong, ia mencubit pipi Jaehyun dengan gemas. Membuat si lelaki tampan tertawa kecil, tekstur pipi Jaehyun sangat lembut, seperti kue mochi.

"Aku menyukai pipimu." Taeyong mengusap pipi Jaehyun dan mengecup kilat bibir tebal si lelaki tampan. Tidak masalah kan bila ia melakukannya? Mereka berdua sudah seperti sepasang kekasih.

Jaehyun menegapkan tubuh dan menangkup pipi Taeyong; menatap iris hitam Taeyong dengan tatapan penuh cinta. "Dan aku menyukai Hyung! Sangat menyukai Hyung!"

Oh sungguh, bisakah Jaehyun berhenti bertingkah seperti ini? Jantung Taeyong mulai berdegup kencang, pipinya bahkan semakin panas. Meskipun Jaehyun mengatakan hal tersebut seolah itu bukan masalah besar, namun Taeyong tetap tidak bisa mengatasinya.

Dimana lagi ia bisa menemukan lelaki seperti Jaehyun? Sepertinya tidak ada dimana pun.

"Supir mungkin sedang memperhatikan kita." bisik Taeyong pelan.

Jaehyun memajukan bibir bawah. "Aku tidak perduliii! Aku sangat menyukai Hyunggg! Ugh, kenapa Taeyong Hyung begitu menggemaskan?" ujarnya seraya memainkan kedua pipi Taeyong dengan gemas.

"Jaehyunnnn!"

"Taeyong Hyung menggemaskan!"

"Kau harus bercermin! Kau lebih menggemaskan!" Taeyong menyentuh tangan Jaehyun yang berada di pipinya dan tertawa kecil. Astaga, ini seperti memiliki hubungan bersama anak kecil!

"Hmph!" Jaehyun melepaskan tangannya dari pipi Taeyong dan menggembungkan pipi, "Hyung yang lebih menggemaskan!"

"Aku harus mengambil cermin, kau benar-benar tidak bisa melihat dirimu sendiri ya?" oh sungguh, bisakah Taeyong mencubit pipi Jaehyun dengan kencang? Karena lelaki tampan itu benar-benar membuatnya gemas!

Jaehyun mencibir dan kembali duduk dengan benar di tempatnya. "Tidak, aku mau permen, Hyung memiliki permen di dalam tas kan?"

Ah dasar..

***

Dua orang laki-laki duduk berhadapan di dalam ruangan yang mencekam. Salah satunya membakar cerutu dan menghisapnya; mengepulkan asap berwarna putih di udara. Ia mengenggam sebuah berkas, membacanya dengan saksama.

"Kau belum berhasil melumpuhkannya?" tanya si lelaki yang sedang menghisap cerutu, ia mengalihkan pandangan, menatap laki-laki yang duduk tepat di hadapannya.

"Belum. Banyak penjaga di dalam rumahnya, aku tidak bisa melumpuhkannya semudah itu."

"Sial, ia jadi memiliki trauma karena kau membunuh sepupunya di keramaian, tepat di hadapannya." gerutu si lelaki yang menghisap cerutu, "aku ingin segera membalaskan dendam pada Jung Yunho!"

Lelaki yang satunya menghela napas dalam dan menyandarkan punggung pada sofa. Kedua matanya terpejam, memikirkan apa yang harus ia lakukan untuk membunuh seorang Jung Jaehyun. Dendam Kakaknya harus terbalas, Jung Junmyeon sudah di lumpuhkan, hanya tinggal satu pewaris Jung yang menghalangi.

Segala cara sudah ia lakukan, namun belum bisa mencari waktu yang tepat. Keamanan di mansion Jung cukup ketat, tidak ada celah. Jung Yunho ternyata bukan orang yang gegabah, lelaki pemilik perusahaan besar itu benar-benar melindungi anak semata wayangnya.

"Kau bilang ia memiliki pengasuh, dan Jung Jaehyun sangat menyayangi pengasuhnya?" tanya si lelaki yang lebih tua, ia kembali menghisap cerutu dengan dalam, membuat paru-parunya di penuhi asap.

"Ya, itu terlihat jelas."

"Kalau begitu, singkirkan pengasuhnya terlebih dahulu. Buat Jung Jaehyun merasakan trauma untuk yang kedua kali, bunuh pengasuh itu dengan kejam sehingga Jaehyun memiliki penyakit kejiwaan dan tidak bisa menjadi penerus perusahaan."

"Baiklah, tapi itu juga tidak mudah." gumam si lelaki yang lebih muda seraya mengeluarkan ponsel, menatap pesan yang ia kirimkan dua hari lalu kepada seseorang, belum di balas hingga detik ini.

Si lelaki yang lebih tua mengangguk dan mengalihkan pandangan ke arah lain. Ia harus bisa membalaskan dendamnya! Jung Yunho terlalu arrogant, dan lelaki seperti itu harus merasakan bagaimana rasanya kehilangan orang-orang di sekitarnya satu persatu secara perlahan.

Penerus perusahaan, Jung Jaehyun. Bagaimana bila lelaki bermarga Jung itu memiliki penyakit jiwa yang tidak bisa di sembuhkan dengan mudah? Bukankah itu akan membuat Yunho merasa tertekan, jauh lebih tertekan dari sebelumnya.

"Keluarlah dari pekerjaanmu yang tidak berguna itu, kau harus fokus dengan tugasmu. Singkirkan pengasuh itu dan buatlah Jung Jaehyun serta Jung Yunho menderita."

"Ya, baiklah."

Si lelaki yang lebih tua mengukir senyum kecil. "Aku mengandalkanmu, Seo Youngho."

***

"Hyunggg kemarilaaah!" Jaehyun mendudukan dirinya di pinggir kolam berenang, memasukan kedua kaki ke dalam air yang terasa begitu dingin.

Keduanya baru saja sampai di villa yang terletak jauh dari keramaian. Jaehyun segera berlari ke belakang villa untuk melihat kolam berenang, sementara Taeyong menurunkan barang-barang mereka dengan bantuan Pak Supir.

Tidak hanya mereka berdua yang tinggal di sana. Tapi juga ada Bibi Yoon; wanita yang mengurus villa tersebut dan Bibi Yoon juga yang bertanggung jawab atas makanan serta kebersihan di dalam villa.

"Ini dingin, mungkin aku harus bilang pada Daddy bila aku menginginkan kolam air panas." gumam Jaehyun pelan, ia menundukkan kepala dan meraih air di kolam menggunakan tangan, pantulan wajahnya terlihat jelas di air tersebut.

Jaehyun memiringkan kepala dan membenarkan tatanan rambutnya; menyisir helaian legam itu ke arah belakang menggunakan jemari. "Ternyata benar apa yang di katakan Dad dan Mom, aku tampan."

"Jaehyun."

Merasa di panggil, Jaehyun menoleh, ia tersenyum ketika melihat Taeyong berjalan ke arahnya. "Hyung! Aku tampan kan?!" tanya nya tiba-tiba.

Taeyong berhenti berjalan dan mengerutkan kening, ia memperhatikan Jaehyun dari kejauhan. Lelaki itu mengenakan celana pendek selutut berwarna hitam dengan sweater putih. Taeyong tersenyum kecil sebelum mengangguk setuju.

"Memang tampan." ujar Taeyong yang kini sudah kembali berjalan mendekati Jaehyun.

"Aku tahu itu! Daddy dan Mommy sering bilang bila aku tampan! Menurut Hyung juga begitu kan? Aku benar-benar tampan kan?!" coletehnya senang, iris cokelatnya berbinar-binar.

Taeyong mencubit gemas pipi Jaehyun. "Iya, kau tampan Jaehyun. Benar-benar tampan."

"Hehehe, ciummm!" dengan itu Jaehyun menarik tangan Taeyong dan mengecup bibir si lelaki cantik, membuat jantung Taeyong kembali berdegup kencang.

Padahal itu bukan yang pertama kali, tapi sentuhan Jaehyun selalu bisa membuat Taeyong berdegup kencang. Ternyata ia benar-benar jatuh cinta pada lelaki berusia delapan belas tahun itu.

Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

324K 25.4K 54
Renner dan Sabila, dua orang dengan profesi yang menguras tenaga - seorang kapten polisi dan dokter emergensi, bertemu dalam sebuah keadaan yang memb...
608K 51.8K 27
WARNING BXB !!! Jeno dipaksa di jodohkan oleh Jaemin, yang pada kenyataannya Jeno sama sekali tak menyukai Jaemin 📌#3-NOMIN (07-01-22) 📌#2-YUWIN(0...
1.9M 227K 63
❤ Karena suatu permainan Truth or Dare, Taeyong dan Ten harus mau untuk bertukar kekasih selama satu bulan ❤
329K 22.8K 31
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...