Overmorrow

By kdk_pingetania

1M 98.2K 30.5K

Abstrax Series [3] : Michael Diraksana Entah bagaimana ceritanya, Zanna bisa tiba-tiba suka dengan Mike, lela... More

SERIES
ATTENTION!
Visual
Prolog
01~Seperti Robot
02~Rahasia
03~Ingin Tahu
04~Sebab Pertemuan
05~Salah Sangka
06~Ngobrolin Doi
07~Sadis
08~Kzl
09~Meet Him Again
10~Terpesona Lagi
11~Status
12~Mike Galak
13~Ketemu Geng Abstrax
14~Sebuah Permainan
15~Lelah
16~Masakan Spesial
17~Kencan Pertama
18~Video Call
19~Perpustakaan
20~Bareng Mike
21~Bareng Mike #2
22~Mungkin Ada Rasa
23~Obrolan Sebelum Tidur
24~Ulang Tahun Zanna (1)
24~Ulang Tahun Zanna (2)
25~Berusaha Menjauh
26~Awal Semuanya
27~Kecewa
28~Kembali Sendiri
29~Hancur
30~Titik Terlemah
31~Sedetik Jatuh Hati
32~Gagal Jual Mahal
33~Pertengkaran Manis
34~Wawancara
35~Lo Lucu
36~Berhenti Sebelum Memulai
37~Tidak Ada Rasa
38~Jangan Dijawab
39~Terlalu Suka
40~Sisi Lain Mike
41~Kekacauan
42~Manusia Dengan Segala Keegoisannya
43~Batas Hubungan
44~Bestfriend
45~Taman
46~Rahasia Keluarga
47~Harus Memilih
48~Pelampiasan
49~Abu-Abu
50~Pacar Tiga Hari
51~Video Call
52~Hari Pertama
54~Nurut, ya?
55~Hoodie Pink
56~Gagal Total
57~Kenapa Minta Maaf?
58~Semaleman Sama Mike
59~Zanna Kecanduan Garaga
60~Hari Terakhir
61~Hancur Dalam Keramaian
62~Pesan Penutup
Epilog
~Extra Part~

53~Skincare-an

13.5K 1.4K 1K
By kdk_pingetania

SELAMAT MEMBACA
OVERMORROW : 53~Skincare-an
Apakah salah jika aku kembali berharap?

~~~
FOLLOW :
@kdk_pingetania
@aboutpinge
@michael.diraksana
@zanna.zakeistha
~~~

"MIKE liat sini deh," kata Zanna sambil mengarahkan kameranya.

Mike yang saat itu sedang makan pun menghiraukan ucapan gadis di hadapannya. Ia merasa kesal karena sejak tadi Zanna tak bosan memotret dirinya.

"Mike," rengek Zanna.

Lelaki itu menatap ke arah Zanna. "Makan dulu, ntar lagi main hape nya," ujar Mike.

"Nah, diem dulu." Zanna memotret Mike banyak kali.

"Makan."

"Gue nggak punya foto lo yang gue foto sendiri," ujar Zanna.

"Daritadi lo udah motoin gue."

"Baru dikit, mana cukup buat ngilangin rindu," kata Zanna.

"Ntar lagi."

"Gue pengen punya foto lo pas lagi makan," ujar Zanna.

"Kalau lo nurut, gue bakalan kirimin lo foto masa kecil gue."

Mata Zanna berbinar, "seriusan?"

Mike mengangguk.

"Bener ya, nggak boleh bohong," kata Zanna.

"Nurut dulu makanya."

"Iya, sekarang gue makan."

"Makan sampe kenyang, nggak usah diet. Badan lo udah tulang semua, kagak enak diliat," kata Mike.

Zanna mendengus. "Nggak usah ngejek juga kali!"

"Fakta."

"Nyebelin banget sih, untung sayang," kata Zanna.

"Makan."

"Iya bawel."

~~~

SESAMPAINYA mobil Mike di depan rumah Zanna, lelaki itu langsung diseret paksa oleh Zanna untuk masuk ke dalam rumahnya. Tanpa penjelasan apapun, Zanna malah membawa Mike ke dalam kamarnya. Gadis itu mendorong pelan tubuh Mike agar duduk di atas Kasur.

"Mau ngapain?" tanya Mike.

"Udah diem aja," ujar Zanna sambil menutup pintu kamarnya.

"Jangan ditutup, Na," kata Mike.

"Nggak papa, biar nggak ada yang ganggu," kata Zanna sambil menghampiri Mike, kemudian duduk di sebelah lelaki itu

Mike berjalan mendekati pintu kamar Zanna lalu kembali membuka pintu kamar Zanna.

"Ih, ngapain dibuka sih?" tanya Zanna kesal.

Mike tak menjawab dan memilih untuk duduk di sebelah Zanna.

"Mike mah ngeselin." Zanna hendak kembali bangkit dari duduknya dan menutup pintu, akan tetapi tangannya ditahan oleh Mike.

"Nggak enak gue sama Mama lo," ujar Mike.

"Nggak bakalan kenapa--"

"Udah jangan debat. Lo mau ngapain bawa gue ke kamar lo?" tanya Mike.

Zanna pun memilih untuk mengalah. "Gue bakalan melakukan sesuatu," ujar Zanna kemudian bangkit dari duduknya. Gadis itu berjalan menuju meja riasnya dan mengambil beberapa masker yang ada di laci meja tersebut.

"Tara!" Zanna menunjukkan berbagai macam masker kepada Mike.

Mike menatap bingung ke arah Zanna.

"Masa nggak peka sih?"

"Nggak ngerti gue."

"Gue mau maskeran bareng lo!" ujar Zanna dengan penuh semangat.

"Nggak."

"Ih, kenapa? Masker itu baik tau buat kulit," ujar Zanna. "Walaupun lo udah ganteng, tapi tetep aja lo harus ngerawat kulit lo. Mau emang kulit lo jadi kusam terus lo jadi jelek?"

"Ya biarin."

"Mike ih!"

"Apaan dah, permintaan lo nggak pernah bener dah."

"Apanya yang nggak bener? Cuma make masker doang Mike!"

"Nggak."

"Mike," rengek Zanna.

"Kagak."

"Sombong ah, males." Zanna duduk di sebelah Mike dengan tangan terlipat di depan dada ditambah raut wajah yang bete.

"Bodo, Na." Bukannya luluh, Mike malah tidak peduli dengan Zanna yang sedang ngambek. Lelaki itu justru mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi games di sana.

Zanna melirik ke arah Mike. Melihat lelaki itu tak peduli membuat Zanna makin kesal, alhasil tanpa permisi Zanna menarik ponsel Mike dari tangan lelaki itu.

"Mike--"

"Nggak."

"Belum juga ngomong," kata Zanna. "Gue balikin hape lo kalau lo mau nurutin permintaan gue."

"Ya udah ambil aja." Mike membaringkan tubuhnya di atas kasur kemudian menutup matanya.

"Mike ..." Zanna menggoyang-goyangkan badan Mike. "Sekali ... aja," bujuk Zanna.

Mike tak menjawab.

"Nggak ribet kok." Zanna masih kekeuh mengajak Mike untuk skincare-an bareng.

Mike masih tak merespon.

"Susah banget sih diajakin maskeran doang. Katanya mau jadi pacar idaman buat gue, tapi diajak gini doang nggak mau. Kalau emang nggak mau bilang dong dari awal, gue kan jadi nggak perlu capek-capek buat daftar kegiatan kita selama tiga hari," cerocos Zanna.

Mike menghela napas. Lelaki itu membuka matanya kemudian menatap ke arah Zanna. "Jangan aneh-aneh ya?"

Mata Zanna berbinar. "Iya janji nggak bakalan aneh-aneh!" seru Zanna.

Mike merubah posisinya menjadi duduk. "Seneng, hm?"

Zanna menganggukkan kepalanya semangat.

Mike mengacak rambut Zanna pelan. "Ngerepotin mulu ye lu."

~~~

"KATANYA maskeran doang!" Mike berkata dengan nada suara yang amat kesal.

"Iya, maskeran."

"Tapi ngapain segala pake beginian?" tanya Mike sambil menunjuk headband kelinci yang bertanggar di kepalanya.

Melihat wajah Mike yang kesal membuat Zanna tertawa. "Ih, lucu tau Mike," kata Zanna. "Liat sini, gue fotoin," ujar Zanna sambil mengarahkan kamera ponsel ke wajah Mike. "Senyum dong."

Mike menatap Zanna dengan wajah masam.

Zanna semakin tertawa. "Mike lucu kalau lagi bete."

"Gue nggak mau make." Mike hendak melepas headband kelinci tersebut.

"Jangan!" Zanna menahan tangan Mike. "Biarin aja, udah bagus."

"Nggak."

"Ih, emang mau nanti rambutnya kena masker? Ntar jambulnya jadi jelek loh, nggak badai lagi."

"Ya kasi yang lain kek, masa kelinci begini."

"Banyak protes ih."

"Lu nya yang banyak minta."

"Gue nggak minta banyak Mike! Lo yang rempong," kata Zanna yang merasa tak terima dengan ucapan Mike.

"Hm."

"Tuh kan malah bete."

"Udah buruan, mana maskernya?"

"Ya nggak langsung masker lah Mike. Ini pake dulu," ujar Zanna sambil memberikan botol berisikan micellar water.

"Gimana caranya?"

"Nih, liat," kata Zanna sambil menuangkan micellar water tersebut ke atas kapas kemudian diusapkan ke wajahnya secara merata. "Fungsinya buat bersihin muka lo, tadi kan abis dari luar," jelas Zanna.

"Ribet amat," gerutu Mike sambil mempraktekkan cara yang tadi Zanna contohkan. "Udah."

"Pinter," puji Zanna. "Sekarang, cuci muka dulu," kata Zanna.

"Kan udah pake beginian, ngapain cuci muka lagi?"

"Ya biar tambah bersih."

"Udah bersih, Na. Mau sebersih apaan dah?"

"Ya biar makin bersih Mike!"

"Rata muka lo mampus."

"Ngeselin ih!"

"Lo yang banyak mau. Au ah males gue." Mike hendak membaringkan tubuhnya kemudian dengan cepat ditahan oleh Zanna.

"Iya, iya nggak usah cuci muka," ujar Zanna mengalah.

"Ya udah, mana maskernya?"

"Belum masker! Ini dulu." Zanna menyodorkan toner kepada Mike.

"Apalagi neh?"

"Ini namanya toner," kata Zanna. "Udah cepetan pake."

"Males."

"Mike mah."

"Ribet anjing."

"Kasar banget sih!"

"Bodo."

"Janji deh abis ini langsung masker," kata Zanna.

"Awas ae kalo boong." Mike mengambil botol toner yang Zanna sodorkan. "Gimana pakenya?"

"Tuangin ke tangan terus tepuk-tepuk ke muka," jelas Zanna.

Mike pun melakukan perintah Zanna. "Dah."

"Sebenarnya sih abis ini harus pake--"

"Pulang nih gue," ancam Mike.

"Oke, oke, masker!" ujar Zanna mengalah. "Bentar gue buatin dulu," ujar Zanna kemudian pergi menuju kamar mandinya.

Sementara itu, sambil menunggu Zanna, Mike melihat-lihat pouch gadis itu yang berisikan peralatan make up Zanna serta berbagai produk kecantikan lainnya. Melihatnya saja membuat Mike menjadi pusing sendiri. Saat sedang mengobrak-abrik pouch tersebut, Mike menemukan satu benda yang menurutnya unik. Mirip gunting, namun atasnya berbeda.

"Itu penjepit bulu mata," ujar Zanna yang datang dengan mangkok berisikan masker.

"Oh." Mike menaruh kembali alat tersebut.

Zanna berdiri di hadapan lelaki itu. "Ini udah jadi," ujar Zanna sambil menyodorkan masker tersebut.

Bukannya mengambil mangkok itu, Mike justru menarik pinggang Zanna dan membuat gadis itu sangat dekat dengannya. "Pakein," pinta Mike. Lelaki itu mendongakkan wajahnya agar Zanna bias dengan mudah memakaikan masker tersebut.

Tatapan Mike mengarah ke matanya, membuat gadis itu menjadi membeku.

"Kenapa diem?"

"Eee ... jangan ditatap gitu," ujar Zanna.

"Grogi?"

Zanna mengangguk pelan.

Mike tersenyum tipis, kemudian menutup kedua matanya. "Cepet."

Zanna pun mulai mengoleskan masker tersebut menggunakan kuas pada wajah Mike. Dilihat dari dekat membuat Mike semakin tampan dimata Zanna. Bahkan Zanna sempat berkali-kali terdiam karena terpaku dengan wajah lelaki itu.

"Udah belom?" tanya Mike yang menyadarkan lamunan Zanna.

"Eh, udah udah," jawab Zanna sambil buru-buru menjauh dari Mike.

Mike membuka matanya dan menatap ke arah Zanna. "Berapa lama nunggunya?" tanya Mike.

"Lima menit sampe sepuluh menit."

"Ya udah gue tidur aja," ujar Mike.

"Jangan! Tunggu gue pake masker dulu. Terus abis itu foto bareng," kata Zanna.

"Sini gue pakein," ujar Mike.

"Nggak, bisa sendiri," tolak Zanna. Ia tidak ingin membuat jantungnya kembali berdisko.

"Ya udah."

Zanna pun berlari pelan menuju kamar mandi. Beberapa menit kemudian gadis itu kembali dengan wajah yang sudah diolesi masker. Baru saja Zanna hendak memanggil Mike, tapi ia mengurungkan niatnya ketika melihat Mike sudah tertidur di atas kasur.

Melihat Mike tidur seperti itu membuat Zanna gemas sekali. Apalagi dengan headband kelinci yang masih terpasang di kepala Mike. Perlahan-lahan Zanna naik ke atas kasur. Gadis itu kemudian mengarahkan kameranya ke wajah Mike. Setelah puas dengan hasil potretannya. Zanna pun menaruh ponselnya dan menatap wajah Mike. Lagi-lagi Zanna terkekeh karena menyadari bertapa lucunya wajah Mike saat ini.

"Seneng, hm?" Mike bertanya secara tiba-tiba.

"Banget," jawab Zanna.

"Bagus deh."

"Mike seneng juga nggak?" tanya Zanna.

"Mmm ..." Mike membuka matanya dan menatap ke arah Zanna.

"Nggak seneng ya? Pasti lo kesel kan karena gue bawel."

"Tuh nyadar."

"Ih, beneran kesel?"

Mike terkekeh, "seneng kok."

"Beneran?"

"Iya."

"Seneng kenapa?"

"Nggak tau."

"Masa nggak tau? Berarti senengnya boong."

"Bener."

"Ya udah kasi tau dong kalo gitu. Seneng gara-gara apa?" tanya Zanna.

"Gara-gara lo mungkin," jawab Mike.

Untuk kesekian kalinya, gadis itu kembali berharap.

~~~

Yuhu aku nepatin janji kan, walaupun agak kemaleman updatenya wkwk. Buat yang masih begadang mana nih suaranya?

Abis baca ini langsung tidur ya! Jangan sampe tidurnya kemaleman, nanti pada sakit loh, wkwk.

Next? 850 komen! Ayo pembaca yang diem diem bae, setidaknya tinggalin beberapa komentar.

12-01-2020

Continue Reading

You'll Also Like

874K 59.9K 48
Derryansyah Pradipta. Betapa aku muak mendengar namanya! Bisa nggak sih dia bersikap biasa aja? Nggak usah sok cakep, sok galak, sok berkuasa... Kare...
1.6M 46.9K 88
[Cerita ini sudah resmi dipublikasikan kembali di Wattpad pada tanggal 1 September 2021 dengan keadaan full version - bisa baca chapter "AKdH BALIK L...
3.3M 241K 58
#2 in Teenfiction [29/12/2020] "Lo tau nggak gimana rasanya ditinggal waktu lagi sayang-sayangnya?" "Rasanya berjuang tapi malah disia-siain?" Apakah...
2.6M 127K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...