Life In Another World

By vitaaa12

9.5K 847 301

(Season 1 END 08-04-2020 yey, Season 2 Ongoing!) Terpanggil ke dunia lain, mereka mengalami berbagai pengala... More

Permulaan
Dunia Lain
Terbangun
Terlemah tetapi berguna
Pesta dan Latihan
Kesialan
Special Chapter!!
Dungeon dan Jebakan
Bulannya indah sekali ya?
Kesedihan dan Terbebas
Keluar dari Dungeon
Tujuan Baru
Menjadi Petualang dan Desa tak bernama
Para Pemimpin Elemen
Special Chapter (2) Chocolate!
Berangkat!
Hajime Birthday!
Kunjungan tak terduga
Reuni?
Mulai Berlatih
Aneh
Tiba-Tiba
Berpihak
Siap
Peperangan
Masalah baru
Bisa disebut trailer?
(S2) Bagian awal yeeee~
(S2) Mari ke Academy!
(S2) Bukankah Ini Terlalu Cepat?!
(S2) Vino akhirnya bahagia!
(S2) Flashback time~
(S2) Hidup lagi!
(S2) Berpisah kembali?!
(S2) Kembali ke....atas?
(S2) Penuh Es

Kesalahpahaman

232 28 12
By vitaaa12

Author POV

"K-Kureha?"

Kureha membalikkan badannya, mengarah ke hadapan orang Yang memanggilnya. Dengan senyum miris Dan pedang milik Fujina ditangannya. Kini baju yang ia kenakan penuh dengan bercak darah.

"Hajime...."lirihnya.

"Kureha, apa yang kau lakukan?!" Teriak Hajime.

'Ah, nampaknya ia salah paham...' batin Kureha.

"Fujina... Mati..."

"K-kau... Kau membunuhnya?" ujar Hajime.

"Hajime, kenapa kau berteri-" ucapan Shiho terhenti setelah melihat Kureha berdarah-darah dengan pedang ditangannya. Dan tubuh Fujina tergeletak penuh darah dibelakangnya.

'Huh... Tampaknya akan merepotkan karena Hajime hanya mendengar sedikit dari percakapan kami...'

"Kureha? Apa yang kau lakukan?! Fujina!" ujar Shiho sambil berlari kearah Fujina, diikuti oleh Hajime.

Kureha menggenggam erat pedang itu, memikirkan apa yang harus ia lakukan.

Kureha POV

Mereka salah paham, bukan aku yang membunuh Fujina. Tetapi, siapa? Siapa yang membunuhnya? Jika diselidiki pun tak akan mungkin. Pedang yang menusuk dada Fujina kini berada di tanganku yang berarti akulah yang dianggap pembunuh.

Dan juga, jika penyelidikan dilakukan maka akan menguras waktu. Itu akan merepotkan dan membuang waktu untuk bersiap melawan Raja Iblis....

Huh... Mau bagaimana lagi kan? Lagi pula aku sudah dibenci, membuat mereka tambah membenciku itu bukan masalah besar.

"Fujina sudah mati, aku membunuhnya." ucapku

Shiho dan Hajime menoleh padaku. Untung aku pandai berakting, hohoho.

Aku menatap mereka tajam, "apa? Kalian takut kubunuh juga? Aku sudah tak mempunyai racun untuk membunuh kalian."

Racun? Yep, Fujina langsung mati karena racun. Aku tak tahu racun apa, tetapi racun itu mematikan.

"Kau... KENAPA KAU MEMBUNUH FUJINA?!" teriak Shiho sambil terisak.

"Huh, dia rindu ibunya bukan? Jadi aku hanya membantunya. Apa aku salah?" tanyaku dengan smirk yang kulatih saat gabut.

"Kau... Dasar psikopat!"

Hmm... Psikopat yah?

Hajime mengangkat tubuh Fujina yang terbujur kaku itu lalu berlari sekuat tenaga keluar hutan bersama dengan Shiho dibelakangnya.

Bruk

"Hancur.... Sudah..."

Kini, aku benar-benar menjadi seorang pembunuh dimata mereka.

Author POV

Setelah sampai pada pintu masuk hutan, Thio, Sullivan dan Sherlyn  sangat terkejut melihat Hajime membawa Fujina yang sudah berdarah-darah dan Shiho yang menangis terisak dibelakangnya.

Seluruh murid keluar dari hutan karena sinyal yang diberikan oleh Sullivan.

"Hajime, siapa pelakunya? Ia tertusuk pedang dibagian dadanya. Tak mungkin ini ulah monster bukan?" ujar Sherlyn.

"Kureha.... Ia membunuhnya..."

Himeko, Soshi, Rei, Yutaka, dan Yukari yang mendengar itu terbelalak tak percaya. Tetapi, dilihat dari ekspresi Hajime ia tak bercanda.

"Yo, membicarakanku?"

Kureha datang dengan bercak darah di bajunya dan dengan senyumannya seakan tak ada yang terjadi.

"Apa benar kau yang membunuhnya?" tanya Sullivan.

"Ah, tak baik menanyakan seorang pembunuh apa dia membunuh seseorang loh. Tabu~" ujar Kureha dengan smirknya.

"Sudah kuduga! Dia psikopat!"

"Hiiii dia tak merasa bersalah loh"

"Dasar psikopat!"

"Ia membunuh keluarganya juga kan?"

"Fujina itu sepupunya loh!"

"Kenapa kau membunuhnya?" ujar Thio.

"Hm? Dia rindu ibunya, jadi aku membantunya agar bisa bertemu ibunya." ujar Kureha santai.

Murid-murid kembali ramai, kecuali Hajime dkk yang terdiam melihat kejadian itu.

"Kita kembali ke istana. Kau akan dihukum oleh Raja dan Ratu sendiri." ujar Sherlyn.

Mereka semua pun kembali menaiki kendaraan untuk kembali ke istana.

•*•*•

Setelah sampai di istana, seluruh murid menghindar dari Kureha. Ia hany menatap lurus lalu berlalu kearah kamarnya dan membersihkan diri.


Ia mengenakan baju itu, lalu keluar kamar. Menoleh kearah kanan, ia melihat beberapa prajurit yang mengawasi kamarnya. Ia menghela nafasnya, ia tak suka diawasi. Tetapi mau bagaimana lagi?

"Anda dipanggil oleh yang mulia Raja dan Ratu ke ruang privasi." ujar salah satu prajurit.

Kureha mengangguk singkat lalu meminta mereka mengantarkannya. Setelah ia diperiksa agar tak membawa satupun senjata.

Seluruh prajurit hilang dari pandangan, Kureha pun masuk ke ruang Privasi. Entah apa yang akan dilakukan Raja dan Ratu padanya, ia sudah siap mental. Setelah kehilangan teman, ia sudah menyiapkan mental untuk kehilangan orang yang ia anggap keluarga juga.

Cklek...

Setelah menutup pintu, Kureha melangkah memasuki ruangan. Diujung ruangan terdapat sebuah meja dan 3 buah kursi.

'Diwawancarai asique.'

Idiot sekal-lupakan.

"Kemarilah, Kureha." panggil Ratu.

Kureha mengerutkan keningnya karena nada yang Ratu pakai seperti biasanya. Apa Ratu tak menghukumnya?

Tak mau ambil fikir, ia melangkah kearah kursi kosong didepan Raja dan Ratu. Ia menatap keduanya secara bergantian.

'Kenapa... Mereka tersenyum?'

"Kureha, letakkan tanganmu diatas bola kristal ini." ujar Raja Shin.

Kureha pun menurut dan meletakkan telapak tangannya diatas bola kristal dengan pertanyaan yang mulai bermunculan di kepalanya.

"Kureha, jawablah dengan jujur. Apakah kau yang membunuh Fujina?" tanya Ratu Villia

Kureha kembali mengerutkan keningnya. "Ya, saya yang membunuhnya." jawabnya

Bzt!

"Aw!" Kureha mengaduh dengan ekspresi kaget setelah merasa telapak tangannya seperti tersengat listrik.

"Kau berbohong, bukan kau yang membunuh Fujina kan?" jawab Raja Shin.

'Bagaimana.... Bisa?'

"Alat ini bisa mendeteksi kebohongan. Tentu aku tahu bahwa anak kesayanganku tak mungkin membunuh sepupunya sendiri. Tetapi, hanya untuk kepastian. Aku menggunakan alat ini." ujar Ratu Villia.

Kureha menunduk, kaget... Ia tak menyangka akan ada alat yang uwawww seperti itu. Tangannya masih agak sakit.

'Alat syalan...'

"Kenapa kamu mengaku bahwa kamu yang membunuh Fujina?" tanya Raja Shin.

"Ia dibunuh oleh seseorang, saat aku melihatnya ia sudah terbaring tak berdaya dan aku tak tahu siapa yang melakukannya. Karena Hajime tak mendengar percakapan kami dengan jelas ia melihatku memegang pedang yang digunakan membunuh Fujina dan karena sidik jari si pembunuh sudah hilang jadi kukira tak ada jalan lain. Jadi aku mengaku saja. Melakukan penyelidikan hanya menyita waktu." jawab Kureha.

"Tetapi kenapa? Kenapa harus kamu yang mengalah?"

"Aku sudah dibenci dari dulu, jadi itu tak apa..." lirih Kureha dengan senyum mirisnya.

Melihat itu, Ratu Villia menghampirinya dan memeluknya. Kureha membelalakan matanya kaget tetapi kemudian membalas pelukan Ratu Villia.

"Kau sudah cukup menderita, tolong cintai dirimu sendiri nak..." ujar Ratu Villia.

"Aku sudah dibenci, j-jadi t-tidak apa-apa."

"Lihatlah, kau mulai menangis."

Benar saja, tanpa Kureha sadari air matanya mulai keluar dan dirinya mulai terisak dalam pelukan Ratu Villia.

"A-aku juga ingin hidup bahagia.... A-aku ingin mempunyai banyak teman.... Aku tak ingin dibenci! Kenapa mereka membenciku?! Hiks... Aku hanya ingin bahagia..."

Ratu Villia mengelus pelan kepala Kureha mengeratkan pelukannya dan menenangkannya sambil mendengarkan keluh kesah yang selama ini Kureha simpan dibagian terdalam hati kecilnya.

Ia hanya ingin bahagia dengan teman-temannya. Keinginan kecil Kureha yang tak terkabulkan. Entah dosa apa yang telah ia perbuat, entah apa yang direncanakan takdir untuknya. Kenapa kebahagiaan miliknya selalu direnggut darinya?

°TBC°

T-T

Continue Reading

You'll Also Like

1.7M 88.2K 39
Menjadi istri dari protagonis pria kedua? Bahkan memiliki anak dengannya? ________ Risa namanya, seorang gadis yang suka mengkhayal memasuki dunia N...
1M 88.7K 43
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ___...
627K 32K 44
Judul Sebelumnya : My Cold Husband Selena Azaerin, itulah namanya, walau dirinya bekerja sebagai agen intelijen negara, dia tak pernah kehilangan sif...
749K 57.9K 31
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...