My Sweet Boyfriend (PCY) END

By Kakarinaina

2.3K 189 12

Penyesalan itu selalu datang terlambat,, jika tidak maka itu adalah takdir Bagaimana takdir yang mempermaink... More

Prolog
Chap 1
Chap 2
Chap 3
Chap 4
Chap 5
Chap 6
Chap 7
Chap 8
Chap 9
Chap 10
(Sct) Chap 11
Chap 12
CHAP 13
CHAP 14
Chap 15
Chap 16
Chap 17
Chap 18
Chapter 19
Chap 20
Sect chap 21
Chapter 22
Chap 23
Chap 24
Chap 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Sabtu (Ahrin)
Chapter 29
Chapter 30
Sect Chap 31
Sect Chapter 32
Rain (Oh Sehun)
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
With Love (Park Chanyeol)
Our love (Park Chanyeol) 2
Chapter 38
Chap 39
Chapter 40
Sect Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44 END (Beautiful Goodbye)
Bonus Chapter 1
Bonus Chapter 2
Special About You J

Chapter 33

10 1 0
By Kakarinaina

My Baby breath

Enggak harus jadi si mawar yang selalu menjadi sosok pemeran utama dalam sebuah karangan bunga yang indah, atau Lilly putih yang memiliki makna lembut namun menawan.

Kadang kalanya kita cukup jadi kayak si Baby Breath aja udah cukup, enggak menuntut menjadi si utama namun kehadirannya selalu di utamakan sebagai sang pelengkap.

Terlihat rapuh juga enggak berdaya, hanya sekumpulan bunga-bunga kecil berwarna lembut yang selalu menjadi sosok nomor sekian bahkan tak pernah di ucap oleh mereka yang tak sadar akan kehadirannya...

.....

"Enggak gitu caranya" ujar pria berkulit tan itu saat melihat gadis berbadan mungil itu menggambarkan sebuah kurva makro ekonomi mereka.

"Jadi harus bagaimana Kai?"

"Kau harus membuat nya sesuai dengan urutannya" ujarnya sambil mendekat dan duduk di samping gadis itu.

"Lihat ini baik-baik" dan dengan mudahnya pria itu menggambar sebuah kurva yang membuat gadis itu pusing sedari tadi. Sadar kalau perempuan di samping nya diam dari tadi membuat nya menolehkan wajahnya melihat wajah gadis di samping nya.

Ahrin, gadis itu tetap tidak berubah dia masih menjadi gadis berwajah lembut, terlihat rapuh namun juga kuat.

"Kok diem?" Tanya namja itu heran melihat gadis di samping nya yang masih terus menatap ke gambar yang di buat nya tadi.

"Hebat,,, kau bisa menggambar garis lurus tanpa penggaris" ujarnya kagum seolah ada hal luar biasa yang telah dia lihat.

Mau tidak mau mendengar ucapan gadis itu membuat Kai tidak dapat menahan tawa pria itu.

"Astaga aku pikir ada apa" ujarnya masih terus tertawa renyah pasalnya yang dia buat hanyalah goresan asal saja, namun reaksi gadis itu sungguh tidak dapat dia duga.

"Wahhh aku tak pernah bisa membuat garis yang lurus bahkan" gerustu gadis itu sambil merengut, dan wajah cemberut itu sungguh sangat berefek tidak baik bagi jantung pria disamping nya itu.

"Astaga, sepertinya aku bakalan punya penyakit jantung kalau terus begini"

"Hahhhh?? Kau sakit jantung Kai? Kau sudah periksa ke dokter?" Tentu saja ucapan gadis itu membuat Kai menggeleng tidak percaya melihat bagaimana polosnya gadis di depannya.

Dia jadi mengingat kembali bagaimana sosok Ahrin yang dia kenal, gadis ini memiliki banyak wajah dan sikap yang selalu mengejutkan dirinya.

Di awal saat dia masih maba dia bisa melihat bagaimana sosok penakut yang ada pada gadis itu, lambat laun dia menemukan sisi manja pada gadis yang sering menunjukkan wajah dingin dan cuek itu, lalu dia menemukan sisi lembut saat mereka berada di taman bermain sisi tegas dan pemberani, bahkan sisi menggemaskan saat ini.

"Kim Ahrin-shi" panggil Kai

"Hmm?" Sahut Ahrin menoleh pada namja yang memanggil nya.

"Sebenarnya ada berapa wajah yang kau miliki?" Tutur namja itu yang membuat gadis itu terdiam, mereka terdiam beberapa saat dengan posisi yang sama di perpustakaan yang fakultas Ekonomi kampus mereka yang saat itu sedang sepi, dan selalu sepi sepertinya.

Terdengar helaan nafas yang gadis itu keluarkan.
"Kai, kadang tanpa sadar kita selalu memegang banyak topeng" ujarnya lembut, berbeda dengan beberapa saat lalu bagaimana dia berbicara pada nya tadi.

"Entah itu topeng untuk membuat kita menjadi si jahat ataupun sekedar untuk bertahan dari kejamnya cerita hidup dari skenario Tuhan yang engga terduga ini" tenang dan lembut, kali ini Kai menjumpai sisi lembut gadis di depannya lagi.

"Tapi kadang kita nya yang enggak sadar kalau selama ini sebenarnya kita sedang memakai topeng sampai kita jadi lupa dan menjadi asing dengan wajah asli kita"

Deggg....
Entah kenapa, ucapan gadis di samping nya mendadak menjadi ucapan yang menurut nya menyedihkan.

"Kau tau Rin, kadang aku selalu bertanya kenapa ada banyak orang munafik di sekitar ku" tutur Kai entah kenapa pria itu ingin sekali mengatakan hal yang bahkan menurut nya sangat dia benci.

"They're always acting like I'm a good person, and then they're will show you how bad of their at last, memuakkan" ujar Kai, ada luka yang sangat jelas saat mendengar kata-kata itu terlontar keluar tadi, dan perasaan gadis itu seakan-akan ingin sekali berteriak setuju dengan ucapan pria itu.

"Kau benar kai" kekeh gadis itu yang mengundang keheranan pria itu.

"Tapi lama-lama aku jadi berfikir.... mereka pasti punya alasannya"

"Karena ketika kita membenci, perasaan kita tanpa sadar selalu menjadi alarm seolah mengingatkan, you can't say like that, you don't deserve to be as well"

"Kenapa engga pantas?"

"Karena kita akan melakukan hal yang sama, kita akan menjadi si baik pada mereka yang kita suka dan menjadi si jahat pada mereka yang kita benci"

Ucapan gadis itu lagi-lagi sukses membuat mereka diam sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Sadar mereka telah mengatakan hal-hal yang sangat serius membuat Ahrin menjadi salah tingkah.

"Eghhh kenapa aku mendadak menjadi sok dewasa seperti ini ya" kekeh gadis itu kikuk yang mau tidak membuat Kai tersenyum melihat gadis yang telah mengusik hatinya itu terlihat sangat menggemaskan.

"Terima Kasih" ujar Kai tiba-tiba

"Hahhh???, untuk??"

"Terima Kasih karena sudah membuat ku merasakan cinta lagi"

"Kai... kau"

"Tenang aku belum menyatakan cinta pada mu Rin-ah" sontak saja ucapan pria itu membuat Ahrin terdiam.

"Tapi akan, dan secepatnya, bersiap-siap lah" ujar laki-laki itu dan bangkit meninggal Ahrin sendirian di perpus itu.

"Ku rasa Kai sudah kerasukan hantu di perpustakaan ini" ujar Ahrin merinding mendengar ucapan Kai tadi.

"Dia sudah tidak waras sepertinya" lanjut gadis itu dan mulai belajar kembali namun mendadak kepalanya berdenyut setelah melihat bagaimana kejamnya rumus-rumus di buku yang sedang dia baca.

"Dan sepertinya aku yang akan menjadi gila selanjutnya" ujar Ahrin sambil memijat kepalanya yang menjadi pusing untuk beberapa saat.

"Nikmati saja Rin, sebelum kau tak bisa merasakan nya lagi" kekeh gadis itu lirih..

Dan tanpa di duga air matanya menetes begitu saja, ada perasaan sedih yang mendalam di hatinya mengetahui kenyataan yang akan terjadi...

Kali ini biarkan gadis itu melepaskan topeng nya, sekali saja karena dia kembali merasakan takut, takut yang bahkan tidak bisa dia ucapkan lagi pada orang lain.

"Sesakit itu kah?" Terdengar suara lirih seorang pria yang sedari tadi melihat bagaimana gadis itu berbicara dengan pria lain yang membuatnya marah hingga gadis itu duduk sendiri dan membuat nya kembali marah entah untuk alasan apa.

"Kau... kau"

"Apakah sangat sakit?" Tanyanya lagi.

"Neomu appayo" lirih gadis itu

"Nemu useoyo hikss" terdengar suara tangisan lirih yang keluar dari bibir gadis itu.

"A,, aku belum siap Hun"

"Aku hikss belum mau mati Hun... hikss" ujar gadis itu dan memeluk pria yang sudah berdiri di samping gadis itu yang entah sejak kapan sudah berada di sana.

"Jangan takut, ada aku yang akan selalu di samping mu" ujar lembut Sehun.

Pria itu membalas pelukan gadis yang saat ini sangat ia cintai, jujur dia juga takut pada kenyataan... ingin memaki keadaan yang seolah-olah tak pernah berpihak padanya.

"Jangan takut, ada aku"

'Ada aku yang akan selalu menjaga mu Rin, kau punya aku'

Hari itu ada tiga hati yang terluka, tanpa di sadari seiring berjalan waktu perasaan yang selalu dia jaga tanpa sadar menjadi boomerang untuk nya karena gadis yang dia cintai.

Di balik tak buku besar itu ada sosok pria tinggi yang terdiam melihat bagaimana seorang Oh Sehun yang telah jauh berada di depannya berhasil berjalan menggenggam tangan gadis itu menggantikannya.

"Kim Ahrin, jangan mati, ku mohon" monolog Chanyeol dengan air mata yang telah menetes.

Malamnya Chanyeol mampir kerumah Sehun hanya untuk sekedar duduk di pekarangan rumah pria putih itu, tak banyak hal yang mereka lakukan selain berperang dengan pikirannya sendiri.

"Aku tau kau tadi disana Chan"

Namja tinggi itu tidak terkejut mengingat sahabat nya ini selalu peka dengan sekitarnya.

"Hmmm, dan aku mendengarkan banyak omong kosong ngomong-ngomong" ucapannya di akhiri dengan kekehan muram yang sangat aneh bagi Sehun.

"Hmmnn kau benar, tapi hidup ini memang begitu bukan... hanya hidup hanya di isi dengan omongan-omangan tidak penting yang mengisi waktu kosong yang kita punya, memaksimalkan setiap waktu yang kita punya"

"Ku rasa belakangan ini kita menjadi orang yang menyedihkan hun" "hahhhhh....." helaan berat yang menjadi akhir setiap pikiran namja tinggi itu.

"Hmmm, lagi-lagi kau benar, aku bahkan sampai lupa kapan kita benar-benar bisa tertawa bahagia lagi Chan"

Lucu memang bila seorang laki-laki membicarakan hal-hal serius seperti ini, hal-hal mellow yang membuat mereka terlihat seperti pathetic bastard dan membuat mereka menjadi seorang yang penuh dengan pengandaian yang hanya akan jadi harapan belaka saja.

"Dia sepertinya sudah sangat mempengaruhi hidup kita Hun, aku bahkan tidak bisa mengkal pengaruhnya terhadap ku, walaupun aku sudah mencobanya"

"Mungkin nanti..... kita akan terbiasa chan"

..... TBC....

Continue Reading

You'll Also Like

297 133 6
Alvan, si cowok cuek, dingin, satu-satunya penerus tahta keluarga, sehingga membuatnya merasa bebas melakukan apapun. Namun siapa sangka dibalik sif...
ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

1.6M 86.2K 54
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
DEMANDED By suuuttt

Mystery / Thriller

922 166 31
- description [ rivamika ] masa lalu kelam itu menumbuhkan kebencian yang berapi api di dalam benak levi. ia sangat benci melihat orang yang mati. ke...
2.7M 234K 61
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...