Arletta Aiza

By PutriWahyuni236

6.2K 873 1.3K

[Selesai] Highest rank: #6 in Travelling (10 Desember 2019) #8 in Malang (16 Desember 2019) #24 in cintasegil... More

~ 1. Arletta Aiza
~ 2. Arletta Aiza ~
~ 3. Arletta Aiza ~
~ 4. Arletta Aiza ~
~ 5. Arletta Aiza ~
~ 6. Arletta Aiza ~
~ 7. Arletta Aiza ~
~ 8. Arletta Aiza ~
~ 9. Arletta Aiza ~
~ 10. Arletta Aiza ~
~ 11. Arletta Aiza ~
~ 12. Arletta Aiza ~
~ 13. Arletta Aiza ~
~ 14. Arletta Aiza ~

~ 15. Arletta Aiza ~

532 49 90
By PutriWahyuni236

Semuanya terasa indah disaat bersama.

Arletta Aiza

.

.

.

HAPPY READING 😉
Bakal kangen sama kalian 😭❤

________________

Hari ini, tibalah hari dimana Aiza akan menginjak umur 17 tahun. Ya, hari ini adalah hari ulang tahunnya yang bertepatan dengan hari Sabtu.

Sekarang Aiza izin untuk tidak sekolah untuk membantu Qania dan tantenya menyiapkan semuanya untuk acara nanti. Betapa senangnya Aiza di hari ulang tahunnya kali ini. Dia mendapat penuh sekali kasih sayang, tidak seperti yang sebelum-sebelumnya.

"Tante, Aiza mau kerjain apa?" Aiza pun berjalan menuju ruang tamu dimana tante dan Qania berada. Acaranya cukup sederhana.

"Kamu diem aja Za biar Tante sama Qania yang kerjain."

"Tapi Tan?"

"Eits, gak boleh nge bantah." Aiza pun pergi ke kamarnya. Dia merasa tidak enak membiarkan Qania dan tantenya saja yang bekerja, sedangkan dia hanya diam di kamar.

Tak lama setelah itu, terdengar suara ribut-ribut di bawah. Ada apaan sih ribut-ribut? Batin Aiza. Dia segera keluar kamar dan melihat apa yang terjadi di bawah.

"Lah kalian? Kok cepet banget dateng? Kalian bolos ya?" Ternyata itu teman-teman kelas Aiza. Tetapi ada yang terasa kurang.

"Enak aja lu. Sejak kapan coba pengawalnya ibunda ratu bolos? Gak banget tau. Kita udah dikasih izin buat pulang soalnya guru-guru ada rapat mendadak," jelas Asep. Aiza hanya mengangguk.

"Oh iya, Dinda sama Vino mana?" Tanya Aiza heran.

"Mana gue tau," jawab Asep. "Eh Za, itu siapa bening banget?" Asep menunjuk Qania.

"Itu sepupu gue. Lo mau? Tuh Mamanya, bilang aja kalau mau." Asep segera menyalimi tangan mama Qania. Beliau hanya tersenyum melihat kelakuan teman Aiza satu ini.

"Eh Za kok kita gak disuruh masuk sih?" Tanya Nina sambil tertawa.

"Oh iya gue lupa. Masuk yuk! Tuh udah disiapin karpet kok." Mereka semua pun masuk ke rumah Aiza. Mereka cukup terpukau karena rumah ini terbilang besar untuk Aiza.

"Kalian diem aja dulu, kalau bosen minta tolong tuh tiupin balon terus tempel-tempel di dinding hehe. Gue mau nelpon Vino sama Dinda dulu." Aiza segera menuju kamarnya.

"Ciaelah ibunda ratu mentang-mentang dia ultah, kita yang disuruh tiup balon. Kalo tau bakal kaya gini gak bakal gue dateng cepet-cepet," gerutu Asep, sontak semuanya pun tertawa.

"Bawel lu," sahut Dion.
_______________

Siang sudah tiba. Tetapi tidak ada tanda-tanda Dinda dan Vino akan datang. Aiza sangat khawatir jika ada sesuatu yang terjadi pada mereka.

"Assalamualaikum, Aiza bukain pintu." Suara Qania terdengar dari balik pintu. Aiza segera membukanya.

"Waalaikumussalam, ada apa Nia?"

"Aku disuruh sama Mama ajak kamu buat beli bunga."

"Lah emang lo tau dimana tempatnya?"

"Kan kamu akamsi, makanya aku disuruh ajak kamu buat ikut."

"Ya udah yuk. Pake motor aku aja tuh di garasi," ajak Aiza. Mereka pun segera turun.

"Eh iya. Kalian tunggu disini ya. Kalau mau makan, minum, mandi, tinggal minta aja noh sama Tante. Jangan sungkan-sungkan. Gue mau beli bunga dulu, assalamualaikum." Ucap Aiza. Qania hanya tersenyum kepada teman-teman sepupunya itu.

"Ya Allah, meleleh abang dek liat kamu senyum," kata Asep. Semuanya hanya menggeleng kepala melihat tingkah temannya satu ini.

"Okey Za," jawab Nina. Aiza berpamitan pada tantenya lalu mengambil motor ke garasi. Bisa dibilang ini ke tiga kalinya Aiza memakai motor itu karena selama ayah dan mamanya ada, dia tidak diizinkan memakainya.

"Pake helm nya." Qania segera memakai helm yang diberikan Aiza lalu naik ke atas motor.

"Yuk berangkat!" Aiza melajukan motornya dengan kecepatan sedang.
_______________

Setelah sampai, mereka melepas helm lalu masuk ke dalam toko bunga.

"Lo disuruh beli bunga apaan?" Tanya Aiza.

"Apa ya tadi, lupa Za hehe." Aiza menepuk jidatnya.

"Cari yang bagus aja sana, gue tunggu disini." Aiza pun menunggu Qania di dekat meja kasir. Sedangkan Qania pergi mencari bunga.

"Qania, sini!" Dua orang yang Qania kenal beberapa hari yang lalu itu memanggil Qania.

"Iya." Qania berjalan ke arah mereka.

"Aiza ada dimana?" Tanya salah satu di antara mereka.

"Tuh di depan. Mana sini bunganya."

"Oh iya gue lupa kasih tau. Bunganya gue yang bawa. Lo bilang aja sama Mama lo, tenang aja."

"Kenapa gak ngasi tau sih. Capek tau jauh-jauh kesini."

"Lo aja tuh dari tadi di telfon gak diangkat."

"Ya udah deh, aku samperin Aiza dulu." Mereka pun berpisah. Qania berjalan ke kasir menemui Aiza.

"Za!"

"Apa?"

"Gak ada yang bagus," ucap Qania sambil mengedipkan matanya ke penjaga kasir.

"Terus gimana?"

"Biarin aja, nanti aku kasih tau Mama."

"Ya udah yuk pulang." Mereka berdua segera ke tempat parkir dan meninggalkan toko bunga tersebut.

Disisi lain, dua orang tadi hanya mengintip di balik tembok toko. "Yuk ah kita pergi juga," ajak salah satu di antara mereka. Mereka langsung memasuki mobil dan melajukannya dengan kecepatan sedang.

"Za, temenin beli coklat sama es krim yuk!" Ajak Qania.

"Banyak banget sih," gerutu Aiza.

"Bentar aja. Tuh ada toko di depan, disana aja." Aiza pun memperlambat kecepatan motornya dan berhenti di salah satu minimarket di pinggir jalan.

Aiza berdecak kesal. Baru kali ini Qania lama seperti ini. "Kerjain apa sih tuh bocah lama banget," gerutu Aiza.

"Aizaaa!"

"Kemana sih lo lama banget?" Tanya Aiza. Qania pun naik ke motor.

"Rame tuh di dalem makanya lama."

"Tau ah. Udah gak?"

"Udah, yuk balik!" Aiza kembali melajukan motornya.
_______________

Setelah sampai di rumah, Qania turun dan Aiza membawa motornya ke garasi.

"Za, ayuk!"

"Iya, sabar." Keduanya pun berjalan ke depan teras.

"Nia, bentar dulu. Kok mobil yang tadi di toko bunga itu ada disini?"

"Gak tau tuh. Udah ah jangan dipikirin. Ayok masuk!" Ajak Qania. Aiza pun membuka pintu rumah.

"Lah kok gelap?" Aiza menjadi sedikit heran.

"Gak tau," jawab Qania. Aiza berjalan ke dalam. Dia mencari sakelar untuk menyalakan lampu tapi hasilnya nihil, lampunya tidak bisa menyala.

"Tante, Om, sama temen-temen aku mana? Ada apasih ini?" Aiza semakin bingung karena hal ini. Qania hanya menggeleng tanda tidak tahu.

"Terus gimana Za? Ini udah jam dua siang lho."

"Gue juga gak tau. Telfon coba, gue gak ada pulsa nih." Qania pun mencoba menelpon mamanya tapi tidak di angkat.

"Gak diangkat Za." Sebuah lilin menyembul dari lantai atas. Aiza hanya bingung sekaligus takut sedangkan Qania malah tersenyum.

"Happy birthday too you, happy birthday too you, happy birthday, happy birthday, happy birthday too you! Yeeay!" Satu per satu lampu di rumah Aiza kembali menyala. Aiza menganga saat melihat siapa yang membawa kue tersebut. Semuanya hanya tertawa melihat ekspresi Aiza.

"Lo kenapa Za? Kok bengong gitu sih?" Goda Vino.

"Kamu kenapa Za?" Goda Dinda lagi.

"I-ini Bara kan?" Aiza menunjuk orang yang berada di depannya.

"Iya, ini saya. Raffi Bara Putra. Kamu kaget ya?" Bara menaikkan sebelah alisnya. Bara pun memberikan bunga yang telah Vino dan Dinda beli tadi. Jadi, dua orang yang Qania temui tadi adalah Vino dan Dinda.

"Bukannya lo di Singapura dan habis kecelakaan?"

"Soal itu nanti Vino yang ceritain. Kamu berdoa dulu terus tiup lilinnya." Aiza pun berdoa dan meniup lilin. Semuanya pun bertepuk tangan.

"Cieee ibunda ratu udah ketemu sama paduka raja lagi nih," ucap Asep.

"Din, ada apaan sih?"

"Kan kamu ulang tahun," jawab Dinda. Vino hanya tersenyum kecil.

"Maksud gue. Kok Bara bisa disini? Terus lo sama Vino kemana aja dari tadi?" Tadi Aiza kembali.

"Vino aja yang ceritain," ucap Dinda sambil menyenggol lengan Vino.

"Maafin gue Za. Sebenarnya sejak Bara ceramahin gue, gue udah sadar kalau gue harus ngelepasin lo dan berpindah ke Dinda. Dan untuk memperbaiki semuanya, gue berinisiatif untuk kasih kejutan dan bikin acara di hari ulang tahun lo. Beruntungnya lagi, beberapa hari yang lalu Bara emang mau ke Singapura karena suatu alasan. Jadi, gue manfaatin kesempatan itu buat tau apakah lo emang bener cinta sama Bara atau enggak. Dan ternyata jawabannya 'iya'. Elo emang bener-bener cinta sama Bara, sampe-sampe pas lo tau dia pindah, lo jadi gak ada semangat buat belajar dan main sama Dinda. Sepulang sekolah, gue sama Bara langsung pergi ke rumah Dinda. Gue mau Dinda yang kasih tau berita ini." Jelas Vino panjang lebar. Aiza sedikit kesal saat mendengarnya, tapi, dia juga cukup senang dengan hal ini.

"Dan tadi itu, kita pergi ke toko bunga buat beli itu," kata Dinda sambil menunjuk bunga yang Aiza pegang.

"Awas ya kalian," ancam Aiza sambil tersenyum.

"Kita semua sayang sama lo. Kita tau lo cinta sama Bara, dan Bara juga cinta sama lo. Kalian berusaha nutupin itu tapi sayang gak bisa Za. Gimana? Seneng gak?" Tanya Vino.

"Alhamdulillah seneng kok. Tangan lo gimana Bar?" Tanya Aiza.

"Tangan Bara gak kenapa-kenapa. Itu cuma akal-akalan Vino aja Za," ucap Dinda sambil terkekeh pelan.

"Awas ya lo Vin. Gue doain setelah lulus lo bisa masuk UI, jadi sarjana, dan... jadi suaminya Dinda. Azek." Semuanya sontak tertawa mendengar ucapan Aiza.

Ternyata semua hal negatif yang dipikirkan Aiza selama ini tidak benar. Dia kira Dinda membencinya tapi ternyata, tidak. Dia kira Bara meninggalkannya, tapi tidak juga. Hidup memang seperti ini. Tidak tau jalan ceritanya seperti apa. Hidup juga seperti film, Allah menjadi produser dan sutradara, sedangkan manusia sebagai aktor dan aktris. Manusia hanya tinggal menjalankan apa yang diperintahkan Allah. Mengikuti alurnya dan tidak pernah melawan.

'---------- ❤ ----------'

Makasih udah setia banget sama cerita ini 😊

Kalian itu udah jadi penyemangat buat adek ❤

Terima kasih udah selalu nungguin ya ✌

Makasih untuk saran, kritik, dan lainnya. Itu sangat membantu. Meskipun terkadang adek down, kalian menjadi penyemangat adek 😉

See you next time semuanya. Kalian yang terbaik 😘

Assalamualaikum 🤗

Continue Reading

You'll Also Like

2.8M 160K 40
DILARANG PLAGIAT, IDE ITU MAHAL!!! "gue transmigrasi karena jatuh dari tangga!!?" Nora Karalyn , Gadis SMA yang memiliki sifat yang berubah ubah, kad...
2.3K 423 35
ⓀⓊ ⓀⒾⓇⒶ ⓈⒶⒹ ⓉⒺⓇⓃⓎⒶⓉⒶ ⓈⒺⓈⒶⒹ 💔 B̾a̾c̾a̾ a̾j̾a̾ d̾a̾r̾i̾p̾a̾d̾a̾ p̾e̾n̾a̾s̾a̾r̾a̾n̾ 😌 Cerita Pertama "Kiss me back babe." Ryden yang terpancing menur...
7.2K 1.5K 12
" Tolong, jangan hancurin masa depan yang udah lama saya rancang bersama Maureen. " Dia 𝘼𝙡𝙖𝙨𝙠𝙖 𝘼𝙡𝙫𝙖𝙧𝙚𝙯. Pria yang berstatus sebagai suam...
3.2K 463 25
Follow akun author sebelum baca :) Follow ig. rahasiawakt_u Jangan lupa tinggalin jejak ya terimakasih Cover by @_grityluminous_ Selamat membaca...