There You Are

By SweetLadyRose

80.5K 3K 44

Alex Ryder seorang Direktur suatu perusahaan keluarga yang senang menghabiskan waktu luangnya dengan bermain... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27 (Last)

Part 20

2.1K 92 1
By SweetLadyRose

Setelah membayar gaun milikku, Aku mengajak Alex untuk pergi membeli kemejanya. Aku pergi dengan tangan yang menggenggam tangan Alex sambil berjalan menuju toko pakaian pria.

"Kenapa kita ke sini sekarang?" Alex bertanya padaku. Aku menoleh padanya dan tersenyum. "Aku ingin membelikanmu jas" ucapku. "Tidak perlu, aku masih memilikinya" ucap Alex ingin melangkah keluar. "Tunggu" Aku menahan tangannya untuk tidak keluar dan tetap berjalan masuk bersamaku.

"Apa aku tidak boleh membelikanmu sesuatu? Selama ini kau hanya memberiku dan aku tidak pernah memberikanmu apapun" ucapku. "Kau memberikan segalanya untukku, Elena." Ucap Alex membuatku menggigit bibir bawahku menahan senyumanku yang semakin melebar. Oh dia sangat tau untuk membuatku terbang.

"Mmm...karena gaun yang aku kenakan adalah gaun putih, aku ingin kau mengenakan maroon" ucapku menghampiri bagian jas.

"Pakaian milikmu hanya warna hitam, putih dan abu-abu, kau butuh warna baru Mr. Ryder" ucapku mengambil stelan jas berwarna maroon dan mencobanya di badan Alex. Aku membayangkan dirinya mengenakan jas merah maroon ini, aku yakin dia menjadi yang tertampan saat acara nanti.

"Aku ingin yang lain" ucap Alex setelah ia melihat-lihat. "Kenapa?" Aku bertanya padanya. "Aku ingin membelikanmu ini,".

"Kau yakin?" Alex bertanya. "100% ini sangat cocok untukmu," ucapku. "Okay, aku lapar, tidak ingin memilih yang lainnya. Jika itu yang kau mau, let's go" ucap Alex melangkahkan kakinya menuju kasir.

Ada apa dengannya? Ada yang salah dengan jas ini?. Aku melihat tag harga. Seketika mataku buram melihatnya. Benarakah apa yang aku lihat benar?. Jasnya saja memiliki harga Rp. 2.000.000. Apakah nominalnya kelebihan angka 0?

Aku melangkahkan kakiku menghampiri Alex yang sudah berdiri didepan kasir. Hanya jasnya dan itu memiliki harga yang sama dengan gaunku. Bagaiaman dengan celananya? Kemejanya? Dasinya?.

Aku memberikan dengan ragu jas yang berada ditanganku pada penjaga kasir. Alex terlihat memiliki wajah yang siap untuk menertawaiku. Dia sangat menyebalkan. Bagaimana dengan egoku? Tetapi..jika aku membeli seluruhnya maka gaji satu bulanku bisa habis.

"Setelah aku pikir, aku akan membelikanmu dasi, kau sudah memiliki banyak kemeja dan jas" ucapku ingin berbalik namun Alex menahannya dengan meraih pinggangku dan menghadapkanku pada meja kasir kembali.

"Jika kau ingin aku mengenakan pakaian itu kau bisa meletakkannya, aku sudah memberikan kartuku" ucap Alex. What??. Aku mengatakan jika aku ingin membelikannya, mengapa dia memberikan kartunya.

"Kau curang, okay, aku akan tetap membelikanmu dasi" ucapku. Alex tertawa, aku tidak kesal dengan tawanya. Aku senang mendengar tawa dari Alex. Setidaknya, aku tetap memberikan dia sesuatu tanpa perlu khawatir akan kehabisan gaji sebulanku.

Setelah membayar kami berdua keluar dari toko. "Aku sepertinya perlu memberitahumu, saat kita berjalan berdua aku tidak ingin kau selalu lebih dulu membayar, kau perlu pendapatku tentang siapa yang akan membayar. Okay?" Aku berkata padanya. Alex hanya menganggukan kepalanya, aku yakin dia melakukan itu hanya untuk mempercepat pembahasan ini.

"Aku ingin makan" ucap Alex merangkul pinggangku dan berjalan menuju tempat makan.

"Alex..." Aku memulai pembicaraan setelah selesai makan malam. "Hmmm?"

"Apa kau tidak bisa memikirkan lagi untuk datang ke pernikahan ayahmu?" Ucapku. Alex yang sedang meminum meletakkan gelasnya dan menatapku. Apa dia akan marah lagi?.

"Aku akan datang" ucap Alex. Mataku bulat membesar sempurna. Dia tidak salah bicara kan? Ada apa dengannya? Tidak, seharusnya aku senang dia akan datang.

"Kau pikir aku tidak tau usahamu membawaku untuk membeli gaun dan jas baru? Aku harus datang jika kau menginginkannya, dan aku harus meminta maaf padamu karena perkataanku pada ayanmu waktu itu, sebagai gantinya aku akan datang ke pesta pernikahan ayahku" ucap Alex. "Tidak, aku tidak ingin kau datang karenaku" ucapku menatap Alex.

"Alasan lainnya aku ingin datang adalah ibuku, aku tau dia akan memaksaku untuk tetap datang menemui ayahku dan berbaikan dengannya, walaupun ayahku buruk dulu, ibuku tidak pernah membencinya" ucap Alex. Aku tersenyum hangat padanya, meraih tangannya untuk aku genggam berharap dapat menghangatkan dirinya yang dingin.

"Terima kasih,Alex" ucapku mengeratkan genggamanku, ibu jari Alex bergerak untuk mengelus lembut punggung tanganku. "Aku yang berterima kasih padamu" ucap Alex.

Alex hari ini benar-benar sangat mudah berkompromi. Rasanya aku ingin memeluk dia karena telah berusaha untuk melakukan apa yang aku inginkan. Bahkan pelukan aku rasa tidak cukup. Setelah makan malam kami berjalan bersama sambil bergandengan tangan di pinggir kota.

Aku dan Alex tidak pernah melakukan hal ini sebelumnya. Berjalan bersampingan, bergandengan tangan, membicarakan topik yang ringan, tertawa bersama, saling menghangatkan di musim dingin ini. Itu semua kami lakukan, Aku menganggapnya itu adalah apa yang dilakukan oleh sepasang kekasih. Aku ingin setiap hari kita melakukan ini.

***

Hari yang sangat membuatku tegang ini tiba. Oh god. Ini pernikahan ayah Alex bukan pernikahanku sendiri tapi mengapa aku sangat gugup untuk mendatangi acara. Aku harap akan berjalan lancar dan Alex akan bertingkah sopan selama acara.

Aku melangkahkan kakiku keluar dari kamar mandi setelah merias wajahku. Di depan kaca panjang aku melihat Alex yang berdiri memakai dasinya. Dia terlihat sangat menawan dengan kemeja hitam. Aku tidak pernah melihat pria setampan dia dengan pakaian hitam. Bahunya yang lebar benar-benar membuatku ingin berlari dan memeluknya. Apa yang dilakukannya padaku?.

Aku melangkah semakin dekat dan berdiri di sampingnya. Ia telah selesai dengan dasinya dan menoleh padaku.

"Kau sudah siap?" Alex bertanya menghadapku. Aku menggelengkan kepalaku. "Aku sangat tidak siap" ucapku. "Okay, kita tidak perlu datang" ucap Alex. Aku menatapnya terbengong.

"Aku hanya bercanda, aku tau apa yang bisa membuatmu menghilangkan rasa gugupmu" ucap Alex lagi, ia meraih pinggangku dan membawaku lebih dekat dengannya. Ia mendekatkan wajahnya padaku, oh ya aku sangat membetuhkan kehangatanya. Tetapi semakin dekat, ia menaikan kepalanya dan mengecup keningku.

"Aku akan menyimpannya spesial setelah acara" ucap Alex melepas pinggangku, tangannya kini menggenggam tanganku. Entah mengapa aku merasa kecewa dengannya. Sungguh apa yang telah terjadi denganku, sesuatu yang tidak pernah aku bayangkan untuk melakukannya setiap saat kini aku ingin bersama Alex setiap hari.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" Ia berbisik tepat ditelingaku, oh. Jika kau tidak ingin melakukannya jangan menyiksaku, lebih lama lagi aku berada di rumah ini akan semakin membuat kita telat ke acara.

"Tidak ada" ucapku menurunkan tangan Alex dari pinggangku, Aku melangkah untuk mengambil tas di atas meja kemudian berjalan lebih dulu keluar dari kamar. Alex mengikuti dibelakang. Akhirnya aku berhasil keluar dari rumah ini.

Kami sampai setelah diperjalanan selama beberapa menit. Gedung ini sungguh megah, Aku tak menyangka acara pernikahannya akan semewah ini. Lampu-lampu hias di sepanjang jalan koridor menuju ruang acara sangat indah, seperti kristal, tetapi ketika sampai di tengah ruangan. Lampu dengan banyaknya kristal yang indah berada di atas langit-langit ruangan. Aku akan mengingat ruangan ini untuk menambah acuan dekorasi pernikahan masa depanku.

"Aku tidak bisa lama berada di tempat ini" ucap Alex yang berdiri di sampingku, jika aku gugup dia lebih dari itu. Sangat terlihat di wajahnya dan gerak-geriknya dia sangat tidak nyaman. "Kau tidak perlu berlama-lama disini, kita bisa pergi kapanpun jika kau mau" ucapku. Alex memberikan senyuman tipisnya padaku, Ia kembali mengeratkan genggamannya pada tanganku. Kami lanjut berjalan masuk dan bertemu dengan Ayah Alex yang berjalan menghampiri meja kami, Ia berjalan bersama seorang wanita yang sangat cantik dengan gaun pengantinnya.

"Terima kasih kau sudah menyempatkan waktu untuk datang" ujar William, Ayah Alex yang melihat ke arah anaknya dengan senyuman yang tulus di wajahnya. Berbeda dengan sang ayah, Alex tidak menampilkan ekspresi sama sekali, ia terlalu dingin.

"Berterima kasih lah pada Elena" ucap Alex. Aku membulatkan mataku terkejut menatapnya. "Tentu saja, aku yakin dia dapat membawamu padaku, dia wanita yang baik" ucap William memberikanku senyuman hangat. Aku membalasnya dengan senyuman, mendengar cerita Alex aku tidak bisa dengan mudah memberikannya senyuman, tapi bagaimana dia bisa sangat baik sekarang? Berbeda jauh dari apa yang diceritakan oleh Alex. Hal seperti ini pasti lebih menyakitkan untuk Alex, melihat ayahnya yang telah menelantarkan istri dan anaknya lalu kembali dengan penampilan yang jauh dari kata buruk.

"Hai, aku Amelia, kau jauh lebih baik dari yang diceritakan ayahmu" ucap Amelia, istri dari ayah Alex. Terlihat sangat jelas dia sedang berusaha baik pada Alex.

"Tentu saja, dia tidak tau banyak tentangku" ucap Alex tersenyum pahit. Aku melihat ekspresi kedua orang didepanku ini berubah menjadi tegang.

"Oh ya, setelah ini, Aku harap dapat berhubungan baik denganmu lagi. Kita bisa makan malam bersama lain waktu" ucap William.

"Mengapa kau baru mengajakku sekarang? Kau ingin aku menikmati kekayaanmu sekarang setelah kau membiarkan ibuku meninggal?" Perkataan sungguh tidak mengundang suasana baik, semua sudah membuka tidak dapat dicairkan kembali.

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 23.3K 8
Cerita private follow terlebih dulu ya ^^ Rate #1 Romancestory 12 April 2019 Rate #1 HotCouple 12 April 2019 Rate #1 luka 3 maret 2019 Rate #1 hotcou...
211K 4.5K 33
Hai guys! Kembali lagi ke cerita aku yang ke-4πŸ‘‹πŸ» Semoga kalian suka ya, dengan ceritaku kali iniπŸ™πŸ» Sebelum baca diharuskan follow dahulu akun aku...
9.6K 584 25
sebuah ketidak adilan yang di terima seorang gadis dari keluarga nya ,perhatian serta kasih sayang yang kurang membuat gadis itu akhir nya memilih pe...
6.5M 335K 60
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...