ODE TO YOU

By Arqha_

76.7K 13.3K 2.7K

NCT LOKAL #1 Kehidupan Yerisha Sagara begitu sempurna, memiliki papa dan mama yang menyayanginya, memiliki se... More

OTY. Ode dan Yerisha
OTY 01. Aku Membencimu
OTY 02. Malam Bersama Ode
OTY 03. Liburan (Katanya)
OTY 04. Sore itu di Pantai
OTY 05. Liburan Terburuk
OTY 06. Tentang Ode yang Tak Diketahui Yerisha
OTY 07. Perjanjian Ode dan Yerisha
OTY 08. Martabak
OTY 09. Cowok Idaman Yerisha (Katanya)
OTY 10. Seseorang yang Ditunggu
OTY 12. Chit Chat
OTY 13. Perlahan Membuka Diri
OTY 14. Memulai
OTY 15. Herjuno Denandra
OTY 16. Time Slip
OTY 17. Teka-Teki Hati
OTY 18. Balkon Rumah
OTY 19. Your Birthday
OTY 20. Party
OTY 21. Mari Bertemu
OTY 22. Bertemu Denganmu
OTY 23. Hidden
OTY 24. Perlahan Luntur
OTY 25. Obstacle
OTY 26. Fans Baru
OTY 27. Setiap Orang Memiliki Luka
OTY 28. Sunday Morning
OTY 29. Sembunyi-Sembunyi
OTY 30. Canggung
OTY 31. Berdebar Tanda Jatuh Cinta?
OTY 32. Sephia
OTY 33. Your Day
OTY 34. Kenyataan yang Menghentak
OTY 35. Pertanyaan yang Belum Terjawab
OTY 36. Kejujuran
OTY 37. Obrolan
OTY 38. Fakta Yang di sembunyikan Herjuno
OTY 39. Kehilangan yang Menyakitkan
OTY 40. Sebuah Janji
OTY 41. Teka-Teki dari Ode
OTY 42. Tak Terduga
OTY 43. Ode, Yerisha, dan Perasaan
OTY 44. Sebuah Batasan
OTY 45. Arti Herjuno Bagi Yerisha
OTY 46. Pertemuan
OTY 47. Januar Wijaya
OTY 48. Can We....?
0TY 49. Arti Yerisha Bagi Herjuno
OTY 50. Kalau Cinta Bilang
OTY 51. Syair Untukmu
OTY 52. Fans
OTY 53. Surat dari Vee
OTY 54. Badai yang Tak akan Berlalu
OTY 55. Perjalanan Baru
OTY Special Chapter 1: Best Part
OTY Special Chapter 2: Keputusan Tersulit
OTY Special Chapter 3: Festival Tanabata
OTY Special Chapter 4: Maaf, Maaf, Maaf
OTY Special Chapter 5: Hari Penting (END)
Special Chapter line 99. Sepenggal Kisah Empat Sekawan
Jani dan Empat Sekawan

OTY 11. Congratulation Yerisha

1.2K 246 21
By Arqha_

P L A Y L I S T

love TalkWayV


Yerisha berkali-kali menyeruput minumannya yang hanya tinggal es batu. Berkali-kali pula ia memandang ke luar jendela cafe, memperhatikan setiap orang yang mendekati cafe, entah lewat atau mampir.

Dia terlalu bahagia sekaligus gugup. Rencana pertemuannya dengan orang yang mengiriminya email membuatnya tak bisa diam tenang di kursinya.

Saelin yang berada di sampingnya hanya bisa menghela napas, melihat Yerisha segugup itu.

"Kamu seperti hendak menunggu ijab Qabul saja."

"Apa?" Yerisha bertanya tanpa mengalihkan pandangan dari ponsel pintarnya.

"Kamu mirip sekali dengan sepupuku yang hendak mengucap Ijab Qabul. Bahagia dan gugup berlebihan," terang gadis jangkung itu.

"Ehmmm," gumamnya tak bisa menjawab dengan kata-kata lain.

Saelin yang merasa terabaikan karena Yerisha fokus memandangi ponsel dan ke luar jendela secara bergantian memutuskan menonton drama yang tadi di downloadnya di ponsel dengan wifi kampus. Lumayan, gratis dan menghemat kuota. Cewek jangkung itu mengenakan headset agar tak terganggu dengan keramaian cafe yang semakin rame saat sore.


Bunyi lonceng di pintu menarik atensi Yerisha untuk memandang ke arah itu. Dalam hati bertanya-tanya apakah orang itu yang ditunggunya.

Ada dua orang yang memasuki cafe hampir bersamaan. Laki-laki dan perempuan.

"Yerisha," panggil perempuan itu menghampiri tempat duduk Yeri.

Yerisha membekap mulutnya, kaget dengan orang yang menghampirinya itu begitu dikenalnya.

"Udah lama nunggunya?" tanya perempuan itu menarik kursi di depan Yerisha lalu duduk di sana.

"Kak Senja?"

"Iya. Ini aku. Kamu lupa? Aku pernah jadi panitia ospek saat kamu maba kan."

Yerisha menggeleng. Tentu ia mengingat jelas kakak panitia murah senyum dan perhatian pada dirinya dan Maba lain.

"Kakak ngapain di sini? Jangan bilang kakak—"

"Aku yang menghubungimu lewat email," jawab Senja sedikit menyipitkan mata saat tersenyum."Aku editormu."

Keterkejutan Yerisha masih berlanjut. Bagaimana ia tak terkejut, ia mendapati fakta bahwa Senja yang  notabene seniornya di kampus yang sudah lulus itu menjadi editornya. Setidaknya Yerisha merasa tenang mendapatkan editor yang ia kenal seperti Senja.

"Aku happy banget waktu menerima naskahmu masuk ke penerbit kami. Aku nggak nyangka kamu akan memilih penerbit baru seperti kamu padahal papamu kan pimpinan penerbit besar di kota ini," sahut Senja terlihat bahagia. Senja tak melebihkannya. Dia memang sangat bahagia mendapatkan naskah dari nama yang begitu familiar untuknya.

Yerisha Ashfeen Sagara.

Senja tak mungkin melupakan nama itu. Saat OSPEK, ia menemukan catatan milik Yerisha terjatuh, catatan itu ternyata berisi tulisan Yerisha. Tiap rangkaian kata dalam buku catatan itu membuat Senja berdecak kagum.

"Aku sangat berterimakasih kamu memilih penerbit kali, Yer. Ini bukan novel debutmu kan?"

"Ini novel keduaku." Yerisha mengerjapkan mata masih tak percaya naskah lamanya yang sebulan lalu dia coba kirimkan ke penerbit nyatanya diterima. "Sungguh, Kak? Ini novelku diterima?"

"Iya, Yer. Mana mungkin aku bohong. Lagian aku nggak ingin melepaskan naskahmu begitu saja." Senja berkata dengan raut bahagia. Dia terlanjur jatuh hati dengan karya Yerisha.

"Kenapa nggak dari dulu saja kamu kirim Yerisha?"

"Aku nggak percaya diri, Kak."

"Kenapa?"

"Aku merasa masih banyak kekurangan dan—berpikir apa karyaku layak."

Senja menganggukkan kepala, memahami ucapan Yerisha.

"Nggak ada yang namanya kesempurnaan bagi manusia Yerisha. Kesempurnaan itu milik Tuhan. Tapi di sini aku akan membantumu menjadi lebih baik."

Senyum lebar Yerisha mengembang. Kalimat motivasi Senja menghangatkan hatinya.

"Aku udah jatuh cinta sama tulisanmu sejak aku menemukan bukumu. Aku aja merasa minder sama tulisanmu sebagai anak sastra."

"Jangan berlebihan, Kak. Aku nggak sehebat itu."

"Kamu selalu seperti itu. Merendah untuk meroket kan pasti?" canda Senja membuat keduanya tertawa.

Saelin yang menyadari ada orang lain di depannya melepaskan headsetnya dan menyapa Senja.

"Ah maaf aku tidak tahu ada orang."

"Nggak apa-apa. Aku Senja, editor novel Yerisha kelak."

"Saelin. Sepupu Yerisha."

Keduanya bersalaman dan saling berkenalan. Lalu Yerisha dan Senja memulai pembicaraan yang penting tentang kelanjutan naskah novel Yerisha yang diterima.

"Kamu siapkan dikejar untuk revisi, Yer?"

"Siap, Kak."

"Nanti kita bicarakan lebih jauh di chat saja. Nggak apa-apa kan."

"Tentu, kak." Kebahagiaan Yerisha berlipat ganda. Ya dia sangat bahagia novelnya diterima oleh penerbit, tak lama lagi ia bisa melihat novelnya terpajang di rak-rak di semua toko buku.

***

Sepulang dari cafe four season, sebenarnya Yerisha ingin menyampaikan berita bahagia itu pada mamanya yang baru pulang dari rumah sakit. Tapi melihat wajah letih mamanya membuat Yerisha mengurungkan niatnya menyampaikan berita bahagia itu.

Akhirnya Yerisha memilih langsung ke kamar untuk mandi. Setengah jam di kamar mandi, Yerisha keluar dengan kaos oblong putih dan celana pendek lutut. Rambutnya yang basah terbungkus handuk. Yerisha meraih ponsel di atas kasur dan terduduk di sana sambil mengecek notif ponselnya yang ramai.

Terimakasih pada mulut ember Saelin sehingga sepupu-sepupunya tahu naskahnya diterima. Padahal Yerisha ingin merahasiakannya sampai terbit.

"Saelin, astaga! Kenapa sih sepupuku seember ini," keluhnya menatap chat whatsappnya begitu deras bak air mengalir.

Baru saja ia ingin mengetik balasan, notifikasi ponselnya tak berhenti berbunyi.

Sepupu-sepupunya begitu heboh karena berita itu. Ciri khas anggota keluarga Sagara.


Ketukan di pintu kamarnya membuat Yerisha segera melangkah ke arah pintu, memeriksa siapakah yang mengetuk pintu kamarnya. Pintu sedikit terbuka, tapi Yeri bisa melihat Ode sudah berada di depan pintu kamarnya. Cowok itu mengenakan kaos Jersey dari tim Chelsea, entah Jersey asli atau KW.

"Ada apa?" Seperti biasa tak ada keramahan dalam nada bicara Yerisha.

Ode tak menjawab, dan memilih mengulurkan sesuatu padanya. Dua bungkus es krim Aice moci rasa original dan durian berada di telapak tangan cowok itu.

"Mau rasa durian atau original?" tanya Ode tersenyum tipis.

"Apa sih? Kamu mengetuk kamarku cuma mau ngasih es krim?" Yeri tak habis pikir. Ode benar-benar membuang waktunya.

"Iya. Jadi mau rasa durian atau original."

"Nggak dua-duanya. Aku nggak suka," tolak Yeri ketus. "Kalau mau ngetuk kamarku kalau ada hal penting saja."

Yerisha menggerutu, menarik pelan pintu hendak menutupnya. Namun dengan cepat Ode mengganjal pintu dengan kakinya. Pemuda itu meringis, sedikit ngilu saat pintu menjepit kakinya.

"Ngapain sih kamu?" tanya Yerisha nggak habis pikir dengan bodohnya pemuda itu membiarkan kakinya terjepit.

"Mau ngasih es krim."

"Aku kan udah bilang nggak mau. Kenapa masih ngeyel?"

Ode terima saja waktu Yerisha mengamuk padanya. Tapi pemuda itu dengan berani menyerahkan dua bungkus es krim itu ke tangan Yerisha.

"Buat kamu semua."

"Aku nggak—ODE!!!!" pekik Yerisha kesal Ode segera kabur, kembali ke kamarnya.

"Yeri sayang kenapa teriak-teriak? Kamu sama Ode berantem lagi?" tanya mamanya dari arah tangga di lantai satu segera memeriksa keadaan dua anaknya itu.

"Ode nyebelin mama!"

"Astaga. Jangan berantem terus dong. Tolong akur sama kakakmu."

"Ogah! Nggak akan pernah," jawab Yerisha segera menutup pintu kamarnya. Ia tahu mamanya akan menceramahinya banyak hal. Tentang menjadi adik yang baik misalnya.

Dan sayangnya Yerisha tak pernah mau menjadi adik Ode.

Yerisha menyambar ponselnya dengan raut tertekuk. Sebuah chat whatsapp masuk ke ponselnya, dari nomor yang tak dikenal.

"Siapa sih?"

Anonim: selamat ya.

Yeri: selamat untuk? Ini siapa?

Anonim: selamat atas diterimanya naskah novelmu

Mata Yerisha membulat seketika.

Siapa sih nih orang???

-to be continued-



Helo semua masih stay kan? Masih nungguin nggak nih nextnya?

Continue Reading

You'll Also Like

668K 86.1K 42
Satya, single parent yang bercerai 9 tahun yang lalu ketika anaknya baru berusia 9 tahun. Ini cerita tentang hiruk pikuknya sebagai seorang ayah yang...
3.3M 178K 38
Siapa yang tak mengenal Gideon Leviero. Pengusaha sukses dengan beribu pencapaiannya. Jangan ditanyakan berapa jumlah kekayaannya. Nyatanya banyak pe...
Adaptasi By ay

Teen Fiction

22.8K 4.2K 46
[vseulkook au] Hal seklise 'benci jadi cinta' tak akan pernah terjadi di antara Sienna dan Kanaka, mereka sendiri yang menjamin itu. Kebalikan dari R...
162K 18.9K 31
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA♡] Bagaimana jika ada seorang cowok yang menyatakan cintanya dengan mengajukan amplop coklat berisi; surat lamaran, CV, fotoko...