©prince7m_
" chan buru hayuk " teriakku saat melihat haechan dari dapur dan ingin pergi ke kamarnya diatas
Semalam,saat pulang dari pertemuanku dengan ayahnya jaemin,aku langsung minta izin sama mama kalau aku tidur di rumah haechan―ralat,rumah orang tua haechan
" bentar bentar " balasnya berteriak sambil berlari ke kamarnya
Aku yang tidak sabar akhirnya menyusul ke kamar haechan,kamarnya tidak di tutup,ya mungkin dia sedang mengambil sesuatu yang tidak perlu waktu lama,tapi aku kesal,ini sudah hampir setengah delapan dan haechan begitu lama
" ngapain chan? " tanya ku
" gk liat?lagi nyimpen duit ini " katanya,lalu aku mendekat karena tadi hanya melihat punggung haechan saja
" di celengan babi?seriusan? " aku melebarkan mata dan mulut,aku tidak habis pikir dengannya,sprei tayo dan celengan babi?hah yang benar saja
" menurut lo " sarkas haechan
" haram haechan bego " kataku
" apaan? " haechan menatapku dengan alis berkerut,ia sudah selesai menaruh uangnya ke dalam babi itu,ahh maksudku celengan babi
" iya,kamu pikir coba deh,babi kan haram tuh,dan kamu nyimpen uang di celengan babi,kan uangnya ngikut haram dong " aku tersenyum miring,ingin menguji seberapa bodoh haechan
Sedetik,dua detik,lalu tiba tiba ia mengambil celengannya dan langsung membantingnya kelantai hingga aku kaget bukan main sampai mulutku terbuka lebar
" kenapa baru ngasih tau sih anjir " katanya dengan raut wajah khawatir,ahh aku ingin tertawa keras sekarang,tapi biar kan saja dulu lah.dan akhirnya aku membantu haechan mengumpulkan semua uangnya
___
Author
haechan menatap layar handphonenya yang menampilkan roomchatnya dengan raylin,gadis itu memintanya membawakan beberapa makanan ringan dan minuman ke kelasnya,namun sejak tadi haechan tak kunjung beranjak dari duduknya
" jen " ia memanggil jeno dihadapannya.jeno yang sedang makan pun hanya membalas dengan menaikan dagunya.yang kalian tau jika jeno biasanya tidak ke kantin,ahh begini,sebenarnya dia sama seperti murid lain yang tidak mungkin lepas dari kantin,hanya saja―ia tidak pernah ikut bergabung jika haechan dan jisung sedang bersama raylin dan teman temannya,singkatnya,dia malas bertemu putri
" gue mau nanya "
" sok atuh nanya,kudu amat permisi kayak orang alay pacaran " itu jisung yang menyaut sampai sampai jeno tersedak.bisa bisanya jisung berkata seperti itu
" babi kan haram yak! " kata haechan,jisung yang sejak tadi memakan gorengan pun hanya mengangguk,sedangkan jeno hanya diam melanjutkan makannya lagi,ia sudah berfirasat kalau apa yang ingin ditanyakan haechan gk ada faedahnya sama sekali
" terus kalau nyimpen uang dicelengan babi,haram kagak? " mendengar itu,jisung dan jeno langsung berpandangan
" sumpah gue bingung mau jawab
apa " kata jisung
" gue sih gk kepikiran sampek situ,tapi!emangnya lo pakek celengan babi? " tanya jeno.Haechan mengangguk kikuk,ada rasa malu untuk mengakuinya
" tapi udah nggk kok,tadi udah gue pecahin " kata haechan cepat,jujur saja ia benar benar malu nengakui itu pada teman temannya
" lo pakek celengan babi?seriusan? " kata jisung,lalu ia tertawa keras hingga haechan makin merasa malu
" udah dong,jangan ketawa lo " kata haechan
" gini aja deh,lo tanya anak anak rohis aja,kayak si seungmin tuh,gue kagak tau soalnya " lalu jeno melanjutkan makannya,sudah ia duga kan pertanyan haechan tidak berfaedah,tapi memang sedikit perlu ditanyakan
Menghela napas berat,akhirnya haechan beranjak untuk membeli minuman dan makanan yang dipesan raylin,lalu berjalan menuju lapangan karena raylin telah mengirimkannya pesan bahwa gadis itu menunggunya dilapangan
_____
Raylin
Aku duduk berselonjor dibawah bangku yang ada di dekat lapangan.Jangan tanya kenapa aku tidak duduk dibangkunya,aku hanya ingin.Menunggu haechan yang sejak tadi tak kunjung datang
Dukkk dukkk dukkkk
Aku menoleh saat mendengar suara bola yang sepertinya di drible,dan ternyata jeno yang datang sambil mendrible bola basket
" ngapain selonjoran dibawah gitu? " tanya jeno yang sudah meninting bola nya saat tadi juga melihatku
" suka suka dong " lalu ku lihat alis jeno terangkat
" keliatannya lagi galau " katanya,lalu pergi bermain di lapangan
Aku memperhatikan jeno,jujur saja,pria ini memang benar benar menarik dari sisi manapun,pantas saja putri semenggila itu,tapi arhh jeno bukan tipe ku
" gue tau gue ganteng,tapi gk usah diliatin gitu juga,inget jaemin " teriaknya,lalu melempar bola ke ring dari jarak cukup jauh,dan bola itu berhasil masuk ke dalam ring
Aku bertepuk tangan kecil,lalu menyunggingkan senyum ku tanpa memperdulikan ucapannya
Jeno menghampiriku,lalu ikut duduk menyandar pada bangku " haechan mana? " tanya jeno
" mana ku tau,diakan temanmu " kataku
" loh tadi katanya mau kesini nganter
makanan " kata jeno lagi,lalu aku hanya mengangkat bahu karena memang sejak tadi haechan belum datang
" gimana ujian hari pertama? " tanya jeno
" not bad " kataku.Sejak pagi tadi mood ku memang tidak bagus,tapi aku tetap menjalankan ujian dihari pertama ini dengan baik dan lancar,untung saja aku memiliki IQ yang bagus
" tadi di kantin haechan nanya sama gue " kata jeno
" nanya apa? "
" kalau nabung di celengan babi,haram kagak " katanya,lalu aku tertawa kecil
" aku membohonginya " kataku,lalu ku lihat muncul kerutan di dahi jeno
" iya aku yang bilang kalau nabung di celengan babi tuh haram,ya aku pikir dia tidak akan percaya,tapi ternyata dia terus kepikiran,sampai sampai dia memecahkan celengannya " sungguh,kini aku tertawa mengingat kejadian tadi pagi
" tadi jaemin juga nanya ke gue,kenapa lo gk bales pesan dari dia? " perkataan jeno langsung membuat ku diam.Jaemin sejak tadi pagi memang mengirim ku pesan terus terusan,namun sengaja tidak ku balas
" lo tuh kayak orang hampa banget,napa sih?lagi berantem ya kalian?tapi kayaknya gk mungkin deh,jaemin gk akan biarin kalian bertengkar kan " katanya lagi.Jeno benar,jaemin gk akan biarin itu,jika dia ada salah kecil saja dia langsung minta maaf.Tapi kali ini jaemin menyembunyikan hal yang menyangkut hubungan kami selanjutnya gimana jika ia pergi ke luar negri
" woy,berduaan,ngapain? " haechan datang tiba tiba sambil meninting plastik dan berteriak dari ujung lapangan.dia menghampiri kami,lalu duduk dihadapanku.Ntah aku harus melemparnya dengan sepatu karena berteriak seperti tadi atau aku harus berterimakasih karena dia,aku jadi tidak perlu membalas perkataan jeno tadi
" kepo ah " kataku,lalu mengambil paksa bola basket yang jeno pegang,kemudian mendrible bola ke tengah lapangan,lalu jeno ternyata menghampiri ku dan ikut bermain juga,disusul dengan haechan.yasudahlah,dari pada kepikiran dengan jaemin terus
__
Tadinya aku ingin pulang dengan haechan,tapi jaemin mengirim ku pesan berulang kali,dan sekarang ia sudah berada di depan gerbang sekolah,dan dengan terpaksa aku harus pulang dengannya karena haechan juga mengusirku
Aku menatap sinis haechan,lalu pergi dari hadapannya.Aku melihat jaemin melambaikan tangan padaku,oh jangan lupakan masih banyak murid perempuan yang memandangnya terus terusan,aku benci itu
Aku melihat haechan yang lewat dengan membawa motor nya melaju cepat keluar area sekolah
" haechan buru buru banget,mau kemana " aku bermonolog,lalu berjalan cepat ke tempat jaemin dan langsung naik ke motornya
" ikuti ecan cepet "
" kenapa? "
" jangan banyak tanya deh " jaemin langsung diam,dan langsung melajukan motornya sedikit cepat mengikuti haechan yang sudah cukup jauh didepan kami
Author
Selang beberapa menit setelah aksi balap balapan haechan dan jaemin,tiba tiba motor haechan berhenti disebuah toko kecil.haechan turun dan masuk kedalam toko itu,sedangkan raylin dan jaemin menunggu haechan sedikit jauh dari toko itu. Mereka masih mengikuti haechan secara diam diam
Tak lama,haechan keluar,tak membawa apapun,kecuali tasnya yang terlihat lebih penuh dari sebelumnya
Haechan melajukan motornya,dan jaemin langsung saja melajukan motornya juga,mengikuti kepergian haechan.ternyata haechan pulang kerumah
" pulang,tidak ada hal yang mencurigakan " kata jaemin kepada raylin diatas motornya dengan nada bicara alih alih seorang detektif yang sedang mengintai seseorang
" apaansih,yaudah gih sana pulang, aku mau kerumah haechan " kata raylin sambil turun sedikit meloncat dari motor jaemin
" dibilangin kalau turun jangan suka loncat cece,ntar kalau keseleo gimana!! " seru jaemin
" iya nana dalemm " balas gadis itu,lalu menyuruh jaemin lagi untuk pulang
" bentar " kata jaemin
" kamu kenapa? " tanya jaemin
" apanya yang kenapa? "
" kamu gk bales pesan aku dari kemarin " kata jaemin
" aku tadi malem keriduran na "
" terus kenapa tadi gk mau aku jemput di rumah haechan?kenapa gk bales pesan aku di skolah? " tanya jaemin lagi
" na,jarak rumah kamu ke sini itu jauh,gk akan sempet.hp aku lowbat,gk bisa balas pesan kamu " balas raylin,tentu saja ia berbohong
" bohong "
" na "
" kamu kalau ada yang salah dari aku bilang,aku minta maaf " nada suara pria itu memelan
" na,udah deh gk kenapa napa,udah sana pulang " kata raylin
" aku tau kamu selalu bawa powerbank " kata pria itu dan raylin terdiam
" gimana ujiannya? " tanya jaemin mengalihkan suasana
" lancar " balas raylin pelan
" yaudah sana masuk dulu,aku liatin " kata jaemin lagi akhirnya
" kayak mau kemana aja " balas gadis itu
" takut kehilangan,ya mau gimana lagi!! " jaemin mengacak pucuk kepala raylin sambil memaksakan senyumnya,lalu melihat raylin yang berjalan masuk kedalam rumah haechan. Setelahnya,bukannya pulang,jaemin malah memarkirkan motornya dihalaman rumah haechan,dan tanpa assalamualaikum langsung nyelonong masuk
Jaemin tau,ada yang salah dengan gadisnya itu,ia harus menyelesaikannya sekarang juga,ia tak tahan tuk merindu dengan si gadis
" kok sepikk " katanya.tanpa berpikir panjang ia langsung menuju kamar haechan
Baru saja ia ingin masuk,tapi niatnya itu langsung ia urungkan saat melihat raylin dari balik pintu kamar haechan yang sedikit terbuka
Terlihat haechan yang sudah tertidur pulas diatas tempat tidur bergambar tayonya itu,dan raylin yang sedang memegang sesuatu didekat meja belajar haechan
" jadi selama ini haechan gak pernah ada duit karena untuk ditabung " ucap raylin pelan.masih dengan memegang celengan baru haechan berbentuk ayam jago
" he ngapain " raylin terpelonjak kaget saat mendengar suara haechan dan tangan haechan yang memegang bahunya
" celengan baru!! " kata gadis itu sambil menunjukan celengan haechan
" yaiya,kan celengan babinya aku pecahin,jadi aku beli baru " kata haechan sambil mengambil celengannya dan menyembunyikan dibalik punggungnya
" untuk kuliah? " tanya gadis itu,haechan hanya menunduk. Pertanyaan dari raylin seolah olah seperti perkataan ibunya yang ingin menasehatinya
" chan " panggil raylin
" iya,aku pengen kuliah di spanyol,tapi mama gak ngasih,terus aku ngomong ke papa,dan kata papa kalau aku mau kuliah di spanyol aku harus nabung sendiri untuk kuliah aku,makanya aku nabung,dan tiap bulan uangnya aku tabung di bank " jelas haechan
" yahhh maaf " ucap raylin sendu
" kenapa minta maaf? "
" ya kamu makan dikantin aja aku yang bayarin karena kamu harus nabung buat kuliah.tapi uang yang kamu tabung itu malah untuk beli celengan baru karena celengannya kamu pecahin semalem,padahalkan aku becanda " jelas gadis itu. Matanya berkaca kaca karena merasa bersalah
" gk papa,aku aja yang mau dibego begoin sama adik sendiri " kata haechan sedikit tertawa.gemas melihat sepupunya itu.lalu tangannya mengacak rambut raylin,dan sejurus kemudian raylin langsung memeluk haechan
" kenapa harus di spanyol? Ntar aku sendirian disini,gk ada temen yang bacot banget kayak kamu " air mata raylin mulai mengalir dengan suara sesenggukannya yang mulai terdengar
" kok gitu,kan udah ada jaemin,ada kk jaehyun,ada putri,ada jian,deva,masih banyak kok " kata haechan.tangannya menepuk nepuk pelan pundak raylin,berusaha menenangkan sepupunya itu
" ya beda chan!!kk jaehyun bakal makin sibuk kerja,putri,deva,jian juga mau kuliah diluar negri,terus―jaemin " raylin menjeda perkatannya sebentar untuk menyiapkan hatinya
" jaemin mau lanjut kuliah di
london "
©prince7m_