The Devil Obsession [ COMPLET...

By Belalangtempurrr

24.4K 1.9K 271

[21+] [Mature Content] Pernahkah kalian menyangka akan dipertemukan dengan seseorang yang tidak terduga? Itul... More

- Trailer -
- Synopsis -
00. The Start
01. Contract
02. Dorian & Dante
03. The Reason
04. Christina
05. The Devil Obsession
06. Question
07. The Party (Pt. 1)
08. The Party (Pt. 2)
09. Lust or Love [19+]
10. Drunk [16+]
11. Her Ex
12. Hypnotic [19+]
13. Give Him The Show
14. Manfred Alaric
15. Araqiel
16. Tension
17. Find You
18. Chocolate
19. His Kiss
20. Story of Tobi (part I)
21. Story of Tobi (part II)
22. Story of Tobi (part III)
23. Tobias der Teufel
24. Heat [16+]
25. She's Gone (or Not?)
26. Now I know
27. She's Missing
28. Jimin
29. Twin Flame
30. Dilema
31. The Red Moon
32. The Claimed (Part I)
33. The Claimed (Part II) [19+]
34. Gabriella Alaric
35. Letzter Brief
36. Jealousy [16+]
37. Lucifer
39. The Unborn
40. The New Chapter of Life [END]
[Extra-Part] Two Years after
[Extra-Part] Asmodeus' Story
[Extra-Part] Forbidden Love
[Extra-Part] Story of Vellma
[Extra-Part] Alarice Love Story
Devil Obsession 2
Info PENTING !

38. Beginning of the End

286 31 6
By Belalangtempurrr




Setelah Diabolos berhasil mengenai Gia, Nick berniat mencabut anak panah tersebut. Namun Lucifer datang dan mengancamnya. Lelaki ini hanya bisa menatap nanar pada Gia yang sudah sekarat. Nick mendongak menatap tajam pada sosok pemimpin Hades tersebut. Lucifer membalasnya dengan senyuman licik.

*BOOMM!*

Seseorang mendarat dan menimbulkan dentuman keras dalam prosesnya. Jimin, dengan wujud berbedanya telah datang. Tidak jauh berbeda dengan Lucifer, enam sayapnya yang bercahaya telah terbentang, ia menggunakan baju perang berwarna emas lengkap dengan pedang besar ditanganya. Lelaki ini melirik sesaat kearah Gia dan tatapan keduanya beradu. Detik kemudian Jimin mengalihkan tatapanya kepada Rafael dan mendapat satu anggukan mengerti darinya.

Rafael sudah melayang menggunakan sayapnya, tidak terlalu tinggi dengan merentangkan kedua tanganya kesamping. Bersamaan dengan gerakan tersebut, area kastil tertutup oleh tameng tak kasat mata membentuk sebuah kubah. Lucifer tertawa, tawanya terdengar mengerikan.

"Kalian yakin akan melawanku disini?" Ejek Lucifer.

"Bukan 'kalian' tapi aku. Haruskah kuingatkan bagaimana aku menendangmu dari Surga" Ancam Jimin dengan tatapan tajam.

"Oh ayolah Michael, ini tidak akan menyenangkan jika kau langsung melawanku."

Lucifer menjentikan jarinya kemudian Araqiel muncul.

"Ini latihanmu Araqiel. Kalahkan Michael." Titah sang Lucifer.

Tanpa membantah, pemuda tersebut mulai menyerang. Keduanya bertarung diatas awan dengan kecepatan yang tidak dapat dilihat oleh kasat mata.

*DORR!*

Sebuah peluru berhasil ditembakan kearah Lucifer, sayangnya peluru tersebut dapat ditangkis dengan mudah oleh salah satu sayapnya, kemudian dikembalikan dengan kecepatan yang sama kearah sang penembak. Beruntung Tobias bisa menghadangnya dengan mudah.

"Tobias.. Tobias.. Kau tidak pernah belajar rupanya. Senjata kecilmu itu tidak akan mampu melawanku."

Seperti tuli, Tobias tetap menembaki Lucifer dan mencoba untuk melesat kearahnya.

Sementara itu Gia masih terbaring kejang, Rafael berusaha mengurangi rasa sakitnya. Hanya itu yang bisa Rafael lakukan karena Gia tidak akan dibiarkan mati dengan mudah tanpa menyiksanya oleh Lucifer.

Disudut lain, Nick menyadari keberadaan Sarah. Wanita itu sedang bersama Tamara. Nick mengawasi keduanya hingga mereka datang menghampirinya.

"Araqiel..." Tamara mendongak menyadari pertarungan antara Araqiel dan Michael.

Tatapan Nick beradu dengan Sarah. Lelaki ini menatapnya lekat kemudian berangsur melunak. Sarah nampak seperti memohon sesuatu yang tidak bisa Nick kabulkan, terbukti dengan gelengan tipis yang Nick berikan sebagai jawaban. Bibir Sarah berucap 'aku mohon' tanpa bersuara. Nick memejam beberapa saat sebelum kemudian mengambil alih tubuh Gia. Dibaringkanya kepala gadis itu dipahanya. Dicabutnya Diabolos tanpa ragu.

"Nick??" Rafael ingin mencegah tapi tatapan Nick cukup meyakinkanya.

"Percaya saja dan lindungi kami."

Rafael mengangguki permintaan Nick.

Diabolos berhasil dicabut dan dilenyapkan. Efek kejutnya membuat Gia mengangkat dadanya dan langsung menghentikan jantungnya. Tidak menunggu waktu, Sarah meletakan tanganya diatas kening Gia. Cahaya putih kekuningan muncul disana.

*BOOM! BOMM!*

Sesuatu menghantam tameng yang dibuat Rafael untuk melindungi mereka. Diantara Archangel yang lain, tameng Rafael adalah yang paling kuat, sejauh ini Lucifer belum sekalipun bisa menembusnya.

Ledakan bertubi-tubi yang ditimbulkanya mengalihkan fokus Araqiel. Pemuda ini menyadari bahwa Tamara berada dibawah perlindungan Rafael. Kesempatan tersebut hampir saja digunakan Michael untuk melakukan serangan dadakan, tapi ia urungkan ketika mendapati tatapan lega Araqiel kearah dimana Rafael dan yang lain berada.

Araqiel mengubah arah seranganya dan kini berbalik menyerang sang ayah.

"Kau tidak bisa lagi mengancamku, ayah." Ancamnya mengejek.

"Melawan ayahmu sendiri?" Pertanyaan Lucifer tidak kalah mengejeknya.

"Anggap saja sebagai latihan untuk menjadikanku layak memimpin Hades."

Araqiel bergabung bersama Tobias menyerang Lucifer bertubi-tubi. Michael turun dan bersiaga disekitar Rafael. Pikirnya ia tidak perlu ikut campur ketika para iblis tersebut sedang bertarung.

Yang terjadi didalam tameng Rafael tidak kalah mendebarkanya. Perlahan jiwa Gia yang ditinggalkan didalam raga Sarah mulai berpindah. Setelah prosesnya selesai, tubuh Sarah berangsur luruh menjadi abu dan sebelum benar-benar luruh, wanita itu sempat tersenyum mengucapkan kata 'terimakasih' pada Nick. Saat itu juga Gia kembali bernafas, matanya terbuka, dan mulai menyadari keadaan sekitarnya. Gia juga menyadari amarah diwajah Nick, dari sanalah Gia kembali disadarkan adanya gundukan abu disampingnya, ia menyentuhnya kemudian menangis.

"Nona Sarah..."

Dengan amarahnya, Nick berdiri. Sebilah pedang muncul ketika ia membuka tanganya. Tubuhnya diselimuti api hitam kemerahan. Nick berjalan tanpa ragu melewati tameng yang telah dibuka seukuran tubuhnya. Ia bertukar pandang dengan Michael, sebelum akhirnya Michael memberikan sebilah pedang lain kepada Nick.

Menyadari hal tersebut, Lucifer menarik senyum mengejek.

"Senjata milik Archangel tidak akan pernah bisa digabungkan dengan senjata milikmu, Asmodeus." Lucifer tertawa keras. "Lagipula seven deadly sins tidak akan pernah bisa melawanku, itu sudah menjadi peraturan mutlak."

Kali ini giliran Nick yang mencemooh dengan senyum miringnya, lelaki itu berdecih.

"Aku tidak bilang akan melawanmu. Kau melupakan satu hal penting kakak..."

Nick mendekatkan kedua pedang ditanganya dan seketika membentuk sebuah pedang baru berwarna hitam. Pedang tersebut menyala dan diselimuti oleh api hitam legam. Tampilanya mampu membuat Lucifer menatapnya datar.

"Kau lupa bahwa Nnoitra milik Samael dibuat di Hades." Nick menyunggingkan senyum kemenangan, ia melemparkan pedang ditanganya keatas tanpa ragu sambil berteriak, "TOBIAS...!!!"

Dengan sigap Tobias meraih pedang tersebut. Api yang menyelimuti pedang berubah menjadi hitam kebiruan setelah berada ditangan Tobias. Segera ia melesat menyerang Lucifer menggunakan pedang barunya. Pertarungan kembali memanas. Serangan Lucifer hampir saja mengenai Tobias namun sebuah tameng tiba-tiba muncul untuk menghalaunya. Rupanya tameng tersebut muncul dari kalung yang pernah diberikan Vellma padanya. Kalung berliontin batu warna biru tua yang diikat dengan tali coklat tersebut sebelumnya telah mendapat anugerah dari Rafael, tentu saja diminta dengan rengekan dan paksaan dari Vellma.

Tidak hanya Rafael, Michael pun menyadarinya, karena Vellma melakukan hal yang sama padanya. Merengek dan memaksa Michael untuk memberikan sedikit anugerahnya pada kalung yang ternyata akan dihadiahkan kepada sang ayah.

Lucifer adalah petarung ulung. Ia langsung menyadari sumber tameng yang selalu melindungi Tobias dari seranganya. Meskipun demikian, Lucifer tetap tidak bisa menembus dan menghancurkanya dengan mudah.

Araqiel mengamati situasi dan merasa bahwa ini tidak akan ada habisnya. Ia menebaskan pedangnya tepat dibelakang sang ayah dan memunculkan sebuah pintu tinggi besar.

Gate of Hell. Begitu orang sering menyebutnya.

Tobias dengan sigap berusaha memukul mundur Lucifer, dibantu dengan Araqiel. Tapi benar-benar sulit membuatnya bergerak barang satu inci saja dari tempatnya.

Rafael menyadari situasinya, kemudian melakukan gestur melalui tanganya, seketika memunculkan rantai yang mulai merayapi tubuh Lucifer dan mengikatnya. Tentu saja Lucifer tidak tinggal diam. Ia sudah akan melelehkanya, namun muncul rantai lain dari dalam Gate of Hell yang sukses menariknya secara perlahan.

"Asmodeus..!!!!"

Suara teriakan Lucifer terdengar sangat murka. Bagaimana tidak, rantai yang menariknya tersebut dikeluarkan oleh Nick. Lelaki ini memajukan tangan kananya, mengepalkanya, dan manariknya mundur perlahan.

Michael yang melihatnya merasa terpanggil. Ia melesat naik seperti kilat. Setelah berdiri didepan Lucifer, ia mengangkat pedangnya bersiap menebaskanya.

"Seperti inilah caraku mengusirnya dari Surga."

Hanya sekali tebas dan Michael berhasil memukul mundur Lucifer hingga masuk jauh kedalam Gate of Hell. Gerbang tersebut tertutup dengan sendirinya dan rembulan kembali menampakan sinarnya setelah sebelumnya tertutup warna merah darah. Ketiganya turun menghampiri yang lainya.

Baru saja Tobias menapakan kaki diatas tanah, Gia sudah berlari dan melompat kepelukanya. Gadis ini menangis sesegukan sembari melingkarkan kedua tanganya dileher prianya dengan erat.

"It's over... Don't cry.."

Pria itu membalas pelukanya, menatap matanya untuk menyeka air mata yang mengalir dari pelupuk mata Gia. Gadis ini tidak berhenti menangis meskipun sekarang prianya sedang memberikan ciuman yang mendayu untuknya. Setelah dirasa gadisnya sudah tenang, ia menatap gadisnya, memberikan senyum meyakinkan bahwa semuanya telah berakhir.

"I love you.. We'll be happily ever after."

Kalimat dari prianya berhasil membuat Gia tersenyum. Jey melepaskan kalung pemberian Vellma dan dipakaian pada Gia. Gadis ini mengernyit, merasakan kejanggalan yang tidak mengenakan. Satu kecupan dikeningnya dan Jey merangkul Gia, menuntunya bergabung dengan yang lain. Tidak butuh setengah jalan, suara lesatan anak panah kembali terdengar.

*Sseett! Duug!*

Gia melihat sebuah anak panah menancap tepat beberapa meter dihadapanya. Detik kemudian rangkulan dipundaknya merenggang. Tubuh prianya terjatuh begitu saja dengan lubang dibagian dadanya. Gia terdiam membeku, berusaha memproses semuanya.

Nick mencabut anak panah tersebut dan meleburkanya menjadi debu. Lelaki ini menghampiri Gia, memegang pundaknya dan menggoyangkan tubuhnya, namun Gia tidak bergeming.

Gadis ini bersimpuh disamping tubuh Jey yang sedikit demi sedikit mulai melebur. Ia membelai wajahnya lalu turun keatas dada pria itu yang sudah berlubang. Gia memeluknya, air matanya sudah mengering tanpa ia sadari. Ia masih tidak menangis ketika tubuh Jey benar-benar lenyap. Gadis ini tertawa kecut, mengejek takdirnya sendiri. Gia mendongak, menatap Nick lalu tersenyum. Senyuman yang tidak pernah Nick lihat dari sahabatnya tersebut.

"Nick.... Please..."

Nick menggeleng dan Gia terus memohon dengan matanya. Lelaki ini tahu bahwa Gia sedang memintanya membangkitkan kembali sosok Jey. Gia sebenarnya mengetahui bahwa Nick tidak bisa membantunya, namun ia terus memohon. Nick berjongkok dihadapan Gia dan merengkuhnya kedalam pelukanya. Saat itu juga tangisan Gia pecah. Gadis ini menangis sejadi-jadinya. Berteriak, memaki dan meraung tidak karuan.

.
.
.

♥ —————— To Be Continue ————— ♥

.
.
.




Continue Reading

You'll Also Like

328K 35.4K 71
⚠️BXB, MISGENDERING, MPREG⚠️ Kisah tentang Jungkook yang berteleportasi ke zaman Dinasti Versailles. Bagaimana kisahnya? Baca saja. Taekook : Top Tae...
8K 495 35
WARNING!! ANAK-ANAK HARAP MENJAUH!! KONTEN 18+ !! DILARANG MEMPLAGIAT APALAGI MENGHUJAT. SUKA BACA TIDAK SUKA TIDAK USAH MEMBACA. { STORY ON GOING }...
572K 27.4K 45
(18+) Mata itu.. Selalu membius dan menghanyutkan setiap aku menatap kedalamnya. Mata itu.. Selalu memperlihatkan sorot kerinduan yang tidak ku paham...
259K 6.3K 25
Warning 21+ ........Harap bijak dalam membaca END Aku sudah ingetin ya ....kalo dibaca dosa tanggung sendiri ...oke....😁😁😁😁 Kehidupan gadis berus...