Don't Call Me Angel《Jaeyong》✔

By acel_kins-

553K 77.1K 14.3K

[Romance] [Mature] [Crime] ❝Don't call me Angel, you can't pay my price.❞ •BXB || YAOI || GAY || HOMO •Jaehy... More

Cast
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20

Part 7

23K 3.7K 310
By acel_kins-

TAEYONG tidak bisa menahan keterkejutannya ketika melihat Johnny masuk ke dalam Organisasi Chanyeol dengan kondisi yang cukup memprihatinkan. Untuk beberapa saat Taeyong bisa bernapas lega karena Ten datang bersama Johnny, bahkan lelaki mungil itu memapah Johnny yang sudah terluka. Ada sayatan melintang di punggung serta bahu Johnny; mengeluarkan darah yang cukup banyak. Sementara Ten juga tidak bisa di katakan baik-baik saja.

"Astaga! Apa yang terjadi?!" Taeyong mencoba menahan rasa sakit pada luka tembakan yang menembus bahu serta lengan atasnya.

Oh terimakasih pada Jaehyun karena lelaki tampan itu membantu mengganti perban dan kembali membersihkan luka Taeyong semalam. Setidaknya, sakit yang Taeyong rasakan sedikit berkurang.

"Taeyong, kau disini?" Ten membiarkan beberapa orang membawa Johnny untuk di tangani, ia mengecup pipi kekasihnya sebelum berjalan mendekati Taeyong dan memeluk si lelaki bermarga Lee.

Mereka berada di basement; tempat kesehatan. Johnny sudah di bawa masuk ke dalam ruangan dan sedang di tangani oleh Haechan serta satu orang dokter lainnya. Lelaki tinggi itu pasti mendapatkan banyak luka jahitan. Mengingat bagaimana luka sayatan yang Johnny dapatkan cukup dalam dan panjang.

Ten mengangkat satu alis ketika melihat wajah Taeyong mengkerut; menahan sakit ketika ia memeluknya. "Kau terluka?"

"Ya, kelompok White Snake mengejarku di mall dan memberiku dua luka tembakan. Bagaimana denganmu, apa kau terluka?"

"Hanya beberapa memar di bagian tubuh. Johnny melindungiku." Ten menghela napas dalam dan menatap ke arah ruang kesehatan; melihat Johnny dari balik kaca, "ini kacau, mereka menyusup, memporakporandakan markas hingga ada beberapa ruangan yang tidak bisa di gunakan. Bahkan mereka memasang bom! Untung saja segera di tangani oleh Kun."

Kun adalah lelaki berdarah China yang bekerja sebagai peretas. Bom memang di tanam di bagian depan basement, tapi dengan cepat Kun menangani hal tersebut. Ten bersyukur karena masih memiliki Kun disana, jika tidakㅡia pasti sudah mati karena bom yang meledak.

Taeyong mengigit bibir dan mengajak Ten untuk duduk di bangku panjang yang di sediakan di sana. Ia mengepalkan kedua tangan. Ini semua sudah keterlaluan, tidak seharusnya White Snake bermain dengan Organisasi yang di dukung oleh pemerintah. Taeyong bisa melakukan apapun, ia pasti akan balas dendam!

Selama ini Taeyong sudah menganggap Organisasi sebagai rumah dan ia membenci fakta bahwa seseorang baru saja menghancurkan tempat tinggalnya. Taeyong harus segera menyusun rencana, ia pasti bisa melakukannyaㅡtapi ia juga perlu meminta izin serta konsultasi pada Johnny tentang apa yang harus ia lakukan selanjutnya.

Ten memegangi bahunya dan melepaskan jaket kulit yang di pakai; menyisakan kaus tanpa lengan berwarna hitam. "Bisakah kau meminta alkohol dan obat merah di ruang kesehatan?"

"Kau memang terluka," Taeyong meringis melihat luka memar di punggung, bahu serta siku tangan Ten. "Mereka menodongkan pisau padamu juga?" karena Taeyong menemukan luka sayatan di perpotongan leher Ten; meskipun tidak separah Johnny.

"Begitulah."

"Tunggu disini." dengan itu Taeyong berjalan menjauhi Ten; menuju ruang kesehatan untuk meminta alkohol, kapas dan obat merah.

"Temanmu baik-baik saja?"

Suara huksy dari arah samping membuat Taeyong menoleh. Ia memutarkan bola mata ketika melihat Jaehyun bersandar pada salah satu dinding dengan rokok yang terselip di bibir. Asap mengepul di udara, terhirup oleh Taeyong.

"Tidak juga." balas Taeyong singkat sebelum masuk ke dalam ruang kesehatan, ia melihat Haechan yang sedang menusukan jarum pada luka Johnny; menjahit kulit tersebut agar kembali rapat, "bagaimana keadaanmu Bos?"

Johnny melirik Taeyong dengan ujung mata. Ia mendapatkan bius, tapi tidak total sehingga masih terjaga. "Buruk, apakah Ten baik-baik saja?"

"Ya, dia baik. Jadi, apa kau memikirkan untuk balas dendam?" Taeyong berdiri di samping Haechan, "bisakah aku meminta alkohol, obat merah serta kapas?"

Haechan mengangguk. "Kau bisa mengambilnya di laci ketiga." ia mencoba fokus pada pekerjaannya agar tidak menimbulkan kesalahan.

"Balas dendam, tentu saja. Tapi kita tidak bisa beraksi hingga satu minggu ke depan, lima orang meninggal dan Organisasi berantakan. Setidaknya kita akan menetap di sini hingga perbaikan, Chanyeol Hyung sudah mengizinkan." gumam Johnny pelan, ia memejamkan mata, mencoba mengabaikan jarum dan benang yang masuk ke dalam kulit. Itu tidak sakit, hanya saja terasa aneh.

Taeyong tersenyum kecut dan mengambil barang yang ia perlukan, lalu keluar dari sana. Menetap di Organisasi Chanyeol selama beberapa saat? Oh itu artinya Taeyong masih harus bertemu dengan Jaehyun yang menyebalkan. Bukan apa-apa, hanya saja Taeyong merasa sedikit kesal karena Jaehyun selalu menggodanya.

"Kemarilah," Taeyong duduk di samping Ten yang sudah membuka kaus; membuat tubuh atasnya tidak tertutupi oleh apapun. Memar keunguan memenuhi punggung lelaki mungil itu. "Apa yang kau lakukan hingga mendapatkan memar seperti ini?"

Ten meringis pelan saat merasakan kapas yang sudah di balut alkohol menerpa luka di tubuh, menimbulkan rasa menyengat. "Mereka semua bertubuh besar dan melemparku dengan mudah, punggungku membentur dinding, lantai serta meja."

"Sepertinya sakit."

"Begitulah, lalu bagaimana caranya kau kabur dari White Snake yang mengejarmu?"

"Aku membunuh lima," Taeyong berusaha mengingat. "Dan Jaehyun membantuku, membawaku ke Organisasi ini, lukaku harus segera di tangani. Aku kehilangan banyak darah."

Ten mencibir. "Tidak lebih buruk dari yang terakhir kali, kan?"

"Begitulah." Taeyong masih membersihkan luka yang ada di tubuh Ten secara telaten. Ia memang pernah terluka parah hingga koma selama satu minggu. Mendapatkan dua tembakan sekaligus bukan apa-apa.

"Bagaimana Jaehyun bisa bersamamu?" pandangan Ten beralih menatap seorang lelaki yang sedang bersandar di lorong dan fokus pada rokok. Namun Ten menyadari bahwa beberapa kali Jaehyun mencuri pandangan ke arah mereka. Lebih tepatnya pada Taeyong.

"Entahlah." jawab Taeyong malas; enggan membahas. Ia meneteskan obat merah pada luka Ten dan meniupnya pelan, "cepat sembuh. Kita masih memiliki waktu untuk pulih lalu melancarkan aksi balas dendam."

Ten tertawa pelan. "Kau benar, mereka harus tahu dengan siapa mereka berurusan."

***


Chanyeol mempersilahkan Johnny, Taeyong serta Ten masuk ke dalam sebuah kamar yang cukup lega. Ada satu kasur berukuran queen size di tengah ruangan, sebuah televisi serta lemari pakaian yang tidak terlalu besar.

"Kau bisa menempati kamar ini brother, istirahatlah, lukamu harus pulih." ujar Chanyeol ramah, ia membantu Johnny untuk berbaring di kasur dan menepuk pelan bahu si lelaki bermarga Seo.


Johnny mengangguk. "Thanks Hyung, maaf merepotkan. Aku tidak tahu bila hal seperti ini akan terjadi. Padahal aku memiliki koneksi dengan Mafia bagian Utara, tapi mereka tidak bisa di andalkan dan malah mendungkung White Snake."


Chanyeol terkekeh. "Mafia tidak bisa di andalkan John, mereka menyukai uang dan kekuasaan. Mungkin White Snake menawarkan sesuatu yang menggiurkan."


Taeyong menatap ke sekeliling dan baru menyadari bahwa kamar itu mungkin hanya akan di tempati oleh Ten serta Johnny. Tidak mungkin mereka tidur bertiga di kasur berukuran queen size. Selain itu, Taeyong juga tidak ingin menjadi nyamuk yang akan melihat kemesraan sahabatnya serta bosnya.


"Apakah hanya ada satu kamar?" celetuk Taeyong penasaran.


Ten mengulum senyum; berusaha untuk tidak tertawa. Ia duduk di samping Johnny dan mengusap keringat yang memenuhi dahi lelaki tampan itu. Setelah ini Johnny pasti akan mendapatkan demam, luka yang di dera oleh Johnny cukup parah.


Chanyeol mengangkat kedua alis. "Bukankah kau sudah menempati kamar Jaehyun sejak kemarin? Tidak ada ruang kosong yang tersisa, lagi pula Jaehyun tidak keberatan untuk berbagi."


"Aku yang keberatan!" seru Taeyong di dalam hati. Ia tidak bisa mengeluarkan protes, hanya bisa tersenyum kecut dengan puluhan umpatan yang memenuhi hati kecilnya.

Johnny menghela napas dan menatap Chanyeol. "Apakah kita bisa bekerja sama Hyung?"


"Dalam hal apa?"

"Menangani White Snake dan Mafia yang mendukung mereka. Koneksi serta anak buahmu lebih banyak, bukankah kau juga memiliki masalah dengan kelompok itu?"


Apa yang Johnny katakan ada benarnya. Chanyeol juga merasa sedikit kesal karena White Snake sempat ingin menyusup ke dalam Organisasi miliknya meskipun tidak berhasil karena keamanan yang sangat ketat. Mungkin ia bisa membantu Adik sepupunya, bekerja sama adalah pilihan yang terbaik.


"Berapa orang di organisasimu yang bisa di andalkan untuk misi ini?" tanya Chanyeol penasaran.


Ten dan Taeyong hanya diam, tidak ingin menganggu percakapan kedua lelaki tinggi itu. Mereka siap mendapatkan tugas kapanpun meskipun sedang terluka.

"Sepuluh orang, dan dua ACE di hadapanmuㅡAngel's." ujar Johnny percaya diri. Ia melirik Taeyong serta Ten bergantian sebelum tersenyum kecil.


Ya, Johnny mempercayai Ten dan Taeyong melebihi apapun karena kedua lelaki cantik itu selalu bisa menyelesaikan tugas dengan baik.


Chanyeol mengangguk paham. "Baiklah, satu minggu lagi kita akan beraksi. Harus ada rencana yang matang."


"Ya tentu, terimakasih Hyung."


"Tidak masalah." setelah itu Chanyeol pergi keluar dari kamar, meninggalkan Johnny, Ten serta Taeyong yang terdiam.


Satu minggu lagi, masih ada waktu untuk melatih ketangkasan serta memulihkan diri. Luka Taeyong termasuk luka berat yang tidak bisa pulih dengan cepat, jadi ia harus berhati-hati agar jahitannya tidak kembali terbuka.

"Kalau begitu aku juga harus pergi, take your time."


"Kau akan tidur bersama Jaehyun?" Ten melemparkan senyum menggoda dengan kedua alis yang bergerak; naik turun.

Taeyong mendengus. "Sepertinya?"

"Okay, jangan lupa menggunakan pengaman!"


"TEN!"


Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

795K 109K 26
[Omegaverse] [Romance] [Mature] ❝Takdir itu sangat lucu ya?❞ •BXB || YAOI || GAY || HOMO •Jaehyun x Taeyong •Don't read if u don't like bitches
402K 65.5K 15
[Thiller] [Mature] [Crime] Taeyong sang detektif diharuskan menangkap seorang pembunuh bayaran yang memiliki julukan 'Man In Black' •BxB •Jaehyun x...
6.1K 460 14
☁︎ COMPLETE revisi ✓ " 𝙢𝙮 𝙣𝙖𝙣𝙖 " » 𝙇𝙚𝙚 𝙅𝙚𝙣𝙤 tidak ribet, hanya mengisahkan perjalanan cinta na jaemin dan lee jeno. masih banyak teka...
848K 72.7K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...