(soul) Mate?? (Sudah Terbit)

By MbakUti

5.9K 428 46

Menjadi ketua OSIS, murid pintar, punya banyak prestasi dan dikenal oleh semua guru di sekolah, tak membuat A... More

Bagian 2
Bagian 3
Bagian 4
Bagian 5
Bagian 6
Bagian 7
Bagian 8
Bagian 9
Bagian 10
Bagian 11
Bagian 12
Bagian 13 (Ending)
Open PO

Bagian 1

1.5K 66 9
By MbakUti

Astaganagadragonballkamehamehaaaaaaa..... 😭😭😭😭😭😭

Mbak Uti gak tahan dong buat nulis lagi biar wattpad gak sepi 😅. Dan ini adalah cerita teenficiton pertama yang dulu sempet, eh selalu sih, dihindari karena mbak Uti gak pandai buat kata-kata picisan ala-ala siswa esema 😂. Tapi beneran akhirnya kebuat dong ini cerita 😆.

Untuk adik tingkatku yang menjadi inspirasi dicerita ini, makasih banyak waktu setengah hari di kantin kampus untuk sharing sampe pulang ke kos jam setengah enam sore 😄. Gak sia-sia percakapan samamu waktu itu, dek. Ada juga bisa dibuat karya begini. 🤗

Eniwei, semoga part awal ini nyenengin dan buat betah ngebacanya, ya 😍.  Terima kasih banyak dan jangan lupa di save ke library terus divote sebelum dibaca dan dikasih komen 😘. Hihi...

"Abiseka, Abiseka dan Abiseka lagi. Kamu itu ketua OSIS lho, nak. Kok bandelnya sama aja kayak siswa yang sering masuk ke daftar buku hitam Ibu."

"Siswa yang masuk daftar buku hitam Ibu itu temen-temennya saya juga, Bu. Saya juga harus memperhatikan mereka, Bu." Bocah remaja laki-laki itu memperlihatkan giginya yang tidak terlalu rata dengan cengiran lebar.

Ibu Sofia, guru BK SMA Negeri 21 Jakarta itu terkenal sebagai guru BK yang sangat tegas dalam memberikan hukuman pada setiap siswa yang melanggar aturan itu hanya bisa menghela napas kuat melihat kelakuan siswa yang ada di depannya saat ini.

"Nanti, lama-lama kamu dipaksa berhenti jadi ketua OSIS lho sama Bu Kepala Sekolah, Seka. Gimana coba?"

Meski tegas, Ibu Sofia tidak lantas semena-mena dengan langsung marah-marah tanpa memberikan diskusi awal untuk para siswa pelanggar.

Dengan saling bertukar pikiran lebih dulu, Ibu Sofia baru akan memberikan hukuman yang tepat agar para siswa pelanggar bisa berhenti melakukan hal tidak baik meski nantinya akan ada siswa baru yang menjadi ganti.

Ibu Sofia percaya bahwa mendengarkan apa yang sebenarnya ada dipikiran siswa-siswanya, akan membantu dirinya sendiri untuk meningkatkan cara pendekatan baru untuk membantu menyelesaikan pelanggaran dengan cara yang pas.

Anak remaja punya banyak hal yang ada dipikiran mereka. Sebuah kumpulan pendapat yang jelas membenarkan apa yang mereka lakukan meski sebenarnya itu adalah kesalahan besar.

Jika tidak berhati-hati dalam mengambil tindakan, para siswa akan semakin gencar melakukan kesalahan itu tanpa lagi memikirkan resikonya.

Terlebih sebagai guru, khususnya guru BK, selalu memiliki tugas yang berat.

Selain mengajarkan mereka agar siswa menjadi pandai, guru juga berkewajiban untuk mendidik diiringi pendekatan yang baik untuk membentuk karakter siswa. Dan itu tidak bisa dilakukan dengan cara yang instan.

Guru harus menjadi sahabat yang bisa dijadikan siswa sebagai tempat untuk mengadu selain orang tua mereka. Tapi guru juga harus punya cara untuk membatasi diri agar siswa tak lantas merasa bahwa mereka bisa seenaknya memperlakukan sang guru.

Bukankah itu terlalu sulit untuk dilakukan manusia biasa? Tapi apalah daya, memang seperti itu adanya dan yang harus ditunaikan.

"Ya bagus dong, Bu. Saya sekarang juga udah kelas 12, Bu. Harusnya saya udah hiatus untuk selamanya deh jadi ketua OSIS."

Lagi-lagi, ibu Sofia menghela napas kuat setelah mendengar jawaban dari Abiseka Aryan, ketua OSIS yang sekarang tengah diberi meditasi karena sudah ikut-ikutan bolos dengan nongkrong di warung.

"Kamu tuh, ya. Masa jabatan kamu masih ada setengah tahun lagi. Jangan ninggalin kesan buruk dong, Seka."

"Lagian saya heran deh, Bu. Udah tau kalo saya ini bandel. Tapi masih aja dipercayain jadi ketua OSIS. Padahal saya gak papa kok kalopun diberhentiin secara gak hormat."

Meski sangat bandel, Ibu Sofia mengakui bahwa Abiseka adalah ketua OSIS yang bertanggung jawab dan punya banyak inovasi kreatif untuk meningkatkan program kerja di sekolah.

Selain itu, prestasi yang dibuat oleh Abiseka tidaklah main-main.

Pemenang lomba pidato pembicara terbaik dalam debat berbahasa Inggris se-provinsi, juara 1 nasional atas karya ilmiah bertema kebahasaan, peserta terbaik dalam pelatihan leadership se-Asia Tenggara, soloist terpopuler untuk lomba kesenian nasional dan masih ada beberapa lainnya.

Itulah yang membuat banyak guru dan siswa tetap menyukai Abiseka sebagai ketua OSIS meski tidak bisa dipungkiri bahwa dia tetaplah anak remaja yang juga memiliki keinginan untuk melanggar aturan sangat besar.

"Selama satu minggu ini, Ibu hukum kamu untuk gantiin tugas Pak Akmal buka dan ngunci semua kelas juga bunyiin bel saat harus masuk, istirahat dan pulang. Kalo sampe kamu telat bunyiin belnya, Ibu bakal tambah hukuman kamu. Terhitung waktu pulang hari ini."

"Siap, Bu." Abiseka mengangkat tangannya seperti hormat pada sang guru. "Saya ikutan temen-temen lain lari juga ya, Bu. Kasian mereka dihukum begitu siang-siang panas begini, Bu."

"Terserah kamu aja, Seka."

Dengan senyuman lebar, Abiseka pamit dari ruang BK untuk ikut lari mengelilingi lapangan seperti teman-temannya yang tadi juga melanggar aturan.

***

"Le, anterin gue mencet bel, yok."

Abiseka menyenggol teman sebangku yang juga sahabatnya sejak kecil itu. Gadis itu mendelik sebal.

"Gue masih mau nyatet tugas. Belum kelar. Lagian kek cewek deh lo segala minta di anterin," jawab gadis itu masih menulis.

"Gue juga belum kali, Le. Bisa entaran dilanjutin di rumah. Lagian rangkuman doang." Abiseka masih melancarkan rencananya mengajak sang sahabat menemaninya. "Sekalian entar temenin gue ngunciin semua pintu kelas."

Gadis berambut sebahu dengan pipi chubby itu mendengus kesal sambil mengigit bibir bawahnya menahan emosi.

"Lo yang dihukum terus gue yang harus ikutan repot, gitu?"

Abiseka mengangguk cepat. "Kan lo sahabat gue. Lo juga temen sebangku gue. Dan yang paling penting, Le, gue ini tetangga lo. Kalo lo gak bantuin gue, di mana rasa neighborhood lo selama ini? Social communication skill lo gak ada itu berarti."

"Orang pinter tapi bandel tuh cuma lo deh kayaknya, Bi," sungut gadis itu mulai berhenti menulis. "Jauh-jauh dari gue. Badan lo bauk habis larian di lapangan."

"Makasih banyak lho karena lo tau banget kalo gue bauk gegara larian di lapangan."

Tanpa peduli, Abiseka langsung menutup buku yang dipakai gadis itu untuk menulis dan memasukkan satu persatu ke dalam tas gadis yang sekarang sedang mendengus namun tak bisa melakukan apa-apa.

"Makasih juga karena bersedia menemani sahabat lo yang paling ganteng ini. Jenar Leia Anantari emang cewek ter-dabest dalam hidup gue setelah Mama."

Abiseka tersenyum lebar dan sudah menyandang tas Leia sambil berdiri melihat gadis yang sekarang sudah tidak bisa protes meski dirinya benar-benar dongkol.

Dengan gerakkan kuat, Leia berdiri sampai membuat kursi yang didudukinya terdorong kuat dan menciptakan suara.

"Abiseka sinting!" serunya sambil berderap menuju pintu keluar kelas. "Pokoknya beliin gue bakso habis ini. Gue gak mau tau," gerutu gadis itu di sela langkah kesalnya.

Abiseka tersenyum melihat rambut gadis itu menari karena menapak dengan hentakkan kuat.

"Tungguin gue, Le."

Segera dia menyusul Leia yang sudah menghilang di balik pintu.

Selain karena terinspirasi dari cerita adik tingkat semasa dia sekolah, Mbak Uti juga gak tahan buat upload cerita ini karena visual yang udah Mbak Uti siapin. 😓

Abiseka Aryan 💙

Astaga! Wae nirini wae nirini??😫😫 Gegara nontonin dramanya dia Mbak Uti jadi sangat menginginkan cerita ini yang menjadi nyata. 😰😰 Padahal udah ada list cerita lain yang lama terencana tapi belum bisa direalisasikan. 😓

Maafkeun kalo rada gak jelas, sekali lagi ini cerita teenfiction pertama Mbak Uti. Mohon dukungannya ya, semua. 😍😍

See ya 🙋

Continue Reading

You'll Also Like

2.1M 114K 53
"Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan dengan saudara sendiri...
3.4M 278K 47
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
378K 44.5K 30
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
2.1M 76.5K 44
Jangan jadi pembaca gelap! Seorang santriwati yang terkenal nakal dan bar-barnya ternyata di jodohkan dengan seorang Gus yang suka menghukumya. Gus g...