There You Are

By SweetLadyRose

81.3K 3K 45

Alex Ryder seorang Direktur suatu perusahaan keluarga yang senang menghabiskan waktu luangnya dengan bermain... More

Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27 (Last)

Part 1

10K 223 10
By SweetLadyRose

"Elena!" Suara panggilan ibuku mempercepat gerakanku untuk segera menutup koperku dan segera keluar dari kamar menuju lantai bawah menemui ibuku.

"Kau sudah siap?" Aku menganggukan kepala menjawabnya. Bersama dengan ibuku, Aku berjalan keluar rumah menuju mobil tua milik ayahku.

"Aku sangat ingin melihat apartemenmu, tapi aku harus menyiapkan pesanan karangan bunga untuk acara pernikahan besok" ucap Ibuku. "Aku tak masalah, mama bisa mengunjungiku nanti".

"Baiklah, hati-hati sayang" ucap ibuku memberikan kecupan dipipi dan pelukan singkat sebelum aku masuk kedalam mobil dan melajukan mobil Ayahku yang telah meninggal dunia 5 tahun lalu.

Setelah berpamitan dengan ibuku, mobilpun melaju. Hari ini adalah hari dimana aku akan tinggal sendiri jauh dari ibuku yang sudah 22 tahun ini selalu tinggal bersama.

Setelah mendapatkan gelar sarjanaku tidak lama aku mendapatkan pekerjaan, yang mana 2 hari lagi aku akan mulai bekerja dan dengan uang tabunganku selama bekerja part-time cukup untuk menyewa apartemen. Aku pun memutuskan untuk tinggal sendiri, mencari tempat tinggal yang dekat dengan kantor.

Begitu sampai di apartementku, aku memarkir mobil dekat dengan pintu lobi di basement untuk memudahkanku membawa barang-barang menuju ruang apartemenku.

Dengan membawa koper pertamaku, Aku melangkah masuk menuju lift dan menekan tombol lantai 5 dimana apartemenku berada.

Setelah meletakkan koperku di dekat pintu masuk apartemenku, aku harus kembali mengambil barangku yang lain. Sebelumnya aku melihat keadaan apartemenku, aku beruntung mendapatkan harga setengah untuk penyewaan bulanan. Ruangannya lebih bersih dari yang aku duga, dengan satu kamar tidur, satu kamar mandi, dapur dan ruang tamu yang menyatu dalam ukuran tidak terlalu besar tentunya namun cukup untuk 5 orang lebih berada dalam ruang tamu.

Aku kembali menuju lift, menekan tombolnya dan menunggu pintu untuk terbuka. Saat pintu terbuka aku bersiap untuk masuk, namun langkah kakiku terhenti begitu melihat kedua pasangan yang sedang berciuman didalam lift.

Sang wanita yang membelakangiku mengenakan blouse berwarna biru tua dan rok bahan hitam di atas lutut, rambutnya ikal nan panjang sampai pinggangnya dan pria yang berada dibelakangnya mengenakan jeans beratasan kaos polos berwarna hitam, rambutnya tak teratur, ya karena sang wanita itu menjambak rambut pria yang terbilang tampan itu.

Pria tersebut mengangkat kepalanya memberikan tatapan padaku, matanya berwarna abu-abu sangat tajam menatapku, alisnya terangkat seperti berkata 'apa masalahmu?'.

Aku membeku.

Masih berdiri di depan pintu lift, saat pintu lift akan tertutup lagi barulah aku tersadar dan segera masuk ke dalam lift. Mereka tak berpisah walau ada orang yang melihatnya? Melakukan hal seperti itu didepan orang lain tentu membuat yang melihatnya risih. Mengapa aku harus masuk sekarang dan tidak menunggu lift selanjutnya.

Saat pintu terbuka keduanya berpisah dan aku dengan langkah cepat keluar dari dalam lift.

Aku mengambil beberapa kotak berisi buku dan barang lainnya milikku kemudian kembali ke lift. Saat pintu ingin tertutup aku mendengar suara seorang pria yang berteriak "tunggu!". Aku melihat keluar dan itu adalah pria yang tadi berada didalam lift.

Oh tidak. Aku tak ingin satu lift dengannya lagi. Tanpa berpikir aku ingin menekan tombol untuk menutup pintu lift, namun terlambat saat pria itu sudah datang dan masuk kedalam lift. "Terima kasih" ujarnya. Aku melangkah mundur dan menjauh bersandar pada dinding lift.

Pria tersebut menekan tombol lantai 16.

Lantai 16? Itu adalah sebuah penthouse, yang benar saja pria ini tinggal di lantai 16 dengan penampilan seperti pengangguran yang kerjaannya hanya bercinta.

Tanpa menyadarinya aku memperhatikan pria tersebut, mulai dari kepala hingga ujung kaki. Dia memang tampan, bahkan dari samping pun tampan, memiliki brewok yang tidak terlalu tebal membuatnya terlihat...sexy?.

Wow, apa yang baru saja aku pikirkan. Aku menggelengkan kepala untuk mengeluarkan pikiran itu.

Aku mendengar kekehan dari pria didepanku itu. Apa dia menyadari aku sedang memandanginya?. Tentu saja dia bisa melihatmu dari bayanganmu di pintu lift.

"Dengar, tapi aku tidak bermaksud untuk melihatmu" ucapku. Apa? Ya aku terlihat aneh sekarang untuk apa aku mengatakan itu padanya.

"Aku tidak mengatakan apapun" ujarnya memasukan kedua tangan ke dalam saku dan menoleh kepadaku. Begitu lift terbuka aku segera keluar tanpa mengatakan apapun. Aku dapat membayangkan wajahnya yang menertawaiku sekarang.

Aku segera masuk ke dalam apartemenku dan menguncinya. Tak ingin mengingatnya lagi, aku memulai untuk merapihkan pakaianku untuk dimasukkan ke dalam lemari dan barang lainnya untuk terlihat seperti rumah..rumahku sekarang.

***

Hari pertamaku bekerja tiba, aku datang lebih awal untuk hari pertamaku. Tentunya aku harus mendapatkan kesan yang baik untuk yang lainnya.

Rekan kerja baruku yang aku ingat namanya Rylee, Ia memperkenalkan kantor padaku dan beberapa orang didalamnya.

Setelah beberapa perkenalan dan mendengarkan cerita dari Rylee aku sudah mendapatkan tugas.

Setelah tugas pertama, selanjutnya adalah tugas yang membuatku gugup. Tentu saja ini hari pertamaku dan aku meminta tanda tangan pada direktur.

Aku menaiki lift menuju lantai atas. Dengan membawa berkas yang harus ditandatangani.

Setelah sampai di lantai atas, aku berdiri di depan meja sekretaris direktur. Begitu aku melihatnya, aku teringat dengan wanita yang berada di dalam lift saat hari pertamaku pindah.

"Aku sudah mendapat informasi dari bawah, kau bisa masuk ke dalam" ucap Wanita bernama Natalie.

"Terima kasih" ucapku terkejut karena tak menyangka akan semudah ini. Natalie mengantarkanku masuk ke dalam ruangan dengan dua pintu besar.

Ia mengetuk pintu dan membukakannya untukku saat pria yang berada di dalam menjawabnya.

Aku masuk ke dalam dengan langkah yang hati-hati dan ragu namun pasti?. Pria yang aku ketahui sebagai direktur itu mengangkat kepalanya, beralih dari laptop untuk menatapku.

Apa?

Aku seharusnya sudah mengetahui ini saat melihat Natalie di depan tadi. Jadi mereka direktur dengan sekretarisnya? Berkencan atau semacamnya? Ha! Aku tak pernah menyangka menemui ini dalam kehidupan nyata.

Pria di depanku ini memiliki penampilan yang sangat berbeda dari pertama kali aku menemuinya, rambut coklatnya tertata rapih, ia mengenakan kemeja dengan kancing atas yang tidak ditutup dan lengan yang digulung hingga siku.

Aku menemukan papan nama yang aku yakinkan itu adalah miliknya 'Direktur Alex Ryder'

"Kau hanya berdiri di sana dan melihatku?" Ujarnya menyadarkanku.

"Ya..maksudku tidak, aku..saya datang untuk meminta tanda tangan anda" ucapku memberikan berkas yang aku bawa padanya.

Ia melihatku sebelum melihat berkas. Memandangku rendah, ya, mungkin yang ada dipikirannya adalah aku sebagai perempuan cupu, mengenakan sweater turtleneck, rok selutut dan flat shoes bahkan rambutku tidak seindah rambut sekretarisnya yang ikal dan tergerai melainkan rambut hitam yang dikuncir seperti buntut kuda.

I mean, siapa yang mengenakan blouse dan rok pendek di musim dingin seperti Natalie?.

"Kau staff baru?" Direktur, well, Alex bertanya padaku. Memanggilnya direktur sangat aneh bagiku saat kita bertemu di apartemen lebih tepatnya sebagai tetangga, mungkin?.

"Iya" Jawabku singkat. Itu menjawab pertanyaannya bukan? Tidak perlu panjang.

"Dan 2 hari lalu kau baru saja pindah?" Dia kembali memberikan pertanyaan sambil melihat berkas tanpa menatapku.

"Iya?".

"Kita akan sering bertemu kalau begitu" ujarnya lagi setelah selesai memberi tanda tangan dan mengembalikan berkas padaku, menatapku dengan mata abu-abunya yang begitu tajam. Ia mengangkat bibirnya, dia baru saja tersenyum padaku? Atau menertawaiku?.

"Terima kasih" ucapku setelah itu terburu-buru untuk segera keluar dari ruangan. Apakah pendingin ruangannya mati? Aku merasa sangat panas di dalam.

Setelah keluar dan menutup pintu, aku bersandar sejenak lalu mengeluarkan nafas lega. Natalie menatapku dengan tatapan heran, mendapat tatapannya aku segera bertingkah seperti biasa.

Gagang pintu bergerak dan pintu terbuka membuatku hampir terjatuh kebelakang jika tidak bisa menjaga keseimbanganku.

"Mengapa kau masih di sini?" Tanya Alex menatapku yang terdiam berdiri di depan pintunya. Aku menatap Natalie lalu ke Alex. "Aku ingin mengucapkan selamat siang" ucapku tersenyum paksa mengoceh tak jelas menghilangkan rasa malu, lalu melangkahkan kaki menuju lift, menjauh dari ruangannya.

"Katakan untuk siapkan mobilku, aku akan makan siang diluar" aku mendengar Alex mengatakannya sebelum aku masuk kedalam lift dan turun menuju ruanganku.

Aku duduk di kursiku dan menatap kosong ke layar laptop. "Elena?" Mendengar namaku dipanggil, aku langsung berdiri. "Kau sudah mendapatkan tanda tangannya?" Atasanku bertanya, dan aku pun memberikan berkas yang sudah ditandatangani Alex.

Setelah dia pergi, aku kembali duduk di kursiku.

"Aku juga bereaksi sepertimu saat pertama kali menemuinya" ucap Rylee yang menarik kursinya untuk duduk di sampingku. Pertama kali menemuinya? Aku sudah bertemu dengannya 2 kali, tapi ini pertama kalinya aku melihat dia dengan pakaian rapih.

"Dia tampan dan masih muda bukan? Awalnya aku mengira direktur kita adalah pria tua yang membosankan, tapi ternyata aku sangat beruntung bekerja disini bertemu dengan direktur muda, sexy, hot, tinggi, tampan semuanya." Ujar Rylee dengan antusias menjelaskan Alex. Aku tidak bisa mengatakan tidak dengan pernyataannya.

"Bagaimana dengan kepribadiannya?" Aku bertanya.

"Aku tak dapat mengatakan jika dia baik, tapi aku tau dia memiliki banyak uang" ucap Rylee.

Ya, sangat terlihat jelas dia memiliki banyak uang.

Continue Reading

You'll Also Like

8K 762 126
Tepat di hari bahagia yang akan menjadikan Allura Milena pengantin perempuan yang cantik di pesta pernikahan, Allura justru berakhir di sebuah tempat...
252K 10.5K 26
Menjadi satu-satunya yang tak diinginkan dalam keluarga pernah dirasakan oleh Ify. Mama dan kakaknya sangat membenci Ify tanpa alasan yang jelas. Lal...
5.5M 287K 58
Serina, seorang gadis cantik yang sangat suka dengan pakaian seksi baru lulus sekolah dan akan menjadi aktris terkenal harus pupus karena meninggal o...
4.2M 128K 88
WARNING ⚠ (21+) 🔞 𝑩𝒆𝒓𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒕𝒆𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒘𝒂𝒏𝒊𝒕𝒂 𝒚𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒑𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉 𝒌𝒆 𝒕𝒖𝒃𝒖𝒉 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏 𝒅𝒂𝒏 �...