Don't Call Me Angel《Jaeyong》✔

By acel_kins-

554K 77.2K 14.3K

[Romance] [Mature] [Crime] ❝Don't call me Angel, you can't pay my price.❞ •BXB || YAOI || GAY || HOMO •Jaehy... More

Cast
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20

Part 5

25.4K 4K 455
By acel_kins-


TAEYONG mencoba berjalan tegak di lorong basement yang mengarah ke pintu keluar. Ia ingin segera pulang dan beristirahat, seluruh tubuhnya terasa nyeri, terutama pada bagian luka tembak yang baru saja di tangani oleh Haechan.

Pandangan Taeyong sedikit mengabur, ia kehilangan banyak darah. Organisasi Phoenix kehabisan stok kantung darah karena ada anggota yang terluka di setiap harinya. Taeyong juga tidak ingin merepotkan, ia datang ke sini karena Jaehyun memaksa.

"Aku tidak mengizinkanmu untuk pulang." gumam Jaehyun pelan, ia berjalan di samping Taeyong dan membuka pintu besi mengggunakan id card khusus miliknya.

Keamanan di Phoenix sangatlah ketat. Ada chip yang terpasang di belakang leher setiap anggota agar Chanyeol bisa memantau pekerjaan mereka semua. Pintu berlapis yang di letakan di tempat masuk serta keluar juga tidak bisa tertembus oleh peluru; semua pintu terbuat dari baja yang sangat keras.

Taeyong mendelik. "Aku tidak memiliki keperluan apapun lagi! Kau tidak perlu mengantarku, aku bisa pulang sendiri!"

"Banyak yang mengincarmu di luar. Dengan kondisi seperti sekarang kau tidak bisa melawan mereka semua." Jaehyun menjelaskan, ia membawa Taeyong masuk ke dalam lift dan menekan lantai dua; tempat dimana kamarnya berada, "kau pernah berurusan dengan White Snake?"

"Bukan urusanmu," Taeyong memejamkan mata dan meyenderkan bahu pada besi lift. Tubuhnya terasa begitu lemas, ia belum memakan apapun karena delapan lelaki sialan yang mengincarnya mengagalkan acara makan siang yang sudah ia taruh di list liburan.

White Snake? Taeyong mencoba mengingat nama itu; ia mengigit pipi bagian dalam saat menyadari bahwa White Snake adalah komplotan besar yang memimpin organisasi bawah tanah bagian barat. Ia pernah membunuh tiga agen penting dari White Snake karena itu adalah bagian dari misi. Organisasi ular putih itu bekerja dalam bidang penjualan senjata ilegal, mereka adalah pemasok yang memberikan senjata pada beberapa kelompok penjahat yang terkenal.

Jaehyun mengehela nafas panjang. "Delapan lelaki yang mengejarmu, mereka berasal dari White Snake. Cukup berbahaya berurusan dengan mereka."

Pintu lift terbuka, Jaehyun mengajak Taeyong untuk berjalan di lorong panjang sebelum masuk ke dalam sebuah kamar yang tidak terlalu besar. Hanya ada satu kasur yang di lapisi seprai hitam serta pintu di ujung ruangan yang Taeyong yakini sebagai kamar mandi.


Tidak ada lemari pakaian. Taeyong yakin bila Phoenix memiliki ruangan khusus dimana semua pakaian serta barang-barang lain di simpan. Kamar yang di tunjukan oleh Jaehyun sangat simple, benar-benar hanya untuk tidur.

"Kau bisa tidur di sana, wajahmu pucat. Aku akanㅡ"

"Aku pulang Jung." ujar Taeyong datar dan melengos keluar dari kamar; berjalan kembali menuju lift yang sudah tertutup. Namun dengan cepat Jaehyun menahan pergelangan tangannya, berhasil membuat Taeyong mengerang.

"Kau membutuhkan istirahat Taeyong, sudah kubilang banyak yang mengincarmu di luar sana!" seru Jaehyun kesal. Lelaki cantik di hadapannya sangat keras kepala.

Taeyong menepis tangan Jaehyun dan meringis ketika merasakan sakit pada bahu serta lengan atas. "Aku bisa pulangㅡYA JUNG JAEHYUN!"

Untuk yang kedua kali, Jaehyun mengangkat tubuh Taeyong di bahu dan membawa lelaki cantik itu kembali ke kamar. Ia menaruh Taeyong secara perlahan di atas kasur sebelum duduk di sisi kasur; mengungkung si lelaki bermarga Lee dengan kedua tangan.

"Kenapa kau keras kepala sekali hm? Ingin kucium? Terakhir kegiatan kita terganggu karena temanㅡ" Jaehyun berhenti berbicara ketika Taeyong menggunakan lutut untuk menghantam bagian leher Jaehyun; berhasil membuat si lelaki tampan terbatuk pelan dengan rasa ngilu yang terasa hingga dada.

Rona merah menjalar di pipi Taeyong. Ia menendang perut Jaehyun dengan kencang. "Berhenti berbicara atau aku akan membunuhmu!"

"Itu berlebihan! Ah sial.." bila Taeyong bukanlah seseorang yang sedang Jaehyun incar, mungkin ia akan membalas dengan cara yang lebih parah. Hantaman serta tendangan Taeyong tidak main-main meskipun lelaki cantik itu sedang sakit.

Taeyong mendengus. "Keluar! Kau memaksaku untuk tidur di sini, jadi sekarang kau harus keluar!"

"Ini kamarku Lee Taeyong."

"Say my name with a little respect you asshole!" Taeyong menggertakan gigi sebelum mencoba untuk bangun dan berdiri, "aku pulang."

Jaehyun menggeram kesal. Ia mendorong tubuh Taeyong ke arah kasur; tidak memperdulikan teriakan si lelaki cantik karena lengan serta bahunya terasa nyeri. Jaehyun mencengkram erat rahang Taeyong; menatap bola mata hitam besar milik si lelaki bermarga Lee dengan tatapan jengah.

"Diam di sini, kau benar-benar ingin aku perkosa hm?"

"Fuck you! Lepaskan aku bajingan!" Taeyong memukul tangan Jaehyun dan berbaring dengan nyaman di atas kasur. Ia tidak memiliki tenaga untuk berdebat, namun Jaehyun sangatlah menyebalkan.

"Diamlah disini, aku akan kembali dengan makanan dan obat pereda nyeri."

"Aku tidak perduli."

Jaehyun menundukkan kepala; mencuri kecupan di bibir tipis Taeyong sebelum berjalan keluar dari kamar. Tidak menghiraukan teriakan Taeyong yang memekakkan telinga. Senyum tipis terbit di bibir tebal Jaehyun. Ia sangat senang menjahili lelaki anarkis itu.

***


Lucas dan Mark berada di dapur khsusu seraya menikmati cemilan yang baru saja di buat oleh Baekhyun, keduanya memainkan game online pada ponsel. Sesekali memasukan makanan ke dalam mulut serta mengeluarkan umpatan ketika Jaehyun datang dan menarik ponsel mereka berdua.

"Hyung! Kami akan meraih kemenangan sebentar lagi!" teriak Lucas tidak terima. Mark sudah berdiri; mencoba menggapai ponsel yang Jaehyun angkat tinggi di tangan kirinya.

"Damn!" seru Mark saat Jaehyun menekan tombol home; membuat game yang sedang Lucas dan Mark mainkan keluar begitu saja.

Jaehyun tertawa jahat. "Kalian selalu bermain game, itu berisik."

"Hyung tidak asik!" sungut Mark dan Lucas bersamaan. Keduanya mengambil ponsel yang Jaehyun berikan dan memakan cemilan dengan wajah yang tertekuk kesal.

Jaehyun menatap cemilan yang ada di dekat Lucas serta Mark. "Siapa yang membuat?"

"Baekhyun Hyung."

"Lalu dimana Baekhyun Hyung sekarang?"

"Bersama Chanyeol Hyung." gumam Mark pelan, ia menyeruput jus semangka sebelum kembali memainkan ponsel. Kali ini tidak memainkan game; ia lebih memilih membuka akun sosial media.

Mendengar itu Jaehyun mengangguk. Ia berjalan mendekati lemari es; mengambil sup jamur dan potongan ayam goreng. Semua makanan itu memang sudah di siapkan. Jaehyun memasukan mangkuk sup serta ayam ke dalam microwae; menghangatkan makanan tersebut.

"Kalian mendapat misi untuk besok?" tanya Jaehyun pada Lucas dan Mark; ia menyenderkan pinggul di dekat wastafel.

"Ya, membunuh anggota parlemen. Ada beberapa yang menggunakan uang negara dan polisi tidak bisa menindak lanjuti hal tersebut karena bukti yang kurang, semua bukti seakan sudah di lenyapkan. Mereka juga bekerja sama dengan anggota Yakuza yang memimpin di Korea." jelas Mark yang kini sudah menatap Jaehyun tepat pada mata.

Lucas mengangguk. "Itu benar, semoga saja kami tidak mati."

Jaehyun terkekeh. Walaupun Mark dan Lucas sangat kekanakan, namun keduanya sangat serius bila sudah mendapatkan tugas. Lucas adalah penembak jitu yang handal, sementara Mark bisa bergerak dengan cepat tanpa di ketahui oleh musuh. Mark bisa menghilang di keramaian dan muncul tepat di belakang tubuh musuh; menikam atau menembak secara langsung di kepala.

"Hanya berdua?"

Mark dan Lucas mengangguk. Berdua akan lebih baik karena mereka bisa menyelinap dengan mudah. Misi ini pasti akan cepat terselesaikan.

Lucas berdehem. "Kudengar Hyung membawa Johnny's Angel ke markas?"

"Mark yang memberitahu?"

"Begitulah." jawab Lucas enteng. Sementara Mark hanya mengangkat kedua bahu acuh; ia mengalihkan pandangan ke arah lain.

Jaehyun membuka microwave dan mengeluarkan mangkuk serta piring berisi ayam. "Ya, aku membawanya. Dia terluka, bisakah kau mengambilkan obat pereda nyeri di kotak obat?" pinta Jaehyun pada Lucas yang langsung di turuti oleh lelaki tinggi itu.

"Aku belum memberitahu Chanyeol Hyung dan Baekhyun Hyung." gumam Mark pelan.

"Kau bisa memberitahu mereka. Aku tidak ingin di anggap sebagai pengkhianat." Jaehyun tertawa kecil dan menyiapkan mangkuk serta piring di aras nampan, ia juga menaruh gelas berisi air putih.

Mark mengangguk. "Baiklah."

Tak lama Lucas kembali membawa obat pereda nyeri. Jaehyun mengucapkan terimakasih sebelum beranjak pergi dari sana, ia harus memberikan semua makanan pada Taeyong karena kondisi lelaki cantik itu sangat buruk.

Yah, semoga saja Taeyong masih berada di kamarnya. Walaupun Jaehyun tahu sangat sia-sia melarikan diri karena Taeyong tidak bisa keluar tanpa id card.

Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 135K 57
[SELESAI] "Lo ngomong langsung ke dia?" Medhya mengangguk mantap. "Bilang kalau lo suka sama dia?" Ia mengangguk lagi. "Yang lo maksud itu, Ginan Sat...
183K 17.1K 30
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
320K 37.3K 38
BUKU THE DEVIL CHEF BISA KALIAN BELI DI OFFICIAL PLATFORM @yestoday_publisher ATAU KLIK LINK SHOPEE DI BIO ❤ Tidak ada sentuhan revisi, kata rancu...
377K 31.3K 58
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.