Yes We're Dating!

By rockjin76

3.2K 128 12

Semua personal BTS dating dan bebas membawa pacar ke dorm mereka. Berbagai profesi pacar-pacar mereka dan per... More

Museum
Doctor Baby
Rescue Me
Mole
Lazy Baby Suga
Lazy Suga
Police Baby...
Baby Gamers
My Baby, Part 2
My Baby, Part 1
Chat : Pet Birthday
Pertemuan Pertama
Police baby, Part 2
Police Baby, Part 3
Police Baby, Part 4

Go Back To The Sea

349 10 0
By rockjin76

Kim Namjoon and Caramel

Park Jimin and Sol


Sudah hampir 3 bulan Mel berada dikantor. Ia tidak melakukan aktivitasnya kerja lapangan. karena RM melarangnya.

Dirinya belum merasa tega melepaskan Mel kembali berada diatas kapal laut. Sudah menjadi pekerjaan Mel untuk melakukan penelitian disana.

"Baby...ini sudah 3 bulan aku hanya bekerja di kantor. I miss the sea," rengek Mel pada RM. RM yang sedang duduk dan membacaa buku dikasur cuma melirik dan melanjutkan membaca.

"Kamu tahukan apa yang akan kukatakan?" tanya RM tanpa memandang Mel.

"Uuughh...aku bosan!"

"Kalau bosan besok kita pergi keluar negri, kamu mau kemana?"

"Nooo.. bukan bosan itu!" jawab Mel merengut dan menghempaskan badannya kebantal.

"Jangan siksa aku lagi, aku hanya mau bersamamu setiap saat, dan saat ini aku mau lebih dari disampingmu.." senyum RM melebar dia meloncat tepat keatas Mel yang sedang ngambek.

"Uuugh..berat baby..."

"Akukan ikan paus biru..!"

"Ikan paus tidak punya dimple!"

"But i love nipple..." teriak RM sambil menarik lingerie Mel dan mencari apa yang dia inginkan...

"Hahaha..aahh...hah... Rapper banget sih kamu semua di pas-pasin katanya...!"

Hari itu gagal untuk membujuk RM mengizinkan Mel pergi.


Hari ini ini mereka berkumpul sekedar makan siang bersama didorm. Lalu Mel dan Sol berbincang-bincang dengan seru.

"Mel... i am sorry about you last time. Kita disini semua ikut khawatir terutama RM. Wajahnya ga bisa dilukiskan."

"Ya.. akupun saat itu merasa sudah diujung ajal. Tapi Tuhan berkehendak lain. My man senyelamatkanku ditengah laut. Bagaikan mimpi!"

"Ya RM sangat berani. Mmm.. kapan kamu kembali kelaut untuk meneliti?"

"Sebenarnya ada tugas istimewa 2 minggu lagi untuk pergi ke Alaska. Tapi dari kemarin aku belum mendapatkan izin dari RM."

"Oh ya...tugas apa? Alaska? Sungguh menarik!"

"Ya..Alaska sangat indah dan menantang. Ada project untuk pengamatan burung disana dan mencari sample biota laut."

"Uuhh.. Mel..Can i joint with you to go to Alaska? I feel save if i with you?" tanya Sol.

"Oh sungguh? Kamu mau ikut denganku?

"Kalau tidak menggangu pekerjaanmu. Aku ingin mencari tempat untuk menulis yang indah dan eksotik. Mungkin saja melahirkan karya yang eksotik pula!"

"Oh Sol.... you can come with me. We have a big ship, big room, big kitchen. Like 5 star hotels. But you must to know that may job is danger!"

"Yah aku tahu tempat pekerjaanmu sangat berbahaya. Tapi bahaya itu menantang, dan kita bisa menghadapinya."

"Tapi aku juga belom berhasil mendapatkan izin dari RM. Belum bisa berjanji apa-apa denganmu."

"Bagaimana kalau aku kasih caranya menaklukan RM?"

"Oh...bagaimana?

"Pertama pergilah menikmati kesukaan RM seperti ke museum ataudi studionya menulis lagu. Lalu katakan kau sedih tak bisa sepertinya menikmati dunianya. Sedangkan duniamu adalah laut. Buat ia merasa sedih dan bersalah mengambil duniamu, dengan begitu pasti ia mengizinkan kamu pergi ke laut!"

"Oh..okey akan kucoba! Thanks Sol! Seandainya aku berhasil pergi, bagaimana dengan mu? Bagaimana mengatakannya pada Jimin? Pasti ia menangis!"

"Jangan beritahu Jimin soal ini, biar saja aku katakan aku pergi ke luar negeri untuk world tour promo buku, bukan mereka saja yang world tour bukan? Hehehehe..."

"Tapi pasti ia bisa ngecek ketempat yang kamu sebutkan?"

"Biar saja setibanya aku di Alaska akan aku beritahu yang sebenernya! It's surprize! Hahhahah "

"Jangan bilang juga pada RM jika ini special case, karena kalo special case kondisi palung yang harus aku selami pasti lebih dalam."

"Okey...kita lanjutkan dengan Whatsup ya, nanti mereka curiga kita merencanakan sesuatu."

"Hahahha..." mereka tertawa karena tahu tabiat masing-masing pacar.


Sementara diujung ruangan Jimin memperhatikan kekasihnya dari tadi.

"RM... aku rasa Mel dan Sol merencanakan sesuatu.."

"Mengapa begitu?" RM tak tertarik.

"Dari tadi aku melihat mereka ngobrol dengan asik disana.. sepertinya Sol bilang.."Dooo eeetel Jimin, and Mel say... iiiii tuuu".

"Maksudmu Sol bilang 'don't tell Jimin' dan Mel bilang 'me too' begitu?"

"Yaaaaa...seperti itu!"

"Sejak kapan kau bisa membaca gerak bibir?"

"Sejak barusan! Kita harus siap-siap kalau saja mereka melakukan prank untuk kita!" sahut Jimin serius sambil terus memandang Sol dari jauh.

"Hahaa....Jimin kamu terlalu berlebihan. Biarkan saja kalau mereka mau kasih prank, kita kasih kesempatan mereka untuk merasa menang!"

"Yaaa..yaaa...kasihan kalau kita ga kaget! Hahahaha.."

Malam berikutnya Mel mencoba dengan cara Sol untuk membujuk RM. Mereka pergi kepameran seni bersama V.

"Heey..baby... you look not happy tonight? Ada apa?" tanya RM

"Hmmm... you enjoy your world, aku berusaha untuk enjoy juga. But deep down inside my heart i need you to understand my world. I need my world like you need your music. You need to see the art to fill your sense of music. Me too. I need to reload my energy by see my under world of the sea."

"Mmmmmm...aku tahu kemana kamu mau membawaku berpikir. Okey... aku kasih kamu kesempatan untuk kembali ke duniamu. Aku ga tega kalau tiap hari kamu bersedih kaya gitu karena aku. Kamu terlalu penurut, aku suka. Sekarang kamu boleh kembali keduniamu."

"Ah..really??You let me go to work again?" tanya Mel tak percaya.

"Yes... Tapi ada syaratnya. I will buy the satelite phone. Jadi kamu bisa di jangkau kapan saja."

"Okey..itu bukan hal yang berat, aku malah senang! It's so easy? Apakah kamu serius?"

"You wont the hard way?"

"No..no i choose the easy way!" Thank you baby! I love you deeply!"

"Daaaan... antar dan jemput nanti diatur dengan heli carteran ya!"

"Baby...aku senang kamu antar dan jemput. Tapi bukannya berlebihan ya aku pergi kelokasi dengan heli carteran hanya untukku saja? Itu akan mahal sekali sayang?"

"Memangnya kenapa?"

"Mana ada karyawan yang gitu, gaji aku ga sanggup untuk membayarnya?"

"Ya karena mereka ga ada yang pacaran sama K-Idol. Hehehehe..." senyum RM sombong.

"Uuuughh...jemput ajah ga usah anter, yaa?" jawab Mel menawar

"Okey..aku ngalah."

"Makasih baby..you are the best!"

"Baby.. aku mau tanya..kamu dan Sol sedang merencanakan sebuah prank ya? Soalnya kemaren Jimin bilang kalian ngobrol asik sekali, dan menurut Jimin ia bisa membaca bibir Sol ? Apakah benar?"

"Uuuhhh... tidak kita ga merencanakan prank!" jawa Mel sedikit kaget.

"Ya aku bilang kalao Sol mau ngeprank biar saja. Itu kan lucu jangan di gagalkan,"

"Heehe..iya.." jawab Mel garing.

***

Seminggu sebelum mereka pergi.

"Sol pake caramu ternyata berhasil, kita jadi pergi ke Alaska! Aku sudah dapat izin dari RM. Bagaimana dengan mu?"

"Malam ini aku akan izin semoga dikasih!"

"Okey aku siapkan semua buat keperluan kita, kamu hanya bawa baju dan laptop saja.":

"Okey.... jangan sampai gagal".

***

Malam itu Sol mengabiskan malam bersama Jimin di sebuah Villa.

"Baby....sini dulu aku ada yang mau dibilangin..." panggil Sol dengan manja.

"Ada apa, ga boleh pake baju dulu..."

"Bukan ituu... minggu depan aku mau izin pergi ya?Biasa urusan buku aku.."

"Aaaaaaaaahhhhhhh...." Jimin teriak kesal.

"Kok ah.. sih baby...? Bolehkan?"

"Mmmmmmm.... kalo tanya boleh apa engga jawabnya bisa boleh dan engga...ya kan? Kalau aku bilang engga boleh memangnya kamu mau nurut?"

"Heehehe... asal alasannya bener aku nurut...!"

"Uuuuuugh.... harus berpisah lagi sama kamu... Berapa lama?"

"Cuma 2 minggu!"

"2 minggu dibilamg cumaaa???" teriak Jimin . "Kenapa kalian para cewe suka ga punya perasaan membuat kita para lelaki menahan rindu!!!" teriak Jimin lagi.

"Waktu tour kalian 3 bulan ninggalin kita loh!" Apa kalian mikirin perasaan kita?" tanya Sol balik

"Tapi dipertengahan kamu datang walau cuma sebentar... heheheh..."

"Ya jadi 2 minggu sebentar doong..."

"Ya okey... kapan berangkatnya?"

"Minggu depan.."

"Apaaaaaaa!!?"

"Dari tadi teriak teruus...kaget...!"

"Abis in terlalu mendadak. "

"Enggalah sayang...."

"Okey kalau gitu kita mulai dari sekarang!! Jangan sia-siakan waktu!" teriak Jimin sambil masuk kedalam selimut.

"Hey..kamu mau apaaa?? Aah...Park Jimin!!! Stoop! Sakit baby!!" teriak Sol tak kala Jimin menggigit nipplenya gemas.

"Hahahah...."

"Aaaahhh.... sakiiiit....hahhaa...." Sol menahan sakit ketika Jimin membuat hickkey di buah dadanya.

"Aku mau buat tulisan Jimin di dadamu denga hickey..."

"Enak saja...ga mau..sakit...Bolehnya inisial "J" saja ya..." seru Sol menawar.

"Errrrgh...mmm...." Jimin mulai manyun kalau keinginannya ga di turuti..kalau sudah gitu Sol gemas. "Emangnya mau disitu terus?" tanya Sol nakal dan memasang muka erotis.

"Hey..hey...hey... that's my baby Sol...i like it... Mmmmm..." Jimin langsung menerkam Sol dengan bibir tebalnya.

***

Setelah 3 hari kepergian Mel dan Sol yang mereka rahasiakan, Sol sepertinya lupa menelepon Jimin, hingga Jimin mencarinya.

"Hey Jimiiiinieeee.... matamu bengkak...habis nangis yaaa?" goda RM.

"No...." jawab Jimin cepat. Tapi tak berapa lama iapun menangis lagi..."Huwaaaaaww... Sol sudah 3 hari ga bisa dihubungi...." tangis Jimin pecah.

"Oh..cup cup...cup... Kemana Sol?"

"Urusan bukunya...berpindah tempat terus katanya."

"Thats way aku belikan satelite phone buat Mel biar ga ada alasan dia ga bisa ditelepon ditengah laut!"

"Aku seharusnya membelikan itu untuk Sol!"

"Hihiihi... aku menelepon Mel dulu ya... Jangan menangis lagi baby Jiminiiie..." lalu RM menelepon Mel dihadapan Jimin yang menitikan air mata melihat RM tersenyum bahagia memegang teleponya.

"Halo...halo...who is this? Can i talk to Mel?" tanya RM

"Oh...Mel is taking a shower, sorry aku angkat teleponnya. Ada pesan?" jawab suara seorang perempuan mewakili Mel.

"Sol?" tanya RM heran karen ia mengenal ini suara Sol.

"Oh...uugh..RM? Eeeehhh.... aku bisa jelaskan...Jangan beritahu Jimin. Please..."

Jimin yang sedang bersedih tentu tidak budek, ia mendengar jelas RM menyebut Sol kekasihnya.

"Sol? Give me that phone?" teriak Jimin sambil merebut telepon itu dari RM. "Is that you baby?" tanya Jimin berteriak.

"Yeah ...hallow baby? Aku disini....menemani Mel. Let me explain it to you baby..."

"Oh..Sol you so grounded!!!!" teriak Jimin marah.

"Baby dengar dulu... i need to be here... buat menginspirasi bukuku selanjutnya baby... I wish you were here..."

"Baby...kamu bohong sama aku! Kamu bilang urusan buku, tempatnya pindah-pindah. Aku pikir kamu promo buku di beberapa kota lagi.

"Baby ini emang buat buku aku..aku ga bohong...aku mencari inspirasi yang ga biasa. Aku minta ikut Mel untuk kesini. Dan memamg iya.. kita selalu berpindah tempat, karena kita diatas kapal laut."

"Besok aku jemput dengan heli seperti RM dulu menjemput Mel!"

"No...jangan sayang... aku butuh disini untuk mengalirnya ide-ide aku..."

"Kamu taukan beberapa waktu lalu kapal Mel terbalik karena badai, aku ga tau bagaimana aku bisa menghadapinya kalau itu terjadi sama kamu...aku bisa gila!" teriak Jimin.

"No sayang, kata Mel ini bigger ship. Don't worry sayang... "bujuk Sol mendengar Jimin mulai menangis. "Please don't cry baby..."

"Kenapa kamu ga telepon aku selama 3 hari?" tanya Jimin dengan judes.

"Rencananya hari ini karena aku baru tau kalau Mel punya telepon ini sayang..maaf yaaa.. honey baby..Mel sudah selesai mandi. Biarkan Mel ngomong sama RM dulu ya nanti kita lanjutkan..."

"Okey..." sahut Jimin pelan.

"Hay..baby..maaf aku tadi mandi dulu..."

"Hey, bagaimana ini bisa terjadi? Kamu mengajak Sol kesana? Bukankah disana berbahaya?"

"No..ini aman. Dan kita memakai kapal yang lebih besar. Sol memintanya agar aku mengajaknya. Ia ingin adventure untuk mendapatkan ide untuk bukunya,"

"Ya tapi kalian menyembunyikannya dari kami, itu yang salah sayang... Jimin sangat khawatir."

"Apakah menurutmu jika Sol izin yang sebenarnya Jimin akan memberikan izin?"

"Pastinya tidak!" jawab RM mengalah.

"Katakan pada Jimin disini sangat indah dan cuaca mendukung, dan lautnya bersahabat tidak seperti di laut Arctic."

"Ya nanti akukatakan , sekarang ia sedang menangis."


Tak berapa lama datang lah Jin dan Suga bersama para kekasih mereka.

"Ada apa ini kenapa Jimin menangis?" tanya Jin...

"You know what, why Sol didn't call me...because she with Mel...on ship..at alaska." Jelas Jimin sambil sesegukan dan Jin hyung memeluknya.

"Are you talking to Mel?" tanya Ella kekasih Jin. "Can i talk to her?"

"Oh sure..here" kata RM sambil menyerahkan teleponnya.

"Hay Mel....woooow... you guys having fun with out telling us... ahaaaahhahah..."

"Salam dari aku Ella untuk mereka," kata Sashy.

"O...next time i will take you Ella dan Sashy..." jawab Mel.

"Every body need doctor right?!" gelak Ella.

"Oh..that's it...no more talking...!!" sahut Jin sambil merebut telepon itu dari tangan Ella. Jangan pernah berpikir untuk ikut pergi ketengah laut tanpa bilang aku!"

Your job is a big adventure for me!' Jangan kamu tambah lagi aku harus jantungan!!! Come on...ayo kita masuk kamar..jangan pernah terinspirasi dengan kejadian ini....I must erase your mind now!"omel Jin.

"Hahahhaah...okey bosss" jawab Ella"

"Uuug..boys.. laut itu indah..."sahut Jean tak selesai dan ia langsung ditarik kekamar oleh Hobbie.

"Don't you ever think like that!!! Pekerjaanmu sudah sangat menakutkan untukku, jangan tambah lagi!!" Hobbie langsung membawa Jean masuk kekamar.

"Sashy.. kamu tahukan kesukaanku...hanya berada diatas kasur bersamamu, jangan pernah punya cita-cita yang aneh..." jawab Suga sebelum Sashy berkata apa-apa, bahkan baru saja hendak membuka mulutnya. Ia juga langsung ditarik kedalam kamar oleh Suga.

"I am done talking wit Mel..you can talk with Sol now Jimin," seru RM sambil memberikan telepon satelit itu pada Jimin. "Take your time!"

"Hallow...sayang... aku baik-baik saja.... kasur kami disini besar dan empuk, makanan kami sangat sehat... pemandangannya sungguh indah. Cuaca sangat indah, aku bahkan bisa mencium wangimu dari sini.." goda Sol berusaha tampak bahagia dan menenangkan hati Jimin.

"I dont know what i am trying to say. Aku marah padamu karena ga jujur soal pergi ini. Aku ga akan mengizinkannya!" nada Jimin masih tegang.

I need this baby...kamu harus lihat aku sudah menemukan 5 ide cerita untuk novelku nanti. Baby be strong for me... Jangan marah lagi. Aku tahu aku salah. Kamu boleh menghukumku nanti dirumah," bujuk Sol memelas.

"Aku khawatir kamu kenapa kenapa... aku ga bisa kehilangan mu. Kamu melalaikan izin denganku. Kamu ga meminta izin! Apa arti aku buatmu? Tak cukupkah aku berharga untukmu?" tanya Jimin marah dan setengah menangis. 

Ia mencintai Sol dengan sepenuh hati. Ia takut kehilangan Sol. Ia tahu pacaranya ini sangat mandiri dan keras kepala, Sol juga pekerja keras. Tapi Jimin tetaplah lelaki yang butuh di hargai.

"I love you... dan aku menghargaimu sebagai pacarku. Kamu sangat berharga untukku. Jangan kamu ragukan lagi sayang. Kamu segalanya untukku," rayu Sol.

"Lalu kenapa kamu tega berbuat ini padaku? Kamu berharap kepergianmu tak akan tercium olehku? Dan kamu akan bersandiwara jika kamu ada di Jerman, Australi atau negara lain?" tuduh Jimin.

"Dengarkan aku dulu baby, aku berencana meneleponmu besok, ketika aku sudah penyesuaian dengan kondisi disini. Aku akan bercerita apa saja yang aku kerjakan dan aku rasakan disini. Aku yakin kamu marah dan takut. Tapi aku bisa pastikan aku aman disini."

"Kamu berharap setelah ini aku akan bersikap tenang dan santai? Tahu kalau pacarku berada di tengah laut yang berbahaya? Masih jelas raut wajah RM dimataku betapa ia sedih kehilangan kontak dengan Mel. Hatinya hancur ga tau Mel nasibnya gimana. Dan sekarang aku merasakan apa yang RM rasakan!" tegas Jimin.

"O baby..aku ga tau lagi mau ngomong apa sama kamu..kamu sangat marah sekali.." kata Sol sambil menangis. Apa yang harus aku lakukan untuk membuatmu memaafkanku? Akan aku lakukan..." bujuk Sol.

"Besok aku akan menjemputmu kesana dan kamu pulang denganku!" perintah Jimin.

"No..baby berikan aku waktu untuk disini...aku butuh suasana yang baru. Tolonglah sayang. Aku janji akan menghasilkan cerita yang bagus selama disini."

"Okey...aku ga akan jemput kamu besok. Seperti janjimu 2 minggu saja dan aku jemput kesana bersama RM! Dan aku tetap masih marah dengan mu..." sahut Jimin dengan nada lucu. Sol tahu Jimin mudah sekali luluh jika dirayu.

"Okey sebutkan apa yang harus aku lakukan agar kamu tidak marah dan tidak mengkhawatirkan aku disini?"

"Mmmmm...katakan saja yang akan kamu kerjakan nanti ketika sudah bertemu denganku disini!"

"Oh..okey... Sesampainya kita di Korea...kita akan pergi kesebuah cabin dipinggir danau berdua saja. Cabin yang sederhana dan indah. Menikmati sunrise muncul melalui celah-celah pohon pinus dari dalam selimut yang tebal. Naked!" cerita Sol.

"Lalu makan siang didalam hutan dengan piring di atas perutku. Dan menikmati sunset dipinggir danau hingga hari gelap. Lalu kita berenang naked ke dalam danau yang hangat. Sambil menikmati BBQ dipingggir danau. Menunggu midnight untuk kita....." cerita Sol terputus.

"Stop..stop..stop..jangan lanjutkan lagi.. Aaaaahhh...jangan membuat aku menjemputmu sekarang juga...." rengek Jimin. "Jangan siksa aku dengan ceritamu itu ..." rajuk Jimin manja.

"You ask for it.... Heheheh.. okey...sekarang udah ga marah kan? I am sorry baby. I miss you so much. Jangan khawatirkan aku lagi yaa. I am okey here sayang."

"Okey...." suara Jimin melemah dan sedih. "I miss youuu..." suara Jimin terdengar sangat sedih.

"Don't cry baby...stop crying..."

"Ya ..i am not crying....hiks..." Jimin menahan suaranya.

"I love you so much darling. I miss you. I need you. I can't live without you. Jangan sedih lagi ya. Aku aman disini. I promise! Pinky promise..."

"Yeah..baby... me too.." jawab Jimin singkat.

"Sudah dulu ya teleponnya besok kita berkirim kabar lagi ya sayang..."

"Okey...!" jawab Jimin memelas. "Satu lagi syaratnya...setiap hari kita harus berkabar lewat telepon!"

"Okey.... Bye baby... I love you..." dan Sol menutup teleponnya.

Dan benar saja, setiap hari Jimin menelepon Sol. Yang dibicarakan hanya kata rindu dan khawatir. Sol sangat sabar menghadapi kekasihnya yang cengeng ini. Jimin teramat mencintai Sol.

Dan 2 minggu telah berlalu, RM dan Jimin berencana menjemput mereka dengan Heli. Dengan selamat Heli mendarat diatas kapal besar itu. Jimin langsung berhamburan memeluk Sol yang sudah menunggunya.

"Uuuuuhhh.. baby...." peluk Jimin dan mengangkat badan Sol ke udara. I miss you so much."

"Baby... i miisss you more!" jawab Sol.

"Pantesan kamu betah disini suasanyanya indah sekali. Sayang kita ga bisa lama-lama karena Heli sudah terjadwal.

Sementara RM dan Mel sudah tak terlihat lagi. Mereka berjalan menuju kamar Mel.

"Hay baby...you miss me?" tanya RM sambil melingkarkan tangannya di pinggang Mel yang ramping.

"Mmmmm... let me think?" goda Mel.

"Oh...berani sekali ya kauu..." dan dengan sekali gerakan Mel mendarat dikasur dengan RM diatasnya.

"Aww...baby...kamu besar dan beraat..." teriak Mel.

"Katakan you miss me...!" paksa RM

"No...heheheh!" jawab Mel.

"Give me that lips!" dan RM langsung melumat bibir Mel hingga Mel sulit bernafas."Say it!"

"Sedikit!" jawab Mel menggoda.

"Oh....!!" lalu Rm mencium leher Mel dan membuka kancing kemeja Mel satu persatu dan melepaskannya. Tempat hidung dan bibir RM ternyaman adalah diatara kedua buah dada Mel. 

"I love to breath here. Between your boops. Kamu selalu memberi parfum disini, wanginya bercampur dengan wangi tubuhmu, membuat aku selalu kangen ada disini!" bisik RM.

"Hmmm... I miss your down there!" jawab Mel.

"We don't have much time. Ada heli yang menunggu."

"Baby...let me finish my work. Ada sedikit lagi yang harus diselesaikan. Tadi ada sedikit kendala. Ayo kita keruang kerjaku!" ajak Mel sambil mengancingkan kemejanya.

"Oh..baby..give me one more minute to sense you..." rengek RM sambil digandeng paksa keluar kamar.

"Duduk disini sebentar ya sayang, aku mau bicara dengan mereka," sahut Mel mengajak RM didalam ruangannya.

"Mrs.Mel ada kekurangan pemetaan disini. Kemaren karena sedikit arus menguat, maka diving sedikit lebih cepat. Sementara kita kurang diarea ini. Solusinya harus kamu harus menyelam kearah ini. Sekalian sedikit kearah ini untuk menentukan titik selanjutnya."

"Oh..masalahnya saya harus pulang hari ini, sesuai dengan kontak kerja saya. mumgkim bisa dilakukan dengan bantuan kapal selam kecil dengan kamera. Nanti saya bantu dengan image di komputernya."

"Tapi besok harus kita serahkan. Kalau tidak kita kena pinalty oleh rekan kerja kita."

"Pasti bisa dengan kapal selam, walau hasilnya kurang bagus tapi bisa."

RM memperhatikan kekasihnya yang gusar. Disisi lain pekerjaannya penting, disisi lain ia harus pulang karena telah berjanji denga RM.

"Baby..can i talk to you for a minute?" panggil RM pada Mel.

"Yes baby.."

"Darling, just finish your work, don't you bother me. Take your time. I will wait you at home," kata RM sambil memandang kagum kekasihnya dan membelai rambutnya.

"Kamu tau apa yang kamu katakan? Apakah ini benar?" tanya Mel kaget. "Kamu kesini untuk menjemputkukan?"

"Ya aku ingin menjemputmu untuk pulang sekarang tapi ternyata pekerjaanmu tak semulus rencana. Selesaikan saja, aku masih bisa menunggumu beberapa hari lagi. Cepatlah pulang. Kami ber 3 akan pulang siang ini," kata RM dengan lembut sambil membelai rambut Mel.

"Thank you baby.. kamu sangat pengertian. I will finish it fast! I will get home soon!"

Siang itu hanya RM, Jimin dan Sol yang kembali dengan Heli dan menuju hotel untuk menunggu penerbangan ke Korea.

Continue Reading

You'll Also Like

71.6K 7.3K 23
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
44.5K 7K 38
Rahasia dibalik semuanya
66.5K 6.8K 20
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
431K 4.5K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...