Yes We're Dating!

By rockjin76

3.2K 128 12

Semua personal BTS dating dan bebas membawa pacar ke dorm mereka. Berbagai profesi pacar-pacar mereka dan per... More

Go Back To The Sea
Doctor Baby
Rescue Me
Mole
Lazy Baby Suga
Lazy Suga
Police Baby...
Baby Gamers
My Baby, Part 2
My Baby, Part 1
Chat : Pet Birthday
Pertemuan Pertama
Police baby, Part 2
Police Baby, Part 3
Police Baby, Part 4

Museum

845 22 5
By rockjin76

Kim Namjoon and Melsa


"Mel, this weekend aku mau ajak kamu ke museum favorit aku di pinggir kota. Kamu mau kan? Kamu suka museumkan? Pertama kali aku lihat kamu di museum purbakala dulu, aku langsung jatuh cinta, sepertinya sudah jarang seorang cewe yang suka jalan kemuseum," ujar RM panjang lebar sambil tersenyum manis menatap perempuan yang baru 2 minggu menjadi kekasihnya.

"Eeuuh...RM... I want to tell you something. Aku harap kamu ga kecewa. Aku harus bilang sekarang sebelum semuanya terlanjur jauh. I am not like you think. I am not museum girl like you think off. I don't even like museum. First time we meet at museum is coincident. Cuma kebetulan yang manis. Saat itu aku kesana untuk menemui kurator museum untuk sebuah pekerjaan. Maaf kalau kamu salah sangka seperti ini.. Aku paham kalau kamu kecewa dan aku memang bukan tipe kamu dalam memilih gadis..." kata Mel berusaha jujur.

"Mel... I like you just the way you are. Maybe you are not my type, but is okey. I found something in you that i like. If you not in my world its okey. Just tell me your world, maybe i enjoy being your world. Just let me know that you like around me and not bored. I will change if you want to."

"Hey...you are what you are. You can not change for me. I would't allow it. I like you. Tapi kita harus menghargai kesukaan masing - masing bukan?"

"Aku senang berada disekitarmu. Kamu pintar... kamu ga harus berubah. Aku suka kamu apa adanya," bujuk RM yang memang menyukai senyum dan kepintaran Mel.

"Kita bisa melakukan apa yang kita sukai secara bebas. Aku menghargai duniamu, dan aku ga keberatan untuk itu. Begitu juga nanti denganmu. Kamu harus menghormati duniaku. Dan aku harap kamu tak keberatan dengan pilihanku. And yess i am smart like you 148...hello I am 140. Hihihihih..."gurau Mel dengan imut.

"Mungkin ini saatnya aku melihat dunia yang lain," sahut RM. "Just teach me." kata RM sambil menarik tangan Melsa mendekati dengan dirinya. Tinggi Mel yang hanya sebatas dadanya membuat Mel semakin kecil. Hingga ia harus membungkuk untuk mengecup bibir mungil Mel. "Let me know your world..."bisik RM.

"Aku pemandu wisata untuk toris lokal. Kebanyakan untuk snorkling Ketika kamu bertemu aku di museum itu karena aku akan bekerja sama dengan pihak museum untuk menarik wisatawan ke museum"cerita Mel sambil tetap berada dipelukan RM.

"Oh wow... pekerjaanmu sangat menarik. Andai aku bisa snorkling bersamamu."

"Aku akan mengajakmu menyelam jika kamu ada waktu. Tapi tidak di lepas pantai karena itu sangat berbahaya, butuh izin khusus untuk menyelam di beberapa tempat."

"Wow... pekerjaanmu juga bisa berbahaya."

"Ya kemarin hampir saja aku kehilangan nyawa karena segerombolan hiu datang ke area kami hingga aku tertinggal dibawah. Sampai para hiu pergi. Sementara persediaan udaraku menipis. Jadi aku menahan nafas sekitar 4 menit untuk sampai permukaan. Hahahaa.."

"Baby...its not funny..." kata RM dengan muka tegang dan serius.

"Oh..maaf... maksudku bukan ingin membuatmu takut. Maaf membuatmu khawatir." Tiba-tiba RM menarik Mel dan memeluknya erat.

"Jangan cerita apapun yang membuatku khawatir, aku takut."

"Maaf..maaf.." Mel menyesali cerita yang membuat kekasihnya takut.

***

"Mel... where are you now?"

"Oh..aku sedang menemani turis menyelam dipulau selama 10 hari. Ini hari ke 7."

"Selama itu?"

"Ya... beberapa tamu dari manca negara. Biasalah turis. Menghabiskan waktu di pulau dengan snorkling."

"Oh...it's not to hard...i hope your are have fun."

"Yes we are fun, sambil berjemur di pantai," jawab Mel berbohong.

"Kapan kita bisa bertemu? 3 hari lagi?" tanya RM tak sabar.

"Oh...pekerjaanku berlanjut ternyata aku lupa, mungkin 10 hari lagi kita baru bisa bertemu," lanjut Mel.

"Oh terlalu lamaaa... aku menyusulmu ke pulau saja?" tanya RM.

"Oh jangan... aku tak tentu tempatnya. Sabar ya kita bertemu 10 hari lagi. Aku akan pergi kerumahmu," jawab Mel menahan RM mengunjunginya.

"Okey aku akan sabar. I miss you a lot." ujar RM pelan sambil sedikit bersedih.

***

10 hari berlalu..dan dengan tak sabar RM menunggu di apartemennya. Hari ini Mel berjanji akan datang.

"Mengapa aku tak bisa menghubungi Mel...? Ada apa dengan teleponnya? Bukankah disana sinyalnya bagus? Aku harus mencari tau dimana Mel bekerja. Dimulai dari menghubungi kantor Mel dan bertanya," pikir RM dalam hati dan memulai mencari nomer telepon Mel di halaman internet.

"Hallo benar disini kantor Marine Scuba Diving? Apakah saya bisa berbicara dengan Mel?"

"Dengan siapa saya bicara?"

"Oh saya Namjoon teman Mel."

"Oh ya benar. Mel sedang bertugas. Ada yang bisa saya bantu?"

"Bukankah tugas Mel sudah selesai dalam waktu 3 hari ini?" tanya RM mengkonfirmasi.

"Oh ya benar tapi ternyata ada masalah dengan cuaca hingga terhambat untuk pulang," jawab Bill berbohong, seperti yang dipesankan Mel. "Dan... Mel masih menemani turis di pulau nanti akan saya kabari jika ia sudah pulang," jelas Bill dengan lugas dan berbohong. Mel pernah menitip pesan untuk tidak memberitahukan kemana dan apa pekerjaan yang sebenarnya kepada RM.

"Oh jadi benar ia masih mengantar turis di pulau?" tanya RM lagi.

" Ya benar..." jawab Bill berbohong lagi.

Setelah seminggu kemudian...RM di kejutkan dengan kedatangan Mel di studionya...

"Hay...!" sapa Mel tiba-tiba dihadapan RM...tapi ternyata RM hanya menatap dan kembali menatap komputernya. "Maafkan aku tak menepati janji..." kata Mel merasa bersalah.

"Apa alasanmu untuk tidak menepati janji?" tanya RM gemas.

"Aku terhalang oleh cuaca yang buruk. Komunikasipun terputus. Maaf..."Mel memasang muka yang memelas minta di kasihani.

"Cuaca buruk? Kita berada dinegara yang samakan? Aku tidak merasakannya? Komunikasi terputus? Aku rasa tidak ada satu areapun di Seoul yang tak terjangkau sinyal telepon?" seru RM sedikit kesal dan meninggikan suaranya.

"Maaf teleponku juga terkena air, jadi butuh waktu untuk menelepon." Jawab Mel sekenanya.

"Mmmm ..." gumam RM tak percaya.

"Aku bawa sesuatu...ini aku temukan di laut. Aku harap kamu suka. Karena ini langka. Aku letakan disini. Aku akan pergi, aku ga mau menggangumu. Telepon aku jika kamu sudah tak marah lagi. Maaf..." Selesai meletakan hadiahnya Mel dan keluar dari studio RM. Ia tau kekasihnya marah besar karena ia tak menepati janji. Kepergiannya ke laut Arktik tidak bisa ia katakan. Karena akan membuat RM khawatir.

RM melirik pemberian Mel dan berlari untuk menahan kepergian kekasihnya itu. "Mel..don't go..!" seru RM mengejar Mel.

"Kamu sudah ga marah?" tanya Mel disambut dengan pelukan erat RM.

"Ayo kita kembali kedalam," kata RM sambil menarik tangan Mel. "Mengapa kamu tak terlihat terbakar matahari setelah sekian lama berada di pulau," seru RM melihat wajah dan lengan Seli yang jauh dari terbakar matahari karena berjemur.

"Oh..aku pakai suncream yang baik dan memakai baju selam panjang," kilah Mel.

"Oh..good... walaupun aku akan suka kulit yang coklat terbakar matahari..."bisik RM sambil mencium leher Mel.

"Kamu senang dengan hadiah yang aku berikan?" sahut Mel memecahkan suasana yang tegang baginya.

"Sejujurnya aku belum tau itu apa?" jawab RM

"Itu adalah fosil dari mahluk laut, aku awetkan dengan resin. Dilihat dari bentuknya itu mirip kepiting purba, bukankah kamu suka kepiting? Tapi ini sangat kecil sekali" jelas Mel dengan mata berbinar.

"Oh yaaaa.... itu sunggguh berharga.... akan kubuat menjadi liontin kalung," sahut RM ceria. Disisi lain Mel lega karena kekasihnya sudah tak marah lagi. Dan tatapan RM diakhiri dengan pelukan dan sebuah ciuman melepaskan rindu. Pintu studio harus segera dikunci mencegah anak-anak nakal masuk seperti Jimin yang selalu menggangunya. Kali ini kegiatan studio akan sedikit panjang dan serius.

***

"Baby ... 3 hari lagi aku harus pergi ke Amerika untuk konser dan berada disana selama 5 hari. I am gonna miss you," saut RM memberitahu Mel pada kencan mereka saat itu.

"I will miss you too baby... Be save ya disana. Dan jaga kesehatanmu," kata Mel sambil mengelus lembut pipi RM yang seperti squishy.

"Apa kegiatanmu selama aku pergi? Apakah akan keluar kota juga?" tanya RM.

"Oh ya seperti biasa aku akan menemani turis.. nothing special.." jawab Mel.

"Ketika aku kembali, kamu ada disini kan?" tanya RM sambil mengangkat Mel keatas dadanya.

"Let me check my schedule..wait...." kata Mel mengambil hpnya mencari jadwal kerja minggu depan. "Umm ... aku rasa aku juga akan melakukan trip yang cukup panjang 2 hari lagi aku akan pergi dan kembali dalam 10 hari," jawab Mel membacakan jadwalnya.

"What?? Kenapa pekerjaanmu lebih menyita waktu? Kamu akan pergi kemana? Aku akan menyusul!" teriak RM tak terima, karena ia kehilangan 1 hari bersama Mel sebelom kepergiannya ke Amerika, dan mendapati jadwal Mel lebih panjang darinya.

"Tidak bisa...kamu tidak bisa menyusul karena aku akan berada ditengah laut diatas kapal pesiar, jawab Mel yang sudah punya jawaban.

"Katakan kapal apa, dan aku akan mendarat disana dengan helikopter!" sahut RM geram.

"No..jangan aku ga enak dengan atasan aku.."

"Mengapa sesulit itu? Sewalah sebuah helicopter untuk bisa berangkat dan pulang lebih awal!" lanjut RM.

"No..jangan itu mahal..jangan membuang uang.." sahut Mel gugup. Ia tau kekasihnya dapat berbuat apa saja. Dan uang bukan masalah.

"Tapi bertemu denganmu lebih penting!"

"Please sayang... my baby... aku ga bisa kehilangan pekerjaanku.." pinta Mel memelas.

"Baiklah... kalau begitu selama 2 hari kedepan kita bersama!" seru RM

"Ya... terserah kamu.. I am yours.." bisik Mel mengalihkan perhatian RM dan berharap emosinya segera mereda. Taktiknya disambut dengan pelukan RM yang menenggelamkannya didalam selimut. Sudah seharian mereka ada didalam sana menghabiskan waktu berdua saja.

"Kriing"..suara dering telepon memecah suasana romantis mereka

"Ya hallo?" jawab RM

"RM jangan lupa besok pagi kita ada wawancara radio. Get ready at 8!" kata staff mengingatkan.

"Oh.. apa bisa aku ga ikut? Karena aku kurang enak badan," jawab RM mencari alasan.

"Are you okey? Perlu aku panggilkan dokter?"

"Ga perlu aku hanya butuh istirahat saja."

"Oh oke...it's okey tidak hadir di wawancara radio yang lain bisa mewakilkan untukmu."

"Thank you ..." jawab RM sambil tersenyum nakal pada Mel.

"Hey..kamu berbohong RM...bad boy..!" kata Mel sambil melotot.

"Ya because of you."

"Kring"...kali ini telepon RM berdering karena Jin menelepon..

"Hay RM ... are you sick in love...hehehhehe..." goda Jin yang sudah tau kebohongan RM.

"Sssttt... jangan bilang bilang...please hyung... Mel baru datang dan 2 hari lagi kita akan berpisah karena pekerjaan. This is my only time..." pinta RM pada Jin yang akan menggantikannya nanti.

"Okey take your time.. salam untuk Mel... but you owe me...bye...!"

"Jin hyung tau kalau aku tak sakit dan hanya ingin bersama denganmu. Hehheh..."

"Aku jadi merasa bersalah..."

"Oh no...kamu ga salah kok hati aku yang salah ga bisa menahan rindu." gombal RM sambil kembali mencium Mel tak berhenti.

***

Dihari RM sampai di Amerika ada sedikit waktu luangsebelum konser. Ia pergi ke museum marine biologist yang ada disana.

Sesampainya disana ia dikejutkan dengan penampakan sesosok wanita yang mirip sekali Mel. Dengan pakaian yang resmi keluar dari kantor museum tersebut. Bersama seorang pria yang sangat akrab dengannya.

"Apakah itu Mel, sangat mirip! Tapi tidak dengan bajunya yang sangat formal untuk seorang pemandu wisata," pikir RM dalam hati. "Sebaiknya aku telepon Mel sekarang."

"Hallow...baby..." sapa RM

"Hay..."

"Where are you?"

"Aku lagi mau masuk kapal, sehabis meeting," kata Mel berbohong.

"Are you sure?"

"Yess..why you asking this?" tanya Mel mulai gelisah.

"Aku ga tau mungkin aku terlalu kangen denganmu. Aku melihat orang yang mirip sekali denganmu disini. Aku sedang berada di museum laut di Amerika."

"Oh really..." kata Mel gugup, Karena yang RM lihat memang dirinya. Ia sedang melakukan pra ekpedisi sebelum expedisi yang akan dilakukan selama 3 bulan nanti. "Itu pasti orang lain," jawab Mel cepat, karena ia berada dalam lift turun.

"Tapi sangat mirip denganmu, tapi baju yang ia kenakan tidak seperti keseharianmu. Aku pasti sangat rindu denganmu."

"I miss you too....baby aku harus pergi, I call you back oke?"

"Okey...aku juga baru sampai dan akan tour museum dulu. Okey baby..i miss you."

"I miss you too...jawab Mel. Wah aku harus berhati-hati agar tak bertemu RM secara tak sengaja. Ini sunggu kebetulan yang langka," kata Mel dalam hati.

RM menikmati tour museum yang ia sedang lakukan. Ia senang dengan kehidupan bawah laut. Dan ia senang bisa bercerita banyak dengan Mel tentang lautan yang juga dikuasai oleh Mel.

"Ups...fosil ini seperti yang Mel berikan kepadaku?" tanya RM dalam hati ketika melihat sebuah fosil mirip kepiting purba.

"Sir..can i ask..what is this? I think i have one at my house."

"Oh..this is critcer fosil. We only found in the arctic sea. Because this is rare that only leave in arctic sea. If you have this at your house it mean you diving at arctic sea. Or you only have the replika. You can browsing on google," jelas pemandu wisata.

"Oh thank you..." jawab RM bingung dan heran. Ia lalu membuka foto di hpnya...ia mencari foto fosil yang diberikan oleh Mel, ia yakin kalau ini sama. Dan bukan dari pulau Jeju yang sering didatangi Mel.

***

Setelah konser berlangsung RM memutuskan untuk pulang lebih awal ke Seoul, hatinya gundah karena tak bisa menghubungi Mel. Biasanya ditengah lautpun bisa dijangkau dengan telepon satelit.

Ia menyelidiki beberapa kejanggalan yang ia dapatkan. Ia mulai curiga dengan pekerjaan kekasihnya. Dihari pertama ia sampai Seoul ia mengirim utusan untuk pergi ke pulau mencari Mel, dan tentu saja tak akan pernah ada kapal pesiar yang sedang diving disana.

Dan dengan nama samaran dan suara V ia menyelidiki kantor Mel yang ternyata tak menyediakan jasa layanan diving lokal.

Sekali lagi ia mencocokan fosil yang Mel berikan dengan hasil yang sama seperti yang dikatakan petugas museum di Amerika.

Ia harus memastikan wanita yang dia lihat di museum bersama seorang lelaki adalah Mel.

Dihari dimana ia akan bertemu Mel ia sudah menyiapkan seribu pertanyaan dikepalanya. Mengapa Mel berbohong kepadanya.

***

"Hay Baby..besok aku pulang. Tunggu aku ya.. aku akan ke rumahmu langsung," kata Mel dengan riang.

"Oh okey aku menunggumu dengan tidak sabar," kata RM sedikit menahan rasa penasaran. Ia merekam percakapan terakhirnya dengan Mel. Dan dengan bantuan komputer ia tau Mel meneleponnya dari bandara di Amerika.

Lalu ia melihat daftar kedatangan dari Amerika menuju Seoul. Ia akan memberikan sedikit kejutan.

Keesokan harinya RM sudah berada di bandara ia menempatkan beberapa orang untuk melihat kedatangan dari Amerika. Dan benar saja Mel dengan mudah ia temukan. Mel yang bersama David rekan kerjanya di kantor sedang mendorong trolly barang mereka dengan akrab.

Terlihat beberapa barang mereka saling tertukar.

RM melihat dari kejauhan dengan geram.

Sekeluarnya Mel dari pengambilan bagasi, RM sudah menghadangnya.

"Hay... sekarang pulau Jeju melalui USA?" tanya RM sambil menghentikan trolly Mel.

"Oh RM!" seru Mel kaget. Dan tidak bisa berkata apa-apa.. "David aku pulang sendiri kamu duluan saja..bye..!" dan Davidpun masuk dalam taksi.

"Tinggalkan kopermu semua diurus mereka, kita masuk mobil yang ada disana," kata RM lagi menarik Mel dengan wajah tegangnya..

Sesampai didalam mobil suasana tegang tak bisa dihindarkan.

"Do you want to say something? Ada yang bisa kamu jelaskan?" seru RM sedikit keras.

"Maaf aku ga jujur sama kamu soal pekerjaan aku. Aku bukan ke Jeju Island..." jawab Mel lemas.

"Jalan bersama David lebih penting? Mengapa kamu berbohong?"

"Aku ga mau kamu khawatir dengan pekerjaanku. Terakhir aku bercerita tentang hiu kamu sungguh panik. Aku ga mau itu terjadi lagi."

"Ceritakan pekerjaanmu kemarin..." sahut RM dingin. "And who is David?"

"David teman sekantor aku. Dan soal kepergianku kamu ga akan senang mendengarnya..."

"Fosil itu benar dari arctic sea? Kamu ambil sendiri dari sana?" tanya RM yang sudah curiga.

Ups..Mel lupa ia berkencan dengan seseorang yang pintar. RM pasti dengan mudah mencari tau tentang fosil itu.

"Ii ...iya...." jawab Mel gugup.

"Dan kamu sendiri yang menyelam disana?" tanya RM dengan suara tinggi..

"Ii ...iya..." jawab Mel lagi tak berkutik.

"Jelaskan pekerjaanmu sekarang!"

"I am marine Biologist and a professional ice diver. Dan sekarang bekerja sama dengan USA untuk mengangkat benda bersejarah di laut Arctic, aku sedang mempersiapkan expedisi itu nanti dan berada di laut arctic selama 3 bulan." jelas Mel.

"Apakah resikonya besar?"

"Aku diasuransikan sebesar 10 milyar karena aku satu-satunya yang punya lisensi ice diver, resiko yang begitu besar..." sahut Mel sambil menunduk dan bersuara pelan...

"Whaaatt???!!!!" RM melotot kaget melihat kekasihnya berbohong selama ini. Pekerjaanmu sangat berbahaya!! Dan kamu membohongiku selama ini?? Pemandu wisata snorkeling?!" teriak RM penuh emosi.

"Maaf..aku tau jadinya akan seperti ini.. Aku hanya mencari waktu yang terbaik untuk jujur sama kamu. Aku sangat menyukaimu, aku tak bisa melihat wajahmu sedih atau khawatir. "

"Pasti kamu menganggap aku begitu bodoh dan gampang dibohongi! Apakah kamu menganggap pekerjaanku pekerjaan yang tanpa kerja keras dan resiko? Hingga tidak akan mengerti pekerjaanmu yang sangat berbahaya?"tanya RM kesal.

"Maaf bukan itu yang ada dipikiranku. Aku cuma takut kehilanganmu."

Mereka terdiam sampai di depan rumah Mel dan RM sangat marah hingga menurunkan Mel begitu saja di depan rumahnya.

Mel tau kekasihnya sangat marah karena ia berbohong. Tapi itu karena ia tak mau kehilangan RM yang sangat khawatir dengan pekerjaannya.

Ini pekerjaan yang sudah ia geluti sejak 5 tahun, dan ini cita-citanya sejak kecil menjadi marine biologist sekaligus professional ice diver.

Mungkin pekerjaan ini tak cocok dengan pekerjaan kekasihnya sebagai idol. Ia harus mempersiapkan dirinya kehilangan RM.

Besok ia akan minta maaf dan berpisah baik-baik.

***

Keesokan harinya Mel sudah berada di studio RM untuk meminta maaf. Dan bersiap yang terburuk. Ia harus selesaikan semua ini.

Mel mengetuk pintu studio RM dan membukanya perlahan. Ia melihat RM yang sedang duduk membaca buku di sofa.

Dan Mel hanya berdiri didepan RM dan menunduk tak bisa menatap wajah RM sedikit pun.

"Namjoonie..baby... maafkan aku yang tak jujur dengan pekerjaanku, dan aku berbohong soal kepergianku.

Aku lakukan semua karena tak ingin membuatmu khawatir. Tapi aku sadar aku tak bisa seperti ini terus.

Aku sadar pekerjaanku memang tidak bisa bersanding dengan pekerjaanmu sebagai idol. Pekerjaanku terlalu berbahaya, kasar dan menyita waktu.

Aku tak akan bisa mendampingi dirimu diberbagai acara music dan award, dimana kamu membutuhkan sorang gadis yang manis dan cantik disisimu.

Aku hanya gadis kasar dengan pekerjaan yang kasar pula. Aku tak pantas ada disisimu. Pasti akan membuatmu malu.

Lihat tanganku yang penuh luka tergores karang tak akan cantik menggunakan gelang cartier dan menggenggam tanganmu disebuah acara music.

Rambutku yang merah karena sinar matahari dan kasar karena terlalu sering berada diair asin, tak lembut untuk kamu belai.

Belom lagi sebuah luka panjang di punggungku karena gigitan seekor hiu yang akan tampak bila memakai gaun malam sexy di pesta Gala para idol.

Pekerjaanku mengharuskan aku bepergian keseluruh bagian terdalam dan terdingin dibumi ini.

Aku hanya bermimpi mempunyai seorang kekasih sepertimu. Maafkan aku sekali lagi.

Aku bawakan sebuah kerang yang aku bawa dari laut terdalam yang pernah aku datangi. Agar kamu tau aku mencintaimu begitu dalam," dan Mel meletakan kerang itu diatas meja.

"Maaf hubungan kita tak berjalan sebagaimana mestinya, aku tak bisa menjaga hatimu. Selamat tinggal."

Dan Mel pergi meninggalkan RM yang sedari tadi hanya terdiam memperhatikan dirinya yang terus berbicara dengan menunduk.

Ia tak dapat melihat mata RM yang tajam menatap. Ia merasa kesalahannya sudah terlalu menyakitkan dan ia merasa tak pantas menjadi gadis pendamping seorang mega bintang seperti RM.

Mel membalikan badan meninggalkan RM yang tak berkata apa-apa, ia sedih tapi Mel tau RM marah kepadanya karena kebohongannya.

Ia rela melepaskan RM. Ia tau seorang idol harus mendapatkan gadis seperti princess dan berprofesi sebagai idol atau artis film. Berkulit putih halus dan dengan rambut yang berkilau.

Mel membuka pintu dengan pelan. Dan kemudian pintu itu tertutup lagi dengan keras oleh dorongan RM. Lalu RM memeluknya dari belakang tanpa berkata apa-apa. Lama sekali...

Lalu RM mengunci pintu dan menggendong Mel ke atas sofa dan mencumbunya dengan membara, ia rindu gadisnya.

"I do'nt need idol girl...i just need you.

Pekerjaanmu sungguh keren.. I wish i can do it too.

Coba lihat luka di jari tanganmu sungguh sexy..." bisik RM sambil memasukan jari-jari Mel kedalam mulutnya dan mengemutnya satu persatu seakan ia ingin merasakan goresan itu dengan lidahnya.

"Luka dipunggungmu ini sungguh keren. Harus sering kamu perlihat kepada dunia... gadisku seorang pemberani," bisik RM sambil membuka kancing kemeja Mel satu persatu dan menciumi luka panjang yang ada di bahu sampai punggung.

"Mel ..sorry...i just miss you badly. Ketika tau kamu berbohong aku kecewa. Aku berpikir kamu pergi dengan lelaki lain. Tapi aku salah.

Aku takut kehilanganmu, aku takut resiko pekerjaanmu. Tapi itu salah, aku sungguh egois.

Pekerjaanmu adalah hidupmu. Aku rasa aku bisa menerimanya.

Hidup dan mati bukan urusan kita, kita hanya menjalankan saja.

Maafkan aku, kamu satu-satunya gadis yang aku inginkan. Kembalilah kepadaku.

Aku mau kasih cinta yang sangat dalam sepertimu. Terimakasih buat hadiah ini yang sangat berarti bagiku."

"Oh Namjoonie..i love you so much...." jawab Mel sambil menangis.

"Besok weekend ini kita pergi ya...aku akan sewa sebuah cabin di gunung."

"Sepertinya aku hanya bisa 1 malam saja karena Senin aku harus pergi ke Alaska..." kata Mel pelan sambil menutup mata dan telinganya..

"Apaaaa!!!! No waayy!!! Bagaimana bisa kamu baru saja bertemuku dan sekarang sudah mau pergi lagiii!!!" teriak RM..

"Maaf.. aku mengambil pekerjaan ini karena aku berpikir kita akan berpisah dan aku butuh waktu untuk melupakanmu dan butuh pekerjaan yang akan mengalihkan perasaanku.

Aku pikir ini tepat waktunya," jawab Mel dengan muka yang serba salah dan ketakutan.

"Oh nooo... harusnya kamu menerima pekerjaan setelah tau aku mau berkata apa bukan sebelumnya...kamu bukan peramal...." jawab RM gemas dan ga sabaran.

"Maaf...aku tidak tau kamu akan memaafkan aku setelah kejadian itu."

"Oohh.... okey kita pergi sekarang juga!!! Kita habiskan waktu 2 malam. Ayo..." seru RM menarik Mel keluar menuju mobil.

"Tunggu baby..aku ga bawa baju sama sekali aku harus kerumahku dulu.."

"Tak perlu..lagian kau tak membutuhkan baju disana nanti..." kata RM sambil tersenyum nakal.

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 81.1K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...
122K 8.8K 56
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote
432K 34.6K 65
"ketika perjalanan berlayar mencari perhentian yang tepat telah menemukan dermaga tempatnya berlabuh💫"
40.8K 5.7K 35
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...