BAD BOY - [TERBIT NOVEL✓ BEST...

By Kim_ZikLa

1.3M 37.1K 2.5K

[FOLLOW ME] ~Telah dibaca sebanyak 1juta kali di Wattpad~ Telah terbit novel dan best seller Adult Story prev... More

Part 1
part 2
part 3
part 4
part 5
part 6
part 7
part 8
part 9
part 10
part 11
part 12
part 13
part 14
part 15
part 16
part 17
part 18
part 19
part 20
part 21
part 22
part 23
part 24
part 25
part 27
Bad Boy
Bad Boy Jjk
Bad Boy -Jjk (promotion)

part 26

23K 874 80
By Kim_ZikLa

◻️◻️◻️Happy Reading◻️◻️◻️

Menjalani kehidupan sembunyi-sembunyi memang tidaklah mudah untuk Hyeri. Dia tidak diperbolehkan keluar rumah oleh Seokjin, agar tidak ada yang mengenalinya. Selama berbulan-bulan, Hyeri menjalani hidupnya hanya di dalam rumah. Sesekalinya keluar, dia hanya berada di teras belakang rumah karna rumah Seokjin, memiki pagar yang cukup tinggi dan rapat, hingga kecil kemungkinan orang bisa melihat penampakan wajah Hyeri.

Kebutuhan gizi dicukupi oleh Seokjin. Dokter tampan itu, sangat telaten menjaga danerawat Hyeri yang kehamilannya semakin bertambah bulan, semakin membesar. Seokjin sendiri yang memeriksakan kehamilan Hyeri, bahkan memantau tumbuh kembang calon anak yang tengah dikandung Hyeri.

"Apa kamu merasa bosan? sudah selama 6 bulan kamu hanya berada di dalam rumah."

"Gak apa-apa, dok. Lagi pula ini demi kemananku, bukan?" ujar Hyeri, yang tengah memilah sayuran untuk menu makan malam hari ini. Seperti biasa, Seokjin yang memasak, sedangkan Hyeri hanya membantu pekerjaan ringan saja.

"Aku akan terus menjagamu, sekuat tenagaku!" ujar Seokjin, tersenyum dan membantu Hyeri memilah sayuran.

"Kenapa dokter begitu baik padaku? kita baru kenal, dokter sangat telaten merawatku, memantau kandunganku, bagaimana aku bisa membalas kebaikanmu?" ujar Hyeri, yang matanya berkaca-kaca karna terharu atas pertolongan malaikat tak bersayap Kim Seokjin.

"Aku gak punya siapa-siapa di dunia ini, Hyeri. Maukah kamu jadi adikku? mungkin inilah caraku sebagai kakak yang ingin melindungi adiknya ...!"

"Aku mau, aku selalu berharap dokter adalah kakakku ... sekali lagi terima kasih karna telah menolongku!" air mata menetes membasahi pipi Hyeri. Seokjin kemudian memeluk Hyeri untuk pertama kalinya dan mengusap rambutnya.

"Sudah kewajibanku sebagai dokter untuk menolong, aku hanya berharap bisa melindungimu dari adik tiriku, sekuat tenagaku ...!" ujar Seokjin, kemudian melepas pelukan Hyeri dan mengusap air matanya.

"Hyeri, boleh aku minta sesuatu padamu?"

"Mintalah dok, mintalah apa yang bisa aku berikan ...!"

"Jika luka hatimu sudah sembuh, bolehkah aku minta kamu untuk membuat Jimin berubah?" tanya Seokjin, dengan tatapan penuh harap. Hyeri hanya tertegun, lalu menunduk lemah. Napasnya berat, tatapan sendu dan sedih menyertai dirinya.

"Dok, apa tidak bisa meminta hal lain selain itu? Jimin ... dia sangat sadis padaku!" Hyeri kemudian menangis tersedu-sedu, membayangkan kesadisan yang pernah dialaminya karna Jimin.

"Aku tidak memaksamu, Hyeri. Aku hanya berharap, ada orang yang bisa merubah sikapnya yang sudah membuat banyak orang menderita." Seokjin kemudian mengambil sayuran yang sudah siap untuk di cuci. Hyeri masih terdiam dan melamun, dia masih belum bisa memikirkan apa yang akan terjadi jika dia benar-benar bersama dengan Park Jimin kembali.

.

____________****____________

.

Disela-sela lamunanya, tampak Jeon kecil bergerak aktif di dalam perutnya. Hyeri sontak memegangi perutnya dan tersenyum merasakan pergerakan Jeon junior yang semakin lama, semakin aktif.

"Apa Jeon kecil bergerak? dia pasti sedang menenangkan ibunya yang sedih, kan?" ujar Seokjin tersenyum sumringah, dengan kebahagiaan kecil yang terasa di rumah itu.

"Kita hanya menunggu kontraksi saja ... aku sudah tidak sabar untuk melihat Jeon junior lahir kedunia!" ujar Seokjin, yang ikut membelai lembut perut Hyeri saat ini.

"Tidak terasa, aku sudah 6 bulan lamanya di rumah ini. Sebentar lagi, Jeon kecil akan memberiku gelar sebagai Ibu!" senyum haru Hyeri, diiringi tetesan air mata karna merasakan kesedihan dan kemalangan hidupnya.

"Biarpun dia nanti lahir tanpa Ayah, tapi percayalah Hyeri ... jika aku akan memberinya kasih sayang layaknya Ayah kandung!"

"Aku ingin sekali melahirkan di temani Ayah dan Ibuku, dok. Tapi itu tidak mungkin, karna aku harus bersembunyi bahkan untuk merasakan sinar matahari sekalipun." Kesedihan Hyeri, yang merasakan hidupnya yang sangat miris, bahkan dia tidak bisa bertemu Ayah dan Ibunya, serta Jungkook sebagai Ayah dari bayi yang di kandungnya.

"Kalau begitu, bagaimana jika besok malam kita ke pasar malam?"

"Jangan, dok. Terlalu beresiko!" ujar Hyeri, yang merasa takut dan was-was.

"Pakai masker, topi, kaca mata dan baju yang berbeda dari yang kamu pakai biasanya. Hanya sekali saja, aku gak mau kamu terus bersedih ... biarkan Jeon kecil juga bisa menghirup udara diluar sana!" ujar Seokjin yang mencoba terus meyakinkan Hyeri. Akhirnya Hyeri setuju untuk ajakan keluar rumah, yang lama di dambakannya.

Sementara setelah masak, Hyeri dan Seokjin melanjutkan dengan makan malam bersama.

.

______________****_______________

.

Di satu sisi, Jungkook dan Jimin tak putus harapan terus mencari Hyeri berbulan-bulan lamanya. Kini Hyeri yang sudah hamil 9 bulan, masih dalam pengawasan kedua pria yang mencintainya.

"Harus berapa lama lagi aku mencarimu, Hyeri?" gerutu Jungkook, yang merubuhkan tubuhnya di atas ranjangnya. Pria itu menarik napas panjang karna merasa lelah mencari Hyeri.

Setelah mengetahui jika Hyeri telah pergi dari Jimin, permusuhan kedua saudara ini semakin panas. Kedua pria yang memiliki sikap tempramental ini, bahkan tidak bisa akur walau hanya sekedar berpapasan. Park Jimin, sudah menyebar mata-mata di setiap penjuru kota. Sedangkan Jungkook, meminta pihak kepolisian dan juga beberapa jasa media online televisi dan kabar berita untuk mencari Hyeri. Bisa di bilang, Hyeri bagai aset yang sangat berharga. Karna Jungkook akan menjamin imbalan yang sangat besar bagi yang bisa menemukan Hyeri.

"Tuan, ada informasi yang mungkin bisa membantu ...!" ucap seorang mata-mata Jimin, yang membawa sebuah kabar yang masih belum jelas kebenarannya.

"Apa kamu mau membual lagi? selalu saja bilang kalau ada informasi, tapi hasilnya nihil ... penggal kepala siapapun yang sudah memberi harapan palsu atas kabar Hyeri."

Amarah itu, menggambarkan betara terobsesinya Jimin untuk menemukan Hyeri dengan cara apapun. Kedua pria ini, berlomba-lomba untuk melakukan pencarian Hyeri atas nama cinta.

.

_____________****______________

.

Sementara Hyeri yang tengah hamil besar ini, masih aman dan selamat dijaga oleh Seokjin di kota Gwangceon. Identitas Hyeri di sembunyikan dengan sangat rapi, hingga nyaris tidak ada yang mengenalinya.

"Nikmati pasar malam ini dengan baik ... karna besok kamu akan di kurung lagi di dalam rumah." ujar Seokjin, yang dengan sabar menuntun Hyeri, yang harus berjalan pelan karna kehamilannya yang sudah membesar. Suasana pasar malam yang damai. Lampu-lampu terang, dan hiasan lampu lampion, memanjakan mata siapapun yang memandang. Keramaian semakin terasa, terdapat banyak sekali orang yang berjualan dan suasana terlihat sangat tertib.

Hyeri keluar rumah setelah 6 bulan lamanya, di kurung tanpa bisa menghirup udara bebas. Walau harus memakai masker, baju panjang, topi dan kaca mata untuk antisipasi. Karna berita yang tersebar, sudah pasti membuat banyak orang berusaha keras mencari Hyeri dengan iming-iming imbalan besar dari Jungkook.

"Hyeri, ayo pulang!" ujar Seokjin, yang segera menarik tangan Hyeri, yang sedang memesan kue beras di pasar malam.

"Ada apa dok, aku ingin makan kue beras ... aku sudah lama gak makan itu!" rengek Hyeri, yang masih belum berniat pulang.

"Pulang Hyeri, ada yang mengawasi kita!" ujar Seokjin, yang memaksa menarik tangan Hyeri. Sementara sesorang pria misterius dengan memakai masker hitam, terus mengikuti mereka.

"Dokter, pelan-pelan ... perutku sakit!" ujar Hyeri, yang tiba-tiba merasakan sakit pada perut bagian bawahnya.

"Sakit? oooh ya Tuhan ... jangan bilang kalau kamu mau melahirkan? ini tidak boleh, terlalu sulit dalam situasi begini!" Seokjin seketika panik, dia terus menarik Hyeri menyela keramaian warga yang melihat pasar malam.

"Dok, perutku sakit ... pelan-pelan jalannya, Dok!" rancau Hyeri, yang melepas paksa genggaman tangan Seokjin, untuk memegangi perutnya.

"Hyeri, ini gawat ... kita harus segera pergi. Bukan satu dua orang saja yang mengawasi kita sekarang!"

"Maafkan aku, dok. Aku sudah menyusahkanmu ... tapi rasanya sakit!" ujar Hyeri, yang terus merintih kesakitan.

"Aku akan menggendongmu ... kita pergi kerumah sakit, dan aku akan telpon polisi untuk menjaga keamanan kita!" Dengan segera Seokjin, menggendong Hyeri yang ternyata air ketubannya sudah pecah. Keringat dingin Seokjin menggendong Hyeri yang cukup berat dengan keadaan hamil. Bahkan yang mengikuti keduanya bukan hanya 1 orang sekarang.

"Dokter, aku takut ...!" ucap Hyeri, yang meringis kesakitan saat di gendong Seokjin.

"Tenanglah, aku akan pastikan kamu bisa melahirkan dengan selamat. Kita harus bersembunyi, tapi sepertinya percuma. Kalau begitu, kita cari taxi saja sekarang ...!" Seokjin segera membawa Hyeri yang sudah dalam keadaan lemah tak berdaya menaiki taxi.

Bersambung...

Akan ada ketegangan apa lagi nih di next part? Tetep tungguin yak🤗


Continue Reading

You'll Also Like

51.2K 5.1K 39
🄲🄾🄼🄿🄻🄴🅃🄴🄳 Kim Sohyun gadis yatim piatu yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas itu tidak tahu kalau pria yang selama ini menjadi ke...
41.9K 4.8K 122
WARNING! Mature content "Dia wanita yang sangat menarik."
67.8K 6.1K 40
[COMPLETED] Kejadian yang terjadi 15 tahun lalu membuat Taehyung dan haeri saling terikat dengan janji suci. Pada awalnya memang tidak ada keterta...
912K 75.7K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...