●
●
●
WEAKNESS
Pria itu terdiam, menatap pintu kamar manusia itu kosong. Siapapun tahu, jika pria ini sedang dalam hati yang rapuh. Terlihat dari pipinya yang mulai terbasahi bulir bening tanpa disadarinya sendiri.
Yeosang tentu mendengarnya. Pendengaran Vampire tidak buruk, siapapun tahu. Ketika suara-suara itu mulai terdengar, dan menusuknya secara perlahan namun pasti.
Dimana terdengar suara prianya sedang melakukan malam panasnya dengan sang budak. Yeosang menatap kearah atas. Entahlah. Rasanya sulit menghentikan tangisannya. Namun kakinya tak kunjung beranjak dari sana.
Rasanya sakit sekali.
Ketika kau tahu jika dirimu hanyalah pelampiasan dan opsi dari seorang yang kau jadikan prioritasmu, lalu berpura-pura jika semuanya yang terjadi adalah baik-baik saja.
Siapapun tidak ingin berada di posisi itu. Di zona mereka akan terisi rasa sakit didalam, dan tersampir rasa kosong jika pergi keluar. Dan Yeosang tahu, jika setelah ini akan sulit baginya untuk tetap tersenyum.
Entahlah. Ia harap ia 'kan dapat seseorang yang akan menghapus semua rasanya pada San.
Karna ia tahu, sulit baginya untuk berpura-pura lupa padahal nyatanya kau masih sangat cinta.
Jangan munafik.
Seonghwa melangkahkan tungkainya mengantar pria berkursi roda itu untuk pergi ke kamarnya. Setelahnya ia ber beres-beres dengan beberapa cat akrilik, cat air, dan beberapa pewarna lainnya serta canvas berisi warna yang telah diselesaikan Hongjoong tadi siang.
Pria kecil itu pasti akan mati bosan jika tidak melakukan apapun didalam kamar. Jadilah ia putuskan untuk melukis wajah sang istri disana. Pria tinggi itu menangkap suara isakan.
Asalnya dari kamar penulis bersurai merah muda itu.
Seonghwa memutar kenop pintu kamarnya dan masuk tanpa permisi. Yeosang tidak baik-baik saja ia tahu betul.
Benar tebakannya. Pria kecil itu terduduk dipojok kamar. Bahunya bergetar keras. Ditekuknya kedua lututnya, lalu menumpahkan semua isak tangisnya.
Seonghwa tahu, sekarang bukanlah saatnya bertanya "ada apa?" Jadilah ia putuskan membawa pria kecil itu kedalam pelukannya. "Yeosang? Menangislah. Mama disini." Diusapnya punggung pria kecil itu, berharap jika semuanya akan lebih baik setelah ini.
"Kenapa cinta sesakit ini? Bukankah semua mengatakan bahwa cinta itu perasaan yang indah dan penuh warna? Mengapa mereka berbohong"
Ia tertegun. "Karna...kau tahu jika tidak semua warna itu cerah, 'kan? Hitam, Abu, cokelat, itu warna juga bukan? Mereka tidak hanya membawa kisah klasik percintaan yang memiliki akhir bahagia seperti warna-warna cerah yang kau bayangkan sebagai cinta.
Tapi mereka juga bisa gelap. Dan menggambarkan jika kita sedang ada di fase terbawah, ketika kita merasakan sakit yang ada di dalam kata cinta."
Tbc
Senin, 17 September 2019
Lebih pendek iya :D karna aku disini mau minta pendapat kelen :D
Aku mau buat cerita Yungi iya :D tapi ini belom sampe konflik. Jadilah aku semakin bingung.
Juga aku punya beberapa cerita yang belom di publish. Kira-kira mao yang mana di publish duluan?
1. DELUSI [YUNGI]
GENRE : ANGST, SHORT STORY.
"Tentang Yunho yang cinta sama Mingi yang cuma ada di fantasinya."
2. SHORT [YUNGI]
GENRE: ANGST, SHORT STORY
"Tentang Yunho yang jadi manusia penyakitan, yang hidupnya enggak ada bahagianya sama sekali, terlebih dia ditinggal sama Mingi nikah."
3. AURORA [ATEEZ]
GENRE: HORROR, M/T
"Nyeritain tentang game aurora yang dimainin Ateez, dan buat hidup mereka hancur--bagi yang masih hidup sih."
4. AFTER THE DOOR [ATEEZ]
GENRE: HORROR, M/T
"Nyeritain tentang pintu yang ga boleh dibuka. Dan buat penasaran tentang kenapa ga boleh buka pintu itu. Karna sesuatu yang ditutup, jangan dibuka. Kita gatau dibaliknya apa bagus, atau jelek--lebih jelek dari ekspetasi kita."
Kasih pendapat iya T_T aku udah buat cover nya :D tinggal di pub, tapi lanjutin abis TW udah nyampe ke resolusi, ato konflik lah :D ehh, intinya aku pub, tapi lanjut setelah TW nyampe ke chapter setelah konflik :D begitu iya :D
-Mango