TW. 30 EPILOG

2.5K 279 106
                                    

Awalnya ia hanya mendengar detak jantung. Suara-suara aneh itu kini semakin mengeras. Semuanya benar-benar kacau. Ia tidak tahu, apakah dia sudah mati?

Tubuh yang tadinya ringan itu kembali terasa. Serta luka-luka itu kian memerih. Semuanya gamang. Ia sendiri tidak tahu apa yang sedang terjadi pada dirinya.

Namun perlahan, pria itu kembali mencoba memulihkan ingatannya. Apa yang terjadi barusan? Ia hanya mengingat jika ia berada di tanah lapang bersama Wooyoung.

Lambat laun, diantara suara kacau itu, ia mendengar jelas suara jernih yang memanggil namanya dengan nada memohon.

"Ayo buka matamu...

...San..."

Ia tidak bisa menolak, membuat matanya kembali membuka meski itu sulit. Namun perlahan tapi pasti, ia yakin akan melihat Wooyoung lagi.

[TWILIGHT]

Mingi berjalan menyusuri tanah lapang didekat rumahnya. Pria itu mencari keberadaan vampire tinggi yang sudah menghilang sejak tadi pagi.

"Satu, dua, tiga, empat, lima, kena!" Mingi menajamkan pendengarannya kala terlintas suara lelaki yang bersorak girang. Yunho. Mingi tahu betul Yunho lah pemilik suara tersebut.

Yunho sedang tertawa senang sembari kembali melempar batu ke arah danau. Jika menyusuri tanah lapang itu lebih jauh lagi, maka kau akan menemukan danau.

Dan Mingi juga menemukan Yunho berjongkok ditepi danau sembari melempar batu dan menghitungnya, berapa kali batu itu meloncat?

Mingi menggeleng-geleng. Sungguh. Adiknya sekarat dan ia malah bermain di pinggir danau? Yah, meskipun dia baik-baik saja, namun apakah Yunho tidak cemas sama-sekali?

"Yunho!"

Yunho tidak segera menoleh. Dia masih menghitung batunya yang tengah melompati air. "Sial. Tiga," ucapnya sebelum menatap Mingi.

"Duduklah."

Meski awalnya pria itu kurang setuju, namun pada akhirnya ia menurut dengan duduk di sebelah Yunho. "Kau butuh beristirahat. Kau terlihat buruk dengan wajah lelahmu." Yunho menyisipkan kekehannya diakhir kalimatnya.

Mingi hanya mendengus. "Kau tidak cemas pada adikmu?"

Yunho menggidik. "Wooyoung bersamanya sudah disana. Aku akan kesana beberapa waktu lagi. Lagi pula kemarin semuanya sudah membaik benar?"

Kali ini Mingi mengangguk. Pria itu sudah menunjukan tanda-tanda jika arwah San masih mendiami raganya.

Mingi menatap lawannya sebentar. Yunho terlihat menikmati waktunya sendiri bersama danau. Kerutan yang biasa menghiasi dahinya tidak terlihat sekarang.

Semua kejadian yang terjadi begitu cepat tentu membuatnya sangat lelah. Yunho butuh istirahat dari semua masalahnya barang sebentar.

Namun perlahan, Yunho mendekat, menyenderkan kepalanya di bahu Mingi, sembari memejamkan mata. Ia menikmati waktu mereka berdua tanpa perlu lagi memikirkan masalah-masalah yang belakangan membuatnya seolah nyaris mati.

[Revisi] Twilight || Woosan°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang