Highway To Heaven《Jaeyong》✔

acel_kins- द्वारा

812K 124K 23.3K

[Romance] [ABO] [Cerita sudah di bukukan jadi ada beberapa part yang di hapus!] Walaupun lahir sebagai omega... अधिक

Cast + Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 17
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Pengumuman

Part 16

24K 4.1K 874
acel_kins- द्वारा

JAEHYUN membuka pintu apartemennya dan menggeram pelan saat melihat siapa yang menekan bel apartemen beberapa detik lalu. Ia menyesal membukakan pintu. Lagi pula untuk apa lelaki itu datang ke apartemennya? Mereka sama sekali tidak memiliki urusan.

"Apa?"

"Paman Yunho menyuruhku datang kemari."

"Untuk apa?" tanya Jaehyun seraya menahan pintu; tidak membiarkan lelaki berkulit tan itu untuk masuk ke dalam apartemennya.

"Mengunjungimu. Come on brother, let me in."

"Tidak."

"Ada sesuatu yang harus aku bicarakan." ujar si lelaki berkulit tan seraya melemparkan tatapan memelas pada Jaehyun.

Menghela nafas jengah, Jaehyun akhirnya membuka lebar pintu apartemen dan membiarkan lelaki berkulit tan itu masuk ke dalam. Ia tidak tahu apa yang akan di bicarakan. Namun Jaehyun harap itu hal penting, karena jika tidak, ia benar-benar akan menghabisi sepupunya itu.

Lelaki berkulit tan itu; Kim Mingyu. Masuk ke dalam apartemen Jaehyun dan duduk di sofa yang terletak di ruang tengah. Begitu juga dengan Jaehyun. Keduanya melemparkan tatapan datar satu sama lain. Ada plester luka kecil berwarna putih yang terpasang di hidung Mingyu. Jaehyun membuat tulang hidungnya retak tadi siang.

Ya, mereka berdua adalah sepupu. Mingyu anak dari Adik tiri Yunho; Kim Changmin. Tapi meskipun begitu Jaehyun tidak pernah menganggap jika Mingyu dekat dengannya karena mereka hanya berbicara ketika ada sesuatu yang penting. Sepupu yang merangkap sebagai orang asing.

"Paman Yunho menyuruhku untuk memata-mataimu karena ia penasaran kenapa kau belum membawa Omegamu ke mansion. Jadi, lelaki yang tadi siang itu. Omegamu?" Mingyu membuka pembicaraan. Ia tidak tahu bahwa lelaki cantik yang ia temui tadi siang adalah pasangan Jaehyun karena tidak ada aroma tubuh Jaehyun di sekitar Taeyong.

Mingyu yakin kedua lelaki itu belum melakukan seks karena aroma alami Taeyong masih tercium sangat jelas. Belum tercampur oleh aroma yang lain.

"Ya." Jaehyun menyenderkan punggung pada sofa dan menghela nafas. Ayahnya memang selalu melakukan hal tidak penting seperti memata-matainya! Itu menyebalkan.

Ayolah, Jaehyun sudah besar dan bisa menjalani hidupnya sendiri. Ia tidak membutuhkan perhatian Yunho yang terlalu berlebihan seperti itu. Ini bukan yang pertama. Yunho juga menyewa beberapa orang untuk memata-matainya ketika ia berada di luar negeri. Jaehyun tidak tahu atas dasar apa Yunho melakukan hal itu. Jika hanya untuk mengawasi Jaehyun, tidak mungkin kan?

"Kenapa kau tidak membawanya ke mansion?"

"Nanti."

Mingyu memutarkan bola mata bosan. Ia selalu malas jika sudah berbicara dengan Jaehyun karena lelaki itu selalu menjawab semua pertanyaannya dengan singkat. Sama sekali tidak asik! Padahal Mingyu selalu berharap bila ia bisa dekat dengan Jaehyun. Lelaki bermarga Jung itu satu-satunya sepupu yang ia milikki.

"Maaf soal tadi siang, aku tidak tahu jika lelaki itu Omegamu. Aku hanya bercanda. Kau tahu kan? Wonwoo akan membunuhku jika aku selingkuh." ujar Mingyu seraya mencebikkan bibir.

Tadi siang itu ia memang hanya ingin menggoda Taeyong. Tidak berniat untuk merebut atau sampai menyentuhnya lebih jauh. Tapi sungguh, Taeyong sangat cantik dan aroma tubuhnya begitu memabukkan! Oleh karena itu Mingyu tidak bisa melepaskan pandangan dari Taeyong. Lelaki cantik itu seperti medan magnet; bisa menarik siapapun untuk mendekat karena aroma tubuhnya.

"Ya," Jaehyun menegapkan tubuh. "Kenapa kau memberitahu soal Ayah yang menjadikanmu mata-mata?"

Mendengar itu Mingyu melongo. "Oh! Itu kalimat terpanjang yang pernah kudengar!" serunya senang, tapi sedetik kemudian Mingyu berdehem karena Jaehyun melemparkan tatapan tajam padanya, "hanya ingin. Aku rasa kau tidak nyaman jika aku memata-mataimu."

"Memang. Sebaiknya kau pulang jika sudah tidak ada yang di bicarakan."

"Kalimat terpanjang kedua!" Mingyu menepuk tangan dengan heboh. Ia benar-benar speechless karena selama ini Jaehyun tidak pernah mengatakan kalimat sepanjang itu! Mungkin hanya dua sampai tiga kata.

Jaehyun menggeram pelan. Ia ingin sekali melempar Mingyu karena lelaki itu menganggu! Ini sebabnya Jaehyun tidak mau berurusan dengan Mingyu. Lelaki berkulit tan itu sangat berisik! Jika sedang ada pertemuan keluarga pun Mingyu selalu heboh. Itu menyebalkan.

Mingyu tersenyum lebar. "Baiklah, tidak ada yang ingin kukatakan lagi. Kalau begitu sampai nanti, dan sampaikan salamku pada Omega cantikmu." ia berdiri; merapihkan pakaiannya yang kusut.

"Kau ingin mati?"

"Tentu tidak! Aku hanya bercanda Jung."

Mereka berdua berjalan menuju pintu apartemen. Jaehyun berdiri di ambang pintu; siap untuk menutup benda itu. Sementara Mingyu menatap Jaehyun dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Jung Jaehyun?"

"Apa?"

Dengan cepat Mingyu melesatkan tinju ke arah wajah Jaehyun. Membalas perlakukan lelaki bermarga Jung itu siang tadi. Tapi sedetik kemudian Mingyu berbaring di lantai dingin; berteriak kesakitan. Ke empat tulang jarinya terasa patah!

"OH TUHAN! APAKAH TULANGMU TERBUAT DARI BAJA HAH?!"

Jaehyun terdiam dan mengusap pipinya yang baru saja terkena pukulan. Ia mendengus pelan. Kalimat itu terasa familiar. Lagi pula untuk apa Mingyu memukulnya?

"Bodoh." ujar Jaehyun sebelum menutup pintu. Meninggalkan Mingyu yang masih berguling di lantai seraya memegangi tangan kanan nya. Ia meneriakkan umpatan untuk Jaehyun.


***


Taeyong menatap televisi yang menayangkan kartun favoritnya dengan tatapan datar. Seharusnya ia tidak membukakan pintu untuk Ten dan Johnny yang berkunjung karena saat ini ia merasa kesal. Pasangan itu berpelukan, berciuman dan mengeluarkan kata-kata cinta tepat di sampingnya! Sungguh menjijikan.

"Bisakah kalian berhenti?!" seru Taeyong kesal, ia mengangkat remot yang ada di genggamannya, berniat melemparkan benda itu ke arah Johnny serta Ten.

"Kau iri? Aku bisa memanggil Jaehyun kemariㅡAW!" Johnny mengusap kepalanya yang baru saja terkena lemparan remot dari Taeyong. Ia mengaduh; memeluk Ten dengan erat.

Bibir Ten mengerucut. "Dia memang iblis!" ujarnya pada Johnny.

"Kau ingin ku lempar juga?!"

"Tidak!"

Mood Taeyong benar-benar buruk karena kejadian tadi siang. Jaehyun sangat menyebalkan! Lelaki tampan itu tidak mau meminta maaf pada Rowoon. Belum lagi saat pulang sekolah pun Jaehyun mengabaikannya begitu saja. Tidak mengajak Taeyong untuk pulang bersama. Jadi Taeyong tidak ingin membahas Jaehyun.

Memangnya hanya Jaehyun saja yang bisa seperti itu? Taeyong juga bisa! Ia tidak akan berbicara atau menghampiri Jaehyun sampai lelaki tampan itu mau meminta maaf pada Rowoon. Oh sungguh, sampai sekarang pun Rowoon masih menjauhinya dan selalu lari ketika melihat Taeyong. Itu menggelikan.

Johnny mencebikkan bibir. "Kau mau ikut liburan bersamaku dan Ten? Ayahku juga ikut. Kita akan pergi ke Santorini."

"Tidakㅡ"

"Ayahku memaksamu untuk ikut. Dia merindukanmu." potong Johnny cepat. Karena ia tahu Taeyong pasti akan menolak.

Mendengar itu Taeyong mendengus. Ia tidak bisa menolak jika Paman Yoo sudah seperti itu. Lagi pula sudah hampir dua minggu Taeyong tidak bertemu dengan Paman Yoo. Ia jarang berkunjung ke rumah Johnny karena terlalu sibuk dengan kehidupannya sendiri.

Tapi Taeyong tidak bisa jauh dari Jaehyun. Ia membutuhkan lelaki tampan itu. Jika tidak ada Jaehyun di sekitarnya, Taeyong selalu merasakan sesak pada rongga dada.

"Kapan akan berangkat?"

"Besok."

Kedua bola mata Taeyong melebar. "Kau gila?! Itu terlalu mendadak dan kita harus sekolah!"

Johnny mengangkat bahu acuh. "Sekolah itu milik Ayahku dan dia yang menyuruh kita untuk berlibur."

Bagaimana caranya Taeyong berbicara dengan Jaehyun? Ia sedang tidak ingin berurusan dengan lelaki tampan itu. Taeyong yakin ia tidak akan baik-baik saja jika pergi tanpa Jaehyun.

Ponsel Taeyong yang di letakkan di meja berdering; menampilkan nama Jaehyun pada layar. Well, ia baru saja memikirkan lelaki tampan itu dan kini Jaehyun menghubunginya. Apakah mereka memiliki semacam ikatan batin?

Taeyong mendengus sebelum mengangkat panggilan itu dan berjalan menjauh dari Johnny serta Ten. Ia tidak ingin pasangan sialan itu menganggu. Taeyong menempelkan ponsel di telinga; tidak mengatakan apapun sampai Jaehyun menyapanya.

"Taeyong."

"Hm?"

"Apakah besok kau memiliki acara?" nada suara Jaehyun terdengar jauh lebih lembut, tidak seperti tadi siang.

"Ya." jawab Taeyong datar, ia akan pergi bersama Paman Yoo dan Johnny ke Santorini untuk liburan.

"Kau bisa membatalkannya kan? Aku akan menjemputmu malam ini."

Rahang Taeyong terjatuh begitu saja. Apa-apaan?! Kenapa ajakan ini sangat mendadak?

"Apa maksudmu? Kemana kita akan pergi?"

"I got some things you want to see. Are you coming with me?"

Taeyong mengigit bibir bawah, jika ia pergi bersama Paman Yoo dan Johnny maka ia akan merasakan kosong di rongga dada. Taeyong juga tidak bisa menolak ajakan Jaehyun karena suara lelaki tampan itu sangat halus dan lembut! Benar-benar menghipnotis.

"Aku ada janji lain." gumam Taeyong pelan.

"Just tell all your friend that you're busy. I'll come in fiveteen minutes.

"YA! AKU BELUM MENYETUJUINYA! JAEHYUN?! JAEHYUN?!" Taeyong menatap ponselnya dan mengumpat saat panggilan itu sudah terputus.

Apa-apaan?! Bukankah Jaehyun mengatakan esok hari? Kenapa lelaki tampan itu berangkat sekarang? Atau mungkin Jaehyun akan membawanya menginap di suatu tempat?

Taeyong mengusap wajah frustrasi dan kembali menghampiri Johnny serta Ten. "Kalian pulanglah,"

"Ada apa?" tanya Johnny penasaran.

"Jaehyun akan datang. Dan sepertinya aku tidak bisa ikut liburan bersam kalian ke Santorini, sampaikan permintaan maafku pada Paman Yoo." ujar Taeyong seraya mengacak rambut.

"Jaehyun bisa ikut ke Santorini, kenapa kau tidak mengajaknya?" gumam Ten pelan.

"Kami akan pergi ke tempat lain."

Johnny berdehem pelan sebelum mengangguk. Ia berdiri; mengenggam jemari Ten dengan erat. Johnny tentu mengerti bila Jaehyun serta Taeyong ingin memiliki waktu berdua untuk di habiskan bersama.

"Jadi, kau akan melakukannya malam ini bersama Jaehyun?" tanya Johnny dengan kedua alis yang terangkat.

Kening Taeyong berkerut dalam. "Apa maksudmu?"

"Bercinta?"

"YAA!!" Taeyong segera meraih bantal sofa dan memukuli Johnny secara anarkis.

Oh Tuhan, ia bahkan tidak memikirkan itu sama sekali! Johnny terlalu berlebihan.

Tbc

Yang nyanyi, put your hands up!

I got some things you want to see~ tell all your friends that you're busy~ they know..

पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

127K 15K 31
-END- Jaehyun yang hidupnya hanya menjadi penipu dengan paras yang tampan dan Taeyong yang tertipu akan ketampanannya. Apakah Jaehyun tetap pada pen...
270K 22.6K 39
•Jaeyong area Kisah Jaehyun yang awalnya hanya mempermainkan Taeyong tetapi terjebak dengan mainannya sendiri:) Warn BxB area
4.6K 383 7
[🏳️‍🌈-mengandung lgbt, jangan salpak] - (NoMin) - Maaf kalo ada kesamaan dengan cerita lain, tapi ini ceritanya murni dr otak saya😃. - Jangan lupa...
383K 57.2K 33
❝When we get back to each other and everything about you isn't what it used to be❞ M/M | ANGST | ENEMYHET/SLASH | MATURE Jung Jaehyun, seorang Presdi...