Part 13

25.1K 4.3K 569
                                    

TAEYONG menatap botol kecil berisi pil yang di berikan Johnny lima belas menit lalu. Ia memutuskan untuk tidak pergi ke sekolah karena Taeyong lebih membutuhkan Jaehyun saat ini. Ia tidak bisa menahannya lagi; perasaannya seolah akan meledak jika ia menunggu lebih lama. Pil yang bisa mempercepat heat. Ia melakukan ini untuk Jaehyun.

Untuk sekarang, Taeyong tidak memakai ruangan khusus yang di buat oleh Paman Yoo ketika ia sedang heat. Ia takut jika Jaehyun tidak bisa menghirup aroma tubuhnya jika ia berada di ruangan itu. Walaupun akan sangat berbahaya bila ia berada di ruangan biasa karena itu bisa memancing beberapa Alpha lain datang ke apartemennya.

Menghirup nafas dalam, Taeyong mengambil dua pil dari dalam botol dan menelannya bersamaan dengan air. Ia mengigit bibir bawah sebelum merebahkan tubuh di atas kasur. Menunggu reaksi. Taeyong juga tidak tahu apakah pil itu akan bereaksi atau tidak. Ia hanya perlu menunggu lima sampai sepuluh menit.

Tapi sungguh, Taeyong tidak tahu apa yang harus ia katakan jika Jaehyun berada di hadapannya. Ia seorang pengecut yang munafik. Semua yang ia katakan terkadang tidak sinkron dengan isi hatinya. Taeyong takut bila ia akan melukai Jaehyun lagi dengan kata-katanya.

Kedua kelopak mata Taeyong terpejam, berusaha membayangkan wajah Jaehyun. Lelaki berwajah datar dengan sikap sedingin es. Sejak pertama Jaehyun masuk ke dalam kelas, Taeyong bisa merasakan tarikan kuat antara ia dan Jaehyun. Hanya saja ia terus menerus menyangkal. Belum lagi saat itu heatnya terpacu, walaupun Jaehyun tidak melakukan apapun.

Taeyong menelan air liur dengan kasar saat merasakan rasa panas membakar tubuh bagian dalam. Pil itu bekerja! Ia membuka mata dan menatap ke sekeliling; udara di sekitarnya berubah menjadi panas. Taeyong mengambil remot pendingin ruangan; mengatur suhu hingga 15° celcius. Ia menekuk kaki dan menenggelamkan wajah di lutut. Taeyong akan sekarat jika Jaehyun tidak juga datang.

Rasa panas itu semakin menjadi. Nafas Taeyong terengah. Paha serta bagian belakang tubuhnya terasa basah karena cairan lubrikasi yang mengalir melalui lubang anal nya. Cairan khas Omega. Taeyong menempelkan kepala di kasur dan menyangkat pantat; menungging. Ia membuka celana yang membungkus bagian bawah tubuh; menurunkan kain itu hingga sebatas paha sebelum menekan analnya dengan jari.

Erangan pelan keluar dari mulut. Suhu kamar tidak membantu apapun, rasa panas itu terlalu mendominasi. Biasnya Taeyong akan mengkonsumsi supresan jika heat nya datang. Ia tidak melakukan hal ini. Yang Taeyong butuhkan saat ini adalah sentuhan Jaehyun, bukan supresan.

Air liur menuruni sudut bibir serta dagu ketika Taeyong memasukan satu jari ke dalam lubang anal. Urat kehijauan menonjol di sekitar leher dan dahi. Itu terasa asing namun nikmat secara bersamaan.

Kening Taeyong berkerut dalam saat aroma musk memenuhi indra penciuman. Ia mendesah pelan. Aroma itu tercium semakin kuat, menambah rasa panas di dalam tubuh Taeyong. Ia mendongak; menatap ke arah pintu kamar yang masih tertutup. Taeyong berharap jika Jaehyun akan datang melalui pintu itu.

Cairan lubrikasi terus menerus keluar dari lubang analnya. Jari yang ia masukkan ke dalam sana tidak membantu apapun. Taeyong terjatuh dengan posisi meringkuk. Rintihan pelan keluar dari mulut. Ia benar-benar harus mengkonsumsi supresan. Ini sangat buruk! Taeyong tidak tahu apa yang harus ia lakukan pada tubuhnya.

Suara benda yang di hempaskan dengan sangat keras berhasil membuat Taeyong mendongak. Aroma musk yang ia rindukan tercium semakin kuat; mendominasi. Jaehyun berdiri di ambang pintu dengan nafas terengah serta wajah memerah. Ada jejak darah di sekitar kepalan tangan lelaki tampan itu.

"Jaehyun.. Jaehyun.."

"Apa yang kau lakukan?" Jaehyun berjalan menghampiri Taeyong dan menggeram pelan. Mencoba menahan dorongan untuk tidak memperkosa Taeyong saat ini. Aroma lelaki cantik itu sangat memabukkan, terlalu menggiurkan untuk di tolak.

Highway To Heaven《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang