Part 8

24.1K 4.1K 951
                                    

ADA alasan kenapa Jaehyun memancing Taeyong agar lelaki cantik itu ikut bersamanya menuju kelas kosong di ujung sekolah. Jaehyun tidak merencanakan apapun, bahkan tidak berniat untuk menyentuh Taeyong. Ia hanya penasaran dengan sesuatu. Aroma tubuh Alpha lain tercium di sekitar Taeyong, bukan milik Johnny karena Jaehyun tahu aroma tubuh Johnny. Yang ini wanginya seperti lelehan cokelat.

Bukankah Jaehyun berhak melakukan hal ini? Penasaran terhadap siapa saja yang berhubungan dengan Taeyong, karena mereka berdua terikat. Mungkin hanya Jaehyun yang menyadari hal tersebut karena Taeyong terlihat selalu menolak hal itu; terikat atau sesuatu tentang Mate.

Keduanya masuk ke dalam kelas; terlihat begitu kosong dan berdebu. Tidak ada yang akan menyadari atau melihat mereka karena kelas di sana memang tidak lagi di gunakan.

"Ada apa?" tanya Taeyong malas. Jika tidak penasaran dengan pertanyaan Jaehyun, maka ia lebih memilih untuk pergi ke kelas bersama Johnny.

Jaehyun menatap lurus ke wajah Taeyong. "Apa ada yang menyentuhmu semalam?"

Kening Taeyong berkerut dalam. Tunggu, apa Jaehyun mengetahui sesuatu tentang Rowoon dan apa yang terjadi semalam? Yah Rowoon emang sempat menyentuhnya; di bahu serta tangan. Bukan sesuatu yang penting dan tidak termasuk area intim. Namun kenapa Jaehyun bisa tahu?

"Jika ada, bukan urusanmu." ujar Taeyong acuh, ia memasukan kedua tangan pada kantung celana.

Memang bukan urusan Jaehyun kan? Jika Rowoon menyentuhnya pun itu menjadi urusan Taeyong sendiri. Kenapa juga Jaehyun ingin tahu? Well, Taeyong merasa kecewa, ia pikir Jaehyun akan menanyakan sesuatu yang lebih penting. Tapi ternyata hanya pertanyaan sampah.

Rahang Jaehyun mengeras. "Siapa?"

"Apa urusanmu?"

"Siapa, Taeyong?" nada suara Jaehyun terdengar lebih berat dari sebelumnya. Aura yang di keluarkan oleh lelaki tampan itu sangat mengerikan.

Wajar jika Jaehyun marah, ia tidak akan mentolerir seseorang yang sudah menyentuh Taeyong. Karena lelaki cantik itu miliknya!

Taeyong mendengus dan menatap nyalang ke arah Jaehyun. "Kenapa kau ingin tahu huh? Menyebalkan sekali."

Kedua tangan Jaehyun terkepal. Ia menghirup nafas panjang untuk menahan emosi yang mungkin akan meluap kapan saja. Jaehyun tidak bisa kehilangan kendali di hadapan Taeyong, ia tidak mau melukai lelaki cantik itu. Jaehyun hanya ingin tahu siapa yang menyentuh Taeyong, dan kenapa.

"Katakan saja."

"Kenapa?" tanya Taeyong lagi, tentu saja ia penasaran! Jaehyun tidak berhak mengetahui apapun yang terjadi padanya. Lagi pula semalam Rowoon hanya kehilangan kendali, lelaki tinggi itu tidak bermaksud serius.

"Karena kau milikku." kalimat bernada datar itu akhirnya keluar dari bibir tebal Jaehyun, ia melemparkan tatapan tajam ke arah Taeyong yang kini mengangkat satu alis.

Taeyong sedikit terkejut, tentu saja. Namun kemudian ia tertawa geli. Oh sungguh, itu sangat menggelikan! Sejak kapan Taeyong menjadi milik Jaehyun? Lelaki tampan itu pasti sedang berhalusinasi.

"Aku bukan milik siapapun, Jung Jaehyun." ujar Taeyong setelah menyelesaikan tawa gelinya. Ia menggeleng dan menatap remeh ke arah Jaehyun yang menggertakan gigi.

"Siapa?" tanya Jaehyun untuk yang kesekian kali, menggunakan Alpha tone yang bersifat mutlak.

"Rowoon." mata Taeyong melebar saat mulutnya mengucapkan nama itu secara spontan. Ia merutuki dirinya sendiri dan menggeram pelan saat menyadari bahwa ia tidak akan pernah bisa menyembunyikan sesuatu jika Jaehyun sudah menggunakan Alpha tone seperti ini.

Highway To Heaven《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang