Highway To Heaven《Jaeyong》✔

By acel_kins-

809K 124K 23.3K

[Romance] [ABO] [Cerita sudah di bukukan jadi ada beberapa part yang di hapus!] Walaupun lahir sebagai omega... More

Cast + Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Pengumuman

Part 7

24.2K 4.2K 576
By acel_kins-

PADAHAL baru sehari Taeyong tidak pulang ke apartemen, tapi ia merasa sangat merindukan tempat tinggalnya itu. Taeyong tidak akan pernah berurusan dengan lelaki bernama Jung Jaehyun itu lagi! Ia merasa ada sesuatu yang aneh dengan Jaehyun. Aroma tubuh, Alpha tone, dan segalanya tentang Jaehyun terkesan janggal. Apalagi ketika Taeyong melayangkan tinju pada wajah lelaki tampan itu hingga tulang tangannya terasa begitu sakit.

Taeyong membaringkan tubuh di atas kasur dan memejamkan mata. Sekelebat bayangan tentang malam dimana ia kehilangan kendali akibat feromon yang di keluarkan oleh Jaehyun memenuhi kepala; mengakibatkan nafas Taeyong tersenggal. Ia membuka kelopak mata dan memutuskan untuk pergi ke dapur.

Bahkan mengingat tatapan mata serta betapa harum feromon milik lelaki tampan itu saja bisa membuat seluruh syaraf di kepalanya berhenti bekerja. Jika sudah menyangkut Jaehyun, Taeyong merasa bahwa dirinya bertransformasi menjadi jalang haus sentuhan dan itu mengerikan.

Membuka lemari es, Taeyong mengeluarkan botol air mineral dan meneguknya rakus. Ia menghirup nafas dalam sebelum menyenderkan pinggul di meja. Akhir-akhir ini ia selalu berurusan dengan Jaehyun, seolah mereka berdua memang di takdirkan untuk bertemu.

Yah, Taeyong pernah membaca satu buku yang membahas tentang ikatan takdir. Namun ia tidak mempercayai hal tersebut karena terlalu klise. Ayolah, mana bisa mencintai seseorang yang baru di temui begitu saja dengan alasan ikatan takdir atau bisa di sebut sebagai mate? Walaupun belakangan ini Taeyong merasa ada sesuatu yang aneh dengan hati, pikiran serta tubuhnya.

Jung Jaehyun, lelaki itu selalu menarik Taeyong untuk mendekat. Suara, tatapan mata, hembusan nafas, helaian rambut, serta aroma musk yang di keluarkan Jaehyun berhasil membuat Taeyong merasa bahwa hidupnya mungkin akan berubah dalam sekejap.

Jujur, Taeyong belum pernah memikirkan sesuatu tentang pasangan hidup atau bagaimana ia akan menjalani kehidupan dalam beberapa tahun ke depan. Bahkan ia tidak pernah membayangkan bahwa ia akan memiliki anak. Itu terlalu mengerikan! Taeyong ingin hidup sendiri, tanpa siapapun yang bisa melukainya.

Pasangan hidup. Ibu dan Ayahnya merupakan pasangan. Namun sang Ayah terus menerus menyiksa dan menyakiti Ibunya. Jadi Taeyong tidak akan mempercayai sesuatu tentang takdir atau apapun itu.

Takdir adalah rasa sakit dan sesuatu yang tidak bisa di tolak meskipun mencoba sekuat tenaga. Tapi takdir juga bisa di artikan sebagai kebahagiaan. Itu jika Taeyong menemukan seseorang yang tepat untuk menemani hari-harinya. Namun, ia belum berani membuka hati untuk siapapun. Bagian itu tertutup dengan rapat karena Taeyong terlalu takut.

Bel apartemen yang berbunyi berhasil menghancurkan lamunan Taeyong. Ia menaruh botol di atas meja sebelum berjalan mendekat ke arah pintu dan membuka benda itu tanpa melihat siapa yang datang dari intercom.

"Uh hai! Aku baru pindah ke apartemen yang ada di sebelah dan membutuhkan staples. Apa kau punya? Namaku Rowoon!" ujar seorang laki-laki tinggi dengan kulit sedikit cokelat, iris hitamnya menatap lurus ke arah Taeyong.

"Sebentar," gumam Taeyong pelan. Ia menutup pintu dan masuk ke dalam kamar; mengambil dua staples lalu kembali membuka pintu, memberikan staples tersebut ke arah Rowoon. "Ini."

Rowoon tersenyum. "Terimakasih! Siapa namamu, jika boleh tahu."

"Taeyong."

"Ah Taeyong. Kau seorang Omega?"

Tidak ada jawaban yang keluar dari bibir Taeyong. Ia tidak pernah suka jika seseorang mengatakan hal tersebut. Bukankah pernah Taeyong katakan bahwa ia membenci Omega? Ia juga membenci dirinya sendiri. Taeyong memberikan tatapan datar pada Rowoon; sama sekali tidak tertarik.

Rowoon menggaruk tengkuk dengan canggung. "Aku Alpha, dan aromamu tercium jelas. Sekali lagi terimakasih staples nya!"

Karena tidak ada sesuatu yang harus di bicarakan lagi, akhirnya Taeyong menutup pintu. Ia memutarkan bola mata malas. Satu Alpha lagi yang mungkin akan merepotkan. Taeyong terlalu malas berurusan dengan para Alpha. Kebanyakan di antara mereka hanya memanfaatkan kelemahan para Omega, itu menjijikan.

.
.

Tubuh Taeyong tersentak saat mendengar suara gaduh dari luar apartemen. Ia menatap jam yang menggantung di dinding, pukul sembilan malam. Taeyong tertidur di sofa ruang tamu, film yang ia tonton sangat seru dan tanpa sadar Taeyong memejamkan mata.

Suara gaduh dari luar apartemen semakin terdengar. Mau tak mau Taeyong beranjak dan mengusap wajah, lalu membuka pintu apartemen. Taeyong terdorong ke belakang saat seseorang menghantam tubuhnya dengan kuat. Pupil mata Taeyong melebar ketika menyadari bahwa itu adalah tetangga barunya; Rowoon. Keadaan Rowoon cukup berantakan, dengan keringat yang membasahi seluruh tubuh dan nafas yang memburu.

Itu seperti Rut. Jika Omega mengalami Heat, maka Alpha juga memiliki sesuatu seperti itu dan di sebut sebagai Rut.

"Aromamu sangat kuat, aku tidak bisa menahannya." gumam Rowoon pelan dengan iris hitam yang sudah berkabut, ia masuk ke dalam apartemen Taeyong dan mendorong si lelaki cantik hingga punggung Taeyong menabrak dinding.

Nah, sudah Taeyong bilang jika ini akan merepotkan. Aroma tubuh Rowoon tercium cukup jelas; Cokelat. Namun tidak sekuat milik Jaehyun dan Taeyong tidak bereaksi terhadap aroma itu.

"Menjauhlah," ujar Taeyong malas sembari mendorong dada Rowoon dengan kuat hingga si lelaki tinggi mundur beberapa langkah ke arah belakang.

Gigi Rowoon terkatup, ia tidak pernah menyukai penolakan. "Jangan menolakku,"

Tenggorokan Taeyong terasa kering untuk beberapa saat ketika mendengar Alpha tone itu tapi sedetik kemudian ia tertawa. "Tidak bekerja, jadi sebaiknya kau keluar sebelum aku menendang selangkanganmu!"

Rowoon sudah benar-benar kehilangan kendali, tubuhnya terasa begitu panas, ia membutuhkan sesuatu untuk menghilangkan rasa panas itu. "Berlutut, Taeyong."

Kedua kaki Taeyong bergetar hebat, ia mencoba menahan diri untuk tidak berlutut. Taeyong mengepalkan kedua tangan dan menggeram, ia sudah meminta secara baik-baik pada Rowoon agar keluar dari apartemennya. Namun lelaki itu tidak mendengarkan, jadi jangan salahkan Taeyong jika ia menggunakan kekerasan.

"Itu tidak berguna sialan!" Taeyong mendorong dada Rowoon dengan kuat hingga si lelaki tinggi berada di ambang pintu apartemennya, "penganggu, menjijikan!" seru Taeyong seraya menendang selangkan Rowoon dan menutup pintu. Teriakan Rowoon bergema di sepanjang lorong apartemen dan Taeyong sama sekali tidak perduli.

"Benar-benar merepotkan." gumam Taeyong sebelum masuk ke dalam kamar. Ia harus melanjutkan tidur karena besok masih harus berangkat ke sekolah.

Tapi sungguh, Taeyong sudah membuktikannya bukan? Ia bisa menahan diri jika mencium feromon Alpha lain, bahkan Alpha tone mereka tidak bisa membuatnya menurut begitu saja. Namun kenapa Jaehyun selalu membuatnya lemah?

***

Johnny menatap Ten yang tidak mau keluar dari dalam mobil. Padahal ia sudah mengantarkan lelaki cantik itu sampai di depan gerbang sekolah. Bibir Ten mencebik; ia menoleh ke arah Johnny dan memasang puppy eyes.

"Aku masih ingin bersamamu~"

"Kau harus sekolah." Johnny tertawa geli, ia mengusap kepala Ten dan memberikan kecupan lembut di bibir si lelaki cantik.


Ten merenggut, ia benci dengan fakta bahwa mereka berdua tidak bersekolah di tempat yang sama. Sungguh, setiap detik, yang Ten inginkan hanyalah berada di dekat Johnny. Ia membutuhkan lelaki tinggi itu di sisinya.

"Aku akan pindah sekolah saja kalau begitu." Ten menarik leher Johnny dan memeluknya erat; menelusupkan wajah di ceruk leher si lelaki tinggi. Aroma tubuh Johnny terlalu memabukkan.


Tawa Johnny meledak, ia menangkup pipi Ten. "Jangan, hanya sebentar lagi dan kita berdua akan lulus. Sudah sana keluar, aku hampir telat."

"Baiklah," Ten melepaskan tangannya dari leher Johnny. "Aku mencintaimu John." ia menempelkan bibir di atas bibir Johnny.

Johnny tersenyum dan melumat lembut bibir Ten. "Aku juga mencintaimu sayang. Pulang sekolah nanti aku jemput ya?"

"Uhm, see you!" Ten membuka pintu mobil; keluar dari dalam sana dan masuk ke dalam sekolah. Meninggalkan Johnny yang masih memasang senyum lebar.

Oh sungguh, Johnny sangat mencintai Ten.

Merasa harus segera berangkat, Johnny kembali melajukan mobil menuju sekolah. Kemarin perasaan nya benar-benar buruk karena ia tidak mendapatkan jawaban apapun dari Jaehyun dan Taeyong. Johnny yakin bahwa kedua lelaki itu menyembunyikan sesuatu!

Walaupun sampai sekarang Taeyong masih belum terjamah dan Johnny juga belum menghirup aroma Alpha lain di tubuh Taeyong. Namun ia rasa, cepat atau lambat Taeyong pasti akan jatuh ke dalam pelukan seseorang. Entah itu Jaehyun, atau orang lain.

Johnny benar-benar tidak merasa keberatan. Hanya saja ia harus memastikan sesuatu terlebih dahulu, ia ingin Taeyong mendapatkan kebahagiaan, bukan rasa sakit.


Menghela nafas, Johnny memasukan mobil ke area parkir di sekolahnya. Jarak sekolah Ten memang tidak terlalu jauh; mungkin sepuluh menit jika menggunakan kendaraan.

Mata Johnny menyipit saat melihat Taeyong turun dari dalam mobil; lelaki cantik itu membawa kendaraan. Yah, salah Johnny yang tidak menjemput Taeyong karena masih merasa kesal.


"Taeyong!" ia keluar dari dalam mobil dan menghampiri Taeyong yang kini terlihat acuh.

Taeyong berjalan masuk ke dalam gedung sekolah dengan Johnny di sampingnya. Tadi pagi ia bertemu Rowoon dan lelaki tinggi itu meminta maaf; bahkan memohon seraya berlutut di hadapan Taeyong. Hanya saja Taeyong tidak menanggapi hal tersebut. Ia lebih memilih untuk membiarkan Rowoon, walaupun semalam tidak ada apapun yang terjadi.

Hidung Taeyong mengkerut saat menghirup aroma tubuh Jaehyun. Ia berhenti berjalan; menoleh ke samping dan menemukan Jaehyun yang sedang menatapnya dari taman sekolah. Lelaki tampan itu terlihat santai, namun tatapan matanya benar-benar tajam. Seolah bisa menguliti Taeyong kapan saja.


"Taeyong, ayo ke kelas." Johnny menatap heran ke arah Taeyong yang melamun, ia mengikuti arah pandang Taeyong dan mendengus saat menemukan Jaehyun.

"John, kau duluan saja."

"Hei, ada apa?"

"Duluan saja." gumam Taeyong sebelum berjalan menghampiri Jaehyun. Ia rasa, Jaehyun memiliki sesuatu untuk di katakan. Terlihat jelas dari gelagat lelaki tampan itu.

Johnny memasang raut wajah 'what the fuck' ia menatap tak percaya pada Taeyong yang kini sudah menghilang dari taman. Entah Jaehyun membawa sepupunya itu kemana. Sudah Johnny katakan bahwa ada sesuatu di antara kedua lelaki itu!

Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

374K 58.9K 13
Jung Jaehyun hanya tidak tahu bagaimana kehidupan menjadi seorang koki di kapal pesiar. •BxB •Jaehyun x Taeyong •Mature content 🔞 •acel_kins •Don't...
113K 11.5K 34
MEMBACA INI HARUS MEMBACA SEASON AWAL JUST BE YOUR SELF... " sebuah cinta tidak memandang apa dan siapa yang kamu cintai"
224K 34.3K 35
❝I will always protect you, no matter if i have to lose my life❞ M/M | ANGST | VIOLENCE | MATURE Jung Jaehyun, detektif handal yang membantu seorang...
9.8K 590 5
oneshot/twoshot nya woosan atau lebih tepat nya short story. Ga di anjurin buat yang masih di bawah umur (polos) karna buku ini MATURE. ⚠️ h.a.r.o.m...