SELAMAT MEMBACA
OVERMORROW : 24~Ulang Tahun Zanna (1)
Kadang hal yang sederhana lebih menyenangkan daripada hal yang mewah.
~~~
FOLLOW :
@kdk_pingetania
@aboutpinge
@michael.diraksana
@zanna.zakeistha
~~~
PAGI ini Zanna bangun lebih pagi dari sebelumnya. Alasannya karena dia harus melakukan beberapa persiapan untuk acara ulang tahunnya di sore hari. Bahkan Jessica telah mengirim surat ijin ke sekolah, supaya Zanna bisa tidak sekolah untuk hari ini.
Gadis itu memang sudah tidak terkejut dengan semua ini. Dari tahun ke tahun dia telah merasakan hal yang sama, jadi dia tidak kaget lagi saat melihat persiapan meriah menyambut ulang tahunnya yang keenam belas tahun.
Selain persiapan acara yang mewah, tentu saja Jessica telah menyiapkan segala ritual yang harus Zanna jalankan agar terlihat lebih cantik dari biasanya.
Tidak hanya Jessica yang turut serta untuk membuat acara ulang tahun Zanna ramai. Namun, ayah gadis itu pun ikut meramaikan acara, yaitu dengan mengundang relasi-relasinya dalam bidang politik ke ulang tahun anaknya. Hal ini merupakan pertama kalinya Galih ikut campur ke dalam urusan seperti ini. Karena biasanya, hanya Jessica lah yang sibuk mengurus segala sesuatu ketika ada acara, sedangkan Galih sibuk dengan kursi jabatannya.
Sekarang Zanna sedang duduk di depan cermin. Gadis itu mengenakan dress yang telihat sangat manis di tubuhnya. Rambutnya tengah ditata sedemikian rupa oleh penata rambut yang ibunya pilihkan. Sebenarnya ini bukan penampilan yang akan Zanna tunjukkan untuk ulang tahunnya, melainkan Zanna sedang bersiap untuk tampil di sebuah talk show bersama ibunya. Dan talk show itu akan diambil di area rumahnya.
Sambil menunggu penata rambut selesai, Zanna mengetuk-ngetukkan jarinya di meja rias. Sejak tadi gadis itu terlihat sangat ingin mengambil ponselnya untuk mengecek sesuatu, hanya saja Jessica menyita ponselnya agar anaknya tidak kehilangan fokus. Sepertinya Jessica mulai curiga karena akhir-akhir ini Zanna lebih banyak memainkan ponsel ketimbang sebelumnya. Untungnya Zanna sudah sempat mengirim lokasi hotel tempat ulang tahunnya akan terselenggara.
Mike inget kan ya hari ini, batin Zanna.
Karena tidak bisa menahannya lagi, akhirnya Zanna memutuskan untuk meminjam ponsel salah satu penata rambutnya untuk menelpon Mike.
"Mbak, pinjem hape nya sebentar ya," ijin Zanna.
"Oh, iya, silahkan," jawab wanita itu dengan sopan.
Zanna pun mengambil ponsel yang diberikan wanita tersebut. Gadis itu langsung menelpon nomor Mike. Walaupun Zanna sangat lemah dalam menghapal, tapi untuk segala sesuatu tentang Mike, otak Zanna seakan-akan menjadi sangat kuat dalam mengingat.
Seperti biasa, tidak diangkat. Memang ya, menelpon Mike adalah hal yang tersulit kedua setelah pelajaran matematika. Zanna sendiri bingung kenapa Mike sesulit itu untuk mengangkat telpon. Apakah nyawa Mike akan berkurang jika lelaki itu memencet tombol hijau pada layar ponselnya?
Setelah percobaan ketujuh, akhirnya Mike mengangkat telponnya. Zanna pun senang bukan main, akan tetapi belum sempat Zanna membuka suara, sambungan telpon telah terputus.
Mike hanya mengatakan, "jangan ganggu." Tentunya dengan suara datar khas lelaki itu.
"Ih, cowok alay!" gerutu Zanna. Gadis itu hendak membanting ponsel tersebut, namun untungnya ia teringat kalau ponsel itu bukan miliknya.
Ah, iya, mungkin karena gue nelpon dia pake nomor orang kali ya, makanya dia jadi galak, batin Zanna. Gadis itu pun berpikir keras untuk menemukan solusi agar dia bisa memakai ponselnya.
Tiba-tiba pintu terbuka, terlihat Kiran nampak cantik menggunakan gaun simple namun pas di tubuh gadis itu.
"Kiran," panggil Zanna.
Kiran mendekat, "kenapa?"
"Mau minta tolong," ujar Zanna dengan nada memohon.
"Apa?"
"Tolong ambilin hape gue di Mama," ujar Zanna.
"Hape lo? Ini gue ke sini mau ngasi hape lo. Lo disuruh post foto di instagram," ujar Kiran sambil memberikan ponsel Zanna.
Mata Zanna pun berbinar, "astaga Ran! Lo emang penyelamat gue, gue sayang banget sama lo!" ujar Zanna histeris sambil mengambil ponselnya.
"Alay lo! Paling ini ada hubungannya sama Mike kan?" tebak Kiran yang dijawab Zanna dengan cengengesan. "Gue mau bantu-bantu di luar dulu," ujar Kiran lalu keluar dari kamar Zanna.
Zanna pun dengan cepat menelpon nomor Mike. Alih-alih diangkat, telponnya malah ditolak dalam itungan detik.
Mike sialan!
Gadis itu pun tak mau menyerah. Ia kembali menelpon Mike hingga berkali-kali sampai lelaki itu mengangkatnya.
"Berani matiin, gue sumpahin gigi lo ompong! Mampus jadi jelek!" kata Zanna dengan kesal.
Tut. Sambungan diputus.
Kalau saja, saat ini tidak ada banyak orang, Zanna bisa pastikan mulutnya akab melontarkan sumpah serapah.
"Mbak Zanna, udah selesai, saya permisi ya," ujar salah satu penata rambut Zanna. Zanna pun mengangguk dan membiarkan mereka keluar dari kamarnya.
"Ihh ... Mike jelek!" geram Zanna. Gadis itu kembali menghubungi Mike namun ponselnya sudah dimatikan. Dengan kesal Zanna menaruh ponselnya di atas meja rias.
Tiba-tiba pintu diketuk oleh seseorang, "Non, disuruh keluar sama Nyonya."
"Iya Bi," balas Zanna.
Gadis itu segera mengambil foto dirinya dan mempostingnya di instagram, lalu setelah itu buru-buru ia keluar kamar.
~~~
Karena aku belum selesai ngetik, dan kepala udah pusing, jadi aku update segini dulu. Jadi part 24 aku buat jadi dua bagian.
Maaf ya udah buat kalian nunggu lama. Emang minggu ini aku lagi stuck banget, dan giliran sekarang idenya udah lancar, malah sakit.
Jangan lupa vomment ya! Semangat nulisku bisa muncul lagi karena baca komentar-komentar kalian.
05-09-2019