PACAR DISKON 30% [ New Versio...

By inag2711

155K 19.8K 1.8K

Berawal dari reuni Lucnut yang mengharuskannya bawa pasangan membuat Honey bertemu dengan F, salah satu stok... More

Prolog
Bab. 1 Her Private Life
Bab. 2 Bad Guy
Bab. 3 Boyfriend ( Encounter )
Bab.4 D-Day
Bab.5 Cheese in The Trap
Bab.6 I Miss You
Bab 7. Because it's My First Love
Bab.8 Best Chicken
Bab 9. Cinderella Man
Bab. 10 Kill it
Bab 11. Smile, You
Bab 12. Possessed
Bab 13. Cross
Bab 14. Miracle We Meet
Bab 15. Confession
Bab 16. Lie to Me
Bab 17. Healer
Bab 18. Alone in Love
Bab.19 Heartbeat
Bab 20. The Real has come
Bab 21. Not Others
Bab 22. About Time
Bab 23 Fall from the Sky
Bab 25. Failing in love
Bab 26. The Time
PO PACAR DISKON 30% 4 APRIL 2024

Bab 24. Sorry, I Love You

3.7K 574 19
By inag2711

Honey menatap pantulan dirinya di depan cermin. Gadis berpipi tembam itu senyum-senyum teringat tentang pertemuannya dengan Galuh. Tadi, lelaki itu memperlakukannya dengan sangat baik. Tidak hanya mengelus kepalanya dengan lembut, Galuh juga membukakan pintu saat dia turun dari mobil. Bahkan mengantarnya sampai depan pintu. Dia sudah merasa seperti tuan putri saja.

Honey beranjak dari depan meja hias, berjalan menuju kasurnya. Direbahkan tubuhnya di kasur lalu memejamkan mata, membayangkan kembali momen-momen menyenangkan yang tadi dialaminya. Lamunannya sirna ketika Sindy memanggil, dia pun bergegas keluar kamar.

"Ad—"

"Honey, beneran si panu atau kutu air itu adalah sahabat dari Leo?" todong Sindy membuat Honey tidak sempat menyelesaikan perkataannya.

"Namanya Galuh, Bun," ralat Honey.

"Galuh? Bukannya F?" tanya Sindy heran. "Kamu ganti pacar?"

Honey menggeleng pelan.

"Nggak, kok. Galuh adalah nama asli dari F, Bun,. Kan, waktu itu sudah Honey jelaskan sama bunda," terang Honey.

"Sudah aku duga. Mustahil manusia nama aslinya cuma terdiri dari satu huruf saja," kata Sindy sambil mengangguk-angguk.

"Bun, sudah Honey jelaskan dulu. F cuma nama inisial."

"Bodo ah," sahut Sindy tidak peduli.

"Lalu? Bunda tahu dari mana kalau Galuh itu sahabatnya Leo?" tanya Honey heran. Dia merasa belum mengungkapkan itu pada Sindy. Bahkan dia baru tahu soal itu hari ini.

"Hartono yang bilang. Tadi si panu itu bilang langsung padanya. Dia itu nggak kenal rasa takut ya? Kok berani-beraninya langsung ngomong gitu ke Hartono?" omel Sindy. Wanita itu tidak habis pikir dengan keberanian Galuh yang bisa dibilang nekat.

Honey hanya tersenyum tipis. Takjub.

"Ngapain senyum? Itu bukan hal yang harusnya menyenangkan, Honey. Dia itu sudah mirip preman beneran, lho," delik Sindy sebal.

"Bukan preman, Bun. Bad boy," ralat Honey.

"Masa bodo. Bagi Bunda, dia tetap preman. Jangan dekat-dekat dia," larang Sindy.

"Nggak mau, Bun. Honey dan Galuh kan pacaran, ya pasti deketan," tolak Honey.

Sindy menghela napas panjang."Kamu ini, dinasehati juga susah. Apa yang kamu lihat dari lelaki kere dan kurang ajar begitu? Sudah ada Leo yang jelas kaya dan lelaki baik-baik, malah kamu abaikan. Otakmu bermasalah?"

"Otak Honey baik-baik saja, Bun," sanggah Honey. "Lagipula, untuk bisa bersama Galuh, Honey sudah berkorban sangat besar."

"Berkorban sangat besar?" ulang Sindy heran.

"Pokoknya Honey nggak akan putus, Bun," ujar Honey menegaskan.

"Kamu ini, jadi anak, kok, keras kepala banget. Turunan dari siapa, sih?" decak Sindy sambil menggeleng.

"Papa," jawab Honey yang membuat Sindy berekspresi datar.

"Kamu sudah ketularan virus menyebalkan dari pacarmu huh?" sindir Sindy.

Honey hanya tersenyum geli."Nggak kok, Bun," bantahnya. "Galuh baik, kok, Bun. Bunda belum kenal aja."

"Emang, kamu sudah pernah bertemu keluarganya?" tanya Sindy penasaran.

Honey menggeleng pelan. "Belum, sih. Kalau ketemu, Bunda mau merestui?"

Sindy segera menggeleng cepat. "No."

"Lantas, kenapa bunda ingin tahu?"

"Kamu itu harus tahu latar belakang keluarganya, Sayang. Itu penting," tekan Sindy.

"Galuh tidak punya orang tua, tetapi dia tinggal dengan neneknya yang bernama Mafty, Bun," terang Honey memberitahu tentang keluarga Galuh yang sempat lelaki itu utarakan sebelumnya.

Dahi Sindy berkerut. "Mafty?" Wanita itu seperti sangat familiar dengan nama itu.

"Bunda kenal?"

Sindy tidak segera menjawab."Dulu ada seorang perempuan yang pernah menyelamatkan Bunda dari kematian. Namun, mustahil kalau dia adalah orang yang sama dengan nenek pacarmu. Melihat kelakuan F, eh, Galuh, mustahil mereka satu darah." Sindy bergidik tanpa sadar.

"Bunda, Galuh itu baik." Honey mencoba meyakinkan Sindy. "Bahkan, Leo sepakat untuk nggak melanjutkan pertunangan kami, Bun."

Sindy mengerutkan keningnya, "Apa? Bunda belum mendengar soal itu," katanya heran.

"Tadi kami bertiga bertemu, Bun. Galuh, Honey dan Leo, kami sudah bicara dan Leo mengambil keputusan itu. Mungkin, karena Galuh dan Leo sudah bersahabat lama," terang Honey.

Sindy terlihat tidak yakin, tetapi sebuah telpon dari Hartono, ayah Leo, membuat wanita itu terdiam.

"Bunda akan mengangkat telpon ini dulu, nanti aku kembali," katanya sembari keluar.

Honey mengangguk kecil.

Sindy pun keluar dari kamar Honey. Tak lama kemudian, wanita itu benar-benar kembali, membenarkan apa yang baru saja putrinya katakan.

"Jadi, Bunda menyetujui hubunganku dan Galuh kan?" Honey menatap Sindy dengan mata berbinar membuat wanita itu terpaksa mengiyakan.

"Iya," sahut Sindy malas.

Honey segera memeluk Sindy dan memberikan kecupan di kedua pipi Sindy. "Lalu, bagaimana dengan perusahaan? Apa tidak masalah?"

Sindy hanya tersenyum tipis, "Hartono bersedia membantu meski pertunanganmu dengan Leo tidak jadi," jawabnya. "Udah. Tidur, sudah malam," suruh Sindy kemudian.

Honey mengangguk. Sindy pun pergi.

***

Honey pikir hubungannya dengan Galuh akan baik-baik saja. Sebab Sindy sudah merestui dan pertunangannya dengan Leo dihentikan. Akhir-akhir ini, teman-teman SMA yang sempat membullinyasudahtidak pernah lagi mengganggunya secara langsung. Dia juga sudah memutuskan keluar dari grup WhatsApp SMA dan berganti nomor. Honey memilih menutup mata dan telinganya. Ketidaktahuan terkadang adalah kebahagian.

Mengejutkan, ketika Jojo, tiba-tiba datang, meminta bertemu, ditemani oleh Diah dan Anita. Awalnya, Honey keberatan mengiyakan, tetapi mengingat dia tidak bisa selamanya melarikan diri, Honey memutuskan untuk menghadapi mereka. Dia juga mengirimkan pesan pada Galuh, memberikan informasi tentang pertemuannya dengan ketiga temannya, juga lokasinya. Jika hal tidak diinginkan terjadi, dia berharap Galuh bisa datang membantunya.

"Ada apa? Kalian ingin bertemu dengan pacarku lagi?" tanya Honey heran.

Ketiga gadis itu menggeleng, "Bukan. Kami ingin bertemu denganmu," jawab Jojo cepat. wajahnya terlihat sedikit pucat dan tidak bersemangat.

"Kamu kenapa? Sakit?" Honey sedikit cemas, terlebih Jojo terlihat berkeringat, padahal udara hari ini tidak terlalu panas.

Jojo menggeleng sekali lagi, "Tidak. Aku, eh, kami, ke sini mau meminta maaf padamu, benar kan?" Jojo menatap kedua temannya yang lain dan disegera diiyakan.

"Minta maaf? Tiba-tiba aja?" Honey mengangkat satu alisnya, bingung sekaligus senang. Dari dulu, dia memang menginginkan permintaan maaf mereka.

"Kamu bersedia kan?" Jojo menatap penuh harap.

Honey berpikir sejenak. Sejujurnya, dia tidak pernah menyimpan dendam, tetapi memberikan maaf dengan cepat, sepertinya tidak akan memberikan efek jera pada mereka.

"Aku mohon, Honey." Jojo bangkit dari duduknya, meraih tangan gadis itu dengan tangan terasa dingin. Meminta maaf pada Honey, pasti membuat harga dirinya terluka, meskipun Honey juga tidak tahu alasan mengapa Jojo sampai melakukan hal ini. "Aku benar-benar minta maaf."

Mata Jojo berkaca-kaca. Bahkan, dia berjongkok agar Honey tidak mendongak saat mereka mengobrol.

"Hentikan. Duduklah di tempatmu," tegur Honey merasa tidak nyaman.

"Kamu memaafkanku kan?"

"Maafkan kami juga," celetuk Anita.

"Aku juga." Diah ikut serta.

Honey mendesah kasar lantas mengangguk, "Baiklah, aku memaafkan kalian."

Ketiga gadis itu tersenyum lebar, ada rasa lega tergambar jelas di wajah mereka.

"Terima kasih," ucap Jojo lantas merangkul Honey tanpa sadar. "Terima kasih."

Honey hanya mengangguk.

Ketiganya pun mengobrol sebentar sebelum bubar. 

Perasaan Honey kini menjadi lega sekarang. Walau luka dari mereka tak akan hilang begitu saja, tetap saja, memaafkan dan berdamai dengan keadaan dan orang yang dibenci adalah level lain dari yang namanya keikhlasan.

Iklas, satu itu mungkin bisa untuk memaafkan teman-teman yang dulu membullinya, akan tetapi untuk menyadari kalau waktu kontraknya dengan Galuh semakin menipis, Honey menjadi semakin tidak rela. Walau rasanya berat, tapi Honey enggan melepaskannya.

Sorry, I love you, Gal. Honey membatin.

***

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

2.2M 310K 42
(Cerita Pilihan @WattpadChicklitID Bulan Januari 2023) Afif Akelio Ramaza Hi, Sherina. Saya udah lihat profil kamu. Bisa datang wawancara ke kantor d...
47.9K 4.1K 27
Sewaktu Nesya mendapat kejutan ulang tahun dari Dejuna, cowok tersebut mengizinkan Nesya menyebutkan permintaannya. Apa pun! Nesya semangat dong bila...
495K 5K 9
⚠️⚠️⚠️NOTICE⚠️⚠️⚠️ 🔞 STORIES. (U-19) PLEASE KINDLY LEAVE!!! Mpreg adalah konsep fiksional dari satu universe dimana pria dapat mengandung, dan melah...
142K 8.5K 28
Dilamar karena saling mencintai ❌ Dilamar karena mendoakan waktu bersin ✅ Seorang gadis bernama Najla Faqihatun Nissa yang baru memulai hijrahnya aki...