JEBAL [myg]

By RsmWn_

167K 14.4K 511

[COMPLETE] Kisah ini tentang Min Yoongi yang harus rela berpisah dengan keluarganya demi mewujudkan harapan k... More

Prologue
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Gomawo
Part 38
Part 39
Part 41
Epilogue-1
Epilogue-2 (MYG)
MYG

Part 40

3.3K 287 7
By RsmWn_

Sebuah kebahagiaan telah tercipta jelas didalam mansion keluarga Jeon. Diruang tengah telah diisi oleh dua pasang suami istri yang terlihat sedang asik bercengkrama layaknya hubungan sebuah keluarga. Melupakan semua kejadian yang telah terjadi beberapa jam lalu dan mencoba mengukir kembali senyum diwajah mereka.

Sedangkan ditempat lain, gelak tawa telah mengisi ruangan besar itu.

"Hahaha benarkah Yoongi hyung seperti itu kook?"

Jungkook mengangguk mantab. "Benar hyung.. Hahaha kau tau tidak? Bahkan rambutnya pernah kukuncir seperti ekor ayam. Pooookkk poook pok pok.." ucap Jungkook seraya menirukan bagaimana cara ayam berjalan.

Suga menyandarkan tubuhnya pada jendela kamar. Memandang kedua dongsaeng nya yang tengah berhadapan disisi ranjang.

"Terus saja buly aku.. Akan kupotong lidah kalian setelah ini." Dingin, tajam, dan menusuk. Eeeerrrr...

"Ah kau memang tak bisa diajak bercanda hyung!" Taehyung mempoutkan bibirnya kedepan, melipat tangan didepan dada seolah menirukan gaya Suga.

"Benar kata taetae hyung. Suga hyung tak bisa diajak bercanda huh!" Jungkook memlengoskan wajahnya, memasang ekspresi seolah ia sedang merajuk sekarang.

Sedangkan Suga, ia hanya memutar bola matanya malas menghadapi tingkah kedua dongsaengnya yang kelewat aneh itu.

"Jadi kalian memusuhiku sekarang? Baiklah kalau begitu cepat keluar dari kamar ku!"

"Yaaaahhh kenapa jadi kita yang terpojok kook.."

Jungkook menggedikkan bahu. "Itulah resiko jika kita melawan Suga hyung"

"Kalian dengar tidak? Keluar!"

Taehyung membolakan matanya. Seolah-olah ia barusaja mendengar sebuah suara yang menakutkan.

"Kook, kau dengar tidak? Ada suara.. Tapiiii...." Taehyung mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru kamar.

"Tapi apa hyung?" tanya Jungkook tak sabar.

"Hanya ada kulkas disini. Masa iya kulkas bisa bicara, kan aneh.."
Ucap Taehyung enteng dengan menggaruk-garuk dagunya pelan.

Jungkook yang merasakan perubahan atmosfer disana mulai melirik Suga sekilas, yatuhan kenapa Suga mengeluarkan tatapan dead glare nya? Sudah.. Jungkook menyerah..

"Tidak hyung, dia bukan kulkas, tapi Suga hyung.."

"Benarkah? Tapi aku hanya melihat kau dan kulkas disini. Jadi ap-Yakk!! Hyung lepaskan sakiiiitt!!"

Suga menjewer sebelah telinga Taehyung. Mencoba memberi pelajaran pada anak itu.

"Ini hukuman untukmu alien.. Rasakaaannn.. Bagaimana bisa kau mengatai hyung mu kulkas eoh?"

"Aduh duh aduh.. Le-lepaskan hyung sakit.."

Tangan putih itu terlepas dari telinga Taehyung, dapat ia lihat betapa merahnya telinga Taehyung sekarang.

"Apa sakit hyung?" tanya Jungkook dengan polosnya.

Taehyung melirik Jungkook sebal. "Kau mau coba?"

"Andwe!! pasti sakit.." ucap jungkook menggeleng-geleng seraya menutup kedua telinga nya.

"Hyung kau tak pernah menjewernya?" menggedikkan bahu, itulah cara Suga menjawab pertanyaan dari Taehyung.

"Enak sekali jadi kau kook.."

Jungkook mencebik. 'Enak katanya? Ck! Yang benar saja..'

"Dia memang tak pernah menjewerku hyung. Tapi ya bokongku yang menjadi gantinya.."

"Bokong?"

Jungkook, namja pemilik gigi kelinci itu mengangguk.
"Nde. Suga hyung akan memukul bokongku jika aku membuat kesalahan. Kau tau hyung? Bokongku yang padat ini akan berubah menjadi semerah buah tomat jika sudah bertemu dengan pukulan nya."

'Aku sungguh tak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika bokongku yang menjadi sasaran selanjutnya. Eeerrrrr mungkin akan sangat menyakitkan..' Taehyung membatin dalam hati. Tanpa sadar tanganya reflek mengelus-elus kedua bokong nya. Suga yang melihat itu hanya bisa pasrah. Yatuhan.. Tolong bebaskan Suga dari kedua orang aneh iniii..

Tokk.. Tokk.. Tokk..

Sebuah suara dari ketokkan pintu mengalihkan atensi ketiga namja disana. Tampaknya dewi fortuna sedang memihaknya sekarang.

"SIAPAAAA?"

"Ini saya tuan muda, ahjuma Han.."

Suga mengangguk. "Oh nde silahkan masuk ahjuma~"

Ceklek

Ahjuma Han masuk kedalam kamar Suga. "Permisi tuan muda.."

"Nde?"

"Tuan dan nyonya menyuruh saya untuk memanggil anda beserta kedua dongsaeng anda.."

Sebuah lengkungan tercipta disudut bibir Suga. "Nde ahjuma.. Gomawo.. Aku dan orang-orang aneh ini akan turun kebawah sebentar lagi."

"Baiklah tuan muda, kalau begitu saya pamit undur diri.." ucap ahjuma Han dengan membungkukkan badan nya dan pergi meninggalkan kamar Suga.

"Kalian dengar itu?" tanya Suga pada kedua dongsaeng nya.

"Apa?" ucap Taehyung dan Jungkook serempak.

"Appa dan eomma sudah memanggil kita untuk turun kebawah. Ayo turun atau kalian akan kukunci didalam sini." ucapnya gamblang dan beranjak pergi begitu saja meninggalkan dua namja yang tengah memandang nya datar.

"Dasar kulkas!"

"Taetae hyung benar.. Dasar kulkas!"

***

"Anak-anak kalian sudah disini?" tanya Sa Rang dengan wajah cerahnya.

Taehyung tersenyum lembut. "Sudah eomma.."

Tunggi dulu, kenapa Suga merasakan ada perubahan atmosfer disini? Kenapa dahi appa Jung Suk berkeringat? Kenapa appa dan eomma Jeon diam saja? Ada apa ini sebenarnya..

"Baiklah tuan Jeon, kalau begitu saya pamit undur diri. Senang bertemu dengan anda dan semoga kita dapat bertemu kembali."

Ji Sung menjabat tangan Jung Suk. "Oh nde tu-tuan.. Se-semoga kita bisa bertemu kembali.."

'Ada apa dengan appa?' batin Suga bertanya-tanya.

Sa Rang mengelus surai Suga pelan. "Baiklah sayang, apa kau sudah siap?"

Sang empu, Suga, ia mengeryitkan dahinya heran. "Siap? Memangnya aku akan kemana?"

Wanita paruh baya yang tak lain adalah eomma kandung Suga itu semakin mengelus lembut surai milik anaknya dan berpindah pada pipi sang empu.
"Kita akan pulang ke Seoul sayang.."

Jungkook melebarkan mata nya. Seoul? Secepat inikah mereka membawa Suga pergi darinya? Apa mereka tak punya hati? Apa mereka tak bisa merasakan bagaimana rasanya jika mereka berada diposisi Jungkook?

"Andwe! Suga hyung tak boleh meninggalkan kookie!"

Jungkook menggenggam erat tangan Suga. Menyalurkan rasa takut kehilangan pada hyung satu-satu nya. Tidak. Suga tak boleh pergi darinya.

"Jungkook, Yoongi akan pulang bersama kami.. Bagaimanapun juga Seoul adalah tempat asal Yoongi yang sebenarnya.."

Gelengan dikepala Jungkook semakin keras dan cepat.
"Andwe.. Andwe.. Suga hyung tak boleh pulang ke Seoul... Dia sudah menjadi hyung ku! Kalian tak boleh mengambilnya! ANDWE!"

"Kookie.. Sudah sayang.. Biarkan hyung mu pulang bersama mereka.." Ucap Jung Suk mencoba untuk menengahi.

"Nak.. Sekalipun hyung mu kami bawa pulang, kami tak akan melarangnya untuk menemuimu.. Kami juga tau kalau kau sudah menjadi dongsaeng nya.. Jadi ahjussi mohon izinkan Yoongi pulang ne.."

"Andwe.. Hiks.. Suga hyung tak boleh hiks pergi.."

Sebuah pelukan telah Jungkook dapatkan dari Suga. Entah bagaimana ceritanya hingga mereka berdua bisa berpelukan, namun yang jelas itu tak lebih penting dari sebuah keputusan yang Jungkook coba lawan sekarang.

Suga membisikkan sesuatu ditelinga Jungkook. "Ssst.. Uljima..."
Dilepaskannya pelukan itu dari tubuh Jungkook. Kini Suga menatap appa kandungnya.

"Appa akan membawaku pulang?"

Sebuah anggukkan Suga dapatkan dari Ji Sung.
"Aku akan kau bawa pulang kemana appa?"

Ji Sung tersenyum lembut menatap putra sulung nya. "Appa akan membawamu pulang ke Seoul yoon, appa akan memberikan perusahaan appa kepada mu."

Suga menggeleng. "Rumahku disini appa. Lantas kenapa aku harus pulang ke Seoul?"

DEG!!

'Jangan lagi kumohon..' ~Taehyung

"Nak jangan bercanda. Itu sama sekali tak lucu.. Kau tadi bilang sudah memaafkan appa kan?"

Suga terkekeh. "Semesta tau bagaimana aku menjalani hari-hariku appa. Tanpa identitas asliku, tanpa keluarga kandungku.. Semesta lebih tau daripada appa. Lagipula appa telah mengusirku dan melarangku pulang kesana bukan?"

Tidak-tidak.. Ini tidak benar.. Anak sulungnya harus tetap pulang. "Bagaimanpun juga kau adalah pewaris sah perusahaan Min Corp yoon, jika bukan kau lantas siapa lagi?"

"Ada Taehyung, di juga anak appa bukan? Ajari dia bagaimana cara mengembangkan sebuah perusahaan. Aku tak mau memegang kendali pada perusahaan appa. Semua impianku sudah terwujud meski itu bukan bantuan dari tangan appa."

"Hyuungg.. Ayo pulaaang...." Taehyung memohon kepada Suga berharap agar hyung nya mau pulang bersama nya.

"Tidak tae, hyung sudah memiliki keluarga disini. Hyung bisa seperti ini karna bantuan mereka. Tae, hyung mohon.. Jadilah seorang namja yang membanggakan.. Hyung percaya semua akan berjalan lancar dibawah kendalimu.." ucap Suga mencoba untuk memperjelas.

Taehyung menggeleng. "Jadi kau lebih memilih Jungkook daripada aku hyung? Adik kandung mu sendiri?"

Tangan putih Suga bergerak memegang kedua bahu Taehyung.
"Tae.. Kalian berdua adalah dongsaeng kesayangan hyung, ini bukan masalah kau ataupun Jungkook tae...."

"Lalu kenapa kau tak mau pulang hyung?!" kecewa, marah, tak terima, semua terkumpul menjadi satu didalam hati Taehyung.

"Kau ingin tau kenapa hyung tak ingin pulang kerumah itu?"











TBC..

Continue Reading

You'll Also Like

17.7K 1.4K 15
"Taehyung ah kenapa kau merahasiakannya?" "Kenapa baru sekarang?" "Kumohon, aku hanya ingin mengucapkan selamat tinggal" "Tidak!" "Kau tidak akan...
52.6K 4.6K 11
"Ajari aku, Taehyung-ah?" (Jimin, Taehyung) April 2019
APPORTUNITY By xauzyyy

General Fiction

48.3K 3.7K 19
Andai waktu terulang, aku pastikan kita tak melewatkan sedetikpun kebahagiaan. JIMIN, YOU ARE ONE OF THE MIRACLES IN THE WORLD, YOU ARE AMAZING PARK...
111K 9.6K 23
Kisah seorang Min Yoongi, namja 19 tahun yang hidupnya penuh dengan kebohongan. Main Cast : Min Yoongi Jeon Jungkook Other Cast...