[BSD] School Time!

Von raivin_holmes

16.8K 1.8K 964

Kisah dimana para Bungo Stray Dogs pada masa sekolah! Kau/[YN] yang terjebak dalam lingkaran setan, keempat p... Mehr

Pertama
Bersama
Sakura
Berteman
Happy Birthday Dazai
Waktu dengannya
Pertengkaran
Saat berjumpa
Ending Teaser
My Girl - Dazai Osamu Ending
[IKLAN] FOXES EVENT 666

Luxury Life

1.1K 121 90
Von raivin_holmes

Hubungan [YN] dan Atsushi semakin dekat, setelah kejadian hari itu. [YN] senang, Atsushi memperhatikan dirinya.

Tentu hal itu membuat beberapa orang berpikir mereka memiliki hubungan yang lebih, dari sekedar teman sekelas dan teman satu organisasi.

Ada yang senang, tentu saja ada yang tidak. Seperti halnya pria tak beralis itu, Akutagawa.

Hari itu ia terus memandang [YN] dari tempat duduknya. [YN] hanya bisa tersenyum dan bertanya tanya. Ada apa dengan Akutagawa?

Hingga sore harinya, Akutagawa sendiri yang datang menghampiri [YN]. Ketika sudah tak ada siapapun disana.

Ia memberikan sebuah kartu yang cukup bagus dan elegan. "Untukku?" tanyamu.

"Ya."

Kau membuka kartu tersebut, dan menemukan bahwa kartu itu adalah undangan ulang tahun.

"Kau akan berulang tahun besok?"

"Ya. Aku ingin kau datang."

"Tentu aku akan datang. Apa kau juga mengundang yang lainnya?"

Akutagawa tak mengatakan apapun, tapi hanya mengalihkan pandangannya.
"Aku hanya mengundang beberapa anggota OSIS saja."

[YN] mengerti hal itu, ia pun kembali berkata "Aku akan datang tepat waktu. Jangan khawatir."

"Ya. Aku akan menunggumu."

Tidak lama, datang seorang gadis yang berdiri didepan pintu kelas.

"Nii-san, ayo kita pulang." tenyata itu adalah Gin, yang menunggu Akutagawa sejak tadi.

"Aku akan menyusulmu."
"Kami akan mengantarmu juga, [YN]." lanjut Akutagawa.

"Tidak perlu. Aku bisa pulang sendiri. Lagipula.. Ada hal yang harus kulakukan.."

"Kau tak perlu memikirkan tentang hadiah atau apapun. Aku hanya ingin kau datang."

"Tenang saja. Aku pasti datang."

"Baiklah, aku duluan." Akutagawa berjalan menghampiri adiknya. Ia membelai lembut rambut Gin, lalu mereka pergi meninggalkan [YN] sendirian.

"Hadiah ya.."

Kau berjalan pulang kerumah, seraya memikirkan hadiah apa yang akan kau berikan untuk Akutagawa.

Setelah makan malam, [YN] mencoba menanyakan hal tersebut pada mamanya.

"Ma, menurut Mama.. Hadiah apa yang harus kuberikan untuk Ryunosuke-kun? Dia bilang, hadiah tidak terlalu penting. Tapi aku tak mungkin, tidak membawakan hadiah untuknya.."

"Hm.. Apa ya.. Dulu Papa mu juga begitu. Dia mengatakan, dia tak butuh apapun. Tapi Mama tetap membawakannya hadiah. Yang terpenting adalah, apapun yang ada disini.." Mama [YN] meletakkan tangannya diatas dada.

"D-Dadaku?!" kejutmu.

"Bukan!! Pikirkan lagi!"

"Jantungku?"

"Astaga.. Hatimu, [YN]. Hatimu!"

"Hati? Hm.. Tapi.. Aku bingung, apa yang ada disana.."

"Pikirkan apa yang terlintas dibenakmu, saat mengingatnya. Kau akan menemukan jawabannya.. Setidaknya kau dengan senang hati memberikannya.."

"Begitu ya.."

[YN] masih tidak mengerti apa yang Mamanya katakan. Namun, ia akan berusaha memikirkan apa yang dibutuhkan dan pantas diberikan untuk Akutagawa.

Kau membaringkan tubuhmu diatas tempat tidur, dan melihat jam diponselmu. Waktu menunjukkan pukul sepuluh malam.

"Aku harus apa.."

Tiba-tiba kau teringat pada Atsushi. Kau langsung menekan tombol telpon, berharap Atsushi belum tidur dan mengangkatnya.

Piip

"Halo?"

"Ah.. Atsushi-kun. Apa aku mengganggu?"

"Tidak juga. Aku sedang mengerjakan pr. Ada apa?"

"Begini.. Hadiah apa yang akan kau berikan besok?"

"Hadiah? Hadiah apa yang kau maksudkan?"

"Eh.. Atsushi-kun apa kau.."

"Hm? Kenapa kau terdengar kebingungan? Aku tidak mengerti yang kau katakan. Bisa kau jelaskan?"

Kau terdiam sesaat setelah Atsushi mengatakan hal itu. Kau langsung teringat ucapan Akutagawa sore tadi.

☆Flashback☆

"Aku hanya mengundang beberapa anggota OSIS"

☆Flashback End☆

"Apakah Atsushi-kun tidak termasuk undangan Ryunosuke-kun?" pikirmu.

"[YN]..? Kau masih disana?"

"Huh? Ah iya.. Maaf, aku salah bertanya. Hahaha.."

"Kau terdengar aneh. Apa sesuatu terjadi?"

"Tidak ada. Aku tutup ya. Maaf mengganggu malam malam. Selamat mengerjakan prmu!"

Piip

Kau tak tahu harus mengatakan apalagi. Tapi tak disangka, Akutagawa tidak mengundang Atsushi ke pesta ulang tahunnya. Mereka ada dikelas yang sama, bahkan di organisasi yang sama.

Kau semakin bingung dengan hadiah itu. Kau tak tahu, siapa saja yang diundang dalam pesta ulang tahun Akutagawa.

Pada akhirnya, kau memejamkan kedua matamu. Mengingat semunya yang kalian lalui. Seperti halnya, mamamu katakan.

Dan saat itulah kau menemukan sebuah ide. Tanpa pikir panjang lagi, kau langsung mengambil sesuatu untuk menyiapkan hadiah Akutagawa.

★Next★

Keesokan harinya, setelah pulang sekolah kau langsung menyiapkan diri untuk pergi menuju rumah Akutagawa.

Karena hari itu adalah hari terakhir sekolah di minggu ini, sekolah selesai lebih cepat, dan pesta akan diadakan hingga larut malam.

"Hm.. Kurasa ini bagus. Tapi yang ini juga bagus." kau mengambil sebuah baju lagi, dan mencocokkan beberapa pakaian.

"Ah tidak tidak.. Warnanya terlalu kusam.."

Ditengah kegiatanmu, seseorang mengetuk pintu kamar dan masuk kedalam. "[YN], bisa kau turun?"

"Ada apa, Ma?" tanyamu.

"Dua orang pria berpakaian hitam mencarimu. Cepat turun."

"Siapa?"

"Mama tidak tahu. Kau turun saja dulu.."

[YN] meletakkan semua pakaiannya, dan turun keruang tamu. Disana terdapat dua orang pria berpakaian lengkap dengan jas, kaca mata dan sepatu hitam.

"Ada yang bisa kubantu?"

"Apa Anda [FN] [YN]-sama?"

"S-sama? Uhm.. Ya.. Aku sendiri"

"Akutagawa Ryunosuke-sama meminta kami untuk menjemput Anda. Silakan ikutlah dengan kami."

"Ryunosuke-kun?!"

Kau menoleh pada mamamu. Dan ia mengangguk. Kau pun kembali menghadap mereka, dan pergi masuk kedalam sebuah limousine yang begitu mewah.

Dengan menggenggam kotak hadiah yang akan kau berikan untuk Akutagawa. Kalian pergi menuju sebuah tempat.

Tempat yang cukup mewah dan luas. "Kenapa kita kemari?" tanyamu.

"Ryunosuke-sama meminta kami untuk mengantar Anda kemari."

Limosine berhenti tepat didepan sebuah gedung. Kalian turun dan memasuki gedung tersebut. Disana sudah ada seseorang menunggu kalian.

"Apakah dia orangnya?" tanya seorang wanita.

"Ya. Seperti yang Ryunosuke-sama katakan.."

"Dia manis sekali. Serahkan padaku. Ayo.." wanita itu menuntunmu pada sebuah ruangan yang penuh dengan gaun yang gemerlap.

"G-Gaun gaun ini.." kau pernah melihat semuanya di televisi maupun majalah. Harganya begitu fantastis. Dan kau hanya bisa bermimpi memilikinya.

Namun sekarang, kau ada disana bersama gaun gaun itu. "Baiklah [YN]-san, kita lihat dirimu. Hm.. Kau akan cocok dengan gaun yang satu ini.." wanita itu mengeluarkan sebuah gaun dengan warna biru. Dihiasi beberapa pita untuk menambah kesan elegan serta kharismatik. Layaknya para bangsawan di Inggris.

"Aku boleh mencobanya?" tanyamu ragu.

"Huh? Tentu saja! 3469 gaun disini, sudah dibeli oleh Ryunosuke-sama untukmu. Kau bisa menggunakannya satu persatu. Tapi kita tak punya waktu sebanyak itu untuk mencobanya.."

Kedua matamu terbelak.
"T-Tiga ribu empat ratus e-enam puluh sembilan?!"

"Ya.. Hebat bukan."

"T-Tapi.. Semua ini.. Barang yang sangat mahal.."

"Ara.. Kau tidak tahu keluarga Akutagawa? Mereka memiliki saham dan perusahaan yang begitu besar diseluruh dunia.. Ah.. Aku bicara terlalu banyak. Ayo ayo.. Kau tidak mau ketinggalan pestanya, bukan?"

Kau langsung masuk ke ruang ganti, dan mengganti pakaianmu. Namun hal itu membuatmu semakin ragu dengan apa yang ingin kau berikan padanya.

☆Flashback☆

"Kau tak perlu memikirkan tentang hadiah atau apapun.."

☆Flashback End☆

"Apa karena.. Ia bisa memiliki segala yang ia inginkan?" gumammu.

Setelah persiapan yang panjang, mulai dari mencoba gaun, berdandan dan merias rambut. Kau siap berangkat menuju pesta ulang tahun itu.

Kau mengenakan gaun [bayangkan gaun yang kau sukai]. Sesuai seperti dalam mimpimu selama ini. Perlahan kau berjalan memasuki ruang pesta yang begitu mewah.

Banyak sekali orang berkelas tinggi yang datang ke pesta tersebut. Hal itu membuatmu sangat tidak percaya diri. Pasalnya, tak ada yang kau kenali disana.

"[YN]?" kau menoleh keasal suara. Dan seseorang yang ternyata kau kenali, ada disana juga.

"Chuuya-senpai? Kau datang kemari.."

"Ya. Akutagawa mengundangku kemari." Chuuya melihat dandananmu yang begitu cantik.

"Kau sangat cantik malam ini. Sangat elegan dan mempesona."

"Aku tidak tahu, Chuuya-senpai bisa mengatakan hal seperti itu.."

"Aku juga begitu." tiba-tiba muncul pria yang tak diinginkan.

"Dazai!?"
"Dazai-senpai?"

"Yo! Apa kalian terkejut? Oh iya, [YN]-chan.. Dandanan yang bagus. Dimana Atsushi-kun? Biasanya ia selalu menempel padamu."

"Soal dia--"

Tanpa mengatakan hal itu, Dazai paham apa yang sebenarnya terjadi. "Kau penasaran, kenapa ia tak ada disini, bukan?"

"Anda mengetahuinya, Dazai-senpai?!" tanyamu.

"Tentu saja. Kau ingin tahu?"

"Iya! Beritahu aku!"

Dazai tersenyum, dan memajukan wajahnya. "Sebagai gantinya, kau cium aku. Lalu akan kuberitahu alasannya." ledek Dazai seraya mengedipkan sebelah mata.

"Eehh?"

"Dazai sialan...!!" Chuuya langsung mendorong wajah Dazai dengan tangannya, agar menjauh darimu.

"Oh Chuuya. Kau masih disini rupanya. Kau terlalu-- ya kau tahu, sampai aku tak menyadari kau masih disini.."

"KAU--!!"

Semua orang menoleh pada Dazai dan Chuuya. "D-Dazai-senpai.. Chuuya-senpai.. Jangan bertengkar disini. Semua orang memandang kalian.."

"Hm? Memangnya dia kelihatan?" ledek Dazai yang semakin membuat Chuuya marah.

Melihat hal tersebut, Akutagawa menghampiri mereka. Dan kau bertemu dengannya.

"Ryunosuke-kun.."

"Kau datang, [YN]."

"Ya. Selamat ulang tahun.." kau memberikan kotak hadiah yang kau bawa sejak tadi.

"Aku sudah--"

"Aku tahu! Tapi.. Aku membuatnya dengan segenap hatiku. Sesuatu yang.. Tak bisa semua orang miliki."

[YN] menahan malunya setelah mengatakan itu. "Terima kasih." ucap Akutagawa.

"Sama sama!"

★Next★

Karena tak ingin terlibat dalam pertengkaran Dazai dan Chuuya. Akutagawa membawa [YN] pergi menuju balkon rumahnya.

Udara malam yang berhembus lembut, terasa begitu menyegarkan. "Apa aku mengejutkanmu?" tanya Akutagawa.

"Huh? Soal ini? Ya.. Pada awalnya, aku sangat terkejut.."

"Begitu rupanya."

Kau dan Akutagawa kembali memandang bintang, seraya meminum segelas wine tanpa alkohol.

"Kau tidak pernah mengatakan padaku.."

Akutagawa menoleh padamu, saat kau mengatakan hal itu.

"Kau tak pernah mengatakan padaku, kalau kau hidup dan tinggal seperti ini. Aku merasa.."

"Jika aku mengatakannya. Apakah itu tak akan mengubah cara pandangmu terhadapku?"

"Apa maksudmu?"

"Semua orang selalu datang dengan maksud mereka. Dan pergi dengan meninggalkan bekas. Kurasa kau mengerti hal itu."

[YN] menunduk, memandang wine yang ada digelasnya. "Tapi kau memiliki segala yang kau inginkan. Kenapa kau masih memilih untuk berada di SMA Arahabaki Utara? Kau pintar dan juga hebat. Pasti banyak sekolah yang mau menerimamu."

"Kau tidak ingat?"

"Tidak ingat?"

Akutagawa menatap kedua mata [YN], meyakinkan [YN] untuk mengingatnya. Namun, gadis itu tak bisa melakukannya.

"Tak apa, jika kau tak bisa mengingatnya."

"Mungkin kau benar, banyak hal yang kuinginkan dan bisa kudapatkan dengan mudahnya."

"Tapi ada dua hal, yang tak bisa kumiliki dengan mudah."

"Apa itu?" tanyamu.

"Kesetiaan. Manusia tak dapat membeli kesetiaan dengan baik."

"Kau benar. Setia adalah pekerjaan yang sulit dilakukan. Apalagi didapatkan. Lalu yang kedua..?"

Akutagawa hanya terdiam, seraya menatap kedua matamu lebih dalam lagi. Ia akhirnya membuka mulutnya.

"Hatimu.." bisiknya.

Bisikkan itu diikuti pecahnya kembang api diudara. Pesta merayakannya ulang tahun putra pertama Keluarga Akutagawa.

Sesaat kau hanya bisa diam, dan mencoba mengerti apa yang Akutagawa katakan.

"D-Dia mengatakan hatiku? Atau.. Aku salah mendengarnya?"

Ditengah kebingungan, wajah Akutagawa mendekat dan semakin dekat. Tubuhmu serasa membatu ditempat. "Apa dia akan menciumku?"

"T-tunggu.. Ryunosuke-kun?!"

Kedua tangan Akutagawa mulai menyentuh pipimu. Wajahmu mulai terasa panas, hingga salah satu jari pria itu menyentuh bibirmu.

Kau mulai menutup kedua matamu, karena tidak kuat melihat semua ini. Sampai tangan itu akhirnya menjauh dan kau tak merasakan apapun lagi.

"Ada sebuah krim, didekat wajahmu." ujarnya.

"Krim?"

Kau baru teringat, sebelum meminum wine. Kalian memakan sepotong chesscake.

"Ahh.. Terima kasih.."

Disaat yang bersamaan, dua gadis memperhatikan mereka dari dalam ruangan. "Aku tak menyangka, Nii-san akan melakukan itu.."

"A-Aku juga begitu.." ucap temannya, Higuchi. Yang hanya bisa menggigit gaunnya sendiri.

Melihat senpai yang dikaguminya, bersama gadis lain diluar sana.

"Senpai..."

★Next★

Karena udara yang semakin dingin, kalian masuk kedalam untuk menyapa beberapa tamu.

"Selamat ulang tahun, Ryunosuke. Kau semakin tampan setiap harinya." puji seorang wanita.

"Ya. Terima kasih sudah datang." jawab Akutagawa dengan nada datar.

"Hei ayolah.. Aku kemari jauh jauh dari Amerika, hanya untuk bertemu denganmu kembali!"

"Amerika?!"

Wanita berambut pirang itu, mengalihkan pandangannya padamu. "Siapa wanita bodoh ini?"

"B-Bodoh?"

"Dia teman, [YN]."

"Teman? Hm.. Aku Veronica." ia mengulurkan tangan untukmu. Namun, saat kau akan menjabat tangannya, ia sudah lebih dulu menariknya.

"Oh.. Apa dia yang bersekolah di SMA Arekbiki itu juga?"

"Arahabaki." ucapmu membetulkan ucapannya.

"Hm? Berani juga kau membetulkan perkataanku. Ryunosuke, aku tak menyangka pria sepertimu mau berteman dengan.. Uh.. Wanita seperti ini. Kembalilah ke Amerika. Kita bisa  sekolah bersama lagi, seperti dulu."

"Kita tidak membicarakan hal itu sekarang."

"Ada apa? Kau sudah mendaftar ke sekolah di Amerika. Tiba tiba saja berubah pikiran, dan memilih untuk berada di Jepang. What's wrong with you, Ryunosuke?"

"It's not your bussiness. Ini pilihanku untuk tetap berada disini."

Wanita itu terlihat tidak suka dengan jawaban Akutagawa. Ia mengambil sebuah teko berisi sirup merah, dan menyiramnya kearah Akutagawa.

Spontan [YN] melindungi pria itu, hingga dirinyalah yang terkena siraman itu. Akutagawa yang melihatnya, cukup terkejut. Dan langsung menarik [YN] dalam rangkulannya.

"Dasar bodoh.." caci Veronica. Tentu Akutagawa tak akan tinggal diam.

Hal itu menjadi pusat perhatian para tamu yang hadir.

"Penjaga! Tarik wanita itu keluar darisini, dan jangan biarkan ia kembali lagi kemari!!"

"Baik!" mereka menyeret Veronica keluar dari rumah Akutagawa.

Tanpa pikir panjang, ia melepas jasnya. Dan memakaikannya pada [YN]. "Ryunosuke-kun.. Semua orang memperhatikan kita.."

Akutagawa tahu, bahwa situasi justru terlihat tegang. Karena melihat seseorang baru saja diseret keluar. Tak lama, datanglah dua pria dengan menepuk bahu Akutagawa.

"Serahkan pada kami."

"Dazai-senpai, Chuuya-senpai.."

"Aku benci melakukannya dengan si bodoh ini, tapi apa boleh buat."

Mereka berdua menaiki panggung dan bernyanyi untuk mendinginkan suasana. Saat itulah, Akutagawa langsung membawa [YN] pergi darisana.

Ia membawamu kekamarnya, dan menyuruhmu duduk ditempat tidur.

"Tidak perlu. Aku akan langsung pulang.."

"..."

Akutagawa tak mengatakan apapun. Ia menelpon pelayan, untuk membawakan baju ganti. Mereka pun duduk menunggu pakaian ganti [YN].

"Ryunosuke-kun?"

Sejak tadi Akutagawa tak mengatakan apapun. Ia hanya duduk diam saja.

"Kenapa.."

"Hm?"

"Kenapa kau melakukannya?"

"Ah.. Soal itu. Itu bukan apa apa. Aku hanya--"

"Kau tak tahu apa yang akan dilakukannya setelah itu. Kenapa kau dengan beraninya berada disana dan berdiri dihadapanku?!"

"Karena kita berteman.."

".. Dan teman.. Akan melindungi satu sama lain.. Benar bukan?"

"..."

"Maaf.. Jika aku membuatmu marah. Tiba tiba saja aku melakukannya dengan spontan."

Akutagawa menghela napas. Tak lama pelayan datang membawa sebuah pakaian. [YN] pun mengganti pakaiannya dikamar mandi, yang ada disana.

Ketika ia keluar, Akutagawa sudah tak disana. Sepertinya ia harus menyapa orang orang, karena itu hari ulang tahunnya.

Kau duduk ditempat tidurnya sambil menunggunya kembali. Namun, karena rasa mengantuk yang berat. Kau tertidur lelap ditempat tidur Akutagawa.

Dan saat pria itu kembali, ia menemukanmu tertidur disana. Ia duduk disebelah [YN], dengan kotak hadiah yang gadis itu berikan.

Didalamnya, ada sebuah rajutan syal. Dengan nama Ryunosuke didalamnya. Lalu sebuah kartu ucapan, bertuliskan..

Selamat Ulang Tahun, Ryunosuke-kun!

Aku berharap kebahagiaanmu selalu. Mungkin hadiah yang kuberikan terlalu sederhana untukmu. Namun, aku membuatnya dengan sepenuh hati. Sebagai tanda pertemanan kita.

Sesuatu yang tak bisa didapatkan dengan apapun..

Kuharap kau menyukainya!

Your Friend,
[YN].

Akutagawa tersenyum tipis, dan memandang [YN] yang tertidur disebelahnya.

☆Flashback☆

Dua tahun yang lalu..

Setiap tahunnya, sekolah akan menerima siswa baru untuk berada disekolah mereka. Banyak siswa yang mengikuti tes masuk sekolah. Banyak yang berhasil, banyak pula yang gagal dalam tes.

Hari itu, adalah hari dimana mereka berburu untuk mendapatkan kursi mengikuti tes masuk. Dan saat itu pula, pria itu bertemu dengan gadis yang kini menjadi temannya.

Akutagawa memang berniat meneruskan sekolahnya di luar negeri. Karena ia selalu mendapat nilai yang bagus dikelasnya, ia pasti berhasil masuk.

Benar saja, ia berhasil masuk kesekolah ternama yang ada di Amerika. Namun, berjalannya waktu. Suatu hari Akutagawa merasa tubuhnya sakit dan ia terus menerus terbatuk.

Ponselnya mati dan ia tak tahu jalan untuk pulang kerumahnya. Karena ia terbiasa tinggal diluar negeri. Tapi saat itu, ia sedang berada di Jepang. Tempat kelahirannya.

Ia terus terbatuk, dan tak ada siapapun disekitarnya. Sampai seorang gadis melihat dan langsung berlari kearahnya.

"Kau baik baik saja? Hei..?"

"Uhuk..uhuk.." Akutagawa tak dapat menjawab hal itu.

Wanita itu langsung memberikan saputangan miliknya, dan Akutagawa menerima pemberian itu, untuk menutup mulutnya.

"Dimana rumahmu? Mau kupanggilkan taksi?"

Akutagawa masih tak dapat menjawab. Batuknya pun semakin memburuk. Karena takut terjadi apa apa, gadis itu memanggil ambulan.

Ambulan datang dengan cepat, dan membawa Akutagawa ke rumah sakit. Disana ia mendapat penanganan medis. Dan membuat batuknya berhenti.

Gadis itu membuka ponsel Akutagawa dan menelpon salah satu nomor yang tertera disana. Salah satunya adalah, Gin.

Setelah menelpon, [YN] langsung meninggalkan Akutagawa. Dengan catatan, keluarganya akan datang menemuinya.

Akutagawa belum sempat mengucapkan terima kasih. Saat ia terbangun, ia hanya menemukan Gin dan orang tuanya disana.

Tangannya masih menggenggam sapu tangan gadis itu.

Beberapa hari berlalu, saat Akutagawa berniat berangkat ke bandara. Ditengah perjalanannya, ia melihat gadis yang sudah menolongnya.

Gadis itu berjalan masuk ke sebuah sekolah bernama SMA Arahabaki Utara. Dengan tulisan penerimaan siswa baru dan tes masuk yang masih terbuka.

Akutagawa tak tahu, siapa nama gadis itu. Namun, ia tahu.. Sesuatu hilang setelah gadis itu pergi.

Ia pun memutuskan untuk mengikuti tes masuk SMA Arahabaki Utara dan membatalkan sekolahnya di Amerika.

Berharap gadis itu mengingatnya. Walau kenyataannya tidak. Tapi.. Akutagawa ingin tetap melihat gadis itu, berada didekatnya.

Kini mereka berteman dekat, dan gadis itu tengah tidur ditempat tidurnya yang nyaman.

☆Flashback End☆

Akutagawa membelai lembut rambut [YN] yang tengah tertidur. Ia bangun dan meninggalkan [YN] untuk istirahat dimalam yang panjang dan melelahkan itu.

"Tidak masalah jika kau tidak mengingat hari itu.."

"...Namun, aku ingin kau mengingat diriku yang sekarang dan dimasa depan nantinya.."

Bersambung

Sebenarnya mau update senin. Serius dah..

Cuman ya.. Kena gilir. Jam 8 malam mati listrik sampai jam 10. Irit batere. Ini diketik juga, dari jam stngh 11.. Wwwwww...

Doakan saja, tidak mati listrik lagi. Jadi update tidak telat.

Okay thanks for reading, votes, comment and follow!

Entah kenapa votes sama commentnya menurun. Yang baca naik padahal..

Silakan komen.. Ekspresikan diri kalian~

Atau votes kalau malas komen~

Jangan lupa mampir ke Love Crimson (I'm [Not] Yours Season 2).

Weiterlesen

Das wird dir gefallen

932 99 6
siswa baru yang bernama y/n telah masuk ke sekolah yang bernama fundamental paper education.. dan.. entahlah aku bingung.. jadi enjoy ae
1.7M 119K 47
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
ALZELVIN Von Diazepam

Jugendliteratur

5.9M 329K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
1K 62 4
Bingung Mau Bikin Deskripsi Apa, Langsung Baca Aja Mwehehehe.. -Kata-kata kasar -typo bertebaran Character Hanya Milik @Gamecom Team. Kecuali Charact...