Deg...
Mampus!
Gue menurut dengan mendudukkan diri di sofa di sebelahnya
"kamu pasti udah tau apa yg pengen aku omongin"
Pliss deh gue bukan mama loren
"ada apa sih ho, ngomong aja kali"
Lino menghela nafas
" Dia siapa? "
"Jinyoung? "
"bukan, mba kasir yang tadi"
"ha? "
"Ya menurut kamu?!"
"galak banget" cicit gue "kamu mau aku jujur? "
"iyalah"
"walaupun itu menyebalkan?"
"itu urusan belakangan, pokoknya kamu utang cerita, aku mau kamu terbuka sepenuhnya sama aku"
"Okay, Dia Jinyoung, patah hati pertamaku, waktu dia masih masa trainee dulu kita deket banget, hubungan kita seperti sahabat tapi melibatkan perasaan, dia sempat confess tapi gak minta balasan Cuma sekadar ngungkapin aja, karena ia tahu kalau dalam islam gak dibolehin pacaran,kita janji untuk berjuang sama-sama, waktu itu aku masih kuliah S1 dia juga masih trainee, udah lumayan lama, tapi sakitnya masih agak kerasa hehe," Jelas gue ragu
"terus respon kamu gimana" tanya Minho di tengah tengah penjelasan gue
"jujur, aku sih oke-oke aja, toh kan juga aku nyaman sama dia" minho nunduk nyembunyiin wajahnya begitu gue menanggapi pertanyaannya jujur
"tapi itu dulu" ujar gue lagi, Minho mendonggakkan kepalanya
"saat aku wisuda, dia juga udah berhasil debut, baru aja aku mau nyari dia buat nagih janjinya, eh tau-taunya udah dating sama idol lain. kita sempet ketemu setelah itu, aku minta kepastiannya, tapi dia lebih milih cewe itu. Agak nyesek aja gitu, aku struggle banget laluin masa-masa semester akhirku dengan dia sebagai motivasi, tapi dia gak ada saat aku di masa sulit itu, kupikir dia juga mungkin tengah memperjuangkan mimpinya, eh ternyata pas itu Jinyoung sama cewe itu udah dating dari lama."
tanpa sadar waktu gue ceritain masa lalu kelam gue itu buliran bening sudah mengalir membasahi pipi gue, tapi sebenernya lucu juga sih
Minho hanya mengelus pucuk kepala gue lembut dan menarik gue dalam pelukannya, nyaman.
"sekitar stengah tahun setelahnya dia kembali datang ke gue minta maaf, karena mereka putus, aku yang masih sakit hati jelas gak bisa nerima dia lagi."
Lanjut gue lagi
"hush... Udah udah ga usah dibahas lagi, dia itu masa lalu kamu, maaf yah aku ngungkit itu dan bikin kamu sakit hati"
Ucap Minho menenangkan gue masih dalam dekapannya
"kamu jangan kayak gitu ya Ho, kalo kamu juga bakal bosen sama aku, mundur aja dari sekarang, jangan nanti pas aku udah sayang banget sama kamu" ujar gue tanpa sadar, apa sih ini mulut?
Minho melepas pelukannya, namun dengan tangan yang masih melingkar di pinggang gue
"tatap aku, dengerin baik-baik aku gak akan pernah ninggalin kamu, aku gak akan pernah bosen sama kamu, aku gak akan pernah nyakitin kamu, aku sayang kamu Lee Echa"
"maafin aku,"
"kenapa? "
"aku bicara soal cowo lain didepan kamu"
"jujur, sakit cha, tapi lebih sakit liat kamu nangis"
Lirih minho kembali memeluk gue
"cha... "
"hm? "
"Aku mau minta cium sebagai imbalan sakit hati aku."
"apaan sih ho, kekanak-kanakan banget deh"
"kanak-kanak gini aku bisa bikin anak loh"
"MINHO! " Seru gue melepas pelukannya lalu memukul lengannya spontan
"iya iya ampun aku bercanda kok" ucapnya mengelak pukulan gue dengan tawa jahil
"bercanda nya kelewatan! "
"kelewatan gimana sih Yang, kan gak salah kita bahas anak, lagipula appartement ini terlalu luas buat kita huni berdua, kalo ada suara suara anak kecil lari larian pasti seru deh"
Ujar Minho
Gue termenung sebentar, emang ada bener nya sih, tapi gimana ya...
"kok bengong? " tanya Minho membuyarkan lamunan gue
"gak papa" jawab gue singkat
"kamu kepikiran sama kata kata aku tadi ya? "
Gue gak jawab, sepertinya diam gue sudah memberikan jawaban secara gak langsung
"gak papa kalo kamu belum siap, aku ngerti kok"
Dia mengelus elus kepala gue kayak kucing
"maaf yah Ho"
Pada akhirnya hanya itu yang bisa gue bilang
Hanya dibalas senyuman olehnya
Kami masih terpaku dalam suasana itu hingga gue rasakan tangan minho berhenti pada tengkuk gue dan menariknya pelan sambil mendekatkan wajahnya juga
Deg
Tidudiit
"I'm coming yuhuuuu... ANJIR HYUNG WOY JANGAN SEKARANG GAK BAEK KALO JOMBLO LIAT! "
tebak itu siapa
Yang jelas karena seruan heboh itu gue gak sadar nendang Minho sampe jatoh dari sofa
"woy kalian, kenapa gak ketok-ketok dulu!" protes minho
"tau nih Changbin hyung nyerocos aja, udah tau rumah penganten baru" sahut Seungmin
"sejak kapan kita ketuk-ketuk, kayak gak kenal aja lo" timpal Changbin
"salah lo juga sih, kenapa tuh password gak diganti" ujar Jisung
Yups itu anak-anak stray kids yang pada dateng sesuai perkataan Minho tadi,
Ini mereka liat apa aja? Muka gue mau ditaro mana entar?!
Oke kalo udah kayak gini mah, kabur adalah jalan terbaik
"Kemana Cha? " tanya Chan
"ke dapur, mau beresin belanjaan sekalian masakin kalian juga"
Tbc
...
Hola yeorobun Ree up lagi hehe, maapkeun part ini yang terlalu gaje ya
Dan buat yg udah rajin support
I love you more than 3000
(eeaaak)
Maacih