PACAR DISKON 30% [ New Versio...

By inag2711

156K 19.8K 1.8K

Berawal dari reuni Lucnut yang mengharuskannya bawa pasangan membuat Honey bertemu dengan F, salah satu stok... More

Prolog
Bab. 1 Her Private Life
Bab. 2 Bad Guy
Bab. 3 Boyfriend ( Encounter )
Bab.4 D-Day
Bab.5 Cheese in The Trap
Bab.6 I Miss You
Bab 7. Because it's My First Love
Bab.8 Best Chicken
Bab 9. Cinderella Man
Bab. 10 Kill it
Bab 11. Smile, You
Bab 12. Possessed
Bab 13. Cross
Bab 14. Miracle We Meet
Bab 15. Confession
Bab 16. Lie to Me
Bab 17. Healer
Bab 18. Alone in Love
Bab.19 Heartbeat
Bab 21. Not Others
Bab 22. About Time
Bab 23 Fall from the Sky
Bab 24. Sorry, I Love You
Bab 25. Failing in love
Bab 26. The Time
PO PACAR DISKON 30% 4 APRIL 2024

Bab 20. The Real has come

3.8K 669 88
By inag2711

"Aku nggak akan memberikan Honey padamu," tekan Leo.

Galuh yang duduk di depannya hanya mengangguk sembari memasukkan sesendok nasi goreng ke mulutnya.

"Kamu dengar aku, Gal?" tanya Leo sembari menatap Galuh yang mengabaikan ucapannya. Dia ingin menekankan pada sahabatnya itu kalau dia tidak akan menyerah soal Honey. Leo sudah terlanjur menyukai Honey. Perasaan itu tidak main-main.

Galuh hanya mengangguk sekali lagi.

"Dia adalah calon tunanganku, Gal. Aku juga menyukainya," imbuh Leo.

Galuh kembali menganggukkan kepala dua kali, tak acuh dengan semua ocehan sahabatnya.

Leo menghela napas panjang lantas menyeret piring Galuh membuat pemuda tampan itu tidak dapat meneruskan makannya.

"Aku serius, Gal," ucapnya bersungguh-sungguh.

Galuh menarik kembali piringnya, membuat Leo memelototinya. Hal itu membuat pemuda tampan itu terpaksa memberikan tanggapan.

"Dengar, aku nggak peduli Honey itu calon tunanganmu atau bukan, kamu menyukainya atau nggak, itu nggak ada hubungannya dengan persahabatan kita sama sekali," tekan Galuh.

Leo tertegun sejenak, tidak menyangka kalau Galuh akan merespon seperti itu. Padahal, dia sudah bersiap jika seandainya Galuh akan mengajaknya untuk bertarung atau menjaga jarak dengannya.

"Kamu nyantai amat, Gal. Kamu nggak menganggapku sebagai saingan huh?" tanya Leo heran.

Galuh menggelengkan kepala.

"Nggak, bagiku kamu tetap Leo, sahabatku," jawabnya. "Sama sepertimu, aku juga nggak berniat melepaskan Honey. Aku akan berjuang dengan caraku, kamu juga. Semua ini nggak akan membuatku memusuhimu."

Galuh berhenti sejenak untuk meminum jus melonnya dalam beberapa tegukan. Setelahnya, dia menatap Leo lagi.

"Honey memang calon tunanganmu, tapi dia pacarku sekarang," imbuh Galuh.

"Lalu? Bagaimana dengan Rena?" tanya Leo.

"Ah, dia?" Galuh berpikir sejenak. "Aku dan Rena sudah nggak pacaran lagi alias sudah putus sejak lama. So, dia hanya mantan pacar," lanjutnya.

"Apa Rena tahu kalau kamu pacaran dengan Honey, Gal?" tanya Leo lagi.

Galuh mengangguk mengiyakan.

"Sure," jawab Galuh.

"Gimana kalau Rena melakukan hal aneh pada Honey? Apa kamu nggak akan merasa bersalah jika terjadi hal buruk pada Honey, Gal?" Leo tampak khawatir.

Galuh mengibas-ngibaskan tangannya ke udara lalu berucap, "nggak, nggak akan."

"Kamu yakin?" Leo meragukan.

"Kamu kebanyakan nonton Sinetron, Di. Aku tahu Rena, dia nggak sepicik itu," sanggah Galuh.

"Itu menurutmu, Gal. Orang yang patah hati bisa berubah menjadi monster, lho," kilah Leo.

"Kalau begitu, aku tambah nggak tertarik padanya. Aku akan menganggapnya sebagai orang asing jika dia melakukan hal buruk pada Honey," tegas Galuh.

"Kenapa begitu? Bukankah itu artinya dia sangat mencintaimu?" tanya Leo heran.

"Nggak, Di saat seseorang mampu menyakiti orang lain hanya demi perasaan yang dia paksakan, itu bukan cinta, melainkan obsesi. Dan semua obsesi akan berujung pada satu hal ; kematian hati." Galuh menatap Leo dengan sungguh-sungguh. "Karena itu, aku nggak ingin bersama seseorang yang seperti itu."

Leo menghela napas panjang.

"Bahkan, meski itu aku?" tanya Leo yang membuat keduanya bertatapan cukup lama.

"Iw, kamu homo? Jangan terobsesi padaku. Sekaya apapun dirimu, aku nggak tertarik," ujar Galuh sambil memeluk dirinya sendiri. Merinding.

Leo menyipitkan mata. Kesal. Rasanya, pemuda berbibir cukup tebal itu ingin menjambak rambut Galuh sekarang. Namun harga dirinya sebagai lelaki melarangnya melakukan itu.

"Oh ya, nanti sore aku akan bertemu Honey. Kamu mau ikut?" ajak Galuh.

"Kamu benar-benar nggak menganggapku sebagai saingan huh?" Leo semakin kesal.

"Kita pergi pakai mobilmu ya. Sepeda motorku kehabisan bensin," ujar Galuh tanpa menunggu jawaban Leo.

"Kamu miskin huh?" sindirnya.

"Iya, kan kamu sudah tahu dari dulu," sahut Galuh mengakui.

Leo mendesah kasar. Dia baru menyadari bahwa Galuh memang sekampret ini.

"Kenapa? Kamu nggak mau ikut? Kalau gitu, pinjamkan aku mobilmu," pinta Galuh.

"Aku akan ikut," jawab Leo cepat.

"Baguslah, tapi ingat, dia pacarku. Oke?" tekan Galuh.

"Bukankah seharusnya calon tunangan itu lebih tinggi statusnya?" cibir Leo.

"Kan kamu masih calon, bukan tunangannya," kilah Galuh yang membuat Leo benar-benar ingin menggaruk lantai kantin kampus saat ini.

"Orang tua kami sudah setuju, Gal," sanggah Leo.

"Tapi Honey nggak," sahut Galuh.

"Apa bedanya?" tanya Leo tidak mengerti.

"Yang tunangan kamu sama Honey, atau kamu sama orang tua kalian?" Galuh balik bertanya.

"Aku dan Honey, dong," sahut Leo cepat.

"Ya sudah, selama Honey nggak mau, kamu tetap akan jadi Calon, bukan tunangan," tegas Galuh.

Leo meraih piring nasi goreng Galuh lalu menyantapnya. Berdebat dengan Galuh membuat perutnya kelaparan.

"Nasi gorengnya Rp15.000. Karena sudah aku makan sebagian, cukup bayar Rp10.000 saja," ucap Galuh.

Leo tidak menjawab, hanya mengeluarkan uang dua puluh ribu rupiah dari kantongnya lalu memberikannya pada Galuh. Pemuda tampan itu segera memasukkan uang itu ke saku celananya.

"Kembalian," pinta Leo.

"Nggak ada," jawab Galuh. "Sisanya buat ganti rugi karena sudah mengambil secara paksa."

Galuh nyengir sementara Leo berekspresi datar. Namun calon tunangan Honey itu tidak mengatakan apa-apa. Dia sudah lelah, secara jiwa dan raga hanya karena seorang Galuh Ganjar Laksana.

Leo sebenarnya tidak menyangka kalau hubungannya dengan Galuh akan tetap seperti sekarang. Mengingat apa yang sudah ayahnya katakan, dia harus bertunangan dengan Honey dan tidak boleh menolak, Leo menjadi galau.

Dia dilema. Antara persahabatan dan cinta, tentu saja dia menginginkan keduanya. Dia tidak bisa memilih satu. Bukannya serakah, tapi selama bisa dimiliki, Leo akan berusaha memegang keduanya, tanpa melepaskan salah satu.

Walaupun Galuh bersikeras kalau dia dan Honey tidak terpisahkan, akan tetapi Leo tahu dengan jelas kalau itu tidak akan mudah. Seperti Galuh yang keras kepala, ayah Leo, Hartono juga kepala batu. Jika sudah memutuskan, akan sulit untuk mengubahnya. Selain itu, pertunangan ini adalah syarat agar ayah Leo mau membantu keuangan perusahaan orang tua Honey yang sedang dalam krisis.

Leo bukannya meragukan kesetiaan Honey, akan tetapi, dia hanya berpikir kalau keluarganya, terutama ayahnya, tak akan membiarkan keluarga Honey untuk menolak pertunangan mereka. Tidak ada yang bisa dilakukan. Leo juga tidak yakin bisa melawan ayahnya. Meski dia tidak yakin Galuh akan membiarkan hal itu terjadi.

Leo sudah mengenal Galuh sejak dulu. Dia tahu kalau sahabatnya itu tidak akan melepaskan apa yang dimilikinya begitu saja. Walau sejak kehilangan Rena, Galuh menjadi sedikit tertutup, dalam urusan mempertahankan sesuatu, Galuh bisa dibilang cukup berpengalaman.

Leo juga masih ingat tentang bagaimana Galuh mempertahankan prinsipnya di kala banyak orang mencoba menggoyahkannya. Galuh tetap bertahan, termasuk saat dia menyebutnya bodoh. Galuh tetap bertahan, mencintai satu orang, Rena, meski sekarang secara tidak terduga Galuh bilang kalau dia sudah merelakan Rena.

Leo menghela napas panjang ketika sebuah telpon masuk ke ponselnya. Layarnya mengungkapkan satu nama ; mantan pacar Galuh.

Baru dibicarakan, orang benerannya datang. Leo membantin lalu menekan tombol hijau.

"Halo?"

***
TBC.

Continue Reading

You'll Also Like

1.1K 161 23
"Woi bebek! Kalo Jumat ini gua mau ngedate sama kak Juyeon kira-kira lu mau nganterin nggak?" "Nggak. Gua cemburu. Gua nggak suka. Lu jangan pergi, o...
77.1K 5.1K 5
Ambar Dewani mendapat undangan reuni, hatinya bimbang untuk memutuskan pergi atau tidak. Kembali ke Indonesia setelah bertahun-tahun tinggal di negar...
1.8M 73.9K 22
[Telah diterbitkan oleh Namina Books. Tersedia di Toko Buku Online dan Google Play Store] Link PlayStore: https://play.google.com/store/books/details...
718K 31.6K 73
'Perempuan tangguh' -dia berkata. Sikap dingin yang selalu terpancar dalam dirinya, membuat semua orang berfikir bahwa ia adalah gadis angkuh berdar...