Sabtu
08.00 KST
Hari ini gue pergi ke appartement Minho, sengaja pagi-pagi biar sekalian berberes juga, karena mulai sekarang kami bakal tinggal menetap disana
Appartement nya berada di lantai 7, kesan pertama pas gue masuk lumayanlah gak kecil, tapi juga gak gede, cukup buat kita tempati
(living room)
(Kitchen)
(bathroom)
(Minho's bedroom)
(other bedroom)
(Minho's dance room)
(mini balcony)
"gimana? " tanya Minho
"bagus banget " jawab gue dengan wajah sumringah
"Syukur deh kalo kamu suka"
"suka banget malah"
Detik selanjutnya gue merasakan Minho memeluk gue dari belakang, ya gue kaget dong soalnya tiba-tiba gini
"santai aja kali, orang suami sendiri" ujarnya, duh peka banget si nih orang
"yah soalnya kamu mendadak gini" balas gue
"mulai sekarang kamu harus biasain, banyak hal tiba-tiba lainnya yang bakal aku lakuin"
Yang penting bukan tiba-tiba pergi si
Gue hanya diam dalam dekapannya sesaat, bukan sesaat, cukup lama kami seperti ini.
Dagunya ia tumpukan pada pundak kiri gue dengan tangan yang masih setia melingkar di pinggang.
Tak ada suara, namun itu sudah mewakili kenyamanan kami berdua.
Sampai gue akhirnya membuka bicara
"ho, aku mau bersih-bersih nih"
"yaudah, aku bantuin ya"
"gak usah kamu istirahat aja, dari tadi kamu bawa barangnya banyak banget, mana berat berat lagi"
"gapapa kok, aku gak cape"
gak bisa dibilangin emang
"Minho..." ucap gue penuh penekanan
"yaudah yaudah, tapi ada syaratnya"
Ucapnya sambil menunjuk pipi nya sendiri, gue paham maksudnya minta cium, tapi masa gue duluan sih, malu tauu
"gak, kalo gitu mending kamu bantuin aja"
"loh kok gitu sih"
"katanya mau bantuin"
"kamu gak ada romantis-romantis nya banget, " ujarnya dengan nada memelas
"tapikan kamu suka" balas gue jujur
SKAKMAT haha...
"Emang kamu gak suka? " godanya balik
"gak"
"HAH! "
"hehe, bercanda doang kok" balas gue yang ia balas mencubit kedua pipi gue
"huweee lepasin... "
"bilang sayang dulu"
"Gak!" ujar gue sok judes
"gak susah kok, apa perlu aku cium biar mau?" sahutnya memperdekat wajahnya perlahan
Sial,
Dia selalu tau kelemahan gue,
"yaudah... Sayang"
Gak ada jalan lain.
Dia mengulas senyum bahagia diwajahnya, senyuman yang paling gue suka, senyum yang selalu menjadi moodboster gue.
Ya Allah... Gue pengen liat ini tiap hari, tolong jangan biarkan senyuman itu hilang dari wajah tampannya,
"kok malah bengong " dia membuyarkan lamunan gue yang udah kemana mana
"gak, gapapa, " balas gue memalingkan wajah
Cup...
Lagi, dia mengecup pipi kanan gue singkat
"Kamu tuh ya!"
"ya soalnya kamu lucu kalo lagi malu, aku kan udah bilang buat biasain hal tiba-tiba dari aku"
Gue gak menjawab lagi, ini a dia masih menangkup pipi gue
Cup
Kali ini pipi kiri
"harus adil dong, masa sebelah doang" ujarnya santai bahkan saat gue belum sempat berkata apapun
"Minho! "
"dah sayang, aku mau bobo siang bentar yah" sahutnya kabur duluan
Gak butuh waktu lama buat gue selesai beresin appartement ini, karena memang gak terlalu berantakan, cuma sedikit berdebu.
Jam sudah menunjukkan pukul setengah dua siang, gue lalu membangunkan Minho dikamarnya buat minta sholat duhur, habis itu ke supermarket buat belanja kebutuhan rumah.
"malam ini mau makan apa? "
Tanya gue pada Minho yang baru aja mengambil troli sebelum mulai berbelanja
"apa aja deh"
"emang kamu suka nya apa? "
"aku sukanya... Kamu"
please deh nih orang dari tadi ngalus mulu, belum puas bikin jantung gue porak-poranda?
"aku serius ho"
"makan apa aja, yang penting kamu yang masak"
"oke" gue mencoba untuk biasa aja
"eh, kok belinya banyak banget? Gak abis sekali makan ini, takut mubazir, ambil seperlunya aja" celoteh gue saat Ia memasukkan beberapa potong daging sapi dan ayam kedalam troli
"ohiya aku lupa kasi tau kamu, malam ini anak-anak pada mau dateng, katanya mereka kangen masakan kamu"
"oalaaa yaudah, bilang dong"
Bruk
"eh, maaf nona,"
"iya tidak apa- apa-Jinyoung?"
"loh, Echa? "
"o-oh hai gak nyangka bakal ketemu di sini." ucap gue kaku, sumpah kaget banget dia tiba-tiba muncul gini.
Sret...
"lo kemana aja Cha, gue kangen banget tau gak" ucapnya kemudian menarik gue ke dalam pelukannya.
ANJIR, PELUK?!
DEPAN MINHO?!
MATI GUE!
gue lantas buru-buru melepas pelukannya
"hehe, apa kabar nih?" Tanya gue berusaha menetralkan suasana, lantaran Minho yang menyaksikan itu sudah memasang ekspresi masam.
"oh iya Cha, dia siapa? " tanya jinyoung merujuk pada Minho yang natap dia sinis.
"lo sendiri siapa? " tanya Minho balik
"gue Jinyoung, gebetannya"
Jinyoung mengulurkan tangan, tolong bilang kalau ia gak serius dengan ucapannya
"Gue Minho, Suaminya"
Ucap minho membalas uluran tangannya
Jinyoung auto melongo
"haha, bisa aja lo bro" jinyoung ketawa garinh
"gue gak bercanda" balas minho memperlihatkan cincin yang tersemat di kedua jari kami
"whoa, gue kalah start nih, sakin lamanya kita gak ketemu Cha, mau ngobrol dulu boleh lah" ajak jinyoung.
"gak boleh, kita lagi buru-buru" tukas Minho kemudian merangkul gue.
Bayangin aja yah kalo suami ama mantan gebetan ketemu, apa gak aneh tuh?
"Oh sayang banget, padahal banyak yang pengen gue jelasin ke kamu Cha."
"Emangnya kata-kata terakhir kamu waktu itu masih kurang jelas ya?" Tanya gue, kenapa sampai kebawa perasaan di saat seperti ini sih.
"Nah, justru itu yang pengen aku lurusin"
"Lo gak peka apa pura-pura bego? Artinya Echa udah gak pengen denger apa-apa dari lo," sahut Minho menyela, buset frontal amat.
Jinyoung hanya menatap Minho datar "bukannya Lee know Straykids? " tanya jinyoung lagi mengalihkan bicara
"iya, lo juga bukannya Bae jinyoung Wanna one kan?"
"iya... "
"jadi ini gimana ceritanya kalian bisa nikah aja," ia mengalihkan topik.
"simpel sih, Tuhan mempertemukan kita, Terus kita saling mencintai jadinya nikah deh" jawab Minho datar
"udah berapa lama? "
"belum lama, baru sekitaran beberapa minggu yang lalu"
Ini mereka sakin asiknya ngobrol berdua, lupa gue ada disini? Halo?
Read : gue dikacangin
"Yang, balik yuk udah sore banget ini" ajak Minho, bahkan gue belum ngobrol apapun sama cowo itu
"oh oke, Jinyoung gue duluan yah, kapan-kapan kita ketemu lagi," balas gue pasalnya, Minho Nampak tidak nyaman, Y ague juga gak nyaman sih.
"gak ada kapan-kapan ya, ini terakhir kalian ketemu, aku gak suka kamu deket-deket dia." Ucap Minho begitu ia menarik gue keluar.
"Minho? kan kita belum belanja?"
"Di Mini market aja, di sini jelek." Padahal ini udah pusat perbelanjaan terbesar di Seoul loh.
--Muallaf-
Di mobil, perjalanan pulang ke apartemen gak ada yang berkutip diantara kami, ini Minho kenapa sih? Biasanya dia bawel banget, aneh aja gitu kalau tiba-tiba diam.
Dia udah begini, sejak berpindah supermarket tadi, ternyata diamnnya Minho tuh gak enakbanget :( mana mukanya masih dingin banget kayak es batu.
Masalahnya gue juga bukan orang yang mahir dalam mencairkan suasana
Posthink aja, mungkin dia Cuma lagi fokus nyetir
Sampai di kediaman baru kami, gue bermaksud membawa belanjaan yang banyaknya naujubillah itu di bagasi mobil, tapi Minho tanpa berkata apapun langsung mengambil alih tas-tas belanja itu dari gue masih dengan ekspresi datarnya.
"kalo berat siniin aja sebagian, aku bantuin" gue berkutik untuk pertama kalinya sejak kejadian tadi karena gak enak dia bawa barang segitu banyak sendirian.
"aku aja" balasnya singkat tanpa menatap gue yang menjadi lawan bicaranya
Kok gue kesel sih?!
Sikapnya sekarang berbanding terbalik dengan sikapnya beberapa jam yang lalu
Tapi di sisi lain gue merasa bersalah, dia gak mungkin kayak gini kalo gak ada penyebabnya
Apa krna Jinyoung? Tapi tadi di mall kayak fine-fine aja tuh, malahan gue yang dicuekin
Ting
Pintu lift terbuka, Ia berjalan mendahului gue menuju unit apartemen, ish gak suka banget kalau begini.
Minho kemudian meletakkan semuanya di dapur, lalu pergi begitu saja ke ruang tengah masih dengan flat face nya
Gue yang ikutan canggung, sok sibuk meriksa belanjaan belanjaan tadi, padahal gue diem-diem perhatiin doi yang gak jelas itu, seraya mengumpat dalam hati
'WOY, LO KENAPA SIH? KALO ADA APA-APA YAH BILANG, PUNYA MULUT KAN? GUE JANGAN DIDIEMIN GINI, EMANG LO ANGGEP GUE APA? '
"Cha... "
Akhirnya ngomong juga nih orang, gue kira dia bisu mendadak
"hmm... " balas gue masih sok sibuk
"duduk, ada yang pengen aku omongin"
Deg...
Tbc
....
Gak lupa Ree ngucapin terima kasih banyak buat yang rajin Voment
-maacih <3-
Salam Reeknow
Bucin Leeknow