Sister Complex

By arabellaquena

2.3M 109K 5K

[ Completed ] Xavier Alexander Skye memiliki seorang adik sejak tiga tahun yang lalu. Adik yang berbeda jenis... More

⚠️WARNING!⚠️
Prologue
πŸ‘« one - wake up princess!
πŸ‘« two - sandwich doang?
πŸ‘« three - jatuh
πŸ‘« four - diperhatikan
πŸ‘« five - kakak!
πŸ‘« six - basket
πŸ‘« seven - sayang
πŸ‘« eight - hai
πŸ‘« nine - erano
πŸ‘« ten - sosok hitam
πŸ‘« eleven - jagung bakar
πŸ‘« twelve - kolam renang
πŸ‘« thirteen - spaghetti
πŸ‘« fourteen - kakak posesif
πŸ‘« fifteen - boys talk
πŸ‘« sixteen - angel
πŸ‘« seventeen - bully
πŸ‘« eightteen - ancaman
πŸ‘« nineteen - perjodohan
πŸ‘« twenty - perasaan
πŸ‘« twenty one - story
πŸ‘« twenty two - surat
πŸ‘« twenty four - aw!
πŸ‘« twenty five - menghindar?
πŸ‘« twenty six - uhm
πŸ‘« twenty seven - taman
πŸ‘« twenty eight - searching for her
πŸ‘« twenty nine - discuss
πŸ‘« thirty - luna
πŸ‘« thirty one - explanation
πŸ‘« thirty two - naomi and cherryl
πŸ‘« thirty three - past
πŸ‘« thirty four - confession
πŸ‘« thirty five - another past
πŸ‘« thirty six - about everything
πŸ‘« thirty seven - normal
πŸ‘« thirty eight - shopping
πŸ‘« thirty nine - graduation
πŸ‘« fourty - a day with alex
πŸ‘« fourty one - goodbye
πŸ‘« fourty two - skype
πŸ‘« fourty three - mysterious girl
πŸ‘« fourty four - go home
πŸ‘« fourty five - kidnapped?
πŸ‘« fourty six - necklace
πŸ‘« fourty seven - finding luna
πŸ‘« fourty eight - sean vs bian
πŸ‘« fourty nine - i miss you
πŸ‘« fifty - last
Epilogue
πŸ‘« Keenan's secret
πŸ‘« Devan's love story
πŸ‘« Alex dan Luna
πŸ‘« Alex dan Luna (2)

πŸ‘« twenty three - i got you

32.1K 1.6K 34
By arabellaquena

Baca note dibawah yaaa!

🌈🌈🌈

Alex dengan cepat menarik lengan Anna agar duduk di sampingnya. Ia melirik sekitar, memastikan kedua teman Anna—Luna dan Liana, tidak ada disini.

"Lo ngapain disini?" tanya Alex.

Anna memperhatikan ekspresi aneh kakak-kakak kelasnya ini. Ada yang panik, datar tapi kaget, dan yang satunya, abis kaget, senyum-senyum sendiri.

"Disuruh beli minum sama Bu Gina." jawab Anna santai.

"Lo denger semua?" Keenan menatap Anna.

"Cuma pas lo nanya ke Kak Alex." kata Anna menunjuk Keenan dan Alex bergantian.

"Anjir, lo diem-diem aja ya." Alex mengusap wajahnya. Ah, rahasianya terbongkar, dengan salah satu temannya Luna pula.

Ryan yang daritadi hanya memperhatikan Anna, kini mengalihkan pandangannya ke arah Alex. "Jadi, lo beneran suka sama Luna?"

Ketiga manusia di meja itu memusatkan pandangannya ke arah Alex. Yang ditatap menghela napasnya, lalu mengangguk pelan.

Anna menganga. "Luna, kan, adek lo, Kak!" serunya.

"Gue tau. Salahin Ryan yang bikin gue sadar sama perasaan gue." katanya sambil menunjuk Ryan.

"Lah?! Kok gue?!" teriak Ryan tidak terima.

Keenan menoyor kepala Ryan. "Kan, lo yang ngomongin begituan pas di rumah gue."

"Lo kenapa seneng banget aniaya gue sih?!" sebal Ryan.

"Muka lo mendukung." datar Keenan.

"Udah-udah. Jangan bilangin Luna ya, gue takut dia menjauh." kata Alex.

"Terus lo bakal diem aja?"

"Ya mau gimana lagi, ga seharusnya, kan, gue punya perasaan sama adik gue sendiri?"

"Tapi, dia bukan adek—"

"Dia adek gue secara hukum." potong Alex melirik Ryan.

Anna yang daritadi menyimak obrolan ketiga laki-laki didepannya, berdiri. Ia melirik jam tangannya. Sudah lima belas menit ia disini.

"Eh, gue duluan, Kak. Ntar kena omel." tanpa menunggu jawaban, Anna segera pergi membeli minum dan setelah itu kembali ke kelas.

Setelah Anna hilang dari pandangan mereka, Keenan kembali membuka suara.

"Jadi, lo bakal diem aja?"

"Iya. Dan gue akan coba buat lupain perasaan ini."

Keenan hanya mengangguk. Apa yang temannya lakukan, pasti ia dukung. Kecuali kalau menjurus ke hal yang tidak benar.

"Tunggu dulu." kata Ryan.

Alex dan Keenan kompak menoleh. "Kenapa?"

"Gue rasa, lo jangan ilangin dulu perasaan lo." kata Ryan. "Tadi lo bilang kan, kalau Luna mukanya merah terus, diem terus, gamau natep lo?" Alex mengangguk.

"Percaya sama gue, itu gejala orang suka sama lo." jelasnya.

Alex mengernyit. "Ap—"

"Ett, shh." Ryan menaruh jari telunjuknya di depan bibirnya. "Lo liat aja fans-fans kita—"

"Kita? Gue sama Alex doang kali." selak Keenan.

Ryan memutar bola matanya. "Ya, ya, fans lo berdua. Liat aja kalo mereka ngasih surat atau coklat, pasti mukanya merah. Terus gamau natep lo kan? Ngomong juga gagap."

"Jadi, menurut lo, Luna suka sama Alex gitu?"

"Ya." Ryan mengangguk. Kemudian ia menatap Alex. "Sebelum hari ini, lo ada ngapain gitu sama Luna?"

Alex mencoba mengingat-ngingat, namun ia rasa, ia tidak melakukan apa-apa dengan Luna. Hanya seperti biasa saja.

Melihat Alex yang hanya diam, Ryan kembali membuka suara. "Semalem, mungkin?"

Ingatan Alex kembali melayang-layang. Ketika ia akan menggeleng, ia mengingat sesuatu. Tapi masa iya, karena semalam?

"Gue cium pipinya. Tapi itu udah bi—"

"Nah itu! Mungkin Luna baper sama lo!" seru Ryan.

Keenan yang daritadi hanya diam kini buka suara. "Lah biasanya juga Alex asal nyium pipi Luna. Kenapa baru sekarang bapernya." kata Keenan.

"Ya, kan, kalo digituin terus lama-lama bisa baper. Alex cowok, Luna cewek, ya ga salah kalo Luna-nya baper." jelas Ryan. "Gini ya, yang sedarah aja bisa suka sama saudaranya, ya walaupun jarang ada kasusnya. Apalagi yang ga sedarah? Ya gas aja."

"Kok lo tau banget beginian sih?" heran Alex yang diangguki Keenan.

Ryan cengengesan. "Dari novel-novel sepupu gue."

Keenan langsung menabok punggung Ryan, disusul Alex yang menyentil kencang kening Ryan.

"Astaga, gue udah kasih pencerahan, malah dianiaya."

🌈🌈🌈

Erano memperhatikan seorang gadis dari kejauhan. Gadis berambut cokelat dengan tas berwarna putih yang bertengger di bahunya. Gadis imut itu berjalan menghampiri seseorang yang sudah menunggunya di depan mobil.

Mereka terlihat mengobrol sebentar kemudian masuk ke dalam mobil. Hilang dari pandangan Erano.

Erano menghela napas. Benar, ia menyukai gadis itu. Sejak pertama kali melihatnya dengan seragam SMP TSHS ketika pertama kali menjadi murid SMA.

Harapannya langsung pupus, ketika tau kalau gadis itu adalah adik angkat dari seorang Xavier Alexander Skye.

Saat acara perkemahan lalu, ia mencoba mendekati Luna, namun Alex menghalanginya. Ia bisa melihat rasa takut kehilangan yang besar saat menatap mata itu. Ia tidak ingin kembali mengambil milik Alex.

Erano tau, ia salah membantu Angel waktu itu. Sungguh, ia tidak ingin berurusan dengan Alex. Namun, Angel adalah temannya, jadi ia membantunya.

"Mending cari yang lain." Erano menoleh ke sampingnya.

Keenan menatap Erano. "Dia punya Alex."

Erano mengangguk. Mungkin ia memang hanya boleh mengagumi dari jauh saja.

"Pulang." kata Keenan. Lalu ia melesat dengan motornya meninggalkan Erano.

Mulai saat ini, ia tidak akan mengusik kedua manusia itu.

🌈🌈🌈

Luna berjalan menuju parkiran, karena Alex mengiriminya pesan kalau ia menunggu diparkiran.

Lupakan tentang semalam, lupakan tatapan dalam itu, lupakan ciuman di pipinya. Waktunya hanya tiga hari. Ia akan terus menempel pada Alex dalam tiga hari itu.

Demi Alex. Agar Angel si nenek sihir tidak menganggu kakak tersayangnya. Tidak membuat kakaknya terluka.

"Kak, maafin Luna udah diemin kakak." kata Luna saat sampai didepan Alex.

Alex tersenyum. "Gapapa."

Dasar Ryan, lihat, Luna bahkan baik-baik saja sekarang. Tidak menunjukkan tanda-tanda yang tadi ia sebutkan. Itu tandanya Luna memang tidak menyukainya.

"Yuk pulang." ajak Alex. Mereka berdua memasuki mobil dan meninggalkan sekolah.

"Kak ke taman ya." ucap Luna sambil menoleh ke arah Alex.

"Iya, sayang." Luna langsung terdiam. Jantungnya, Luna menggeleng, sisa tiga hari lagi, ia tidak boleh memikirkan itu dulu.

Merasa keheningan mulai menyapa, Alex kembali membuka suara. "Mau ngapain ke taman?" tanya Alex.

"Mau main sama kakak."

Alex memakirkan mobilnya di pinggir taman. Taman terlihat sepi, karena dilingkungan ini tidak banyak anak-anak.

"Yaudah. Ayo kita main." Alex keluar dari mobil disusul Luna.

Luna langsung berlari menjauhi Alex. "Kakak! Ayo kejar aku!" teriaknya sambil tertawa.

"Awas aja kamu!" Alex berlari cepat mengejar Luna yang sudah jauh.

Mereka berdua berlari memutari taman sambil tertawa, tidak sadar kalau mereka bukan lagi anak kecil.

Luna menoleh kebelakang, matanya langsung melotot melihat jaraknya dengan Alex sudah tidak jauh lagi. Ditambah dengan smirk yang Alex tunjukkan, membuat jantungnya semakin memompa dengan kencang.

Belum sempat Luna kembali menolehkan kepalanya, tangannya langsung ditarik, membuat tubuhnya berputar dan menabrak Alex.

Tubuh mereka berdua yang belum seimbang, membuat mereka terjatuh dengan Luna dibawah Alex.

Satu tangan Alex menahan kepala Luna, dan satunya lagi menahan tubuhnya agar tidak menimpa Luna. Sedangkan tangan Luna otomatis menurunkan roknya yang tersingkap.

Nafas mereka masih tidak beraturan. Dengan jarak kedua wajah mereka yang tidak begitu jauh, Alex bisa melihat mata indah Luna.

Luna tertawa pelan menyembunyikan kegugupannya.

Alex tersenyum miring. "I got you."

🌈🌈🌈

*TSHS : Thalassa Skye High School.

holla! hello! haii! aku comeback membawa alex dan luna!! horeew! sorry yaa lama ga up.

kayaknya aku bisanya up seminggu sekali deh. gimana? setuju ya aku up seminggu sekali. kalo banyak waktu, aku bakal up secepatnya.

lagiii dan akan selalu bilang makasiii yang udah mau vote dan comment!! thanks for supporting me too😚❤️

thanks for reading, jangan bosen sama alex luna yaa dan sorry kalo ada kekurangan.

Continue Reading

You'll Also Like

5.5K 555 42
FOLLOW DULU SEBELUM BACA!! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTARNYA!! β€’β€’β€’ -FABIO QUARTARARO FANFICTION STORY- Fabio Quartararo pernah berjanji bahwa s...
741K 50.3K 42
"Enak ya jadi Gibran, apa-apa selalu disiapin sama Istri nya" "Aku ngerasa jadi babu harus ngelakuin apa yang di suruh sama ketua kamu itu! Dan inget...
111K 6.2K 30
"So...can i stay a bit longer?" bisik Yvaine dengan suara lembutnya. Cyano menaikkan satu alisnya, menatap gadis itu penuh makna. "Stay Forever." bal...
3.1M 261K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...