[BSD] School Time!

By raivin_holmes

16.8K 1.8K 964

Kisah dimana para Bungo Stray Dogs pada masa sekolah! Kau/[YN] yang terjebak dalam lingkaran setan, keempat p... More

Pertama
Bersama
Sakura
Berteman
Happy Birthday Dazai
Waktu dengannya
Luxury Life
Saat berjumpa
Ending Teaser
My Girl - Dazai Osamu Ending
[IKLAN] FOXES EVENT 666

Pertengkaran

1K 118 7
By raivin_holmes

Semua orang menginginkan keluarga yang harmonis, bahagia dan sempurna. Bukankah itu indah?

Begitulah orang-orang memandang keluarga [YN]. Keluarga yang aktif, kompak dan selalu terlihat bahagia. Namun, terkadang mereka selalu mempeributkan hal kecil.

"Sudah kubilang jangan masuk kamarku! Lihat! Kau merusak rumah korek api yang kubuat. Aku harus membawanya lusa!" kesal [YN] pada adik laki lakinya, Yuichi.

"Aku tidak sengaja menghancurkannya! Lagipula itu salahmu tidak menutup pintu dengan benar!"

"Apa?! Seharusnya kau yang tidak bermain bola didalam rumah!"

"Itu hak ku, kenapa kau melarangku bermain dirumah?!"

Mereka berdua terus saja berteriak satu sama lain.

"Sudahlah anak-anak.. Tidak perlu berteriak. Lagipula [YN], kau masih bisa membuatnya hari ini jika itu dibawa lusa, bukan?" ucap Mama [YN].

"Aku membuatnya selama lima jam, dan itu dihancurkan kurang dari dua menit?! Tidakkah Mama seharusnya membelaku?"

"Bweee!! Dasar kuda gendut!"

"[YN].. Kau kan sudah besar.. Mengalah saja pada adikmu.."

Kau terdiam seraya menundukkan kepala. Kedua tanganmu mengepal kuat. Dan tubuhmu mulai gemetar.

"Mengalah..? Mengalah? Kenapa harus aku yang selalu mengalah?!" tukasmu dengan mata berlinang, lalu berlari keluar rumah.

"Aku benci kalian!!"

"[YN]!!" seru Mamamu.

★Next★

Pagi itu seorang pemuda tengah mengangkat sekotak botol kaca, dari mobil pengangkut barang.

"Oohh.. Kerja bagus, Atsushi-kun" puji pria tua yang membawa mobil.

"Terima kasih, paman. Apa semua sudah dibawa?" tanyanya.

"Ya. Hari ini hanya ada 30 kotak saja."

"Baiklah. Kalau begitu.. 5400 dikali 30 kotak. 162000. Ini.." Atsushi memberikan sejumlah uang yang dibutuhkannya.

"Okay, aku pergi dulu. Salam untuk bibi itu ya. Hahaha.."

"Akan kusampaikan. Terima kasih banyak.."

Mobil itu pun pergi meninggalkan toko kecil dimana Atsushi bekerja setiap hari libur.

Ia pun duduk didepan pintu, seraya menghitung jumlah botol dalam kotak. Ditengah pekerjaannya, ia mendengar seseorang menangis.

"S-Siapa yang menangis pagi pagi seperti ini...?"

Ia bangun dan mencari sumber tangisan itu. Ternyata itu berasal dari seorang wanita yang ada di gang sempit, tepat disebelah toko.

Wanita itu berjongkok, dan menutupi wajahnya dengan rambutnya.

"Manusia? Hantu?!"

Perlahan Atsushi mendekati wanita itu, dan menyentuh bahunya. "Ano.. Apa kau baik baik saja?"

"Atsushi-kun?" lirihnya.

"Ehh? [YN]?"

★Next★

Atsushi mengajak [YN] duduk dikursi, yang ada didepan toko. Dengan sebotol teh dingin, [YN] hanya terdiam menggenggamnya.

"Apa kau baik baik saja?" tanya Atsushi.

"Uhm.. Kurasa begitu.."

"Kau mau aku mengantarmu pulang? Kita bisa--"

"Tidak.. Aku tidak mau pulang!"

Pemuda itu cukup terkejut dengan perkataan teman sekelasnya. Tidak mau pulang? Apa maksudnya?

"Eh.. B-Baiklah.. Jika kau tidak mau.."

[YN] menoleh pada toko yang ada dibelakangnya. "Apa ini tempatmu bekerja?"

"Ya. Setiap libur, aku akan kemari. Bibi pemilik toko begitu baik padaku. Ia bahkan mengizinkanku hanya bekerja di sabtu dan minggu."

"Kau pasti sangat senang.."

"Ya. Tidak biasanya ada orang sebaik bibi pemilik toko."

[YN] mengangguk kecil, lalu melihat kelangit biru yang ada diatasnya. "Ne.. Atsushi-kun.." panggilnya.

"Ya?"

"Apa.. Kau pernah bertengkar dengan keluargamu?"

"Huh? Kenapa tiba-tiba.."

"Jawab saja.."

"Hm.. Pernah. Kami pernah bertengkar."

"Karena hal apa?" tanya [YN] lagi.

"Terakhir.. Kami bertengkar tentang sekolahku. Kau tahu, aku ini berasal dari Nagoya. Walau tidak terlalu jauh dari Yokohama. Tapi orang tuaku tidak setuju aku mengambil sekolah di SMA Arahabaki Utara."

"Karena menurut mereka, itu terlalu jauh?"

"Ya. Mereka berpikir, bagaimana aku akan hidup sendirian disini. Mencari makan, tempat tinggal dan lainnya. Tapi akhirnya aku bicara dengan baik baik, dan meyakinkan orang tuaku, aku bisa bertahan hingga sekarang." jelas Atsushi dengan senyum lembutnya.

Saat mereka sedang asik mengobrol, tak lama banyak orang datang membeli ditoko. "B-Baik tunggu sebentar!" Atsushi mulai panik, karena banyaknya pembeli yang datang.

Kau yang melihat kerja gigih Atsushi, bertekad untuk menolongnya. "Aku akan membantumu, Atsushi-kun.."

[YN] membantu Atsushi menghitung hasil pembelian, dan memasukannya kedalam kantung.

"Nakajima-san.. Aku baru melihat gadis itu disini. Apa dia kekasihmu?" ledek seorang wanita tua.

"Ah tidak. Dia teman sekelasku. Kebetulan ia datang kemari dan membantuku.."

"Dia terlihat sangat manis dan baik hati. Kalian terlihat cukup serasi.."

"Haha.. Benarkah?"

"Ya.. Dia sangat bersemangat. Oh.. Aku ketinggalan jadwal perkumpulan bertenunku. Kalau begitu aku pergi dulu!"

"Hati hati dijalan! Datang lagi!"

Atsushi menoleh pada [YN] yang tengah tersenyum pada setiap pelanggan yang datang.

★Next★

Sore harinya, saat semua pelanggan telah pergi. Atsushi menyodorkan se-cup eskrim padamu. "Terima kasih sudah membantuku."

"Ah.. Terima kasih, Atsushi-kun. Pekerjaanmu sungguh melelahkan.." kau menerima eskrim itu, dan mulai menikmatinya.

"Jika kau mau hidup, kau harus berjuang walau itu menyakitkan. Itu yang Dazai-senpai katakan.."

"Ternyata Dazai-senpai bisa mengatakan hal yang bijak juga.." tawamu kecil.

Atsushi hanya terdiam melihatmu memakan eskrim, bahkan saat tertawa kecil. Kau pun menyadari hal itu, lalu menoleh padanya.

"Atsushi-kun?"

"Ada apa?"

"Eh?" tanyamu bingung.

"Kupikir sesaat, kau sudah kembali pulih. Namun, kelihatannya sesuatu mengganggumu."

Mulutmu membentuk huruf A, lalu tersenyum tipis dan menutup kedua matamu sesaat. "Ketahuan ya.."

"..."

"Yu-kun.. Menghancurkan karya seni, yang harus dibawa lus nanti.."

"Ia tak mau meminta maaf, ataupun mengakui kesalahannya. Aku benar benar kesal.."

"Lalu?"

"Kupikir Mama akan membelaku. Tapi Mama selalu memintaku untuk mengalah, dan membuatnya kembali. Aku sudah bersusah payah membuatnya.."

"Begitu rupanya.. Aku tidak tahu, bagaimana kejadian itu pagi tadi. Tapi mengalah, memang tugas setiap kakak,bukan?"

"Aku tahu! Tapi.. Kenapa.. Kenapa aku harus selalu mengalah dengan perbuatannya?"

"Hm.. Aku tidak tahu apakah ini ada hubungannya dengan masalahmu atau tidak. Tapi terkadang, saat aku sudah menyusun semuanya di toko. Pembeli akan datang, dan mengacaknya. Lalu aku harus menyusunnya kembali. Dan terus begitu setiap harinya.."

"Lalu apa yang kau maksudkan, Atsushi-kun?"

"Maksudku.. Jika aku tidak mengalah dan marah, sama halnya dengan dirimu. Mungkin sekarang aku bisa saja mati kelaparan, karena berhenti dari pekerjaanku."

Sesaat [YN] terdiam. Ia mengerti apa yang Atsushi maksudkan. Namun, hatinya masih saja berat untuk pulang kerumah.

"Sebaiknya kau mengatakan pada ibumu, kau ada disini. Atau dia akan sangat khawatir.."

"Aku meninggalkan ponselku dirumah.."

"Begitu rupanya.. Kalau begitu, kau mau kerumahku? Aku akan buatkan makan malam untukmu." ajak Atsushi.

Kau mengusap air matamu lalu tersenyum "Iya!"

Setelah menutup toko, kau dan Atsushi pergi menuju sebuah apartemen sederhana yang ada diujung jalan. Apartemen itu tidak terlalu besar ataupun kecil.

Namun, kau harus menunduk saat sudah masuk kedalam ruang tengah. "Hati hati kepalamu, [YN].." Atsushi menutupi kepalamu dengan tangannya, saat kau hampir mengenai lampu gantung.

"Apa sakit?"

"Tidak. Terima kasih.." kau duduk didepan sebuah meja kecil yang ada diruang tengah.

Terlihat [YN] menatap keluar jendela, dengan ekspresi cemas. Atsushi tahu temannya masih memikirkan masalah pagi tadi.

Ia pun segera membuat makan malam untuknya dan [YN].

"Ah.. Aku meninggalkan bawang diluar. Aku akan segera kembali.."

Blam

Kau berjalan sekeliling apartemen, yang hanya ada sebuah ruangan kecil dan dapur. Serta kamar mandi yang cukup untuk satu orang saja.

Tak beberapa lama, Atsushi kembali dengan sekantung bawang dan minuman.

"Kenapa lama sekali?" tanya [YN].

"Aku membeli minuman terlebih dahulu."

"Begitu rupanya. Aku akan membantumu membuat makan malam." dengan hati hati [YN] menghampiri Atsushi dan mereka berdua memasak makan malam bersama.

"Ne.. Atsushi-kun.."

"Ya?" sahut Atsushi.

"Apa kau selalu membuat makananmu sendirian?"

"Ya. Tentu saja."

"Lalu.. Kau akan memakan semua itu sendirian? Apa.. Kau tidak merasa kesepian?" tanya [YN].

"Terkadang aku merasakannya. Ketika aku jauh dari orang tua serta adikku. Aku terkadang merindukan rumah, dan ingin kembali kesana.."

"Begitu ya.."

"Tapi terkadang Dazai-senpai kemari dan membawa beberapa makanan. Lalu kami makan bersama.."

[YN] teringat ia masih berkumpul dengan orang tua serta adiknya saat makan malam. Bercanda bersama, tertawa dan membicarakan hal lain.

Tapi Atsushi..
Ia harus berjuang sendirian untuk bisa memenuhi kebutuhannya.

★Next★

Waktu menunjukkan pukul sepuluh malam. Atsushi tak tahu harus bagaimana, ia tak pernah membawa wanita masuk ke apartemennya. Ditambah, ia hanya punya satu futon disana.

"Kau bisa menggunakannya, [YN]" ujar Atsushi.

"Ehh.. Benarkah? Tapi.. Bagaimana denganmu?"

"Aku masih punya selimut ini. Jangan khawatir!"

[YN] meminjam pakaian Atsushi, ia pun memasuki futon dan mulai berbaring.

"Aku akan mematikan lampu, [YN].."

"Ya.."

Lampu dipadamkan. Atsushi tidur cukup jauh dari tempat [YN] berbaring. Karena ia benar benar bingung, dan tak tahu harus berbuat apa.

"Oyasumi Atsushi-kun.."

"Oyasumi.."

Mereka berdua terlelap. Hari yang begitu berat dan melelahkan. Banyak yang sudah mereka lalui hari itu.

Kini tinggal melepas lelah, dan menunggu fajar datang esok hari.

Keesokan paginya, Atsushi terbangun dengan selimut futon menyelimuti dirinya. [YN] sudah tidak disana. Ia menemukan secarik kertas dan sarapan diatas mejanya.

Terima kasih untuk kemarin. Aku merasa lebih baik sekarang. Jika kau kesepian, kau bisa menghubungiku.

Your Friend,
[YN]

Lalu kemana [YN] pergi?

Pagi pagi sekali, ia berjalan kembali kerumahnya. Dengan perasaan takut, karena sudah berteriak seperti kemarin. Perlahan [YN] membuka pintu rumahnya.

Didepan pintu, Mama [YN] sudah menunggu. "Mama.. Aku.. Aku.."

Grep

Wanita itu langsung memeluk putri tertuanya. "Okaeri.. [YN].."

"Mama.. Maaf.. Aku.."

"Uhm.. Maafkan Mama juga. Tidak mengerti perasaanmu.."

"Aku.. Mama.."

"Tak apa.. Mama sudah tahu semuanya.."

"Tapi bagaimana?"

Mamamu melepaskan pelukannya, lalu tersenyum. "Atsushi-kun yang mengatakannya.."

"Atsushi-kun?"

Mamamu mengangguk pelan.

☆Flashback☆

"Ah.. Aku meninggalkan bawang diluar. Aku akan segera kembali!"

Atsushi keluar apartemennya, dan berjalan menuju tangga. Ia mengetikkan beberapa nomor diponselnya.

"Aku meninggalkan ponselku dirumah.."

Mengingat hal itu, Atsushi menelpon ke ponsel [YN].

Tak berapa lama, seorang wanita mengangkat telponnya

"Halo? Atsushi-kun.. [YN].."

"Dia bersamaku, bi. Bibi tak perlu khawatir.."

"Benarkah?! Syukurlah.. Maaf sudah merepotkanmu."

"Bukan masalah. Tapi.. Ada hal yang ingin saya katakan.."

"Apa itu?"

"[YN] terlihat tertekan. Bisakah bibi tidak terus memaksakan hal yang tidak [YN] sukai? Saya memang tidak sepantasnya mengatakan ini. Tapi.. Baru kali ini, saya melihat kesedihan diwajah tersenyumnya. Saya yakin, bibi mengerti hal itu.."

"[YN]..."

"Saya mohon.." Atsushi bahkan sampai membungkuk, walau ia bicara lewat telpon.

"Aku mengerti. Terima kasih, Atsushi-kun.."

"Ya. [YN] masih belum ingin pulang kerumah. Tapi saya akan memastikan ia baik baik saja.."

☆Flashback End☆

"Atsushi-kun.."

"Dia benar benar anak yang baik.. Saa [YN].. Kau pasti lapar. Mama sudah buatkan sarapan untukmu. Ayo.. Ayo.."

"Kuda gendut!" seru seorang anak laki laki dari atas tangga.

Kau menoleh keatas, dan menemukan adikmu disana. Ia berlari menuruni tangga, dan memberikan sesuatu.

"Maaf.. Aku sudah melakukan kesalahan hingga membuatmu marah kemarin. Aku mencoba memperbaikinya, tapi.."

Terlihat sebuah rumah dari korek api yang tersusun, dan cukup berantakan.

☆Flashback☆

"Jika aku tidak mengalah dan menyerah. Mungkin aku sudah mati kelaparan. Apa kau mengerti apa yang kumaksudkan?"

☆Flashback End☆

"Jika aku hanya bisa marah dan menyerah. Itu tak akan merubah apapun, dan justru memperburuk keadaan yang ada." pikir [YN].

Kau mengacak acak rambut Yuichi lalu tersenyum "Akan kuperbaiki lagi nanti. Terima kasih.."

"Terima kasih, Atsushi-kun.."

Bersambung

Ya. Maaf baru up, karena kendala tangan yang susah dibuat ketik. Dan ini juga maksain, karena ya.. Kasian aja, tidak update update..

Oke thanks for reading, votes, comment and follow!

Jangan lupa cek percakapan untuk link join grup dan mohon bantuan Like dan Subscribe kalian!

Continue Reading

You'll Also Like

1K 62 4
Bingung Mau Bikin Deskripsi Apa, Langsung Baca Aja Mwehehehe.. -Kata-kata kasar -typo bertebaran Character Hanya Milik @Gamecom Team. Kecuali Charact...
22.9K 5.3K 16
Kecelakaan hebat merenggut nyawa kedua orang tua Shazia. Karena kemalangan yang menimpa dan membuatnya menjadi sebatang kara, kerabat jauh datang unt...
1.6K 148 12
♥*♡∞:。.。🍀⚡️。.。:∞♡*♥ dimana Amato dan Genah melihat angkasa terjatuh ke planet bumi tempat tinggal mereka lalu bertemu Powers Sphera? gimana ceritany...
952 105 6
siswa baru yang bernama y/n telah masuk ke sekolah yang bernama fundamental paper education.. dan.. entahlah aku bingung.. jadi enjoy ae