Exitium Mendax [TAMAT]

Von ffitriams

2.3M 74.7K 932

[ADULT STORY! 18+] Seorang gadis belia yang sudah memasuki umur 19 tahun, harus menerima kenyataan pahit dala... Mehr

Prolog
Chapter One.
Chapter Two.
Chapter Three.
Chapter Four.
Chapter Five.
Chapter Six.
Chapter Seven.
Chapter Eight.
Chapter Nine.
Chapter Ten.
Chapter Eleven.
Chapter Twelve.
Chapter Thirteen.
Chapter Fourteen.
Chapter Fifteen.
Chapter Sixteen.
Chapter Seventeen.
Chapter Eighteen.
Chapter Nineteen.
Chapter Twenty.
Chapter Twenty One.
Chapter Twenty Two.
Chapter Twenty Three.
Chapter Twenty Four.
Chapter Twenty Five.
Chapter Twenty Six.
Chapter Twenty Seven
Chapter Twenty Eight.
Chapter Twenty Nine.
Chapter Thirty.
PENGUMUMAN!!!

Chapter Thirty One.

89.6K 1.6K 62
Von ffitriams

"Kau tidak lebih pintar dariku Elmarc. Aku bisa berada disini adalah persoalan yang mudah. Kau tahu? Bahkan semua seluk bulukmu pun aku tahu, walaupun kau telah menutup akses agar aku tidak mengetahuinya. Dan kau pikir? Aku akan menyetujui pernikahanmu dengan puteriku? Kau bahkan terlalu buruk untuk dijabarkan, Marc." Entah sejak kapan dirinya berada di apartemen milik Elmarc. Tubuh gagah dan kekar itu berdiri menjulang dengan lengannya yang sedang mengait perempuan cantik yang berada disampingnya. Wanita asli Canada yang telah membuat Barack sembuh dari penyakit mematikan dan membuatnya jatuh hati begitu saja karena ketulusannya.

"KAU! PERGILAH DARI SINI BRENGSEK!" Ucap Elmarc dengan bentakan dan intonasi yang tinggi. Dirinya sungguh tidak sudi melihat pria yang sangat dibencinya itu menginjakan kaki busuknya di apartemen miliknya. Matanya menatap tajam, lengannya yang kekar terkepal dengan erat sehingga membentuk bulatan yang siap menghajar siapa saja.

"Ayah... Sejak kapan ayah pulang? Mengapa tidak memberitahuku terlebih dahulu?" Tak bisa dipungkiri, perasaaannya saat ini adalah senang melihat ayahnya kembali lebih cepat dari waktu yang telah beliau katakan. Namun perasaan resah juga sedang menghampirinya, dimana sang ayah menentang pernikahannya dengan Elmarc. Begitu pula Elmarc, manusia sekeras baja yang tidak mau mengalah. Permasalahan seperti ini tidak bisa dia selesaikan kalau harus membuat salah satu diantaranya mengalah.

"Dan satu lagi, aku tidak butuh izinmu untuk menikahi Ellfa. Dia mencintaiku. Apa kau tega membuat puteri semata wayangmu bersedih karena memiliki ayahnya yang sangat brengsek seperti dirimu!" Bicara Elmarc seperti orang yang tidak bisa dikendalikan. Entah mengapa rasa amarah dan dendam yang sempat dia ucapkan untuk tidak lagi dia pendam pada seseorang yang telah membunuh kedua orangtuanya itu akhirnya meluap kembali. Rasanya saat ini juga dia ingin melenyapkan tua bangka itu dengan tangannya sendiri.

"Kau tahu? Selama ini kau termakan oleh amarah yang sebenarnya kau sendiri tidak tahu kebenarannya. Apa kau pikir, aku membunuh kedua orangtuamu dengan semena-mena?" Barack tersenyum remeh pada Elmarc, seolah meremehkan amarah yang selama ini Elmarc curahkan hanyalah sia-sia dan dia pikir anak ingusan itu juga akan sangat menyesal memiliki kedua orangtua yang sepatutnya memberikan contoh yang baik pada anak-anaknya.

"Jangan banyak omong kau brengsek! Aku tahu semua itu hanya akal-akalanmu saja bukan?! Membenarkan semua apa yang kau lakukan itu benar. Membunuh adalah hal yang sangat keji! Dasar bedebah!" Lengannya yang kekar itu menarik kerah kemeja milik Barack lalu tanpa di duga Barack dengan mudahnya menghempaskan tubuh Elmarc mengenai lantai apartemen yang sangat kuat.

"Jangan kau berani padaku! Well, karena kebaikanku kau masih dapat hidup didunia ini yang seharusnya kau menyusul dengan kedua orangtuamu yang tidak kalah menjijikannya dengan dirimu." Matanya menatap nyalang ke arah Elmarc yang kini sedang menatap dirinya tak kalah mematikannya. Dua orang pria ini seakan ingin menunjukkan bahwa dirinyalah yang paling benar. Merasa paling hebat dan ingin terlihat merasa jantan di hadapan pasangan mereka masing-masing.

Berbeda dengan para lelaki yang berada diruangan tersebut, dua orang perempuan hanya terdiam mematung merasa bingung apa yang harus mereka lakukan untuk memisahkan kedua pria itu. Ellfa dan Alfiana sama-sama tersadar bahwa keduanya butuh klarifikasi dengan masalah yang sebenarnya terjadi bukanlah mereka berdua sendiri sumbernya. Dan mereka yakin, masalah yang sudah berlangsung sangat lama ini akan terselesaikan hari ini juga. Karena Barack tidak akan mungkin balik lebih cepat dari perkiraan hanya untuk membuat masalah semakin runyam dan tidak ada ujungnya.

"Lihat kesana! Betapa kau sangat salah menilaiku. Selama ini kau menganggap diriku ini sangat bejat karena telah membunuh orangtuamu, namun nyatanya orangtuamulah yang lebih bejat dariku!" Telunjuknya mengarahkan kea rah televise yang sudah ada di ruang tamu apartemen milik Elmarc. Dan betapa terkejutnya, seketika layar tersebut berubah menampilkan sepasang suami istri yang sedang berjalan mengendap seakan ingin mengambil sesuatu yang berharga dengan sembunyi-sembunyi. Mereka mengambil brangkas yang sudah dipastikan di dalamnya terdapat beberapa lembaran penting yang menjadi incaran mereka. Setelah berhasil mengambilnya merekapun pergi dengan wajah berseri seolah telah mendapat rezeki nomplok.

"Kau tahu? Dibrangkas tersebut adalah sejumlah dokumen penting perusahaan dan beberapa tender besar yang telah aku simpan dengan sangat rapih. Tadinya aku akan menyerahkan semua itu untuk puteri semata wayangku untuk menikmati warisan dariku, setelah aku tiada di dunia ini. Aku bersusah payah membangun perusahaan itu dengan hasil keringatku sendiri, hanya untuk menghidupi keluarga kecilku. Dulu aku adalah orang susah dan tak punya apa-apa. Bahkan untuk menebus Ellfa dari rumah sakitpun aku tak mampu. Namun syukurlah, beberapa bulan kemudian aku tersadar bahwa semua ini di mulai dari tekad yang kuat. Aku membangun usaha kecil-kecilan yang setidaknya uangnya bisaku tabung untuk makan. Dan lambat laun, seiring dengan berjalannya waktu usahaku itu semakin maju dan berkembang sehingga dapat mengambil puteri kita untuk dibawa dan kita urus bersama di rumah sederhana yang telah ku beli dari hasil kerja keras. Semua berlangsung dengan sangat cepat. Usaha kecil yang hanya mampu untuk makan, satu tahun setelahnya telah berubah menjadi besar karena investor yang mau membantu. Semua sudah ku atur dengan sedemikian rupa."

"Namun, semuanya hilang begitu saja karena ulah orangtuamu. Mereka merampas semua milikku. Walau pada saat itu usahaku sudah berkembang dimana-mana namun hanya perusahaan itulah satu-satunya yang punya histori di dalamnya. Dan yang membuatku lebih sedih adalah ketika semua nama ke pemilikan sudah jatuh ketangan mereka, sah secara hokum sehingga aku tidak bisa untuk mengambil kembali kecuali mereka yang mengizinkan. Kau tahu? Mulai saat itulah aku kalang kabut, dan akhirnya membunuh orangtuamu. Orangtua yang selama ini seolah menjadi korban, namun ternyata merekalah monster yang tak terlihat." Matanya berkaca-kaca membayangkan peristiwa tersebut terjadi. Barack memang seorang ayah idaman. Pengusaha yang bermain bersih untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Beda dari kebanyakan orang, yang suka membunuh siapa saja musuh-musuh dibalik selimut yang ingin merebut apa yang dia miliki. Percaya atau tidak kejadian tersebut adalah pertama kali dalam hidupnya membunuh orang hanya karena bisnis. Karena merekalah yang sangat berani mengambil brangkas yang selama ini dia jaga. Barack memang bisa mengambil semua itu, namun ketaatannya pada sebuah hukum yang berlaku pada berkas-berkas tersebut membuatnya tak bisa mengambilnya dengan mudah. Sehingga dia tak punya jalan lain, dia harus memusnahkan mereka dengan tangannya sendiri.

Entah apa yang merasukinya sehingga dia menjadi orang yang brutal dan terlihat tak berperasaan hanya untuk membalaskan dendamnya. Barack menyadari semua itu. Namun percayalah, semua itu hanya ingin melampiaskan amarahnya pada orang-orang yang selama ini telah berurusan dengannya. Dan karena kejadian tersebut, membuat Barack harus waspada dari semua kejahatan yang menghampirinya dan keluarga kecilnya. Dia bertekad akan membunuh siapa saja yang menganggganggu orang-orang yang sangat dia cintai.

"Ayah..." Ellfa berhambur ke dalam dekapan sang ayah. Dia menyesal karena selama ini telah berburuk sangka pada ayahnya sendiri. Dia seperti anak durhaka yang telah mengabaikan omongan dan perbuatan ayahnya yang sebenarnya adalah untuk kebaikannya.

"Aku mencintaimu ayah." Perempuan itu menangis sejadi-jadinya dalam dekapan ayahnya, dia tidak peduli dengan anggapan semua orang. Kini hanya ayahnya lah dirinyapunya di dunia, karena itu apapun kebahagiaanya adalah kebahagiaannya juga.

Barack melepaskan pelukannya lalu berjalan ke arah Elmarc yang masih diam membisu. Betapa bodohnya dia menyimpan dendam yang nyatanya bukan orang itulah yang sepatutnya dia salahkan. "Kau lelaki hebat. Dan aku merestui pernikahan kalian. Aku tahu kau sangat mencintai anakku. Maka dari itu, jaga dia untukku." Tepukan tangan di pundak kekarnya membuat dirinya tersadar dan langsung mendekap lelaki yang selama ini dia anggap brengsek itu. Dirinya sangat malu, akan semuanya. Namun, tidak ada pilihan lain. Semua sudah terjadi dan tidak bisa dia kembalikan.

Alfiana tersenyum melihat permasalahan tersebut selesai. Akhirnya, Barack telah mengambil sikap tegas dan bijaksana. Betapa beruntungnya dia mendapatkannya. Oh... Rasanya tak terhingga memikirkan semua itu.

"Kenalkan, ini adalah Alfiana calon istri ayah dan calon ibu dari Ellfa." Barack memperkenalkan dengan sangat bangga. Ellfa dan Elmarc beralih menatapnya, dan yang mereka lihat Alfiana adalah sosok perempuan yang baik untuk menemani ayahnya selama sisa umurnya.

"Aku setuju ayah dengannya. Apa boleh aku memanggilmu dengan sebutan Mommy?" Tanyanya pada Alfiana dengan tatapan memelas.

Mendengar pertanyaan itu, membuat Alfiana menatap Barack dengan rona bahagia terpancar dari wajahnya. Lalu akhirnya dia kembali menatap Ellfa dan menggangguk dengan malu-malu.

Betapa bahagianya hari ini. Semoga kebahagiaan terus menyelimuti keluarga mereka.

Semoga...

.

.

.

.

.

"Jangan terlalu larut akan masa lalu. Dendam yang semakin memupuk akan berdampak besar dengan kehidupanmu yang sesungguhnya."

TAMAT...

AKU VAKUM DULU YA, TUNGGUIN KARYA AKU SELANJUTNYA!!! SEE YOU...

Sabtu, 13 Juli 2019.

Weiterlesen

Das wird dir gefallen

39.6K 797 10
Dari ketidaksengajaan berujung pada ketertarikan Alexander kepada Felicia. Perasaan benci Felicia perlahan runtuh dengan setiap kata-kata romantis ya...
3.1M 24.2K 45
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
2.2M 85.8K 47
{Completed ✅} HIGHEST RANK : #147 in Romance - 2017/10/31 ~~~~ Di jodohkan dengan seorang lelaki yang bahkan belum di kenal? Menikah di usia muda? S...
She is Mine Von Himachan

Jugendliteratur

26K 908 25
Albert Grissham, seorang pemilik sebuah perusahaan terbesar di London, melanjutkan perjuangan ayahnya. Selama ini, Albert tidak pernah merasakan jatu...