"Membuatmu kesal sudah menjadi hobiku"
-Raka Faresta
🍁🍁🍁
Hari ini adalah hari minggu, jadi Salsa bisa beristirahat total dan merebahkan tubuhnya sepanjang hari, tapi nyatanya tidak! karna sejak tadi Raka selalu mengganggunya.
"Tengil! Gue mau istirahat" teriak Salsa, ia memukul kepala Raka dengan bantal.
"gak perduli" Raka berlari-lari kecil menghindari Salsa.
"udah ah, gue capek gue mau tidur" Salsa berhenti mengejar Raka dan kembali merebahkan dirinya diatas kasur.
Raka tak tinggal diam melihat Salsa yang kembali tertidur itu, karna niatnya dari awal adalah mengganggu Salsa. Diam-diam Raka mengambil bantal guling disamping Salsa dan menggebuk-i Salsa menggunakan bantal guling itu.
"rasain lo" Raka tersenyum penuh kemenangan.
"ihh! lo bisa gak sih gak usah ganggu gue sehari aja" teriak Salsa frustasi ia bangkit dari tidurnya, wajah yang tidak terkondisi dan rambut yang berantakan.
"gak bisa tuh" jawab Raka santai yang dihadiahi lemparan bantal dari Salsa ke wajah Raka.
"gue mau tidur! lo denger gak gue mau tidur" ucap Salsa menekankan setiap kata yang ia ucapkan.
"ini tuh udah pagi curut, jadi lo itu gak boleh tidur lagi mending buatin gue sarapan" suruh Raka yang duduk disofa sambil mengecek data perusahaan di laptopnya.
Salsa bangkit dari kasur "iya iya! gue siapin" ucap Salsa keluar dari kamar, menuruni tangga menuju dapur untuk menyiapkan sarapan.
Setelah Salsa selesai menyiapkan sarapan untuk Raka, Salsa bergegas menuju kamar untuk mengajak Raka sarapan, tapi apa yang ia lihat dikamar membuat emosi Salsa tak bisa dikontrol.
"oh jadi lo nyuruh gue buatin sarapan sedangkan lo enak-enakan tidur disini! Bagus ya" Salsa menarik telinga Raka membuat Raka meringis kesakitan.
"aduh! aduh! sakit bego" ucap Raka, berusaha melepaskan tangan Salsa dari telinganya.
"ya udah ayo sarapan!!" ucap Salsa yang terkesan mengajak, tapi tidak bagi Raka karna Salsa masih saja menarik telinganya sampai didepan meja makan.
"udah jelek marah-marah mulu tambah jelek lo" ucap Raka pelan sambil mengusap telinganya yang sudah memerah karna Salsa.
"apa lo bilang, Gue jelek?!" ucap Salsa yang sudah emosi.
"gue gak bilang gitu, lo aja yang nyadar" jawab Raka santai.
Salsa berusaha tak menghiraukan ucapan Raka, ia malah fokus menyantap masakannya. Setelah selesai Raka kembali kekamar untuk bersiap kekantor, karna hari ini ia akan bertemu dengan sekertaris baru sedangkan Salsa sibuk mengurusi urusan rumah.
"curut! gue pergi kekantor dulu ya" pamit Raka kepada Salsa yang masih sibuk membersihkan rumah.
"iya hati-hati ngil" jawab Salsa.
---
Penggabungan perusahaan Salsa Raka, pemilihan karyawan yang baik diantara karyawan Salsa Raka dan pemilihan sekertaris baru itu semua Hendrias dan Franky yang mengurus.
"permisi" ucap wanita itu yang baru masuk kedalam ruangan Raka.
"ya silahkan duduk" ucap Raka.
"saya disini sebagai sekertaris baru bapak, jadi saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk berkerja dengan baik" ucap wanita itu.
Raka yang sejak tadi masih fokus dengan ponselnya kini menatap intens wanita itu "siapa nama lo?" tanya Raka.
"Zeline pak" ucap wanita itu seraya tersenyum manis.
"gak usah manggil gue pak! kita ini seumuran, panggil aja Raka kalau didepan klien baru panggil pak" jelas Raka yang sudah kembali fokus dengan ponselnya.
Zeline tak menjawab ia malah menatap Raka dengan intens.
'ganteng banget, gue pasti bisa dapetin lo' batin Zeline.
"hm! semoga lo bisa bekerja dengan baik disini" ucap Raka tanpa menatap Zeline.
'cuek banget sih lo bikin penasaran aja' batin Zeline.
"ya udah gak ada keperluan lagi kan? Mending lo, keruangan lo" suruh Raka karna tau dari tadi Zeline menatapnya terus.
Zeline pun bergegas keluar dari ruangan Raka sambil tersenyum pernuh arti, akhirnya Raka bisa beristirahat setelah mengurusi karyawan baru yang sebagian diambil dari perusahaan Salsa maupun Raka.
---
Raka duduk disofa sambil melepas jas dan dasi yang ia kenakan kekantor tadi, melihat itu Salsa buru-buru membawa secangkir juz jeruk untuk Raka.
"nih minum" suruh Salsa yang sudah duduk disamping Raka.
"perhatian banget sih" kekeh Raka sambil menarik hidung Salsa.
"sakit bego, gue cuman kasian pasti lo capek ngurusin perusahaan" ucap Salsa santai.
"Sa! sekertaris pilihan papi sama papa cantik banget loh, jadi betah dikantor kalau gitu" ucap Raka sengaja mancing emosi salsa.
'loh pikir gue gak tau kalau lo mau mancing emosi gue' batin Salsa.
"ohh bagus lah, jadi lo bisa dapet uang banyak kalau lo betah dikantor" jawab Salsa santai.
'nih anak gak ada kata cemburu apa dihidupnya' batin Raka.
---
Kini Raka dan Salsa sudah berada dikamar untuk bersiap tidur, mereka berdua fokus dengan handphone masing-masing tanpa menganggu satu sama lain, itulah kesepakatan yang baru mereka buat tadi.
Mereka berdua sedang memantau grup chat yang sudah lama dibuat dari kelas sepuluh kemarin oleh Galen tentunya.
Yang bego dilarang masuk(6)
Devan: Woy ada berita hot!!
Felysia: Apaan??
Galen: Jangan gosip woy inget dosa lo:)
Salsa: Jangan bikin penasaran lo van!!
Devan :Besok ada 2 murid baru
Raka: Pindahan darimana?
Galen: Cowok apa cewek?
Devan: Pindahan dari bandung, 1 cowok 1 cewek mereka sepupuan.
Salsa: Mereka dulu sekolahnya dimana??
Devan: Kurang tau gue
Clarissa: Pinter gak?
Devan: Yang cewek pinter dia sering ikut olimpiade juga sama kaya Raka&Salsa✌
Felysia: Aduh moga aja gak masuk kekelas kita kalau masuk bisa nambah saingan gue!!
Clarissa: 2
Galen: 3
Salsa: Gue biasa aja tuh🙃
Devan: Yang pinter mah beda
Raka: Ceweknya cantik gak? Kalau cantik gue gebet.
Chat dari Raka itu membuat Salsa emosi, entah kenapa ia bisa emosi.
Galen: Lanjutkan bro!!💪
'abang biadap emang' batin Salsa.
Devan: Gue dukung bro!!
Salsa langsung mematikan ponselnya dan menatap Raka tajam.
"kenapa lo?" ucap Raka karna tak mengerti dengan Salsa.
"lo cemburu ya?" tanya Raka lagi.
"siapa yang cemburu sih?! Udah berapa kali gue bilang gue gak cemburu" hanya itu yang diucapkan oleh Salsa setelah itu ia berpura-pura tidur membelakangi Raka.
"kalo gak cemburu, gak usah ngegas" ucap Raka.
Raka pun ikut membelakangi Salsa, jadi posisi mereka saat ini saling membelakangi seperti orang bermusuhan, ralat kan mereka berdua emang musuhan.
***
Kapan romantis-nya coba😒