BEST(BOY)FRIEND

By JJKHSB

43.7K 3.4K 592

Hwang Eunbi, gadis populer di sekolah. Tubuh ideal, tampang rupawan, pesona yang dimilikinya menguar memikat... More

Introduction
Best(boy)friend - 1
Best(boy)friend - 2
Best(boy)friend - 3
Best(boy)friend - 4
Best(boy)friend - 5
Best(boy)friend - 6
Best(boy)friend - 8
Best(boy)friend - 9

Best(boy)friend - 7

4.1K 286 77
By JJKHSB

Seolah memberikan jawaban kepada Eunbi, ciuman itu memang pada awalnya tergesa-gesa menyalurkan emosi, memberi kekangan untuk Eunbi agar tak berpaling darinya. Kemudian semakin melembut hingga Eunbi merasa mabuk akan pria yang beradu dengannya ini.
Egois memang, ia menginginkan lebih pria ini untuk dirinya sendiri.


Dengan nafas terengah-engah Jungkook memberi jarak satu senti diantara mereka, pandangannya masih tertuju pada bibir Eunbi.


Eunbi menyukainya, ketika Jungkook memberikan pandangan teduh seperti saat ini.
Sekilas sebelum kembali mempertemukan bibir mereka pria itu sempat menyampaikan sesuatu kepadanya.




"Kau adalah milikku seorang dan Aku adalah milikmu seorang, Hwang Eunbi."


◾️◾️◾️◾️◾️

AUTHOR POV


"Of course, we will."

Eunbi mendengar teman diseberang bangkunya itu menyahut dengan antusias. Dahyun, salah satu teman geng wanitanya—hanya beberapa mengingat dia tak pandai bergaul dengan sesama jenisnya, menunjukan layar ponsel miliknya di depan Eunbi.

Sebuah akun instagram yang mempromosikan postingan yang didesain dengan apik.
Acara rooftop pool party di hotel berbintang lima yang berada di kawasan elit Seoul. Eunbi tertarik tuk membacanya, dengan tema exotic tropical night runtutan acara yang dimeriahkan oleh dj-dj ternama, bahkan ada salah satu idol pop star yang sedang naik daun. Acara yang tepat untuk menyambut liburan musim panas.

"Kau tau kan tidak sembarang orang hadir di acara ini, oh my god, aku tidak bisa membayangkan anak-anak populer dari sekolah lainnya yang begitu tampan dan seksi," Dahyun berteriak histeris sembari menutup muka semakin tenggelam dalam bayangan para lelaki yang bertelanjang dada di permukaan kolam.


Mata Eunbi menelaah segala penjuru kelas, teman sekelasnya pun membentuk sebuah kelompok-kelompok kecil bergerumbul membicarakan hal yang sama. Ia memakluminya mengingat tempat dimana ia bersekolah merupakan sekolah yang berprestasi nan bergengsi di mata masyarakat, begitupula dengan murid-muridnya yang berasal dari tak sembarang strata semakin membuat sekolah ini terpandang.


Pandangannya terhenti pada Jungkook yang juga berada di kelompok prianya, tak sengaja tatapannya bertubrukan sehingga mereka menatap satu sama lain.


Seketika itu pula, Eunbi memalingkan wajah dengan ekspresi yang dapat Dahyun dan Eunseo baca, 'gawat'.

"Wae?" tanya Eunseo yang berdiri tak jauh dari Eunbi.


"Apakah menurutmu Jeon Jungkook mendengarkan percakapan kita?" Tanya Eunbi dengan suara rendah.


Dahyun mengangguk enteng, "Mungkin saja,"

Eunbi serasa mati kutu, dengan jantung berdebar ia melirik sedikit kearah Jungkook. Ia masih dapat merasakan tatapan pria itu menghunus punggungnya.

"Ya, kalian ingat bagaimana nasibku ketika beach party yang lalu," cicit Eunbi.

Dahyun dan Eunseo seperti mendapatkan lampu peringatan setelah Eunbi mengatakan hal tersebut.
Mata mereka tidak dapat diajak berkompromi, begitu saja langsung menuju pada pria yang balik menatap mereka, Jeon Jungkook.

Mereka berdua dengan kikuk segera mengalihkan pembicaraan.

"Bu-bukankah lebih baik kita pergi ke mall saja banyak sekali barang sale dengan diskon yang lumayan," Eunseo sedikit menghebohkan suara dan gerakannya, menunjuk sesuatu di layar ponselnya, padahal apa yang ada di layar tersebut jauh berbeda dari apa yang ia bicarakan.


"A-haha.. iya iya benar, bukankah lebih baik membeli barang-barang lucu untuk diriku ini~" Tak kalah heboh dari Eunseo, Dahyun berusaha membantu akting teman wanitanya itu.

"Museunsuriya jelas-jelas aku kemarin pergi ke mall itu dan masa sale sudah berakhir, bukankah aku sudah mengatakannya kemarin." Entah dari arah mana tiba-tiba Yuju menimpali topik bahasan mereka.

Sontak ketiga mata wanita itu membelalak melayangkan sinyal-sinyal tertentu memohon Yuju menangkap maksud mereka.

"Lagipula kita tidak mungkin meninggalkan pesta seperti itu, para pria tampan-seksi berlimpah -oh my, nikmat Tuhan mana yang kau dustakan dan tentu saja kita harus memikat mereka dengan pakaian seseksi mungkin girls, like a bad bitch" cerocos Yuju dengan nada menggodanya sembari duduk disisi meja Dahyun, menghadap ke teman-temannya.


Namun yang ia dapat hanya ekspresi Dahyun dan Eunso yang tak karuan, ia mengangkat sebelah alisnya.

"What?" sahut Yuju enteng.

Membutuhkan satu menit bagi Yuju memproses kode dari temannya itu.

Ia pun melihat wajah Eunbi tersenyum kaku yang lurus kedepan menatap white board dengan tubuh kaku.

Tak lama kemudian Yuju menolehkan kepalanya kebelakang, ke arah seseorang yang begitu terkenal akan 'dimana ada Jungkook di situ pun lah Eunbi, dimana ada Eunbi di situ pun lah Jungkook'.
Ya, Yuju tahu mengapa ketiga temannya bertingkah aneh terutama Eunbi.

Jeon Jungkook disana dengan pandangan tak terbaca ke arah Hwang Eunbi.

Kepala Yuju mengadah keatas berdoa dan tangannya membuat gerakan tanda salib. "Oh my.. may you rest in peace Hwang Eunbi"

◾️◾️◾️◾️◾️



Bukan Hwang Eunbi namanya jika ia menggunakan perangai keras kepalanya.


hello bitch, i am here.


Disinilah ia berada, hiruk pikuk suasana menyerang semenjak pertama kali pintu lift terbuka. Suara musik berdentum dari dalam ruangan mulai terdengar dari kejauhan. Para pelayan berlalu-lalang membawa gelas ramping berisi macam minuman mulai dari alkohol dan non-alkohol.


Keempat wanita itu menyerahkan masing-masing kartu akses kamar kepada penjaga yang bertugas. Kemudian berjalan dengan percaya diri, suara musik memenuhi gendang telinga mereka setelah melewati pintu kaca pembatas ruangan indoor dan outdoor hotel tersebut.


Suasana pesta benar-benar terasa. Sang dj menghibur para tamu dengan keahliannya disambut akan tarian seirama dari mereka dengan musik bergenre EDM terkini. Para pria dan wanita berbaur melenggak-lenggokkan tubuh mereka di bawah panggung dj.
Disisi lain, kolam renang juga telah diisi beberapa tamu beserta atribut-atribut pesta mengambang diatasnya, ada yang hanya bercanda ria dipinggir kolam. Sisanya sibuk di section bar, bersantai di kursi panjang, dan lain-lain.


Yuju sudah meresapi suasana pesta hingga gadis itu tenggelam diantara gerombolan manusia yang sedang digerakkan oleh dentuman musik. Mereka bertiga pun menggeleng melihat kelakuan dari temannya. Tak lama mereka juga mengikuti apa yang dilakukan oleh Yuju.

Seakan lupa dengan segala hal, Eunbi menggerakan kepalanya ke kanan dan ke kiri diikuti dengan badannya tak peduli siapapun yang ada disekitarnya, ia hanya ingin bersenang-senang. Sesekali menempelkan tubuhnya ke tubuh orang disekitarnya.

"Eunbi aku butuh penyegar,"

Berbanding dengan suara musik yang begitu kerasnya suara Dahyun teredam membuat sayup-sayup terdengar, "Mwo?"

"Aku butuh penyegar," ujar Dahyun berteriak.

Mulut Eunbi membentuk 'a' sejenak kemudian menyeret keluar dirinya dari massa manusia yang berdansa ria, "Arraseo kajja,"

Mereka berdua pun duduk di kursi yang telah disediakan di depan meja bar, mengode bartender untuk menyediakan cocktail.

Dahyun dan Eunbi memperhatikan keadaan sekitar yang semakin ramai. Dapat dijumpai beberapa anak dari sekolah mereka yang turut hadir dalam acara ini. Tak jarang dua gadis itu melambaikan tangan tuk menyapa orang yang mereka kenal.

"Wah, ternyata banyak juga yang datang," Dahyun masih mengamati sekitaran mereka, mencari jawaban apakah ada teman yang mereka kenal di tempat yang sama ini sembari menyesap cocktail yang telah disajikan.

"Ngomong-ngomong, Jeon Jungkook tidak ikut?"

Eunbi tersedak mendengarnya. Buru-buru ia mendekatkan kepalanya kesamping kepala Dahyun.

"Aku tidak mengajaknya," jawab Eunbi dengan cengiran bodohnya, membuat mata Dahyun membelalak seketika. "Kau gila?!"

Dahyun memerhatikan penampilan Eunbi dari ujung kaki ke ujung kepala dan menilainya.

Eunbi memakai bikini hitam two piece dengan tali yang menyatu terikat di lehernya, ia memberikan outer transparan berwarna senada, bagi Dahyun itu tidak ada gunanya untuk menutupi kulit Eunbi yang terbuka.

"Kau benar-benar gila Hwang Eunbi, aku tidak jamin kau akan selamat jika Jeon Jungkook disini," Dahyun memijat kedua pelipisnya, bayangan menyeramkan Jungkook penuh dengan amarah kecemburuan muncul di benaknya. "Ku kira pria itu akan menyusulmu kemari,"

Eunbi mengendikan bahunya, "Tidak, toh dia pasti sibuk berlatih dengan tim basketnya mengingat sebentar lagi mereka akan maju ke perlombaan tingkat yang lebih tinggi,"

"Tapi apa kau sudah memberitahu jika.." Dahyun menggantung ucapannya karena ia pun tak yakin ingin menanyakan hal ini.

"Aku tidak memberitahunya kalau datang ke pesta ini, aku hanya bilang bahwa aku pergi ke tempat lain," jawab Eunbi dengan cengiran bodohnya.

Dahyun menggeleng-gelengkan kepala, kemudian membentuk tanda salib dan mengadah ke atas. "Tuhan selalu berikan keselamatan kepada temanku, Hwang Eunbi."

Eunbi pun hanya tertawa keras menanggapinya. Meskipun sedikit was-was ketika Dahyun menanyakan sahabat prianya itu.

Masih dalam sela tawanya tiba-tiba Eunbi merasakan basah di kakinya. Seseorang telah menyipratkan air dari kolam untuk menarik atensinya. Raut wajah gadis itu yang semula kesal berubah seketika setelah mengetahui siapa pelaku dibalik akibat kekesalannya.

"Hai."

Suara husky yang masih terdengar oleh Eunbi ditengah keramaian itu membuatnya berdesir.

Oh shit.

Hampir saja umpatan dari dalam hatinya teralisasikan oleh mulutnya.

"Shit."

Itu suara Dahyun. Bukan dirinya.

Selamatkanlah mata mereka dari godaan setan yang telah menghiasi disekitaran tubuh telanjang dada Taehyung. Harus Eunbi akui, semenjak memasuki area rooftop baru kali ini dia menemukan sesosok pria yang mampu menarik perhatiannya, begitu tampan dan seksi.

"Hai." Eunbi balik menyapanya. "Ha- hai" Dahyun pula.

"Hwang Eunbi, kita bertemu lagi." Taehyung tersenyum kecil. Pria itu juga menganggukkan kepala menyapa teman Eunbi, Dahyun.

Dahyun pun mengerti kalau pria tampan nan seksi di depannya adalah kenalan Eunbi. Ia pun menyiku tangan Eunbi sembari memberi kode melalui matanya bahwa Eunbi harus mendekati pria itu. Dengan sengaja Dahyun pamit menyusul kawan-kawannya kembali dan meninggalkan Eunbi. Kerlingan mata Dahyun semakin membuat gemas Eunbi yang terjebak dalam keadaan ini.

Sembari membawa gelas cocktailnya Eunbi duduk di pinggir kolam menenggelamkan kakinya disamping Taehyung.

"Kau datang juga." buka Eunbi mengawali percakapan.

Sedangkan lawan bicaranya mengangguk pelan, "Mengiyakan ajakan teman-temanku sepertinya tidak buruk."

Eunbi melihat komplotan kawan Taehyung diujung sebrang kolam. Terlihat mereka menggoda Taehyung dari kejauhan.

Pria seksi- maksud Eunbi Taehyung terlihat mencari seseorang, "Sendiri?" Lalu kembali memfokuskan dirinya pada Eunbi lagi.

"Tidak, aku bersama ketiga teman perempuanku."

Eunbi mendengar Taehyung ber-o ria. Entah ia salah dengar atau tidak, ia merasa Taehyung baru saja berkata 'baguslah'.

Sebenarnya Eunbi handal sekali berurusan dengan pria namun entah mengapa bersama Taehyung ia menjadi canggung.
Oh ayolah dimana Eunbi sang penakluk pria.

Wanita itu mendengar Taehyung terkekeh kecil.

"Sering datang ke event seperti ini?"

"Eum tidak terlalu." 'bisa mati aku jika sering berkunjung ke acara seperti ini' Eunbi bergidik ngeri membayangkan mata Jungkook dengan api berkobar.

Oke itu berlebihan.

"Mau bergabung?" Tawar Taehyung. Diulurkannya tangan pria itu di depan Eunbi.

Lima detik berpikir akhirnya Eunbi mengiyakan. Toh niat awalnya ia datang ke acara pool party juga untuk berbasah-basahan.

Ia pun melepaskan outer transparan yang ia kenakan. Sialnya di mata Taehyung itu terlihat begitu sensual, seolah-olah kain tipis itu jatuh dengan gerak slow motion menuruni kulit halus gadis di depannya. Menyisakan bikini hitam yang dikenakan Eunbi, begitu kontras dengan kulit putihnya.


Eunbi menyambut uluran tangan Taehyung dan menurunkan tubuhnya ke dalam kolam. Satu detik ia masuk ke dalam air Eunbi sedikit gelagapan. Ini terlalu dalam!

Reflek ia mengalungkan tangan di leher dan kaki di pinggang Taehyung. Menempelkan badannya hingga tak berjarak diantara keduanya. Dagu Eunbi bertumpu di pundak Taehyung.

"Ya! Kenapa tidak bilang kalau ini lebih dari satu meter." Taehyung memejamkan mata mendengar teriakan Eunbi tepat di samping telinganya.

Sebenarnya ia masih belum sadar sepenuhnya merasakan kulitnya bergesekan dengan kulit gadis yang sekarang bergelantung di tubuhnya. Belum lagi bagian-bagian privat tertentu yang bertemu membuat suhu tubuh Taehyung naik seketika. Terlebih, aroma vanilla yang menguar semakin memabukkan Taehyung.

Sepertinya Eunbi menyadari dampak yang ia berikan kepada pria dipelukannya ini. Ia baru saja akan melepaskan kedua kakinya namun Taehyung menahannya. Membuat Eunbi mencengkeram pundak Taehyung. Taehyung sendiri mati-matian menahan geraman dari bibirnya.

Perlahan, mata mereka pun bertemu satu sama lain.



Jujur, Eunbi terhipnotis dengan sorot mata tajam itu. Ia bisa melihat tatapan mata Taehyung turun kearah bibirnya.

Ia dapat menebak jalannya alur momen ini. Akhirnya Eunbi menutup mata dan menunggu bibir tebal Taehyung bertemu dengan bibirnya.

Angin yang bertiup di rooftop memang dingin membuat tubuh Eunbi meremang, namun bukan itu, bibir yang ia tunggu malah mendarat di kulit pundaknya. Tentu saja membuat Eunbi semakin mengeratkan cengkramannya. Gigitan kecil semakin memperparahnya. Semakin lama bibir itu menjelajah ke lehernya lalu ke dagunya dengan gerakan perlahan. Merasakan hembusan nafas hangat Taehyung di permukaan kulitnya.

Taehyung sengaja mempermainkan Eunbi dengan memberikan kecupan di dagu dan ujung bibir Eunbi. Tentu saja membuat Eunbi kesal karena hatinya menunggu sesuatu yang ia harapkan.

Eunbi mendengar tawa kecil diiringi dengan ekspresi yang menurut Eunbi menjengkelkan. Taehyung memiringkan kepalanya ke kanan, "Wae?" Godanya dengan nada rendah.

Taehyung kembali mensejajarkan kepalanya selurus dengan Eunbi.

Dari jarak sedekat ini Eunbi dapat melihat betapa sempurnanya proporsi wajah Taehyung, lekukan-lekukan wajahnya, garis tulang rahangnya, rambut hitamnya yang sedikit basah menambah kesan seksi. Bahkan tahi lalat di hidung Taehyung pun Eunbi bisa melihatnya.

Satu detik waktu yang dibutuhkan Taehyung untuk mempertemukan bibir mereka. Eunbi yang telah menunggu pun menyambut dengan antusias. French kiss, Eunbi suka gaya ciuman satu ini, apalagi partnernya juga handal dalam melakukannya. Ciuman yang lambat, penuh gairah, erotis di malam musim panas. Tangan Taehyung yang berada di dalam air mengusap pelan punggung Eunbi.
Semakin memperpanas kontak fisik yang mereka lakukan.

Eunbi yang sudah handal dalam menaklukan pria pun melancarkan aksinya. Gadis itu semakin menekankan tubuhnya dan tersenyum puas mendengarkan lenguhan berat dari lawan mainnya. Ia sangat menyukainya, seolah-olah Taehyung takluk pada genggamannya.

Merasa tertantang, tak mau kalah tangan Taehyung pun perlahan merambat ke atas bagian tubuh wanita itu. Dibalik bikini yang dikenakan Eunbi dapat rasakan sebuah telapak tangan mengusap kulitnya. Eunbi menggelinjang dibuatnya.
Eunbi merasa Taehyung akan berbuat lebih jauh.


Byurr


Siraman percikan gelombang air menyirami tubuh mereka. Tak lama gelakan tawa pun terdengar.

Siapa lagi kalau bukan dari kawanan teman-teman Taehyung?

Pria yang baru saja melakukan lompatan ke air hingga merusak momen Taehyung Eunbi pun muncul di permukaan dan mendapat tatapan tajam Kim Taehyung.

Dapat ia dengar samar-samar dari kawanan pria itu, "Go get a room you two!"

Taehyung tahu itu suara Kim Namjoon sedangkan pelaku perusak momen mereka adalah Park Jimin. Tanpa merasa bersalah Jimin berenang cantik sembari menggoda temannya yang hampir saja making out di kolam renang.

Taehyung menolehkan kepalanya ke Eunbi, mereka berdua bertatapan, lalu tertawa bersama.


◾️◾️◾️◾️◾️



Eunbi tersenyum kecil melihat pantulan dirinya di cermin kamar mandi. Sembari mengusap pelan pundaknya, tempat dimana Taehyung mengecupnya, kemudian ke lehernya.

Baru kali ini ia yang terjebak dalam pesona hingga melakukan skinship yang begitu uhm.. intim, berbeda dengan pria lain yang hanya sebatas kecup di pipi maupun dahi -Jungkook merupakan pengecualian garis keras.
Padahal ia baru beberapa kali bertemu Taehyung dan belum begitu mengenal dalam. Tapi mengapa ia berani berbuat sedemikian jauh?

Entahlah, Eunbi mungkin akan menyalahkan hormonnya di masa pertumbuhan yang meledak-ledak, atau, menyalahkan perasaan yang bergejolak ketika menatap pria itu.

'Apakah mungkin- tidak tidak, Hwang Eunbi hanya menganggap pria lain sebagai permainan.'

Atau

'Apa mungkin kali ini berbeda?'

Masih dalam perdebatan sengit antara batin dan pikirannya Eunbi menyadari bahwa ada suara bel yang mengalun lembut, menandakan seseorang akan bertamu di kamarnya.

Pesta sudah berakhir setengah jam yang lalu. Ketiga kawannya sudah memesan kamar untuk mereka masing-masing, yah karena.. tidak jauh berbeda dengan apa yang dialami Eunbi tadi.
Muncul nama Taehyung yang menjadi jawaban membuat jantung Eunbi berdetak kencang. Pipinya bersemu merah, Eunbi menggeleng kuat.

Perlahan ia pun membuka pintu kamarnya tanpa mengecek siapa yang ada di luar melalui lubang.

Seketika jantung yang berdetak kencang sebelumnya semakin kencang melihat kedatangan pria didepannya.

"J- Jeon.."

Pria yang disebutkan namanya oleh Eunbi mengangkat kepala. Rambut pria itu sedikit panjang, efek cukup lama tidak bertemu mengingat Jungkook fokus dengan latihan basketnya dalam rangka perlombaan yang cukup bergengsi.


Eunbi dapat menilai bahwa pria itu seusai berlatih. Ditilik dari wajah pria itu yang kelelahan.

Wajah lelah Jungkook langsung berubah 180 derajat melihat pakaian yang dikenakan Eunbi. Langsung saja pria itu menerobos masuk dan menutup pintu.

Hormon adrenalin Eunbi terpacu seiring tubuh Jungkook yang semula membelakanginya kini berbalik menghadap tepat didepannya. Ia tak mampu melihat pemilik tubuh menjulang didepannya. Ia dapat merasakan tatapan menilai dari ujung kaki ke ujung kepala yang sama dilakukan oleh Dahyun sebelumnya. Tapi ini lebih mengerikan, karena Jeon Jungkook yang melakukannya.

Eunbi menunduk dalam sembari memejamkan mata, tangannya meremas pelan outer hitam yang ia kenakan.

Begitu lambat, ujung-ujung jari Jungkook mengangkat dagu Eunbi.

"Buka matamu Eunbi." Titah Jungkook begitu pelan nan lembut namun mematikan.

Takut-takut, Eunbi menjalankan perintah Jungkook.



Tentu yang ada dihadapannya kini adalah wajah tampan yang selalu menemani hidupnya sejak kecil namun ia tak pernah bosan mengaggumi ketampanan sahabat -tapi mesra-nya itu.

"Aku tahu kau seorang pembangkang, tak kusangka kau akan mengulanginya kembali."

Jungkook menyelipkan telapak tangan kanannya ke sisi kanan wajah Eunbi, menangkup wajahnya. "Mari kita lihat, sejauh mana kau bertindak."

Tangan Jungkook beralih menjatuhkan outer yang dikenakannya hingga tergeletak di karpet, menampakan bekas apa yang telah Taehyung lakukan kepadanya. Eunbi bisa merasakan deru nafas Jungkook yang semakin berat.

Tanpa aba-aba Jungkook mengangkat tubuh Eunbi dan membawanya ke atas tempat tidur. Menjatuhkan tubuh Eunbi sedikit kasar kemudian menindihnya. "Aku tak akan bermain lembut Hwang."



Bisikan Jungkook ditelinganya membuat tubuh Eunbi meremang, tubuhnya memanas, merasakan hormon dengan kurang ajarnya yang kembali meledak.

Jungkook meloloskan t-shirt hitamnya dengan begitu mudah.

Sial, ditengah ketakutan akan amarah kecemburuan Jungkook ini sempat-sempatnya ia mengaggumi bentuk tubuh sekaligus perubahan seorang Jeon Jungkook, rambut panjang pria itu semakin membuat Jungkook begitu seksi, berkali-kali lipat dari apa yang ia saksikan dari Taehyung.
"Ini hukumanmu."

Eunbi mau tak mau menerima resiko dari apa yang telah ia perbuat. Bukannya ia tak ada rasa takut ke Jungkook, kalau boleh jujur ia begitu takut, namun karena memang pada dasarnya ia keras kepala dan suka menantang inilah yang ia dapatkan.

Eunbi sudah pasrah akan yang dilakukan Jungkook padanya. Dua kain yang membalut tubuhnya lepas begitu saja. Menerima ciuman penuh tuntuntan menghantarkan rasa kecemburuan pria itu di bibirnya. Merasakan gesekan antar kedua permukaan kulit miliknya dan Jungkook di sekujur tubuhnya yang membuat mulutnya tak tahu malu mengeluarkan desahan.

Eunbi melenguh tertahan karena permainan Jungkook di bawah tubuhnya. Pria itu melakukan aksinya dan menatap wajah Eunbi yang sedang menerima 'hukuman' dengan permainan lihai tangannya.

Ia merasakan geli pada permukaan tubuh atasnya, rambut panjang Jungkook menyapu halus kulit Eunbi seiring dengan kecupan perlahan menurun diberikan pria itu. Tak lama ia kembali menjerit tertahan merasakan gigitan maupun kuluman lembut, meninggalkan saliva Jungkook yang membasahinya.

Jungkook perlahan namun pasti memberikan hukuman bertingkat yang dimana setiap tingkatannya akan membuat lenguhan Eunbi semakin keras.

Dimana Jungkook memberikan kesakitan dan kenikmatan yang beriringan pada bagian privasi kewanitaannya. Eunbi hanya bisa menerima segala perlakuan Jungkook padanya tanpa diberi celah jeda sedikit pun. Tiada kata ampun bagi Eunbi malam ini.

Sebenarnya Jungkook mendengarkan sebuah suara namun ia tak hiraukan, ia memilih memfokuskan pendengarannya pada suara yang dikeluarkan oleh Eunbi dibawahnya. Namun semakin lama Jungkook semakin terusik, ia pun berhenti sejenak kemudian bangun dari atas tubuh Eunbi. Tentu saja membuat benak Eunbi bertanya -juga tidak rela kehilangan sentuhan dari seorang Jeon Jungkook.

Eunbi melihat Jungkook beranjak dari tempat tidur tanpa mengenakan kaos. Menilai keadaan sepertinya ada tamu diluar Eunbi menutup tubuhnya dengan selimut.

Sedangkan Jungkook kini berjalan menuju pintu kamar dan mengintip dari lubang pintu.

Bibirnya membentuk seringaian. Ia menemukan sasarannya.
Kim Taehyung.



◾️◾️◾️◾️◾️


Eunbi mendengar suara pintu tertutup setelah mereka kedatangan tamu, tak lama pintu kamar terbuka kembali.

"Siapa?"

Pertanyaan Eunbi terabaikan.

Bukan..

Jungkook yang sengaja tidak menjawabnya.

Ia menyibak selimut yang dikenakan Eunbi, kembali memposisikan dirinya diatas wanita itu.

"Aku akan membuatmu meneriakan namaku malam ini, Hwang Eunbi."

Dari situ Eunbi tahu, jawaban akan pertanyaan yang ia lontarkan sebelumnya.




TBC


Okeeyy ini sebenernya mau aku bikin double update tapi aneh kalo momentnya dipecah dua part akhirnya aku jadiin satu. Ini aku bikin panjaaang ampe more than 3000 words🙃 bcos i love you 3000 my readers😗 -paan si.

JJKHSB

Continue Reading

You'll Also Like

202K 21.8K 41
Menyesal! Haechan menyesal memaksakan kehendaknya untuk bersama dengan Mark Lee, harga yang harus ia bayar untuk memperjuangkan pria itu begitu mahal...
325K 35.3K 71
⚠️BXB, MISGENDERING, MPREG⚠️ Kisah tentang Jungkook yang berteleportasi ke zaman Dinasti Versailles. Bagaimana kisahnya? Baca saja. Taekook : Top Tae...
149K 11.4K 86
AREA DILUAR ASTEROID🔞🔞🔞 Didunia ini semua orang memiliki jalan berbeda-beda tergantung pelakunya, seperti jalan hidup yang di pilih pemuda 23 tahu...
719K 57.9K 62
Kisah ia sang jiwa asing di tubuh kosong tanpa jiwa. Ernest Lancer namanya. Seorang pemuda kuliah yang tertabrak oleh sebuah truk pengangkut batu ba...