The Prince Mermaid

By floweryum

150K 9.9K 325

[fantasy-romance] Berganti judul dari "The Little Mermaid" "Apa yang harus aku lakukan?!" Aku kalang kabut... More

p r o l o g
πŸŒ€ 1
πŸŒ€ 2
πŸŒ€ 3
πŸŒ€ 4
πŸŒ€ 5
πŸŒ€ 6
πŸŒ€ 7
πŸŒ€ 8
πŸŒ€ 9
πŸŒ€ 10
πŸŒ€ 11
πŸŒ€ 12
πŸŒ€ 13
πŸŒ€ 14
πŸŒ€ 15
πŸŒ€ 16
πŸŒ€ 17
#bukan part
πŸŒ€ 18
πŸŒ€ 19
πŸŒ€ 20
πŸŒ€ 21
πŸŒ€ 22
πŸŒ€ 23
πŸŒ€ 24
πŸŒ€ 25
πŸŒ€ 26
πŸŒ€ 27
πŸŒ€ 28
πŸŒ€ 29
πŸŒ€ 30
πŸŒ€ 32
πŸŒ€ 33
πŸŒ€ 34
πŸŒ€ 35
✿bukan part 2
πŸŒ€ 36
BONUS CHAPTER
πŸŒ€ 37
halo!

πŸŒ€ 31

1.4K 90 11
By floweryum

Tempat ini sangat gelap. Sama seperti sebelumnya yang aku berhadapan dengan monster ikan itu. Kemungkinan besar aku berada di dalam penjara. Karena aku sempat meraba ada pipa kuat di depanku.

Entah mengapa tadi aku tiba-tiba tertidur di dalam gendongan si anak buah monster ikan itu. Aku tidak tahu. Tapi mungkin, sepertinya aku kelelahan karena terus dihajar oleh monster ikan itu.

Entah tempat ini yang sunyi atau indera pendengaranku yang sedang kuat, kudengarkan ada suara isakan di sini. Pelan. Sangat pelan. Kupekakan lagi suara isakan pelan itu. Itu suara perempuan.

"Permisi..." ucapku pelan. Hm... mungkin tidak terdengar sepertinya.

"Zxdfxhhb." Hah? Itu bahasa asing yang digunakan oleh monster ikan dan anak buahnya. Atau ini adalah monster ikan itu? Tapi suaranya si monster ikan tidak seperti ini. "Ah, maaf. Aku lupa," ucapnya lagi. Sepertinya dia meminta maaf dengan tulus. Dan ya benar, ini suara perempuan.

Oh! Apakah ini Vloryne? Kumohon dia tidak sedang di sini. Di sini sangat berbahaya.

Aku menarik napas, menyesuaikan detak jantungku yang tidak karuan. Aku membuka mulut untuk membalas ucapannya. "S–siapa kau?" tanyaku takut-takut. Ah, mungkin tidak terdengar olehnya.

"Uumm... aku... Aku Fallona. K–kau?" Bisa kudengar dia mengucapkan itu dengan suara gemetaran.

"Emmm... Aku... Namaku tidak penting. Kau tidak perlu tahu," balasku pelan. Apa aku menghancurkan hatinya? Aku hanya tidak mau dataku diketahui orang yang belum kukenal.

"Ah, maaf."

Hening sejenak. Kudengar ada helaan napas di seberangku. Aku... menyakitkan hatinya.

"Aku minta maaf juga. Maafkan aku." Aku menunduk. Ya walaupun dia tidak melihatku, aku tetap melakukannya.

"Ah tidak apa-apa, aku tahu."

BRAK!!!

Suara bantingan keras terdengar dari arah lain setelah dia (Fallona) menyelesaikan kalimatnya. Aku terkejut, sangat. Karena suasana di sini sangatlah hening. Bahkan kupingku nyaris pecah sepertinya.

"Fhj@&$k!!!"

Argh! Dia mengeluarkan kalimat sialan itu! Aku tidak mengerti!!

"Hei kau yang bicara bahasa aneh! Aku tidak mengerti kau bicara apa! Bicaralah yang benar!" seruku keras. Apa dia tidak bisa bicara bahasa manusia?

Aku frustasi. Dan sangat ingin tahu apa yang dia bicarakan! Dan spontanlah aku berseru.

"Kau manusia yang dikurung ratu kan?" ucapnya lagi entah kepada siapa. Bahkan aku tidak tahu ini suara laki-laki atau perempuan. Suaranya sulit dikenali.

Dan apa yang dia katakan tadi? Ratu? Ratu siapa? Yang mana?

"Siapa ratu yang kau maksud?" tanyaku penasaran.

"Manusia memang bodoh ternyata. Itulah sebabnya kita diperintah untuk menghancurkan daratan." Aku berdecak. Siapa sih yang bicara? Memangnya dia bukan manusia? Seharusnya kau yang lebih bodoh.

Dan tunggu. Dia menyebutkan kata 'kita' berarti dia sedang tidak sendiri di sini.

***

Dua penjaga tahanan kerajaan Yami hampir habis kesabarannya, karena anak manusia yang dibawa ketua kerajaan mereka.

Ya, monster laut itu. Ratu Elora. Ratu yang memimpin kerajaan mereka yang terkenal dengan penyihir jahat ilmu hitam.

Tak ada makhluk hidup yang bisa lolos dari tangannya. Seolah ia adalah malaikat utusan tuhan yang ditugaskan menyabut nyawa makhluk hidup.

"Aku akan segera mencabik mayatnya setelah ini. Aku berjanji," ucap salah satu penjaga yang berekor biru.

"Seharusnya kau bicara selayaknya manusia agar aku mengerti." Yuta berbicara dengan nada santai. "Buang-buang tenaga saja," gumamnya sambil melipat tangan di depan dada.

Seperti ada sesuatu, cahaya di dalam sana menyala terang. Yuta yang tadinya tenang-tenang saja kembali dibuat bingung.

Mata Yuta terbuka lebar saat mendapatkan seekor manusia ikan. Di depannya. Mulutnya menganga. Ya walaupun sudah tahu kalau ini dunia lain yang terdapat manusia ikan. Tapi tetap saja, mengapa sesama jenis mereka memasukkannya ke dalam penjara? Dia mengira hanya manusia-manusia yang terkurung di sini.

Suara batu bergeser terdengar. Yuta dibuat bingung, karena manusia ikan di depannya membungkuk miring.

"Hei... Pssttt... kau mengapa membungkuk?" tanya Yuta bingung dengan suara yang amat pelan.

Setelah itu, seekor manusia ikan yang menganiayanya muncul di depannya. Membuatnya sedikit terkejut.

Ah... Ini ratu mereka ya? Batin Yuta.

"Beri anak manusia ini makan. Aku tidak mau saat mencabiknya, dia dalam keadaan lemas." Setelah mengatakan kalimat yang membuat darah Yuta mendidih, Ratu Elora pergi meninggalkan tempat itu.

"Hei! Aku yang akan mencabikmu, kau tahu? Aku bisa saja menghajarmu dengan jurus taekwondo-ku," geram Yuta.

Dua penjaga tahanan itu berenang ke tempat Yuta berada. "Kau hanya manusia kecil yang sangat bodoh. Sebelum kau menghajar ratu kami, kau pasti sudah tewas duluan," ucap penjaga yang berekor oranye.

Yuta mendengus. Beraninya dia bilang Yuta bodoh. Yuta tidak bodoh, bahkan nilai ulangan kimia dan fisikanya tidak pernah remedial. Bahkan nilai matematikanya terbesar satu angkatan, saat ulangan kenaikan kelas.

"Maafkan aku kalau begitu, ermm—namamu siapa?" tanya Yuta begitu selesai membungkuk meminta maaf.

"Luke," jawabnya (yang berekor oranye).

Yuta tersenyum dalam hati, ini kesempatannya mengambil identitas, dan membalaskan dendamnya nanti. "Maafkan aku juga—kau siapa?" Yuta bertanya lagi ke manusia ikan berekor biru.

"Kau tidak perlu tahu."

Yuta mencelos. "Baiklah. Tapi maafkan aku."

Tidak ada respon dari keduanya. Kedua penjaga itu pun memberi makanan yang membuat Yuta bergidik. Ini pertama kalinya dia melihat ikan mati berbentuk aneh. Menjijikan—menurut Yuta.

Tidak ada perdebatan setelah itu, kedua penjaga itu keluar dari sana setelah benar-benar memberi makan semua tahanan.

"Aku harus memanggilmu apa?" tanya Fallona—gadis yang baru saja memperkenalkan dirinya sepihak.

Yuta diam. Apakah dia bicara padaku?
Batin Yuta.

"Ah, iya aku bicara padamu, t-tuan?"

Yuta terkejut. Satu pertanyaan di kepalanya sekarang, dia bisa membaca pikiran?

Fallona tidak ingin membuat Yuta terkejut lagi, karena ucapannya. Jadi dia memilih diam, menunggu Yuta bertanya apa kekuatannya.

"K-kau bisa membaca pikiran ya?" tanya Yuta santai. Seolah dia sudah tau.

Fallona menunduk, ya walaupun tidak diketahui oleh Yuta. "Iya. Maafkan aku..." katanya.

"Kau pasti tau nama yang aku sebutkan di dalam pikiranku kan?" tanya Yuta sedikit memaksa.

Fallona mengangguk. "Iya. Maafkan aku..."

Yuta tersenyum, "Kau suka meminta maaf ya?" Yuta tertawa kecil, namun tidak terdengar sama sekali. "Aku ingin meminta bantuanmu," imbuhnya bersungguh-sungguh.

Mungkin terlihat konyol meminta bantuan pada orang yang bahkan wujudnya belum dia lihat. Tapi ada rasa yakin di diri Yuta jika Fallona bisa membantunya.

"Apa?"


Tbc

18 Agustus 2019

Dahlia's note :

DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA 74!! 🎉🎉🎉

Lama ya?

Aku sibuk dengan tugas sekolahku :( aku berharap work ini tamat dalam waktu dekat. Aminnnn

Byee~~~

Ikan Nana yang comel.

(Aku lagi suka sama Jaemin Nct Dream btw ^_^)

🐟🐟🐟

Continue Reading

You'll Also Like

210K 23.8K 27
Sang Tiran tampan dikhianati oleh Pujaan hatinya sendiri. Dia dibunuh oleh suami dari kekasihnya secara tak terduga. Sementara itu di sisi lain, dal...
91K 6.2K 23
Arsyakayla Attaya, biasa dipanggil Kayla seorang gadis berumur 18 tahun. Ia adalah gadis yang ramah dan lembut ia juga sangat baik dan perduli terhad...
144K 13.4K 37
Teman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak ter...
684K 41K 63
(WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) Ini tentang Amareia Yvette yang kembali ke masa lalu hanya untuk diberi tahu tentang kejanggalan terkait perceraianny...