YunJae 2 Shot (Repost)

By NaraYuuki

11.3K 1.7K 40

"Aku tidak berselingkuh!" "Bohong! Aku punya bukti kalau kau berselingkuh! Kita bercerai...." ucapnya, "Aku... More

Typologi Jung I (GS)
Typologi Jung II (GS)
The Ego I (GS)
The Ego II (GS)
Irama Kebahagiaan I (GS)
Irama Kebahagiaan II (GS)
Irama Kebahagiaan III (GS)
Desire
Desire II
It's Hurt I
It's Hurt II
Lovin' You I
Lovin' You II
Love Him I
Love Him II

It's Hurt III

710 105 2
By NaraYuuki

"Kelemahannya adalah aku dan Minie. Kalau kami meninggalkannya apa yang akan terjadi padanya? Kau bisa menebaknya?"

Yoochun yang masih mengantuk karena ini baru pukul lima pagi segera membuka matanya, "Joongie! Jangan gila.... Hei...."

"Jaga dia, ne.... tidak akan lama.... Aku hanya ingin memberi sedikit pelajaran padanya."

"Joongie.... Jaejoong! Yah!"Yoochun mengumpat karena Jaejoong memutuskan telponnya begitu saja, "Suie cepat bangun!"

"Ngggghhh...."

"Kim Junsu cepat bangun!"Yoochun mengguncang-guncang tubuh Junsu.

"Apa?"tanya Junsu dengan suara paraunya

"Kita harus ke rumah Yunho sekarang!"

"Wae?Aku mengantuk."

"Sepupumu itu pasti mengamuk sekarang!Cepat!"

"Aish! Memang kenapa?" kesal Junsu.

Yoochun segera bangun dari tidurnya, "Joongie.... Ku rasa ada masalah di rumah sepupumu itu."

Jangan heran, sejak setengah tahun lalu Yoochun dan Junsu resmi menjalin hubungan dan memutuskan tinggal serumah sejak tiga bulan yang lalu.

.

.

Terima kasih karena sudah mencintaiku, terimakasih karena menjadi ayah Minie, terimakasih untuk kasih sayangmu padaku selama ini. Maaf.... Maafkan aku.... aku akan pergi bersama Minie ke suatu tempat untuk menenangkan diri. Jangan cari kami! Jebbal! Aku hanya butuh waktu untuk menenangkan hatiku, aku butuh meyakinkan diriku sendiri kalau yang ku rasakan terhadapmu ini adalah cinta bukan benci. Kau tahu bukan kalau cinta dan benci memiliki beda yang sangat tipis?

Aku merasa bersalah pada Noona, dia sangat mencintaimu tapi aku yang menikah denganmu. Aku tidak menyalahkanmu karena meninggalkan Noona, tapi aku belum bisa menerima semuanya. Maafkan aku....

Aku akan sangat bahagia bila kau mau menunggu kami pulang....

Tapi....

Tapi bila kau tidak bisa menunggu kami, silahkan ceraikan aku. ku tinggalkan stempelku di laci.

Jangan lupa makan teratur dan jaga kesehatanmu, Aku, Minie dan uri aegya di perutku ini tidak akan memaafkanmu bila kau sampai jatuh sakit!

.

Yunho meremas kertas kertas yang ditemukannya tegeletak di atas bantal yang semalam dipakai sebagai alas kepala Jaejoong menggunakan tangan kanannya sementara tangan kirinya memegang tes pack yang ditinggalkan istri cantiknya yang sudah meninggalkannya entah kemana?

"Dia membalas dendam padaku dengan cara seperti ini...." Yunho tersenyum bodoh pada Yoochun dan Junsu yang memang datang ke rumahnya pagi ini.

"Balas dendam?" koor Yoochun dan Junsu.

"Setelah aku jatuh semakin dalam dalam pesonanya dia meninggalkanku.Dia membawa anakku, dia bahkan sedang mengandung anakku sekarang.Ini benar-benar keterlaluan!" kesal Yunho.

"Mwo? Joongie hamil lagi?"tanya Yoochun.

"Cari dia sampai dapat!" perintah Yunho.

"Tapi dia memintamu untuk tidak mencarinya...." Sahut Junsu.

"Cari dia! Aku hanya ingin kalian mencarinya untukku! Aku tidak akan menemuinya, aku hanya ingin memantau keadaannya dan anak-anakku. Dia sedang mengandung anakku! Dasar keras kepala...." Omel Yunho.

"Kenapa kau juga menyuruhku?Aku bukan pegawaimu!"Yoochun ikut mengomel.

.

.

"Hueeeeeeeeeeee.... Joongie.... Joongie...." Ahra terus menangis meraung-raung dalam pelukan ibunya.

"Joongie kabur dari rumah bersama Minie?Dalam keadaan hamil pula?Aigoo! Aigoo!"Mr. Go memegang punggung kursi agar menjaga keseimbangannya yang hampir tumbang akibat mendengar kabar yang disampaikan oleh menantunya perihal kaburnya sang putra kebanggaannya.

"Yoochun dan Junsu sedang melacak keberadaannya. Jadi tenanglah, Appa...." Ucap Yunho yang mati-matian bersikap tenang di hadapan mertuanya.

"Kenapa Joongie pergi, Yun?" tanyaMrs. Go yang sibuk menenangkan Ahra.

"Boo Jae ingin membalas dendam padaku, Umma...." Jawab Yunho.

"Balas dendam?"tanyaMr. Go.

"Soal keadaan Ahra sekarang."

"Aigoo! Anak itu benar-benar keras kepala.... Yun, tolong segera temukan dia!" Pinta Mrs. Go

"Ne, Umma...."

.

.

"Mwo? Jadi dia pergi ke Jepang dengan kapal?" tanya Yunho, "Apa yang dia lakukan di sana? Dengan siapa dia pergi?Apa dia berselingkuh dengan yeoja atau namja lain?" namja tampan itu sangat gusar.pasalnya ini sudah hari ke-4 istri dan anaknya menghilang tanpa kabar.

"Yah!Biarkan aku selesai bicara, pabo!" omel Junsu.

"Ne.... Ne.... Cepat katakan!"

"Di sana Joongie menjadi dosen tamu di salah satu universitas.Istrimu itu mengajar bahasa Inggris dan Korea. Dan soal berselingkuh.... Aku sendiri tidak tahu dia berselingkuh atau tidak, hanya saja di apartemennya ada seorang yeoja yang menjaga Minie selama Joongie bekerja."

"Itu pasti babysitter." Yakin Yunho.

"Apalagi?Yang ingin kau tahu?"

"Itu saja. Nanti aku akan memanggilmu lagi...."

"Dengar Jung! Jangan membuatku dan Chunie repot mengurus istrimu yang super menyebalkan itu! Kami juga butuh waktu untuk berkencan tahu!"Omel Junsu sebelum pergi meninggalkan ruangan Yunho, "Dasar sepupu dan atasan yang menyebalkan."

"Aku bisa mendengarmu, Su!"

.

.

"Aegya rindu Appa?" namja cantik yang tengah duduk di depan jendela kaca besar yang menghadap ke tengah kota itu mengusap perutnya yang agak buncit. Suasana senja seperti ini benar-benar terasa menyenangkan, langit yang menjingga dan kerlip lampu dari rumah dan bangunan nun jauh di sana terlihat seperti kerlip bintang.

Jaejoong, namja cantik yang tengah mengandung lima bulan itu tersenyum senang melihat foto namja bermata musang yang terlihat sedikit gendut yang beberapa hari lalu dikirimkan Yoochun melalui email. Selama menetap di Jepang, Jaejoong memantau semuanya melalui Yoochun.

Bagaimana keadaan orang tuanya?

Bagaimana keadaan suaminya?

Bagaimana keadaan Nonnanya?

Semuanya Jaejoong ketahui melalui Yoochun yang hampir setiap hari mengirimkan email padanya walaupun Jaejoong sendiri kadang membalas email-email itu.

"Arra.... Umma akan menelpon Appa untukmu."

.

.

Yunho berguling-guling di atas tempat tidurnya.Rasanya sudah lebih dari seribu abad dirinya tidur tanpa kehangatan Boo Jaenya, Yunho sangat merindukan istri cantiknya, jagoan kecilnya dan aegya yang ada di dalam perut Jaejoong.

Yunho ingin tahu perkembangan Changmin, entah sekarang anaknya bisa melakukan apa saja? Yunho juga ingin tahu perkembangan anak keduanya yang masih berada di dalam perut Jaejoong, apa jenis kelaminnya, bagaimana bila tengah malam Jaejoong menginginkan sesuatu? Siapa yang akan membelikannya?

"Argh! Aku tidak tahan! Besok aku akan menyusulnya!"

Sebenarnya sebulan sejak kepergian Jaejoong, Yunho sudah berniat menyusul Jaejoong hanya saja niatnya itu diurungkannya karena teringat pesan Jaejoong yang tertulis di dalam surat.

"Oh, Boo.... Aku bisa gila kalau seperti ini caranya...." Gerutu Yunho.

Dddrrrrttttt..... dddrrrrtttt....

Tanpa melihat Id si penelpon, suami dari Kim Jaejoong itu segera mengangkat telponnya, ingin segera memarahi siapa pun yang mengganggunya.

"Yah!"

"Hei, beruang gendut...."

"Booo?Boo Jae? Kau kah ini?"Yunho sedikit kaget mendengar suara yang begitu dikenalnya, dilihatnya Id si penelpon yang terpampang jelas di layar LCD handphonenya 'Boo Jaejoongie'.

"Aku dengar kau belum menceraikanku, ne?"

"Tidak akan pernah! Dan cepat kembali! Aku sudah hampir masuk rumah sakit jiwa, Boo...." Lapor Yunho seperti anak kecil yang mengadu pada ibunya.

"Aku tidak berencana kembali dalam waktu dekat ini...."

"YahBoo!"

"Minie sudah bisa mengucapkan Papa.... Itu kata pertama yang dia ucapkan."

"Benarkah?Kau punya rekamannya, Boo? Kirimkan padaku!" pinta Yunho

"Tidak akan!Tunggu sampai kami kembali.Baru kau bisa melihat rekamannya."

"Yah!Kau benar-benar ingin menyiksaku, huh?"

"Ne. Itulah tujuanku."

"Aku akan menunggumu pulang, Boo...." Lirih Yunho, namja tampan itu benar-benar hampir mati tenggelam akibat kerinduan yang begitu dalam pada anak dan istrinya, "Bagaimana keadaan uriaegya? Apa kalian sehat-sehat saja? Apa makanmu teratur? Bagaimana dengan ngidammu?"

"Berhenti bertanya aneh seperti itu!Aku tahu kalau kau mengawasiku setiap saat."

"Bogoshipo...."

"Tunggulah sebentar lagi.... Aku masih butuh waktu, Bear...."

"Bear?Yah!"

"Yoochun mengirimkan fotomu, kau benar-benar seperti beruang gendut yang akan berhibernasi...."

"Karena itu cepatlah pulang dan uruslah aku!"

"Akan ku matikan telponnya."

"Boo...."

"Minie terbangun dan menangis, aku harus menenangkannya."

"Arraso.Jaga diri kalian baik-baik.... Saranghae...." Cukup lama Yunho menunggu hingga akhirnya terdengar sebuah kata yang menentramkan hatinya.

"Nado...."

.

.

"Hueeeeeeeeee Umma.... Umma...."

"Aigoo!Unno, waeyochagy?" sosok cantik itu mememeluk bocah berusia tiga tahun yang tengah menangis itu, membuat suasana pagi di apartemen mewah itu begitu heboh.

"Yung nakang (hyung nakal)!" tangan munggil itu menunjuk sang hyung yang asik mengunyah makanannya.

"Minie mengambil makanan Unno lagi?"

"Habis Min masih lapal Umma...."

"Kalau kalian nakal terus lebih baik Umma kirim kalian ke ayah kalian!Aigoo!"Jaejoong memijit kepalanya.Namja cantik itu kesal akibat ulah dua jagoan kecilnya yang mewarisi fisik suaminya.

Suami?

Entahlah....

Jaejoong sendiri tidak begitu yakin apakah Yunho sudah menceraikannya atau belum?Apakah namja yang mewariskan 90% fisiknya pada si bungsu itu masih menunggu mereka atau tidak. Selama empat tahun ini namja cantik itu menetap di Tokyo dan bekerja sebagai dosen tamu yang mengampu mata kuliah bahasa asing di salah satu universitas terkemuka di sana. Anak keduanya bersama Yunho yang diberinama Jung Hyunno pun lahir di negri sakura itu.

"Umma, kapan kita puyang (pulang)?" Jung Changmin, walau usianya empat tahun lebih namun bocah tampan itu masih sedikit cadel.

"Setelah Umma menyelesaikan pekerjaan Umma di sini.Arrachi?Jadi jangan mengganggu adikmu selama Umma berkerja, ne?!"

"Ne...."

Dua bocah itu menggangguk penuh semangat.

"Anak pintar.... Sekarang popoUmma...."

Jung Changmin dan Jung Hyunno mengecup pipi kanan dan kiri Jaejoong, ritual sebelum Jaejoong berangkat mengajar.

.

.

"Kau sudah puas membalas dendam padaku?Sudah puas menyiksa batinku, huh?" Jung Yunho, namja tampan pemilik mata setajam musang itu melipat tangannyadidepan dada, memasang wajah marah untuk tiga orang yang baru masuh ke dalam rumahnya yang begitu suram sejak beberapa tahun silam.

"Sebenarnya belum.Tapi Hyunno sudah merenggek ingin bertemu denganmu jadi aku membawanya pulang."Namja cantik itu menatap jengah Yunho yang bersikap kekanakan seperti itu, walaupun sebenarnya Yunho memang berhak marah.

"Kau bilang hanya sebentar! Tapi nyatanya kau meninggalkanku selama empat tahun nyonya Jung! Kau membuatku seperti duda! Kau membuatku harus puasa dan...."

"Appa...."

Jantung Yunho berdebar sangat kencang melihat dua pasang mata polos yang tengah menatapnya, oh.... Lengan-lengan munggil itu terasa begitu kuat memeluk kedua kakinya.

"Aku lelah dan ingin tidur...." Ucap Jaejoong yang berjalan menaiki tangga, "Ah, Urus anak-anakmu!Aku mau tidur sebentar!"

Memang Yunho sering mendapatkan kiriman foto dari Jaejoong mengenai perkembangan malaikat-malaikat kecilnya, tapi rasanya sedikit berbeda bila melihat sosok munggil ke-2 putranya secara langsung.

"Appa...." Si bungsu mengulurkan ke-2 tanggannya ke atas.

"Unno minta digendong Appa!" ucap si sulung.

Yunho tersenyum dan segera menggendong Hyunno, menciumi wajah putranya yang sejak lahir belum pernah di temuinya karena dilarang oleh Jaejoong.

.

.

"Sudah puas balas dendam padaku?" tanya Yunho.

Pemilik doeeyes itu menatap dua buah hatinya yang tengah bermain robot-robotan bersama sang Noona, juga keseruan yang diperlihatkan oleh orang tuanya beserta Junsu dan Yoochun yang sedang membakar daging, kentang dan ubi. Yup.Keluarga kecil Jung tengah mengadakan pesta kebun kecil-kecilan dibawah langit berbintang.

"Boo...."

"Terima kasih sudah menungguku."Cherylips itu melengkung sempurna.

"Terima kasih mau kembali, Boo.... Terima kasih mau melahirkan malaikat menggemaskan untukku." Yunho mencium Cherylips yang begitu dirindukannya, menghisapnya penuh nafsu, melupakan tempat mereka berada sekarang.

"Hiks.... Hiks...." Duplikat Jung Yunho yang baru berusia tiga tahun itu menangis melihat sang ayah yang mencium Ummanya.

Jaejoong mendorong Yunho dan menatap putra bungsunya, "Waeyo?Unno kenapa?"

"Umma...." Jung Hyunno merangkak naik ke pangkuan sang Umma.

"Hiks.... Min juga mau di popo, Appa...." Rajuk Changmin yang ikut merangkak naik ke atas pangkuan sang ayah, "Min dan Unno juga mau di popoAppa...."

"Aigoo!" Yunho tertawa lepas melihat tingkah polos dan menggemaskan kedua jagoan kecilnya itu, "Ne...."

Cup.... Cup.... Sang Appa beruang mengecup kening dua anak beruang yang juga ingin di popo itu.Tidak lupa mengecup bibir namja cantik yang telah melahirkan dua anak beruang untuknya.

Yunho bahagia....

Luka akibat dendam Jaejoong perlahan-lahan mulai menutup, bahkan namja cantik itu kini bisa mencintainya walaupun butuh waktu yang sangat lama tapi setidaknya semua berjalan lancar.

"Boo, kau harus bertanggung jawab pada little Yunie yang kau buat puasa selama empat tahun lamanya." Bisik Yunho.

Mata bulat Jaejoong semakin membulat, "Mwo?"

.

.

END

.

.

.

.

Tuesday, April 23, 2013

4:17:11 PM

NaraYuuki

Continue Reading

You'll Also Like

18.8K 3.8K 27
"Gue harusnya lamar Syl begitu gue yakin kami bersama, bukannya dengerin Ibu untuk ngejar karir dulu, bukannya mentingin lo diatas kebersamaan kami...
13.5K 1.1K 33
Hanya sekedar kumpulan oneshot tidak jelas. Yang berkenan silahkan baca Yang tidak berkenan boleh tinggalkan lapak, sebelum anda terjerumus lebih da...
299K 22.9K 104
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
46.7K 5.3K 21
DILARANG KERAS PLAGIAT!!!!! *Cerita ini tidak di ijinkan untuk di copy paste atau di remake. Apalagi keduanya. * Jika dua pohon kehidupan memberika s...