Desire II

597 103 2
                                    

"Sejak kapan Oppa memakai kaca mata?"yeoja berambut panjang itu menatap heran Yunho. Seingatnya namja bermata musang yang beberapa bulan ini menjadi namja chingunya jarang memakai kaca mata bila bukan untuk kepentingan tertentu.

"Siang tadi."Jawab Yunho singkat, "Mataku sedikit iritasi dan dokter menyarankan padaku untuk memakai kaca mata sementara waktu."

Tiffany Hwang, yeoja itu menggangguk pelan, "Oppa, sebenarnya...."

"Aku ingin hubungan kita berakhir, Tiffany."Ucap Yunho yang memotong perkataan Tiffany begitu saja.

"Mwo?" yeoja yang berprofesi sebagai penyanyi itu menatap kaget Yunho.Bukan ini yang ingin dibicarakan Tiffany pada Yunho, tapi kenapa tiba-tiba... ini terlalu mendadak untuk Tiffany.

"Aku berhubungan dengan orang lain selama ini." Ucap Yunho tenang, ringan dan tanpa beban, seolah semua yang dilakukannya selama ini sama sekali tidak salah.

"Mwo?Ja.... Jadi Oppa menduakanku?" tanya Tiffany syock, kedua bola matanya berkaca-kaca.

"Menduakanmu?" tanya Yunho entah pada dirinya sendiri atau ditujukan untuk Tiffany,"Mungkin bisa disebut seperti itu." Gumam Yunho.

"Si.... Siapa orangnya, Oppa?"tanya Tiffany. Yeoja itu ingin tahu siapa yang bisa merebut perhatian Yunho begitu mudahnya.

"Jaejoong." Jawab Yunho.

"Mwo? Ta.... Tapi.... Tapi dia.... Dia...." Cairan bening tidak diundang itu meleleh membasahi wajah Tiffany, membuat maskaranya sedikit luntur.Yunho menduakannya, dan yang membuat hal itu lebih ironis adalah siapa yang menjadi partner Yunho, Jaejoong. Namja yang sama sekali tidak pernah Tiffany sangka-sangka, "Sejauh apa hubungan kalian? Apa kalian pernah.... Berciuman?" tanya Tiffany sedikit ragu. Ada ketakutan di hati kecilnya ketika menanyakan hal itu, namun Tiffany yang sudah terlanjur penasaran memilih mengutarakan pertanyaan itu apa pun konsekuensi yang diterimanya atas jawaban yang diberikan oleh Yunho.

Yunho meneguk hot coklatnya, "Lebih dari itu...."

"Oppa...." Lirih Tiffany.

"Kau gadis yang baik dan cantik.Kau pasti bisa menemukan namja yang lebih baik dariku...." gumam Yunho,"Maafkan kebrengsekkanku ini."Lanjutkan ketika melihat air mata Tiffany jatuh semakin deras.

"Oppa mencintai Jaejoong?" tanya Tiffany.Hatinya remuk rengsa sekarang.

"Kalau aku tidak mencintainya tidak mungkin aku memberikan semua yang ku miliki padanya."Jawab Yunho, "Sekali lagi maafkan aku.... Dan terima kasih karena sudah mau menjadi yeojachinguku."Yunho beranjak dari duduknya, berniat pergi.

"Oppa...." Panggil Tiffany.

"Ne?"tanya Yunho sembari menengok ke arah Tiffany.

Tiffany berusaha tersenyum pada Yunho, entah bagaimana penampilannya sekarang, yang jelas Tiffany ingin memberikan kesan yang baik dihari terakhirnya bertemu Yunho, "Jaejoong namja yang baik.Bahagiakan dia!"

"Arraso...."Yunho tersenyum singkat sebelum benar-benar berjalan pergi dari café tempatnya bertemu Tiffany.

Sepeninggal Yunho, Tiffany hanya bisa terisak sebagai pelampiasan sakit hatinya.Sebenarnya Tiffany mengajak Yunho bertemu untuk menyampaikan keinginannya berlibur bersama namja tampan itu.Sayangnya Tiffany harus rela keinginannya itu menguap begitu saja.

.

.

"Yunho!" pekik Jaejoong ketika jemari Yunho meremas-remas pantatnya, menyebabkan gairanya memuncak, "Bearrrrr.... Jangan mempermainkanku!" keluh Jaejoong.

YunJae 2 Shot (Repost)Where stories live. Discover now